Wanita Pengganti Idaman William - Bab 472 Diganggu Orang Lain

Di rumah Gunarta.

"Patut mati, sangat benci dengan William ini, sekali merampas sepertiga dari kekayaan kita."

Jessy menerima laporan kondisi bisnis perusahaan, marah dan menghancurkan barang.

Julian juga sangat marah, perusahaan Gunarta juga mengalami kerusakan yang besar.

Jangan lihat bagian luar, kerja sama Kikin Group-nya Bernard dan Yansen, tapi di dalamnya, mereka keluarga Gunarta juga berpartisipasi.

Dia tahu, dia melewati Jeanne memaksa William bekerja sama dengan Yansen, pria itu sudah menebak perusahaan ini ada hubungan dengan keluarganya.

Awalnya dia masih berpikir, meskipun masalah sudah terjadi, pria ini karena identitas Jeanne, akan melepas keluarga Gunarta, tapi tidak disangka keluarga Gunarta mendapat kerusakan yang lebih besar daripada Kikin dan Yansen.

Pastinya, dia juga jelas, ini adalah peringatan dari William.

"Sekarang yang penting adalah bagaimana cara mengembalikan kehilangan ini, kalau ingin memintanya kembali dari William, takutnya sangat susah."

Julian menghembuskan nafas, dengan murung.

Peratarungan sangat banyak, dia sekarang tidak bisa tidak mengakui, William pria ini tidak bisa dilihat dengan pandangan yang biasa, talenta bisnisnya, sama halnya dengan orang berurusan dengan iblis tidak seperti melawan manusia.

"Tidak susah, aku dengar Jeanne tidak berguna itu bisa memarahinya, suruh dia pengaruhi."

Julian merasa ada masalah, Jessy tidak berpikir begitu.

Disaat yang sama menjadi lebih yakin dengan pikirannya sebelumnya, William memiliki perasaan yang berbeda dengan makhluk yang tidak berguna itu.

Julian mengkerutkan alis, " Kalau mengancam anak itu lagi takutnya tidak akan dengan gampang berkompromi."

Jessy tertawa dingin : "Tidak kompromi maka aku juga tidak kompromi."

Jeanne tidak tahu segala hal ini.

Disaat ini dia sedang terkejut dengan berita yang diberitahu William.

"Mau perjalanan bisnis lagi ?"

"Iya, luar negeri sana kondisinya barusan stabil, bagi perusahaan, proyek itu sangat penting, aku harus pergi sendiri untuk melihatnya, akan pergi setelah dua hari, aku duluan memberitahumu."

William dengan sabar menjelaskannya ke Jeanne.

Jeanne seperti kehilangan, "Kalau begitu aku boleh ikut kamu pergi tidak ?"

Dia melihat William dengan penuh harapan, siapa tahu kali dia ini akan pergi berapa lama.

Kalau saja seperti sebelumnya sekali pergi dua tiga bulan, menunggunya pulang, dia hanya takut sudah dikirim pergi oleh Julian.

"Tidak boleh, kondisi disana khusus, takutnya membawamu kesana tibak bisa menjagamu."

William terpikir dengan organisasi Langit yang disembunyikan rahasia, tanpa berpikir langsung menolaknya.

Jeanne sangat kecewa, lalu dengan manja berkompromi dengan William, tapi juga khawatir kalau begini membuat William kesusahan.

Akhirnya, alasan memenangkan persepsi, mengikuti pengaturan William.

"Kali ini kembali berapa lama ?"

William tidak tahu pikirannya yang sebenarnya, melihatnya yang tidak rela, hanya berpikir dia tidak ingin kembali sendiri, tertawa mengatakan : "Untuk sementara ini waktunya masih belum pasti, tapi aku janji padamu, aku akan dengan cepat menyelesaikanmya dan pulang menemanimu."

Jeanne tidak mendapat jawaban yang dia inginkan, dalam hatinya sangat tidak nyaman.

Dia tidak memperdebatkan perkataan William, menarik tangannya denagan serius berkata : "Ingat katamu, harus cepat pulang."

William tidak pernah melihat Jeanne yang sangat khawatir, tapi juga tidak banyak berpikir, hany berpikir sebelumnya dia pergi terlalu lama.

"Iya, aku tahu, kamu jaga dirimu dengan baik di rumah, kalau ada masalah dan tidak bisa mengambil keputusan, beritahu padaku, jangan sampai diganggu orang."

Dia mengatakan kata ini, ingin memperingati Jeanne pada ancaman dari keluarga Gunarta.

Mengatakan sampai ini, dia juga berpikir akhir - akhir ini sikap keluarga Gunarta, untuk berjaga - jaga, dia memperingati : "ohya, aku disini untuk menghadapi masalah yang sebelumnya, memberikan sedikit pelajaran untuk keluarga Gunarta, kalau ayahmu mencarimu, suruh dia mencariku."

Mendengar perkataannya, matanya sedikit terkejut, hatinya juga ada sedikit rasa lega.

Meskipun sikap seperti ini tidak benar, tapi keluarga Gunarta sama sekali tidak menganggapnya sebagai keluarga, dia tentunya tidak akan memiliki pemikiran seperti itu, ditambah lagi mereka satu demi satu membuat masalah yang tidak diinginkan, melihat dia disusahkan, terutama karena William marah untuknya, hatinya justru merasa senang.

"Iya, aku mengerti."

Dia tersenyum menjawabnya, hatinya malah sedang memperhitungkan hari keluarga Gunarta mencarinya.

Lagipula mendengar nada William, masalah yang dia buat bukan masalah yang sangat besar.

Dan dua hari selanjutnya, keluarga Gunarta tidak ada pergerakan sama sekali, dan membuatnya terkejut.

Disaat dia perlahan - lahan lupa dengan masalah ini, Bernard tiba - tiba meneleponnya.

Awalnya Jeanne tidak ingin mengangkatnya, lagipula karena dia, Jeanne dan William perang dingin banyak hari.

Tapi Bernard tidak tahan tanpa henti dan tetap meneleponnya.

Akhirnya Jeanne tanpa harap, hanya bisa mengangkat teleponnya.

"Jessy, kenapa begitu lama baru mengangkat telepon, sedang tidak bisa mengangkat ? atau ada masalah ?"

Sesaat setelah telepon terhubung, langsung teringat nada suara Bernard yang khawatir.

Setelah Jeanne selesai mendengarnya, tidak bisa berkata apa - apa, kalau sudah tahu sedang tidak bisa mengangkat telepon, kenapa masih tetap tanpa henti meneleponnya.

Dia dalam hati dia mengkritik, tapi ekpresinya tidak terlihat, dengan sopan mengatakan : "Tadi sedikit sibuk, jadi tidak memperhatikan ada telepon, oiya, kamu meneleponku begitu banyak kali, ada hal yang ingin kamu katakan padaku ?"

"Sebenarnya juga bukan masalah apa, jadi semenjak bertemu denganmu sebelumnya, kita sudah lama tidak berjumpa, di daerah ini buka satu restoran baru, aku ingin tanya kamu ada waktu pergi tidak ?"

Bernard dengan semangat mengundangnya, sebenarnya telepon ini bukan sekedar untuk mengajaknya makan, masih ada masalah perusahaan.

Tapi Bernard tidak ingin hubungan antara keduanya memperlihatkan keuntungan, jadi mengabaikan tekanan yang diberikan dari keluarganya.

Jeanne mendengar perkataannya, sebenarnya ingin menolak, tapi tidak tahu kenapa terpikir dengan perkataan William sebelumnya soal menghadapi keluarga Gunarta dan keluarga Kikin, Yansen.

Karena sampai hari ini keluarga Gunarta tidak mendatanginya, hatinya ada sedikit rasa tidak aman.

Bisa - bisanya keluarga Kikin bekerja sama dengan mereka, berpikir ini, dia seharusnya mengetahui hubungan kedua keluarga Gunarta dan Kikin.

Karena ini, penolakan yang sudah hampir diucapkan berubah menjadin setuju : “Bisa, kirim aku waktu dan tempat.”

Bernard yang mendengar Jeanne menyetujuinya takut dia menariknya, dan tidak lagi mengatakan banyak kata, menutup telepon dan mengirim waktu dan tempat.

Setelah Jeanne mengingat waktu dan tempat, dia barusan teringat dia berjanji dengan William tentang masalah tidak bertemu dengan Bernard.

Dia menggigit bibirnya, akhirnya, penasaran lebih besar daripada takut.

Lagipula hanya dengan tahu kondisi keluarga Gunarta, dia baru bisa berjaga - jaga dari Julian.

Untuk William, bilang juga harus bilang, hanya tidak usah memberitahu orang yang ditemui adalah Bernard, sampai saat itu jika dengan cepat menyelesaikan masalah, harusnya tidak akan ada masalah kan ?

Disaat Jeanne gelisah tidak nyaman, hari yang dijanjikan sudah tiba.

Tentu saja kali ini dia tidak bisa membawa Moli

Akan tetapi Moli tidak bisa menerima dengan mudah.

"Nyonya muda, tuan menyuruhku mengikutimu, aku tidak ingin karenamu dipulangkan."

Moli dengan dingin membantah perintah Jeanne, ingin menjadikan William sebagai tekanan.

Dan juga, intuisinya mengatakan, kalau Jeanne akan mengecohnya untuk bertemu dengan orang yang ingin ditemui Jeanne, hanya takut Jeanne ingin melakukan sesuatu yang tidak boleh diketahui.

Jeanne tidak tahu isi hatinya, tapi mendengarnya dalam tekanan William, jadi menahan ekspresi muka.

"Aku pergi menemui teman, untuk apa kamu pergi ? dan juga aku sudah memberitahu William, dia juga sudah setuju !"

Selesai mengatakannya, dia berbalik badan, menyuruh supir untuk mulai menyetir.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu