Wanita Pengganti Idaman William - Bab 315 Siapa Yang Berani Membawanya

Mendengarkan ini, wajah Nyonya Thea dan Marina segera berubah.

Terutama Marina, dia tidak bisa menerima.

“Apa katamu?”

Hans berkata lagi, “Presiden memerintah, Nona Marina harus segera berangkat ke perusahaan yang ada di Afrika, dan tidak boleh pulang dalam jangka waktu setahun.”

Setelah mendengarkan ini, Marina langsung marah.

“Aku tidak pergi!”

Dia langsung menolak tanpa berpikir.

Wajah Hans tidak berubah, dan dia berkata dengan nada bersalah: “Kalau begitu maaf, Nona Marina.”

Dia berkata sambil memberikan arahan pada pengawal, “Bawa Nona Marina pergi naik pesawat.”

Setelah berkata, dua pengawal yang ada dibelakangnya langsung berjalan menuju Marina.

Melihat situasi ini, Marina sangat kaget dan juga marah.

“Apa yang ingin kalian lakukan? Ingin memberontak kah?

Hans menjelaskan: “Presiden sudah mengatakan, jika Nona Marina menolak, langsung menggunakan tindakan keras.”

Mendengarkan ini, Marina sangat marah hingga paru-parunya mau meledak.

Dia tidak terpikir bahwa demi Jessy pelacur itu, William bisa memperlakukan tantenya sendiri seperti ini.

“Kakak ipar, kamu lihat William!”

Dia memandang ke arah Nyonya Thea, dia ingin Nyonya Thea menghalangi tindakan mereka.

Lagipula, dia tidak ingin pergi ke Afrika, dan harus tinggal di sana dalam waktu setahun.

Mendengarkan ini, wajah Nyonya Thea segera memburuk.

Dia menatap pengawal yang sedang berjalan dekat, dan berkata dengan suara dalam: “Siapa yang berani membawa Marina pergi!”

Setelah bekata, dia menarik Marina ke belakangnya.

Melihat ini, Hans mengerutkan alis.

“Nyonya Thea, jangan menyusahakan kami, kami hanya menjalankan perintah Presiden.”

Dia mencoba membujuk Nyonya Thea, tapi sama sekali tidak ada hasil.

“Biarkan dia yang mengatakan perintahnya kepadaku secara pribadi!”

Nyonya Thea sepertinya tidak mau menyerahkan Marina, ini membuat Hans tidak mempunyai cara lain, dia hanya bisa menelepon William.

William mengangkat telepon, dia tahu Ibunya menghalangi masalah ini, wajahnya sangat dingin.

“Aku sudah tahu, aku akan pulang.”

Selesai berkata, dia menutup telepon.

“Moli, aku harus pulang sekarang, kamu jaga Nyonya muda ya.”

Moli sebenarnya tidak bersedia menjaga, tapi dia tidak berani menunjukkan penolakannya di depan William yang sedang marah.

“Aku sudah tahu.”

Dia mengangguk dan mengepal tangan dengan erat.

Meski dia menyembunyikannya dengan baik, tapi tetap saja membuat William merasakan keanehan.

“Ini adalah kesempatan terakhir kali, kalau kamu tidak bisa menjaganya dengan baik, lebih baik kamu kembali ke tempat Mogan saja!”

Selesai berkata, William menatapnya dengan tatapan dingin, dan kemudian pergi.

Moli melihat kepergiannya dengan tidak percaya, hatinya penuh dengan rasa tidak puas.

Kenapa?

Kenapa Jessy bisa mendapatkan perlindungan Tuan yang sepenuh hati?

Dia menatap tempat tidur Jeanne dengan tatapan benci, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

……

William tiba di rumah Sunarya, Nyonya Thea dan Hans masih dalam kondisi tidak mau mengalah. “Presiden.”

Melihatnya, Hans menyapa dan kemudian menghela napas lega.

William mengangkat tangannya, mata dinginnya menatap Nyonya Thea dan Marina.

“Ma, serahkan tante, kalau tidak jangan salahkan aku menyuruh orang untuk merebut Tante.”

Dia memelototi kedua orang, tatapannya yang dingin, membuat kedua orang merasa ketakutan.

Awalnya Marina yang berani menjerit sekuat-kuatnya, sekarang dia malah menjadi seperti orang bisu, tidak berani mengatakan satu kata pun.

Dia dengan gugup menarik lengan baju Nyonya Thea.

“Kakak ipar, bantu aku!”

Nyonya Thea juga ingin membantunya, tapi melihat kemarahan anaknya sendiri, dia juga merasa takut.

“William, masalah ini...”

Kata-katanya belum selesai, sudah dipotong oleh William.

“Ma, jangan mengajari apa yang benar padaku, sekarang aku hanya ingin orangnya, kamu yang serahkan orangnya, atau aku yang menyuruh orang menyeret!”

Dia melirik kedua orang, tatapannya penuh dengan arti menolak.

Nyonya Thea sangat marah, dia berkata: “William, kamu memperlakukan orang yang lebih tua seperti ini kah?

William tersenyum dingin: “Tetua? Saat dia memperlakukan Jessy seperti itu, apakah dia pernah berpikir bahwa dia merupakan tetua kita?”

Selesai berkata, dia memikirkan Jessy yang masih terbaring di tempat tidur pasien, matanya menjadi gelap, dia berkata dengan suara dalam: “Singkirkan Nyonya Thea, dan bawa nona Marina pergi!”

“Baik!”

Pengawal menjalankan perintah, mereka langsung memisahkan Nyonya Thea dan Marina.

“Beraninya kalian menangkapku!”

“Lepaskan — aku tidak mau pergi Afrika!”

“William, hanya demi seorang wanita di luar sana, kamu memperlakukan tante sendiri seperti ini kah?”

Marina berusaha melawan, dia sangat marah, terutama memikirkan dia akan dibawa ke Afrika, negara yang sangat jauh, tidak peduli dengan ketakutannya lagi, dia menjerit.

Ekspresi Nyonya Thea juga tidak terlalu baik, dia marah pada William.

“Aku lihat kamu sudah dirayu oleh rubah itu hingga kehilangan akal, dan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah!”

William sama sekali tidak peduli dengan keonaran mereka, melihat Marina sudah ditahan, dia memerintah Hans, “segera suruh orang mengantar nona Marina ke Afrika, harus memastikan orangnya sampai di Afrika, mereka baru boleh pulang.”

Hans mengangguk, dia langsung membawa Marina pergi.

Nyonya Thea melihat Marina dibawa pergi, dia sangat marah.

Dia berjalan cepat ke depan William, mencoba membujuknya untuk segera melepaskan Marina.

“Jessy pelacur itu memberimu sup rayuan seperti apa, hingga membuatmu memperlakukan saudara sendiri seperti ini, kamu tahu siapa yang benar-benar baik padamu, tantemu…”

Tapi kata-katanya belum selesai, sudah dipotong oleh William.

“Cukup, kalian hampir membuatnya kehilangan nyawa, kenapa kalian masih ada keberanian memarahi orang?”

Dia berkata, melihat Nyonya Thea dengan tatapan yang penuh marah, dan sedikit membawa rasa kesal.

“Aku tahu kalian tidak suka Jessy, kalian merasa dia tidak cocok denganku, tapi mama, jangan lupa, Jessy pernah menyelamatkan nyawaku, kalau bukan dia, anakmu sudah meninggal semalam!”

Nyonya Thea terbengong, tidak bisa mengatakan apapun.

Melihat situasi ini, William terus berkata: “Tidak hanya Tante yang mendapatkan hukuman, mama juga harus meminta maaf pada Jessy!”

Nyonya Thea mendengar bahwa dirinya harus berminta maaf pada Jeanne, wajahnya langsung terlihat menolak.

Keluhannya belum dikatakan, sudah direbut William duluan.

“Ma, kalian memperlakukan Jessy seperti ini bukan pertama kali kan, dan masalah obat anti hamil yang kamu berikan kepada Jessy, kamu pikir tidak ada yang tahu kah, hanya saja aku tidak ingin membongkarnya, kamu pikir dengan baik-baik saja, kamu yang minta maaf pada Jessy, atau aku yang mengatakan masalah ini pada kakek!”

Mendengarkan ini, Nyonya Thea kaget.

Terutama masalah terakhir yang disampaikan William, masalah itu membuatnya terbengong dan merasa ketakutan.

Bagaimanapun juga dia tidak akan terpikir, William bisa tahu masalah obat kontrasepsi.

Dalam waktu sesaat, dia tidak berani bertatapan dengan William.

Pada saat ini juga, pengurus rumah tangan masuk.

“Nyonya, Tuan, Kakek David Sunarya datang.”

Selesai berkata, terdengar suara tongkat dari jauh.

William sama sekali tidak peduli, matanya menatap Nyonya Thea dengan tatapan dalam.

“Ma, apa pilihanmu?”

Nyonya Thea kesal, saat ini, mau tidak mau dia harus berkompromi!

“Baik, baik, tunggu pelacur itu...Jessy bangun, aku akan minta maaf padanya!”

Dia tanpa sadar sudah mau mengatakan pelacur, tapi dia mengubah kata-katanya dibawah ancaman William.

Dalam waktu sesaat, hatinya sangat tidak puas, dia semakin mendendam Jeanne.

Semua karena pelacur ini merayu anaknya, sehingga membuat anaknya begitu tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah!

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu