Wanita Pengganti Idaman William - Bab 58 Perubahan Akting

Bab 58 Perubahan Akting


Jeanne sedang mengerutkan alisnya, tidak sempat merespons, suara teriakan terdengar di telinganya. 

 

 “Darah—“ 

 

Melihat dahi Alexa terkelupas, darah menetes ke bawah dari dahinya. 

 

Sekelilingnya terbengong, 

 

Setelah Jeanne melihat, ia langsung menyimpan ekspresi yang acuh tak acuh. 

 

Dia tidak berpikir tenaga lemahnya, tidak hanya membuat Alexa terjatuh, tetapi juga terluka. 

 

Belum sempat dia menggerakkan dirinya, pelayan kecil dari Alexa yang berada di luar pintu, segera bergegas masuk. 

 

Mina melihat nona Alexa terluka di lantai, tiba-tiba marah pada Jeanne dan berkata: “nyonya Jeanne, kenapa kamu memukul nona Alexa kami!” 

 

Jeanne mengerutkan kening, ia ingin berkata, tetapi belum sempat membuka mulut, Alexa sudah memotong perkataannya. 

 

 “Mina, jangan katakan itu, jeanne juga tidak sengaja.” 

 

Mina mendengar ini, ia menarik napas, dan berkata dengan tidak puas: “nona, kamu sudah berdarah.” 

 

Jeanne mendengar kata-kata mereka, ia langsung menggeser bibir merahnya. 

 

Jeanne bahkan tahu Alexa membantunya menjelaskan, ini tidak hanya sekedar membantu, kemungkinan ia sudah punya rencana lain. 

 

kenyataannya ia melukainya secara sendiri, setidaknya ia harus mendramakan dengan baik. 

 

“Apakah berguna mengatakan ini sekarang? Jelas nona kalian sudah terluka dan berdarah, cepat ambil kotak p3k bersihkan luka nona kalian.”dia menatap Mina, dan berkata dingin. 

 

Mina secara tidak sadar menjalani perintah Jeanne, tetapi dihalangi oleh Alexa. 

 

 “Tidak perlu, aku akan membersihkannya di rumah.” 

 

Saat dia berkata, dia pun tidak lupa memberi pertunjuk kepada Mina. 

 

Mina langsung paham dengan arahan nona, segera tersenyum dingin dan berkata: “memang, habis memukul berpura-pura kasihan, nona kami tidak memerlukan itu, nyonya Jeanne kasihani diri sendiri saja, nona, ayo kita pulang.” 

 

Selesai berkata, dia menyangga Alexa meninggalkan tempat itu. 

 

Ketika mereka pergi, pelayan yang berada di taman mulai berbisik. 

 

 “Emosi nyonya Jeanne sangat buruk, lain kali kita harus berhati-hati melakukan sesuatu.” 

 

 “Tidak sangka, ku pikir aku menemukan tuan rumah yang baik.” 

 

 “Sesuai dugaanku, tidak segampang itu bisa mendapatkan gaji tinggi, hanya berharap kedepannya akan baik-baik saja, kalau tidak harus mencari pekerjaan baru.” 

 

Jeanne mendengar percakapan mereka, ekspresi wajahnya berat. 

 

Kalau tadi dia masih hanya mengira bahwa Alexa berpura-pura lemah untuk mencapai tujuannya, maka ketika mendengarkan ini, dia pun langsung bisa menebak tujuan Alexa. 

 

Alexa ingin membuat penampilan Jeanne menjadi buruk di depan pelayan. 

 

Saat berpikir, jeanne melihat pelayan dengan hati-hati. 

 

Para pelayan menyadari pandangannya, satu satu ketakutan hingga tidak berani bernafas. 

 

 “Baiklah, ikuti saja pembagian tadi, dan bubarlah.” 

 

Selesai berkata, semua orang bagai burung liar membubarkan diri, membuat Jeanne terasa hambar, juga membalik badan kembali ke kamar tanpa mengatakan apa pun. 

 

Alexa sampai di rumah, Mina mengambil kotak p3k kemudian membalut lukanya. 

 

Efek dari alkohol, menyebabkan Alexa kesakitan hingga menarik napas dalam. 

 

 “Nona, kenapa kamu menghalangi aku memberi pelajaran kepadanya, menanggung dosa dengan sia-sia.” 

 

Mina melihatnya menahan kesakitan, ia sangat sakit hati dan juga cemberut. 

 

 “Kamu tidak akan mengerti, bersihkan luka dengan baik saja.” 

 

Alexa menatap dia hingga menghela napas. 

 

Bagaimana Alexa membiarkan Jeanne wanita pelacur begitu saja, hanya saja ia belajar dari pelajaran itu. 

 

Tadinya kalau dia membuat keonaran, paling Jeanne hanya dimarahi saja, itu tidak cukup baginya. 

 

Dia sudah merencanakan, sejak kakak William melindungi pelacur itu, ia perlahan-lahan menyimpan kembali perlindungan kakak William terhadap pelacur itu. 

 

Jika satu kali tidak bisa, aku akan melakukan kedua kali, kalau banyak kali, akan menumbuhkan kecurigaan Kakak William. 

 

Sedang berpikir, dia memerintahnya lagi: “sisakan sedikit darah.” 

 

Dia berkata, matanya terpenuhi kelicikannya, juga memerintah Mina melakukan sesuatu. 

 

 “Nona paling mahir dalam hal ini.” 

 

Mina tahu rencana dari Alexa, satu sisi menyesuaikan perintahnya, satu sisinya lagi menyanjung. 

 

Sore hari itu, Alexa pergi ke rumah Nyonya Thea menemaninya makan siang. 

 

Baru saja masuk ruang makan, Nyonya Thea memperhatikan luka di dahinya, berkata dengan kaget: “Alexa, kenapa kamu bisa terluka? Kenapa tidak ada orang yang melaporkannya ke aku? 

 

 “Hanya sedikit luka, tidak perlu menakuti tante.” 


Alexa berpura-pura berkata dengan tidak peduli. 

 

Mina mendengar ini, ia terlihat cemberut dibelakangnya. 

 

 “Sayang, ini dikatakan luka kecil , apa kamu lupa, siang tadi banyak darah yang keluar, kamu masih ingin melindungi Jessy.” 

 

Nyonya Thea khawatir dengan Alexa, saat ini mendengar ada kaitannya dengan Jessy, segera bertanya. 

 

 “Katakan, apa yang terjadi?” 

 

Mendengar kata-kata itu, Mina segera menjelaskan serta membesar-besarkan masalah itu. 

 

 “Jeanne ini, menganggap William menjadi pembelanya, bisa sewenang-wenang? “

 

Selesai Nyonya Thea mendengar, mulai marah: “hari ini aku akan beri pelajaran kepadanya!” 

 

Saat dia berkata, langsung ingin mencari Jeanne. 

 

Alexa melihatnya, segera menghalanginya. 

 

 “Tante, jangan pergi, kalau tidak akan tersebar, kakak William bakal diributkan dengan hal ini.” 

 

Nyonya Thea mendengar kata-kata ini langsung menatapnya. 

 

 “Kamu sudah begitu, buat apa masih khawatir William?” 

 

Alexa berpura-pura malu dan berkata: “saya tidak khawatir dengan kakak William, saya takut tante dan kakak William menjadi tidak senang karena Jessy, nantinya akan menyakiti hubungan ibu dan anak.”

 

Nyonya Thea mendengar ini, hatinya semakin panas. 

 

Dia tidak setuju membiarkan Jessy begitu saja. 

 

 “Kalau tidak, aku membiarkan William pulang melihatmu, biarkan dia tahu bahwa kita tidak membully Jessy, dan juga memberimu penjelasan, aku tidak bisa membiarkanmu terluka begitu saja.” 

 

Selesai berkata, segera menyuruh pembantu membawakan telepon untuknya. 

 

Beberapa saat, telepon terhubung. 

 

 “William, segera pulang untukku sekarang!” 

 

Setelah mendengar kata-kata ini, William mengerutkan alis dan berkata: “apa yang terjadi, aku ada  rapat sekarang” 

 

Nyonya Thea langsung mengeluh. 

 

“Kalau bukan Jessy membuat Alexa berdarah,  aku ingin kamu pulang sekarang, kalau tidak jangan salahkan aku yang memberinya pelajaran!” 

 

William mengerutkan kening, tidak mengerti kenapa dua orang ini bisa bertengkar lagi.  

 

 “Aku tahu.” 

 

Dia berjanji untuk pulang dan segera menutup telepon, mengambil kunci mobil di atas meja langsung pergi. 

 

Sebelum dia pergi, dia tidak lupa memberi tahu asistennya: “aku harus pergi sebentar, beritahukan rapat akan ditunda.” 

 

Selesai berkata, dia telah hilang dan masuk ke lift. 

 

Dalam waktu kurang dari setengah jam, dia langsung sampai rumah kakeknya. 

 

 “Tuan William.” 

 

Pelayan melihatnya langsung hormat kepadanya. 

 

Selesai William menanyakan posisi Jeanne dengan pelayan, ia langsung pergi menuju Jeanne. 

 

Saat ini, Jeanne sedang makan di ruang makan, mendengar suara dari belakangnya, ia berbalik badan dengan penasaran. 

 

“Kenapa kamu pulang?” 

 

Dia menatap pria di belakangnya, banyak pertanyaan di matanya tidak terjawab. 

 

Sekarang, bukankah dia harus berada di perusahaan? 

 

William menatap mata Jeanne yang penuh kaget, mata William bersinar dan berkata: “ ibu yang menyuruh aku pulang, mengatakan bahwa kamu telah memukul Alexa hingga berdarah, sebenarnya apa yang terjadi?”

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu