Wanita Pengganti Idaman William - Bab 394 Merugikan Dirinya

“Nona Sierra, bolehkah kamu menjelaskan pada kami tentang mengapa kamu masuk ke kantor polisi?”

“Nona Sierra, ada rumor dari luar mengatakan bahwa kali ini kamu masuk ke dalam kantor polisi karena dijebak? Apakah itu benar?”

“Nona Sierra, mengenai hubungan keluarga Munica dan keluarga Sunarya, apakah ada yang bisa kamu jelaskan?”

“Nona Sierra.......”

Sierra mengikuti ayahnya menangani masalah di perusahaan, kebetulan akan kembali ke rumah, langsung dikelilingi para wartawan yang menunggu di bawah.

Untungnya petugas keamanan perusahaan bergegas datang melindunginya, beberapa menit kemudian, akhirnya kedua orang duduk ke dalam mobil.

Sierra dengan wajah berekspresi kosong menatap pada wartawan yang masih belum menyerah, wajahnya penuh kedinginan.

Dia tidak terduga William akan begitu kejam, melemparkannya di dalam kantor polisi selama setengah bulan, tidak peduli dan tidak memperhatikannya sama sekali.

Kalau bukan dengan bantuan orang tuanya, dia sekarang masih belum dapat keluar.

Tepat ketika dia konsen dalam pikirannya, terdengar suara Ayahnya yang dingin.

“Untuk yang akan datang, kamu tidak boleh lagi memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Sunarya, buang semua pikiran dalam hatimu itu.”

Sierra mencibir bibirnya, matanya penuh dengan perasaan sakit hati.

Ayah Sierra melihatnya begitu, juga tidak lagi mengatakan apapun, dia bersiap-siap kembali untuk membiarkan ibunya yang menjernihkan pikirannya.

Pihak Keluarga Sunarya, meskipun William sudah bersiap-siap, namun tindakan keluarga Munica tetap menyebabkan keresahan dalam perusahaan.

Karena kedua perusahaan memiliki banyak kerjasama.

Sekarang keluarga Munica melakukan penarikan dana, semua proyek kerja sama dihentikan, dan juga berita dalam internet menyebabkan kurs saham menurun, membuat para pemegang saham terasa gelisah.

William sangat sibuk, dan Orang tua keluarga Sunarya melihat berita ini semuanya dalam kebingungan.

“Bukankah kamu biasanya sangat akrab dengan Nyonya Munica? Coba telepon dan bertanya.”

Deric melihat Nyonya Thea cemas, dia menyarankan.

Nyonya Thea juga berpikir begini, segera mengambil ponsel dan meneleponnya.

Tidak lama kemudian, panggilannya terhubung.

“Nyo.......”

Nyonya Thea baru saja mulai berkata, langsung dihentikan oleh suara Ibu Sierra yang dingin.

“Nyonya Thea, aku tahu apa yang ingin kamu katakan, masalah ini tidak perlu penjelasan, William ingin melampiaskan emosi untuk si Jessy, kami keluarga Munica juga bukan seseorang yang mudah dibully, ya begini sajalah, untuk yang akan datang juga jangan lagi mengatakan tentang hubungan kedua keluarga.”

Selesai berkata, dia langsung menutup telepon.

Nyonya Thea langsung tertegun.

“Apa yang dia katakan?”

Deric melihatnya tidak berkata, mengerutkan kening bertanya.

Nyonya Thea kembali sadar, wajahnya segera dipenuhi kemarahan.

“Jessy!”

Dia menggertakkan giginya memanggil, dan juga tidak menjelaskan pada Deric, berdiri lamgsung menuju rumah baru.

Deric melihat sosok kepergiannya, matanya dipenuhi keraguan, dan mengikutinya.

Keduanya datang ke rumah baru, kepala pengurus rumah melihat keduanya yang berwajah buruk, sambil memainkan mata kepada pembantu, sambil tersenyum menyambut pasangan suami istri keluarga Sunarya.

“Nyonya, Tuan besar.”

Nyonya Thea mengabaikannya, langsung masuk ke ruang tamu.

“Panggilkan Jessy.”

Kepala pengurus rumah mendengarkan perkataan yang penuh bau peledak, hatinya agak gemetaran, menjawab dengan hati-hati: “Sudah memberitahu.”

Nyonya Thea mendengarkan ini, barulah melepaskannya.

Kepala pengurus rumah melihat situasi ini, dengan alasan menuangkan teh, pergi meninggalkan ruang tamu.

Dia berpikir dan mengeluarkan ponsel menghubungi William.

“Tun muda, Nyonya besar datang mencari Nyonya muda, dan kelihatannya sangat marah.”

William mengerutkan kening, “Kamu mengawasi, jangan membiarkan mereka bertengkar, aku segera kembali.”

Kepala pengurus rumah mengangguk, membawa pembantu yang telah menyiapkan teh membalik badan kembali ke ruang tamu.

Pada saat yang sama, kamar tidur di lantai atas.

Jeanne mengetahui Nyonya Thea datang, dia masih merasa bingung.

Karena dia konsen melakukan desain barunya, sama sekali tidak mengetahui berita yang meledak di internet.

“Aku tahu, aku akan turun sekarang.”

Dia mengangguk, meletakkan pensil gambar dan turun mengikuti pembantu.

“Mama, Papa.”

Turun ke bawah kemudian, dia melihat Nyonya Thea dan Deric duduk di ruang tamu, tatapannya dilintasi kaget dan kecuriagaan.

Karena wajah Nyonya Thea dipenuhi kemarahan, membiarkannya tak tertahan mengevaluasi dirinya sendiri, apa mungkin beberapa hari ini dia melakukan sesuatu yang menyinggung orang ini?

Tepat ketika dia sedang sembarang memikirkan, wajahnya langsung di tuangkan segelas air.

“Jangan memanggilku mama, aku tidak dapat menahannya.”

Nyonya Thea memelototinya, melihat tatapannya bagaikan ingin memakannya.

Deric melihat situasi ini, mengerutkan kening, meskipun tidak puas dengan tindakan istrinya, namun dia tidak mengatakan apapun.

Dan Jeanne menjadi bingung dengan tindakan ini.

“Ma, apakah aku telah melakukan sesuatu yang membuatmu marah?”

Dia menyeka daun teh di wajahnya, menahan ketidaknyamanan dalam hatinya, bertanya dengan nada rendah.

“Hiks, apa yang kamu lakukan? Bagaimana, sekarang kamu masih ingin berpura-pura masa bodoh!”

Nyonya Thea melihat wajahnya yang berpenampilan tidak bersalah, kemarahannya membangkit.

Dia menunjuk pada Jeanne dan berteriak marah: “Sudah kubilang dari dulu, kamu adalah orang pembawa sial, dari dulu tidak seharusnya berhati lembut, harus membiarkan William mengusirmu keluar! Lihatlah apa yang telah kamu lakukan, kami dan Keluarga Munica pergaulan selama puluhan tahun, sekarang dihancurkan olehmu!”

Jeanne tertegun, “Apa maksudnya?”

Nyonya Thea melihatnya masih berpura-pura masa bodoh, dia marah hingga bergetar seluruh tubuhnya.

“Masih berpura-pura? Kamu berani mengatakan William mengantar Sierra masuk ke kantor polisi bukan niatmu?”

Jeanne kaget.

“William mengantar Nona Sierra masuk ke kantor polisi?”

Tidak salahnya dia begitu kaget, karena William sama sekali tidak mengatakan tentang masalah Sierra padanya.

Dan Nyonya Thea melihat penampilannya seperti ini, tanpa sadar mulai curiga.

Karena penampilan Jeanne tidak mirip sedang berpura-pura.

“Kenapa? Apa mungkin kamu tidak mengetahui masalah ini?”

Jeanne secara alami menggelengkan kepala, “Aku benar-benar tidak mengetahui masalah ini.”

Nyonya Thea mendengar ini, serasa sesuatu tersumbat di bagian dadanya.

Dia menatap Jeanne dengan marah, menggertakkan gigi berkata: “Aku tidak peduli apakah kamu benar tidak tahu, atau berpura-pura tidak tahu, masalah ini kamu harus menanganinya, pergi meminta maaf dengan keluarga Munica, biarkan mereka mengembalikan dana yang telah ditarik.”

Jeanne merasa aneh.

Dia sama sekali tidak terduga kesalahpahamannya begitu besar, sampai membuat Perusahaan Munica melakukan penarikan dana.

Karena dalam kesannya, kerjasama antara keluarga Munica dan keluarga Sunarya akan mendapatkan penghasilan setengah tahun dari kedua perusahaan.

Tepat ketika dia sedang berpikir mendalam tentang masalah ini, Nyonya Thea salah paham menyangka dia tidak ingin pergi meminta maaf, wajah yang tadinya telah membaik sekarang menjadi dingin kembali.

“Kenapa? Memanggilmu pergi untuk meminta maaf akan merugikanmu?”

Jeanne kembali sadar, secara alami membuka mulut ingin mengatakan sesuatu, namun perkataannya belum dikatakan, langsung dihentikan sebuah suara yang dingin.

“Tentu saja merugikan dirinya!”

Terlihat William berwajah dingin berjalan masuk dari luar.

Nyonya Thea dan Deric melihatnya, alisnya berkerut.

“Mengapa kamu kembali? Apakah masalah di dalam perusahaan telah selesai menanganinya?”

Deric bertanya dengan tidak puas.

William menatapnya dan berkata dengan dingin: “Masalah di perusahaan tidak terburu-buru, tidak tahu mama dan papa datang karena hal apa?”

Selesai berkata, dia berjalan ke samping Jeanne, dan berdiri bersamanya.

Nyonya Thea melihat adegan ini, bagaimana mungkin dia tidak mengetahui putranya sengaja kembali untuk mendukung si Jessy.

Memikirkan ini, api kemarahan dalam hatinya semakin membangkit.

“Ada apa? Ini harus bertanya pada istrimu yang baik, Keluarga Munica memiliki pergaulan bersama kita selama puluhan tahun, apa yang telah dia lakukan hingga menyinggung keluarga Munica tanpa mempedulikan hubungan kita, dan ingin bertarung dengan kita!”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu