Wanita Pengganti Idaman William - Bab 254 Kenapa Kamu Bisa Terluka (2)

William yang melihat ekspresinya yang aneh, tersenyum kecil dan berkata: “Bantu aku basuh bersihkan badan, sejak terluka sampai sekarang aku belum mandi, rasanya sangat kotor dan tidak nyaman.”

Jeanne yang mendengar ini, menatapnya tanpa daya, tapi dia tetap mendengarkan apa yang dikatakannya mengambil baskom berisi air.

Lagipula tangannya belum sepenuhnya sembuh, terlalu berat, dia juga tidak bisa mengangkatnya.

Dia mengambil air, dan tidak membiarkan William bergerak, dia memeras handuk dan menyeka tubuhnya..

Awalnya ia membantu William membantu membersihkan badan dengan niat ingin merawatnya.

Tapi tidak tahu kenapa, saat dia menyeka wajahnya, dia melihat wajah tampan itu dari dekat, terutama kedua mata hitamnya, dan menatapnya dengan fokus, dia tidak bisa berhenti bernapas, detak jantungnya berdetak kencang, dan seluruh tubuhnya gugup.

“Kamu jangan lihat aku.”

Dia menahan sesuatu yang berbeda dari hatinya, dan berkata dengan malu.

William menatap pipinya yang perlahan memerah, matanya berkedip karena terkejut, kemudian dia tampak mengerti sesuatu, dan mulai tertawa ringan.

Dia meletakkan tangannya yang tidak terluka di pinggangnya dengan penuh kasih sayang, sambil mengerahkan sedikit tenaga, dan mendekatkan dia ke dirinya sendiri.

“Kamu sedang malu?”

Selama percakapan, napasnya yang panas menyembur ke telinga Jeanne, yang membuat kakinya lemas, tanpa sadar, dia menjawab, “Siapa yang malu, kamu masih mau di basuh tidak?”

William menatap matanya, dan tahu tidak boleh lagi menggodanya, lalu dia melepaskannya.

“Baiklah, kamu masih belum malu.”

Meskipun dia berkata demikian, tapi di wajahnya jelas tak bermaksud demikian.

Jeanne menatap handuk dan ingin melempar kewajahnya.

Tapi tahu ini hanya candaan, membuat kekhawatiran dihati Jeanne berkurang.

Punya semangat untuk menggodanya, setidaknya ini membuktikan luka William tidak begitu parah.

Namun meskipun begitu, jantungnya masih berdebar.

Ketika semuanya sudah selesai, dia tidak tahan lagi dan bertanya: “Kita masih harus pergi?”

Dia tidak menanyakan alas an keadaan tangan William.

Itu bukan karena dia tidak ingin bertanya, tapi dia tahu meskipun dia menanyakannya, William juga belum tentu akan memberitahunya.

Jadi dia sama sekali tidak bertanya, menunggu saat dimana William bersedia memberitahunya, dia pasti akan mengatakan padanya sendiri.

William sama sekali tidak tahu isi pemikirannya, melihat dia tidak menanyakan detail masalah, menghela nafas lega.

Lagipula, dia tidak ingin melibatkan Jeanne.

“Lukaku ini mungkin harus membutuhkan waktu beberapa hari, kalau mau pergi, juga harus tunggu beberapa hari kemudian.”

Jeanne menganggukkan kepala, menunjukkan mengerti.

Dua hari berikutnya, Jeanne merawat William di rumah sakit tanpa meninggalkannya.

Dia melakukan semuanya sendiri, ini mengakibatkan hubungan mereka berdua semakin dekat.

Akhir-akhir ini, kesan William pada Jeanne juga berubah.

Sikap dia pada Jeanne juga sudah berubah menjadi lembut.

Bahkan cara mereka berinteraksi semakin lama semakin mirip seperti suami istri.

Sierra yang melihatnya, marah, karena tidak bisa melakukan apa pun.

Sekarang dia hanya bisa setiap hari datang ke kamar pasien memberitahukan akan keberadaan dia, memberikan perhatian pada William sebagai seorang teman.

Setiap kali dia datang, Jeanne diam, meskipun setelah dia pergi, suasana hati Jeanne sulit baik kembali.

William melihat semua ini di matanya.

Hari ini, saat Sierra datang kemari lagi, dia mencari alasan agar menyuruh Sierra duluan pulang.

“Kita keluar negeri begitu lama, tidak ada yang memantau proyek di dalam negeri, dan juga tidak tahu bagaimana perkembangannya, lagipula sekarang aku sudah tidak apa-apa, Sierra kamu pulang duluan pantau proyek, beberapa hari kemudian baru aku pulang.”

Sierra yang mendengar ini, sedikit enggan.

Begitu dia pergi, hanya tinggal mereka berdua disini, bagaimana mungkin dia mau?

Tapi dia memang tidak ada alasan untuk tetap tinggal disini, hingga akhirnya dia hanya bisa pergi.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu