Wanita Pengganti Idaman William - Bab 138 Lihat Hal Baik Yang Kamu Lakukan

Bab 138 Lihat Hal Baik Yang Kamu Lakukan

Zoey yang mendengar perkataan ini, ekspresi wajahnya berubah.

Berhubung situasi ini tidak menguntungkan mereka, dia tidak melakukan perlawanan, dan malah tersenyum: “Tentu saja, kalau kesalahan kami, kami pasti akan mengganti kerugian nona Inggar.”

Meskipun tampaknya dia menyetujui persyaratan Inggar, tapi dia menambah satu persyaratan di depan.

Inggar juga bisa merasakannya, dan mengerutkan kening, saat mau mengatakan sesuatu, dipotong oleh Zoey.

“Kalau tidak begini saja, kami pulang duluan diskusikan bagaimana cara menyelesaikan masalah ini, dan nona Inggar istirahat baik-baik di rumah sakit, tunggu hasil keluar, aku akan memberitahukan nona Inggar.”

Inggar enggan melihatnya, tapi dia takut mengatakan terlalu banyak, akan mempengaruhi citranya, jadi dia hanya bisa menahan apa yang ingin dia katakan dan melambaikan tangannya menyuruh mereka pergi.

Setelah ketiganya pergi, Alexa memandang Jeanne dengan tenang dan ironisnya berkata, “Jessy, lihat apa yang kamu lakukan.”

Mengingat sebelumnya Jeanne menggunakan bahan kain keluarga mereka, dengan sarkastik dia berkata, “Heh, sudah kubilang dari awal tidak seharusnya pakai bahan kain dari keluarga kalian, lihat sekarang ada masalah, aku akan mengadu ke kak William, aku mau lihat bagaimana kamu mau ganti rugi 5 juta dollar, jangan pernah berpikir untuk menyuruh kak William yang bayar ganti rugi, kalau tidak aku akan lapor ke bibi Thea.”

Semakin dia berbicara, semakin bangga dia tampaknya melihat nasib tragis Jeanne.

Dan Jeanne tidak nyaman dengan apa yang dia katakan.

“Alexa, aku penasaran sekali berapa umurmu, kenapa suka sekali mengadu?”

Dia tersenyum dingin, menatap Alexa, dan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, lalu berkata; “Kenapa apa yang ku bilang tidak benar?”

Alexa mengertakkan gigi, dan tidak bisa menjawab.

Jeanne tidak mempedulikannya, dan tersenyum sambil berkata: “Terlebih lagi, General Manager tidak mengatakan apa-apa tentang masalah ini, kenapa kamu yang sewot? Atau kamu buat masalah lagi?”

Pada akhirnya, tatapan mata Jeanne juga mendingin.

Dia tahu betul baju yang dia design sendiri.

Dan bahan kain juga dia sendiri yang memilihnya, kalau ada masalah, sekali lihat juga kelihatan.

Dan akhir-akhir ini, Alexa juga sering menyerangnya.

Alexa juga tidak sedikit merencanakan sesuatu untuk mencelakainya, jadi jangan salahkan dia berpikir demikian.

Alexa juga mengerti arti dari kata ini, dan wajahnya berubah.

“Heh, kulihat kamu sudah tidak bisa menangis, kesalahan yang dibuat sendiri, bisa juga dilemparkan ke orang lain.”

Dia menggertakkan gigi, seolah dia sangat marah.

Dibandingkan dengan Jeanne yang ada di sampingnya yang sudah lebih tenang.

Zoey memandang mereka berdua, dan merasa pusing.

“Sudahlah, ini sudah begini, kalian masih berdebat?”

Katanya sambil melirik mereka berdua.

“Jessy, datang ke kantor ku sebentar, periksa sisa bahan baju, lihat apakah ini karena masalah bahan.”

Jeanne yang mendengar kata-kata itu, tidak mempedulikan Alexa, dan hanya bisa mengatakan: “Baik.”

Zoey yang melihat sikap dia yang baik, tidak tahan mengatakan: “Kalau memang benar masalah bahan, tanggung jawabmu akan lebih besar, jadi waktu periksa harus teliti, paham tidak?”

“Aku tahu.”

Sebenarnya tidak usah diingatkan Zoey, Jeanne juga tahu masalah ini sangat parah.

Dia yang mengingat hal ini, mengerutkan bibir.

Zoey yang melihat ekspresi dia berubah menjadi suram, tidak tahan mengatakan: “Sudahlah, kita jangan terlalu pesimis, atau mungkin itu memang masalah kita, kita selidiki dulu masalah ini hingga tuntas, tunggu perusahaan sendiri yang mengambil keputusan.”

Jeanne mengganggukkan kepala.

Hingga akhirnya tiga orang berpencar kembali ke perusahaan, menjalankan tugas masing-masing.

Jeanne langsung menanyakan pada Sesil.

“Bagaimana baju yang ditarik dari pasar, dari pihak purchasing ada masalah tidak?”

“Eeegh…bajunya baru ditarik dari pasaran, masih belum sempat diantarkan ke Dept. Purchasing.”

Jawab Sesil dengan hati-hati.

Jeanne mengerutkan alis dan berkata: “Kenapa lamban sekali?”

Tepat saat Sesil mau menjawab, malah di potong oleh Jeanne.

“Sudahlah, kamu pergi beritahukan orang purchasing, suruh penanggung jawab mereka bawa bahan baju pergi bersamaku ke pabrik pewarna bahan.”

Karena belum diperiksa, dia berencana mengurangi kerjaan, dan langsung pergi ke pabrik pewarna bahan.

Nanti tiba waktunya kalau memang ada masalah, juga gampang langsung diselesaikan.

“Baiklah, aku pergi sekarang.”

Sesil balik badan pergi.

Tak lama kemudian, penanggung jawab purchasing ikut dia datang bersamanya.

“Kepala Dept, merepotkanmu ikut aku pergi sebentar.”

Jeanne menyapa dengan sopan, begitu melihat orangnya.

Penanggung jawab purchasing juga tidak menolak, terlebih masalah ini juga melibatkannya.

Dia membawa asisten, yang memeluk bahan baju yang di tarik dari pasar dan sisa bahan baju bersama Jeanne pergi ke pabrik pewarna.

Pabrik pewarna sudah mendapatkan informasi ini dari awal, dan menunggu menyambut di depan pintu.

“Nona.”

Kepala Pabrik yang melihat Jeanne, menyapa dengan senyuman.

Jeanne menjawab dengan dingin: “Saya to the point saja, kamu juga tahu tujuan kedatanganku kemari, bawa aku ke bagian Quality Control.”

Kepala Pabrik menyeka keringat di kening, sambil membawa tamu ke Dept. Quality Control.

Ini adalah departemen pabrik tenun, mereka memiliki instrumen khusus untuk inspeksi.

Sesampai di Dept. Quality Control, Jeanne menyuruh Kepala Purchasing menyerahkan baju dan sisa bahan ke karyawan.

“Nona, pemeriksaan ini membutuhkan waktu, bagaimana kalau duduk di kantorku.”

Kepala pabrik melihat kerumunan orang yang berdiri, mengundang sambil tersenyum.

“Menurutmu sekarang aku masih ada hati untuk minum teh?”

Jeanne menatapnya dengan dingin, selesai dia berbicara juga tidak mempedulikannya lagi dan malah melihat karyawan yang sedang bekerja.

Dua jam berlalu, hasil pemeriksaan keluar.

“Kepala Pabrik, ada masalah pada pemeriksaan, bahan baju ini mengandung formaldehyde, yang dapat mengiritasi kulit, dan pewarna azo melebihi standar.”

Lapor karyawan sambil membawa hasil pemeriksaan.

Wajah Jeanne menjadi putih pucat melihat hasil laporan.

Orang lain mungkin tidak mengetahui bahaya dari zat yang melebihi standar, tapi sebagai seorang designer bagaimana bisa dia tidak tahu.

Jangankan formaldehida, pewarna azo sendiri yang melebihi standar sudah cukup merepotkan bagi mereka.

Zat ini mengandung lebih dari 20 jenis amina aromatik karsinogenik, setelah diaktivasi itu dapat mengubah struktur DNA tubuh manusia dan menyebabkan perubahan patologis dan kanker!

Dia tidak menyangka Julian akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan keuntungan!

Dan kepala purchasing yang berdiri disamping juga panik.

“Kenapa bisa begini?”

Jeanne tersadar kembali, mengerutkan kening sambil berkata: “Oh iya, aku juga ingin tahu, kenapa bisa begini? Waktu itu saat kalian membelinya, tidak memeriksa kualitas bahan?”

Kepala purchasing yang mendengar perkataan ini, wajahnya berubah menjadi jelek.

Jeanne masih ada tidak mengerti, hanya takut ayahnya menyogok semua orang disini.

Mengingat hal ini, hatinya semakin marah.

Meskipun masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia, tapi dia lah yang menarik benang agar perusahaan menggunakan bahan kain keluarga Jeanne, dan hari ini terjadi masalah, dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi William!

Semakin dia memikirkannya semakin marah, hingga akhirnya tidak tertahankan lagi dia mencari alasan untuk pergi keluar mencari Julian.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu