Wanita Pengganti Idaman William - Bab 149 Tadi Malam Dia Yang Memulai

Bab 149 Tadi Malam Dia Yang Memulai

Setelah mendengarkan kata-kata Jeanne, Julian sangat marah, tetapi ia tidak berani berbuat apa-apa.

Apa yang membuat ia meragu.

Ia takut Jeanne tersinggung, dan mengadu ke orang rumah, ini akan menghancurkan masa depan ia sendiri dengan masa depan Jessy.

" Kamu tunggu saja!"

Walaupun ia sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, bukan berarti ia tidak mempunyai kesempatan.

Setelah ia berkata, ia langsung mematikan telepon.

Jeanne menatap panggilan yang dimatikkan, ia tau Julian tidak akan membiarkannya begitu saja.

Tetapi hal ini sudah terjadi sangat lama.

Ia masih berguna baginya, pria ini belum berani menyentuhnya.

Ia terpikir akan hal ini, ia merasa sedikit lelah.

Terutama setiap kali ia berbicara dengan Julian selalu bertengkar, tidak tau kapan berakhirnya.

Sangat berharap waktu dapat berjalan dengan cepat, biarkan tahun ini berlalu dengan cepat.

Dan ia dapat kembali ke kehidupan semula, tidak perlu merasakan semua ini.

Pada saat itu ia akan membawa ibunya, menetap di sebuah tempat yang tidak ada orang mengenal mereka.

Ia berpikir, awalnya sangat menyukai gagasan ini, tetapi tidak tau kenapa, hatinya merasa frustrasi, bahkan sedih, seolah-olah seperti tersumbat.

Pikirannya penuh dengan ingatan wajah William yang sempurna.

Saat ia pergi, Jessy juga kembali.

Pada suatu saat pria ini pasti tidak tahu bahwa istrinya telah terganti ?

Dengan ironis ia berpikir, dalam hati-nya seperti terbakar, sangat gelisah.

Ia ingin melampiaskan, tetapi identitasnya membatasi gerak-geriknya, akhirnya, ia mengambil minuman alkohol dilemari penyimpanan .

Mungkin saat ia mabuk, tidak memikirkan hal-hal yang menyebalkan.

Oleh karena itu, saat William keluar dari ruang kerja, ia melihat Jeanne dengan kedua pipi yang merah menyandar diatas meja.

Alisnya sedikit terangkat, melihat anggur merah dan gelas anggur yang disamping tangan Jeanne.

Apakah ia mabuk lagi ?

Ia tidak berani memastikan, cairan yang berkurang didalam botol anggur hanya dua tiga gelas saja.

Disaat ia ingin menggendongnya ke kasur, ia sepertinya teringat sesuatu, mengerutkan kening.

Saat ini, otaknya penuh dengan informasi tentang jessy.

Informasinya menyampaikan, Jessy sangat kuat dalam minum minuman keras, tidak pernah mabuk

Tetapi saat ia kembali, orang yang di hadapanya tidak seperti itu.

Wanita ini , kecuali sering suka mengambil keuntungan darinya, hal lainnya tidak ada yang sesuai dengan informasi yang ia dapatkan.

Apabila ia berpura-pura, sedang akting, tetapi aktingnya sangat bagus, tidak ada kelemahan.

Wanita ini terkesan, seperti ia berubah menjadi orang lain.

Teringat hal ini, tatapan berubah menjadi tajam, tidak tau apa yang ia pikirkan.

Setelah itu, ia meletakkan Jeanne di atas kasur, kemudian ia pergi mandi.

Saat ia keluar, Jeanne mulai sadar dari mabuk.

“ Panas sekali…. “

Tiba-tiba ia duduk, Dengan tatapan yang menggoda ia menarik baju,

Namun, ia mengenakan piyama, apabila ia buka, tidak tersisa apapun.

William juga mengerti , ia segera maju, memegang dan menekan tangan Jeanne.

Tangan Jeanne yang panas dipegang tangannya yang cukup dingin sehabis mandi, seperti ikan yang terdampar dan menemukan sumber air, ia langsung mendekati.

" Nyaman sekali !"

Ia mabuk berat dan tidak tau apa yang telah dilakukannya, ia hanya tau sentuhan dibadan yang sejuk, enak sekali, ia ingin lagi.

Dengan tenaga yang kuat ia menaiki badan William, piyams yang dikenakan ditarik hingga longgar, sekian lama ia bergerak, bagian dada-nya terlihat.

William terangsang oleh pemandangan seperti ini, ditambah dengan tangan Jeanne yang meraba-raba, aura jantan yang ada didalam tubuhnya perlahan-lahan terbangun.

Pita suaranya bergetar, ia menarik tangan Jeanne yang bergerak sana sini.

Setelah kekacauan, ia langsung mencium bibir Jeanne yang merah dan menggoda.

Napas yang mengandung manisnya minuman anggur, membuat William tidak bisa berhenti, ia ingin mendapatkan lebih banyak.

Ia langsung masuk, dan menyerangnya.

Jeanne terbawa oleh suasana, dan kemudian bersuara.

Suara terdengar sangat menggoda, membuat William merasa terangsang, seperti serigala yang kelaparan,

Pasti ia juga ingin melalukannya.

Dia menghantam tubuh yang ditimpanya, keluar masuk dengan ganas, balutan yang hangat dan ketat semakin menstimulasinya untuk terus menghantamnya, bagai tentara yang sedang menyerbu dalam sebuah perang.

Tekanan yang dirasakan oleh Jeanne, seperti sebuah perahu yang berhenti ditengah laut, terdampar tinggi oleh ombak, tanpa sadar ia mendesah-desah.

Suara tersebut seolah-olah membuat tatapan William menjadi sangat serius.

Ia sepertinya tidak menunjukan kelelahan, berkali-kali ia berminta.

Hingga pagi hari, kedua orang itu tidur sambil berpelukkan.

……

Pada hari berikutnya, Jeanne terbangun karena badannya sangat pegal, dan ingatan semalam seperti film yang masih diputar didalam otaknya.

Ia teringat perbuatan yang ia lakukan semalam, tubuhya seperti udang yang dimasak.

Terutama saat ia mendengar suara pintu terbuka, dengan ketakutan ia sembunyi kedalam selimut, tidak berani menjumpai siapapun.

William melihat gumpalan tinggi yang di atas kasur, ia tertawa, dengan sengaja ia berkata: “ pernah berhubungan beberapa kali, sekarang masih merasa malu, apakah tidak terlalu telat ?”

Jeanne sembunyi di dalam selimut dan menggertakkan gigi.

Apakah semalam dengan sebelumnya bisa sama ?

Tetapi tadi malam ia yang ..... memulainya

Memikirkan ini, ia tambah tidak ingin keluar, dan memutuskan, ia akan mulai menjauhi minuman alkohol.

Bahkan saat ia stress, ia juga tidak akan menyentuh minuman berakohol.

William tidak tau apa yang ia pikirkan, ia tidak mau keluar, mengetahui bahwa ia sedang malu, ia berhenti menggoda, tertawa dan berkata : “ Baiklah, aku akan turun untuk sarapan, jika kamu lelah, istirahatlah dulu “

Habis berkata, terdengar suara kaki melangkah.

Jeanne bersembunyi didalam selimut dan mendengarkan cukup lama, tidak ada gerak-gerik didalam kamar, ia mengeluarkan kepala.

Tidak melihat bayangan William didalam kamar.

Ia mengerutkan bibir, istirahat sebentar kemudian ia bangun dan turun ke bawah.

Didalam ruang makan, William sedang makan.

Ia melihat Jeanne hadir, menunggu hingga saatnya makan, ia bertanya : " perwakilan dari RC akan tiba pada pukul dua, kamu ingin pergi bersama ku ? "

Jeanne mengerutkan kening, tidak mengerti apa maksudnya.

Apa ia mengkhawatirkannya ?

Dengan curiga ia menatap William, mengelengkan kepala dan berkata : “ Tidak perlu, aku pergi sendiri saja, jangan khawatir, aku mengetahui cara untuk menangani ini, tidak akan mengacau.”

Setelah William mendengar kata-kata itu, mengetahui bahwa wanita ini salah paham dengan maksud ia tadi.

Tetapi ia tidak menjelaskan, mengangguk dan berkata : " baiklah, hati-hati, apabila terjadi apa-apa segera menelepon ku."

Jeanne mengangguk kepala : " Aku mengerti."

Setelah itu, William berdiri dan kemudian pergi ke kantor.

Setelah Jeanne sarapan, ia kembali ke kamarnya untuk istirahat sebentar, dan mulai berkemas.

Jadwal penerbangan pukul dua, ia lebih awal setengah jam tiba di bandara.

Kali ini perwakilan yang datang mewakili RC adalah designer utamanya, ia adalah Designer yang sangat terkenal.

Orang yang berhubungan dengan Jeanne adalah dia, sepertinya hubungan mereka sangat baik.

Setidaknya Jeanne langsung mengenalnya.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu