Wanita Pengganti Idaman William - Bab 490 Bahkan Sudah Ada Niat Membunuh

Zoey selesai bicara, melihat ke sekeliling, lanjut berkata: “masalah ini meski Direktur Celica sudah mengurusnya, tapi melalui pemeriksaan kami, menemukan bahwa kantor mereka karena konflik internal, sengaja menjebak dan menyalahi kontrak, jadi sesuai keputusan dari atas hukuman Desainer Jessy dibatalkan, mulai hari ini Desainer Jessy kembali ke posisinya.”

Sekalinya kalimat itu terlontar, semua orang ribut, Celica semakin sulit percaya.

Mereka semua kira kali ini meetingnya karena kantor pusat sana telah menentukan hukuman akhir Jeanne.

“Manajer, apa informasi ini bisa dipercaya? Apa mereka bukan karena Desainer Jessy dengan sembunyi-sembunyi menukar desain dan menyogok direktur mereka makanya kerja sama dihentikan?”

Celica tidak ingin Jeanne membalikkan keadaan, membahas ulang masalah yang terjadi pada awalnyan

Ditambah lagi, masalah ini diam-diam terus ada di dalam rencana Celica, tidak ada orang di sini yang lebih tahu jelas situasinya daripada Celica.

Di dalamnya sama sekali tidak ada konflik internal apa, takutnya ada orang yang sengaja demi membiarkan Jessy tinggal, sengaja mencari alasan.

Untuk orang yang sengaja itu, selain William, Celica tidak kepikiran yang lainnya.

Celica dengan iri melihat sekilas Jeanne, memberi sorot mata pada beberapa manajer yang lumayan dekat.

Beberapa manajer menangkap informasinya, paham mengangguk, “Manajer, yang Anda bilang itu juga terlalu kebetulankan, memang apa buktinya Desainer Jessy dijebak?”

“Memang, aku juga merasa aneh.”

“Manajer sebaiknya mengeluarkan bukti, kalau tidak para pekerja di bawah sana tidak akan percaya, masalah seperti ini sudah bukan sekali dua kali saja terjadi di kantor.”

Hati Jeanne terasa berat, melihat Zoey dengan gelisah, sama sekali tidak senang karena posisi kerjanya dipulihkan.

Jeanne tahu masalah sebelumnya, beberapa kali hampir saja ia menghancurkan tapi akhirnya semua tidak bermasalah, semua karena ada William yang membantu di belakangnya.

“Kenapa, jangan bilang kalian semua tidak percaya pemeriksaan kantor pusat?”

Zoey melihat mereka dengan dingin sekilas, tidak menunggu mereka bicara, langsung mendatangkan dan memberikan dokumen yang kantor pusat serahkan padanya.

Kertas hitam dan tulisan putih tertulis dengan jelas, karena persaingan posisi di perusahaan komunikasi, Jeanne kena rencana jahat mereka.

Celica melihat semua ini, langsung tahu kalau pria itu menggunakan cara lain untuk berkembang sendiri, sangat marah!

Sialan, tahu dari awal Celica tidak akan percaya sepenuhnya pada pria itu. membuat hasil kerja Celica hancur karena nila setitik!

Jeanne menghela nafas, masalahnya juga akhirnya selesai, Zoey membicarakan bahan meeting lainnya.

1 setengah jam kemudian, meeting berakhir.

Jeanne membereskan masalah pekerjaan sebentar lalu pergi dari kantor.

Jeanne tidak langsung pulang ke kota lama, malah pergi ke Kediaman Sunarya.

Sekarang posisi kerja Jeanne dikembalikan, banyak bahan pekerjaan dan naskah desain yang masih ada di Kediaman Sunarya, Jeanne mau tidak mau harus pergi.

Tentu saja, kali ini pulang, Jeanne juga ada kepikiran sesuatu.

Kediaman Sunarya, Jeanne sudah beberapa hari tidak melihat, tetap saja kediaman baru tidak ada perubahan apapun, penuh dengan macam-macam.

Jeanne berjalan ke arah ruang tamu, tidak menyangka bertemu dengan Moli yang mau turun.

“Untuk apa kamu kembali?”

Moli menatap Jeanne dengan dingin, mata Moli tidak menutupi kalau ia tidak menyambut kedatangan Jeanne.

“Aku pulang kerumahku sendiri memangnya harus laporan sama kamu?”

Jeanne mencemooh dengan dingin, langsung lewat di sebelah Moli dengan bahu mereka bersentuhan.

Tak lama kemudian, Jeanne berjalan ke kamar tidur, menyadari pintunya terbuka, hatinya merasa agak aneh, tapi juga tidak berpikir terlalu banyak, langsung membuka pintu dan masuk.

Baru masuk, Jeanne langsung menyadari struktur kamarnya berubah.

Barang-barang yang awalnya milik Jeanne semua tertumpuk di balkon, membuat ekspresi Jeanne mendingin.

“Pengurus rumah, pengurus rumah!”

Pengurus rumah buru-buru datang, dengan terkejut berkata: “Nyonya Muda, kapan Anda kembali?”

“Baru saja pulang, kenapa kamar ini begini, siapa yang menyentuh barangku?”

Jeanne menunjuk kamarnya dengan marah.

Pengurus rumah dengan wajah tidak bersalah, “beberapa hari ini Tuan Muda tidak pulang, tidak pernah menyuruh orang mengutak-atik kamar.”

Selesai bicara, seperti terpikir apa, lanjut berkata: “Eh……sepertinya 2 hari yang lalu ada orang yang melihat Nona Moli masuk.”

Jeanne tertawa dingin, jelas sekali barang-barangnya dipindahkan Moli.

Jeanne tidak tahu jelas apa niat wanita itu, Jeanne hanya merasa kamarnya secara keseluruhan jadi kotor karena wanita itu.

“Pengurus rumah, suruh orang segera datang dan bersihkan kamar, perabot rumah di dalamnya semua dibersihkan dari segala kuman!”

“Nyonya Muda, apa maksudmu?”

Moli mempelototi Jeanne dengan kesal.

Kata-kata wanita ini barusan jelas kalau jijik karena Moli kotor!

“Apa maksudnya, memangnya kamu tidak tahu jelas?”

Jeanne melihat Moli dengan mencemooh, “ kelihatannya Nona Moli terlalu lama menikmati, bahkan lupa pekerjaannya sendiri apa. Karena reputasi William, kami memanggil kamu Nona, bicaranya tidak enak didengar, kamu hanya pengawal yang William bayar, sungguh menganggap dirimu sendiri penting?”

Moli marah sampai seluruh tubuhnya gemetar, kedua tangannya mengepal, dengan keras sampai tangannya semua jadi putih.

Jeanne seperti tidak melihat tampang Moli yang sangat marah namun diam-diam menahan, lanjut berkata: “sesungguhnya, aku benar-benar tidak paham orang yang mau seorang pengawal tanpa kesadaran melindungi, bagaimana bisa disukai William.”

Moli menatap Jeanne dengan gigih, bola matanya sangat suram seperti bisa meneteskan darah.

Jeanne terkejut, tapi punggungnya tegak, “kenapa, marah ya, mau memukul aku?”

Moli mana mungkin cuma memukul, bahkan sudah ada niat membunuh.

Pada saat ini juga, William pulang.

“Moli, pengurus rumah, sedang apa kalian berdiri di sini?”

Selesai William bicara, baru menyadari Jeanne, matanya bersinar sekejap seperti ada suatu perasaan, “kamu……kapan pulang?”

Jeanne juga terdiam, kemunculan William, diluar dugaan, masalah yang masuk akal.

“Barusan.”

Jeanne menahan bola matanya, seperti tidak berencana apapun.

William melihat dalam-dalam sekilas mata Jeanne, pandangannya berpindah dan tertuju pada pengurus rumah, bertanya lagi dan berkata: “apa yang terjadi?”

Moli membuka mulut mau bicara, berencana jadi orang jahat yang duluan mengadu, akhirnya pengurus rumah merebut selangkah lebih dulu dan bicara.

“Begini masalahnya, Nona Moli memindahkan barang di kamar Nyonya Muda, Nyonya Muda menyuruh aku mengirim orang dan membersihkannya.”

Wajah William muram, “Moli, benar begitu?”

Suaranya dingin dan tajam membuat Moli gemetar, sengaja pura-pura menjelaskan membela diri karena tersalahkan, “Tuan, aku tidak sengaja, aku lihat Nyonya Muda barangnya banyak dan berantakan, baru berpikir memindahkan barangnya ke balkon.”

“Kalau begitu aku bukannya harus berterima kasih atas niat baikmu?”

Jeanne melihat Moli mencemooh.

William matanya bersinar dingin, “siapa yang mempersilakanmu masuk kamar?”

Pundak Moli gemetaran, menggigit bibirnya tidak tahu harus berkata apa untuk menjawab, “aku ……”

“Pergi sendiri ke tempat hukuman dan ambil hukuman di sana.”

William sudah tidak ingin mendengar penjelasan Moli, setelah mengatakan itu, William langsung menarik Jeanne dan masuk kamar.

Moli melihat pintu kamar yang tertutup rapat, giginya sudah mau hancur sakit kerasnya ia menggigit.

Di dalam kamar, Jeanne melepaskan diri dari tarikan William, dengan wajah tegang berjalan ke arah balkon.

Meski barusan William menghukum Moli, tapi masalah diantara mereka belum terselesaikan.

William mengernyitkan alis melihat tampak belakang Jeanne, menarik kembali tangannya dengan suara berat berkata: “Jessy, kita bicarakan baik-baik?”

Jeanne kaku sejenak, “apa yang kita bisa bicarakan baik-baik.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu