Wanita Pengganti Idaman William - Bab 413 Kalah Telak Seperti Ini

Sierra diam, menoleh ke samping melihat pria itu sebentar.

“Tidak perlu, sementara ini aku tidak ada nafsu makan.”

Setelah dia mengatakan, lalu menemukan bahwa wajah Wilson tidak begitu bagus, kalau dulu dia tidak akan terlalu peduli.

Namun saat ini, dia tidak bisa cuek begitu saja.

Sekarang keluarga Munica mengalami kesulitan, kalau berselisih dengan keluarga Sinarmas, perusahaan keluarga Munica semakin susah lagi.

“Terlalu banyak hal yang terjadi beberapa hari ini, kita semua tidak beristirahat dengan baik, kamu lebih awal pulang untuk istirahat, besok-besok masih banyak waktu untuk makan bersama, ditambah, aku takut keluarga Sunarya sana masih ada pergerakan lain, kita harus segera menyelasaikan permasalahan sekarang ini.”

Meski dia mengatakan perkataan yang terdengar baik, tapi bagaimanapun Wilson mendengarnya, semua bermaksud untuk menolaknya.

Dia memandang Sierra beberapa detik, tersenyum berkata: “Baik, kamu lebih awal pulang istirahat.”

Sierra seakan tidak terlihat kemurungan di mata pria itu, tersenyum membalikkan badan pergi.

Wilson melihat bayangan Sierra menghilang, matanya penuh kegelapan dan kedinginan.

Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan, hanya terlihat pria itu berdiri sebentar, juga kemudian pergi.

Keesokkan hari, keluarga Munica dan Sinarmas mulai bertindak sesuai rencana mereka.

Karena kesombongan mereka sebelumnya, dan setelah masalah, media ingin terus mendapatkan perhatian netizen, sangat peduli terhadap perkembangan kedua keluarga.

Karena ini, saat mendapatkan berita perusahaan kedua keluarga sudah mengalihkan banyak proyek kecil, publikasi makin tak terkendali lagi.

#Keluarga Munica dan Sinarmas terjerumus ke dalam krisis ekonomi, menjual proyek. Benarkah?#

#Kelanjutan penipuan yang mengegerkan dunia, dua keluarga terjerumus ke dalam kesulitan dana#

“OMG, jangan bilang keluarga Munica dan Sinarmas kalah telak seperti ini?”

“Siapa tahu, pokoknya aku merasa, ini mereka sendiri juga yang cari masalah sendiri.”

“Idiot di atas, siapa yang cari masalah sendiri, semua dicelakai oleh Perusahaan Sunarya.”

Komen ini sekali lihat juga tahu ditulis oleh fans Sierra.

Netizen yang agak logis, tanpa ada orang yang mengarahkan, masih bisa memilah kebenaran dan kesalahan dari semua masalah ini dari awal sampai akhir.

Mengingat perusahaan keluarga Munica yang mulai menghianati keluarga Sunarya, terus menerus menentang keluarga Sunarya.

“Menurutku yang di atas baru cacat otak, dari awal sampai akhir, Perusahaan Sunarya tidak pernah menyerang siapapun.”

“Iya benar, mau tidak aku kasih kamu lihat lagi berita sebelumnya.”

Ada satu orang yang keluar membela keadilan, lalu ada dua tiga orang, pada akhirnya ada banyak orang.

Sierra walau fansnya tidak sedikit, tapi netizen yang teguh pada keadilan ini tidak bisa dipengaruhi.

Jeanne yang berada di rumah keluarga Sunarya terus mengikuti perkembangan hal ini.

Terlihat ada orang yang membela William, dia lebih senang dari siapa saja.

William duduk di depan wanita itu, tentu saja menemukan perubahan dari wajah wanita itu, dengan penasaran berkata: “lihat apa, hatimu begitu senang?”

Jeanne juga tidak menutupi, seakan seperti menyerahkan barang persembahan berjalan ke samping pria itu, memperlihatkan diskusi di ponsel ke pria itu.

“Netizen ini akhirnya pandai kali ini.”

William melihat sebentar website, juga melihat wajah gembira wanita itu, hatinya menjadi hangat.

Karena dia baru saja datang, Jeanne senang, karena netizen itu membelanya.

Dia tersenyum kecil, sekali tangan mengulur, menggendong Jeanne duduk di atas pahanya.

“Kamu peduli hal ini?”

Jeanne terdiam sesaat, setelah tersadar kembali, meski agak keberatan, tapi masih dengan lapang dada mengakui.

“Peduli.”

Setelah dia mengatakan, lalu berpapasan dengan mata William yang menggelap, hati berdebar sesaat.

Tapi dia berpikir agar suasana tidak canggung, sengaja dengan tenang mengatakan: “Kamu sebelumnya pernah mengatakan, kita adalah suami istri, semua masalah harus menghadapinya bersama.”

William mendengar ini, kelembutan di matanya perlahan jadi bertambah dalam.

“Bagus.”

Dia mengenggam erat tangan Jeanne, dagu mengetuk ke leher Jeanne.

Dua orang di ruang makan sesaat menjadi hangat, William karena urusan kantor harus pergi.

Setelah Jeanne memandangi dan mengantar pria itu pergi, baru berencana berbalik badan kembali ke kamar, alhasil terlihat Moli di lorong dengan cemburu melihat dirinya.

Dia mengerutkan alis, berpikir mau melewatinya pergi, namun di belakang terdengar omongan kasar.

“Siluman rubah, tidak tahu malu.”

Jeanne langsung jadi tidak senang.

Sebelumnya terhadap sikap kejam Moli dia terus tidak peduli, bukannya dia tidak ada emosi, tapi merasa William peduli dengannya, tidak ingin William kesulitan, tapi sekarang wanita ini makin menginjak, dia sama sekali tidak tahan.

“Aku tidak tahu, di rumah sendiri mesra dengan suamiku, kenapa bisa memalukan, siluman rubah?”

Wanita itu dengan dingin melototi Moli, kedinginan di mata membuat Moli terkejut.

Karena dia tidak pernah melihat Jeanne yang seperti ini.

Seketika dia tidak bisa merespon, juga kehilangan kesempatan menyangkal.

Jeanne melihat dia terdiam, tersenyum dingin, “Nona Moli, jika kamu berdiam saja bersama denganku seharian di rumah tak ada kerjaan, sangat boleh pergi cari William bilang ganti orang, tentunya, aku juga bisa membantumu.”

Baru ini Moli tersadar kembali, ekspresi wajahnya murung dan marah.

Murung karena dia bisa dikejutkan oleh Jeanne, marah karena wanita ini menggunakan tuan untuk menekannya, dia malah tidak bisa menyangkal.

“Kamu berani?”

Dia menggeram, melototi Jeanne dengan ganas.

Sorotan mata dingin itu, membencinya sampai ke tulang.

Jeanne tentu saja juga terlihat hal ini, kedinginan dalam matanya semakin mendalam.

“Kamu boleh coba aku berani atau tidak?”

Setelah dia mengatakan, juga tidak peduli Moli mukanya sinis sekali, berbalik badan kembali ke kamar.

Moli melihat bayangan dia pergi, andai bukan mengingat tuan, dia sungguh berpikir membunuh wanita ini.

Tidak bisa, dia pasti harus memikirkan cara untuk segera menyelesaikan wanita ini!

Hal ini William tidak mengetahuinya.

Pria itu membawa Mogan pergi ke kantor, Hans terlihat pria itu datang, melapor kerjaan dulu, tunggu setelah kerjaan selesai, baru mengatakan tentang gerakan keluarga Munica dan Sinarmas.

“Presdir, keluarga Munica dan Sinarmas, selain menjual proyek kecil, secara pribadi juga mengutus orang berhubungan dengan beberapa bank besar, berencana mengajukan kredit untuk mengisi lagi kekosongan dana.”

William dengan muka yang sangat tenang mendengarkan, setelah Hans selesai berkata, jarinya terus menerus mengetuk meja, mempertimbangkan sesuatu.

“Kita tidak perlu melakukan apapun, semua bank tidak bodoh, mereka ingin mengandalkan reputasi nama sebelumnya mengajukan kredit itu tidak mungkin.”

Hans mendengar ini, seakan mau berkata tapi terhenti.

Dia tidak mengerti Presdirnya kenapa bisa begitu pasti bank tidak akan bisa memberikan kredit, namun tidak bertanya.

Karena bagaimana saja dia bertanya, juga akan ditolak oleh Presdirnya sendiri.

Dan kenyataannya juga sama seperti yang William katakan, bank tidak hanya tidak menyetujui permohonan kredit kedua keluarga, bahkan masih mendesak hutang sebelumnya untuk membeli Perusahaan Podolski.

“Sialan, apa orang-orang ini sungguh mengira kita keluarga Munica sudah mau tamat?”

Setelah Ayah Sierra mendapatkan berita ini, sendiri pergi berdiskusi dengan orang bank, tapi pihak bank sedikitpun tidak menerima kreditnya, sebaliknya semua perkataan berharap mereka segera mengembalikan hutang bank, maksudnya itu seakan mereka keluarga Munica akan segera bangkrut.

Sierra tentu saja juga marah bukan main, tapi dia lebih tenang daripada Tuan Munica.

Mereka juga tidak ada kekuatan untuk terus meminta kredit ini, mengingat di website desas-desus mengenai keluarga Munica dan Sinarmas sangat heboh.

“Pa, aku berencana menjual beberapa aset atas namaku, mengumpulkan dana dulu untuk melewati krisis setelah itu baru urus yang lain.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu