Wanita Pengganti Idaman William - Bab 295 Masih Punya Rencana Apa

Sesil berjalan masuk kedalam café, ia berjalan ke meja yang sudah dipesan sambil ditemani oleh pelayan.

Disana sudah ada seorang wanita berseragam yang duduk sejak tadi, dan ternyata itu adalah teman sekolah yang pernah diselidiki oleh Hans.

“Sesil, kenapa kamu memanggilku keluar dengan terburu-buru seperti ini?”

Setelah Sesil duduk, ia meminum seteguk air, lalu berkata setelah menenangkan hatinya, “Pihak perusahaanku sudah menemukan orang yang membocorkan rahasia.”

Temannya mengkerutkan alis.

“Jadi, kamu curiga kamu sudah ketahuan?”

Sesil mengangguk lalu menggeleng.

“Aku tidak yakin orang itu aku atau bukan, namun jika benar aku, maka masa depanku pasti akan hancur, bisakah kamu meminta atasanmu memeriksanya?”

Temannya menundukkan kepala, “Aku bantu kamu tanyakan.”

Dia berkata seperti itu juga karena dia punya pertimbangan sendiri.

Karena jika Sesil ketahuan, maka ia juga akan terkait.

Setelah melontarkan ucapan itu, dia meminta Sesil menunggunya, ia sendiri duduk dimeja samping untuk menghubungi seseorang.

Setelah Alexa mendengar ucapan temannya, tatapannya dinginnya berubah menjadi kecemasan.

“Kamu tahan dulu, masalah ini kita tidak boleh ikut campur.”

Jika seperti yang dikatakan asisten itu, Group Sunarya sudah menemukan pelaku aslinya, dan mereka ikut membantu, maka semuanya akan terkait pada mereka.

Temannya juga memikirkan hal ini, mengangguk lalu memutuskan telepon.

Lalu ia kembali ke tempat duduknya, Sesil menatapnya dengan gelisah.

“Bagaimana, apakah dia bersedia membantuku?”

Temannya menatapnya, ada rasa tidak sabar yang sulit untuk dirasakan.

“Sesil, kamu jangan panik, sekarang kamu atau bukan masih belum pasti, jika kami membantumu, bukankah itu malah memberitahu Group Sunarya kalau kamu sudah mengkhianati mereka, lebih baik kamu diam dan menunggu, jika sampai saatnya terbukti adalah kamu, kami pasti akan membantumu, karena jika kamu sampai tertangkap, pihak kami juga akan terbawa dalam masalah ini.”

Dia membujuk sambil menahan diri.

Sesil tertegun.

Sebelum ia selesai dengan lamunannya, temannya melihat jam di tangannya, lalu tersenyum sambil berkata : “Sesil, sudah malam, aku masih ada janji dengan pacarku untuk makan malam, aku pergi dulu.”

Sesil hanya menatap bisu kepergiannya, ekspresinya seketika meredup.

Apanya yang dibahas besok saja, jelas-jelas tidak ingin mempedulikannya.

Mengingat hal ini, tangannya yang terletak diatas lutut kakinya mengepal erat.

Melihat pihak mereka tidak bisa diandalkan, ia hanya bisa mengandalkan diri sendiri.

Dia tidak boleh menunggu sampai pengumuman besok.

Jadi sekarang ia hanya punya satu cara.

Ia berpikir, lalu mengambil tas dan segera pergi meninggalkan café.

Dia segera kembali ke apartemen, mengeluarkan koper dan mulai membereskan barang.

Satu jam kemudian, dia keluar dari apartemen sambil menenteng sebuah koper.

Ketika ia berencana mencari taksi untuk pergi, Hans meminta supir untuk mendekat.

Ketika Sesil melihat ada sebuah mobil mewah hitam yang berhenti dihadapannya, ia terkejut.

Terutama ketika kaca mobil terbuka, yang muncul adalah wajah Hans, dia langsung panik.

“Asisten Hans……”

Dia melangkah mundur dengan lemas, ketika ia berbalik untuk kabur, belakangnya sudah dikelilingi oleh bodyguard.

“Sesil, kamu tidak bisa kabur.”

Melihat kondisi ini, Sesil memberontak.

Melihat gerakan dan reaksinya, Hans memberi perintah pada bodyguard dibelakang Sesil dengan nada dingin.

“Bawa dia naik.”

“Apa yang ingin kalian lakukan? Lepaskan aku, aku akan menuntut kalian melakukan kekerasan ilegal.”

Hasn melihat Sesil yang terus memberontak, menyipitkan mata sambil berkata :” Sebelum kamu menuntut kami, bukankah kita harus menghitung masalah dirimu yang membocorkan rahasia perusahaan terlebih dahulu?”

Mendengar perkataan ini, Sesil tersentak.

“Apa yang sedang kamu katakan? Aku tidak mengerti.”

Sesil memalingkan wajah, ia sudah memutuskan untuk tidak mengakuinya.

Hans juga bisa melihatnya, ia berkata dengan dingin.

“Bawa dia kembali.”

Mendengar ucapan ini, sekujur tubuh Sesil bergetar, namun ia tidak sanggup melawan, hanya bisa pasrah dibawa pasrah oleh bodyguard kedalam mobil.

Hans melihatnya sudah menurut, langsung mengangkat telepon dan menelepon William untuk melapor.

“Presdir, orangnya sudah tertangkap, sebelum tertangkap ia sempat ingin kabur.”

William yang sedang bekerja di ruang baca tidak merasa heran, ia berdehem lalu berkata : “Kuserahkan padamu untuk diinterogasi, harus mendapatkan siapa dalang dibaliknya.”

“Hans mengangguk ringan, “Saya mengerti.”

Setelah mengatakannya, Hans berencana mematikan telepon, namun ditahan oleh William.

“Tidak perlu mematikan telepon.”

Hans merasa aneh namun tetap mengikuti perintah.

Lalu William meletakkan ponsel dan berjalan keluar dari ruang baca, ia langsung menuju kamar tidur.

Ketika itu Jeanne sedang membuat desain dikamar, ketika mendengar ada suara pintu terbuka, ia pun menoleh.

“Hari ini cepat sekali sudah selesai?”

Dia menyapa sambil tersenyum, William menggeleng.

“Belum, hanya saja aku merasa ada sesuatu yang perlu ikut campur kamu.”

Jeanne merasa heran mendengar ini.

“Hal apa?”

William juga tidak berniat menutupinya, ia menceritakan kronologi singkat Sesil yang ingin kabur dan tertangkap.

“Hans sudah membawanya untuk diinterogasi, aku merasa sepanjang interogasi ini kamu perlu mendengarnya langsung, bagaimanapun ini adalah orang yang kamu didik, aku tidak ingin ada salah paham.”

Alis Jeanne terangkat mendengar ini.

Dia tidak tahu kalau pria ini memiliki hati yang begitu sempit.

Dia hanya merasa sedikit ragu ketika berada di restoran, dan manusia ini langsung memintanya untuk mendengarkan langsung.

Namun tidak ada salahnya mendengarkan, dia juga sangat ingin tahu mengapa Sesil melakukan ini semua.

Dengan begitu, dia ikut William ke ruang baca

William menekan tombol loudspeaker di ponselnya yang masih tersambung.

Dan disaat bersamaan, Hans sudah membawa Sesil ke villa lain milik William.

Dia memberi isyarat kepala bodyguard untuk membawa Sesil masuk, lalu mulai menginterogasi.

“Sesil, katakanlah, kenapa kamu memberikan informasi rahasia perusahaan, siapa dalang ini semua, apa rencana lain dari mereka?”

Sesil tadinya sudah sangat panik karena dibekuk.

Sekarang mendengar semua pertanyaan ini, sekujur tubuhnya semakin menegang.

Kelihatannya mereka semua sudah mengetahui seluruh pergerakannya.

Namun meskipun begitu, dia tetap tidak boleh mengaku, atau kali ini dia habis sudah.

“Asisten Hans, apa yang kamu katakan? Bagaimana mungkin aku memberikan rahasia perusahaan pada orang lain.”

Dia berusaha berpura-pura seolah dirinya tidak mengetahui apa-apa.

Hans menatapnya dengan tajam dan tegas, hingga membuat Sesil merasa ragu, perhatiannya juga terpecah.

Juga disaat itu, Hans bertanya sambil tersenyum : “Mau berpura-pura bodoh didepanku? Jika tidak memberikan rahasia perusahaan, kalau begitu uang 50 juta di rekening ibumu datang dari mana, setau saya keluarga kalian hanya buruh dan karyawan biasa, juga tidak membeli lotre.”

Wajah Sesil langsung menjadi pucat ketika mendengarnya.

Dia tidak menyangka pihak perusahaan bisa memeriksa sampai ke ibunya.

Tepat ketika ia sedang sibuk memikirkan alasan, Hans langsung memberikan peringatan dengan sangat tegas : “Berdasarkan peraturan hukum dinegara X, pasal 342, hukuman untuk orang yang membocorkan rahasia pekerjaan orang lain akan dihukum penjara selama 5 tahun sampai selamanya, aku yakin tanpa perlu kuingatkan pun kamu harusnya tahu karya Desainer Jessy bisa menghasilkan keuntungan ratusan bahkan miliaran rupiah, menurutmu hukumanmu nanti bisa berapa tahun? Tentu saja…….jika kamu bekerja sama dengan kami, maka perusahaan bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan.”

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu