Wanita Pengganti Idaman William - Bab 301 Memberi Pelajaran Padanya

William tahu Nyonya Delores sudah menyerah, memintanya menolong Alexa, dan dia pasti akan memikirkan cara lain.

Namun William tidak ingin membiarkan Alexa keluar begitu mudah.

Wanita ini sekali demi sekali datang menguji kesabarannya, dia harus membuatnya mengingat pelajaran ini.

Pada waktu yang bersamaan, keluarga Sunarya.

Jeanne yang sedang fokus menggamber sketsa menerima telepon dari orang yang tidak terduga.

“Guru Jeanne, ada waktu untuk keluar tidak?”

Tendengar suara Sesil dari balik telepon.

Jeanne mengkerutkan alis, namun ia tetap menyetujuinya.

Dua puluh menit kemudian, dua orang itu bertemu disebuah Café yang tidak jauh dari perusahaan.

“Kamu mencariku ingin membicarakan apa?”

Setelah Jeanne duduk, langsung bicara to the point.

Sesil tidak menatapnya, sambil mengaduk kopi, berkata dengan lirih: “Aku telah dipecat.”

Jeanne mengangkat alisnya, tidak berkata apapun, karena ini sudah hal yang pasti.

Dia tidak berbicara, sedang menunggu ucapan Sesil berikutnya.

Dia tidak percaya Sesil mengajaknya keluar hanya demi memberitahukan ini.

Dan faktanya memang seperti itu.

Sesil bertemu dengannya tanpa berbicara, asik dengan diri sendiri baru berbicara lagi.

“Apakah kamu tahu? Walaupun presdir melepaskanku kali ini dan tidak mempermasalahkan kesalahan yang aku perbuat, akan tetapi ia memintaku pergi dari kota ini untuk selamanya…..”

Dia mengatakan dengan mata yang mulai memerah : “Awalnya aku sungguh berencana belajar baik-baik denganmu, akan tetapi mereka semua meremehkanku, mengatakan kalau aku mengikutimu juga tidak akan pernah berhasil, aku ingin sukses , akhirnya nona itu menemuiku, dia berjanji padaku, asalkan melakukan apa yang dia katakan, dia bukan hanya akan memberiku uang, juga bisa membawaku pergi belajar ke luar negri, kamu tidak akan pernah mengerti betapa besarnya godaan ini bagi anak dari keluarga miskin.”

“Tidak, kamu salah, hal yang tadi kamu katakan, aku mengerti semua.”

Jeanne melihat Sesil dengan tatapan dingin.

“Miskin bukanlah alasan seseorang untuk melakukan sebuah kesalahan, orang miskin juga memiliki harga dirinya sendiri, dan miskin sesaat tidak menandakan kalau seumur hidup dia akan menjadi orang miskin, tergantung sudut pandang masing-masing orang saja, semoga masalah kali ini memberimu pembelajaran, lain kali hati-hati dalam melakukan sesuatu.”

Sesil mendengar apa yang dikatakan, menggenggam erat cangkirnya.

Setelah Jeanne melihat ini, tiba-tiba merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, lagipula ini adalah pilihan masing-masing orang.

“Aku masih ada urusan , aku pergi dulu, kamu………. Jaga diri ya. “

Dia berkata, pergi membayar kopi lalu pergi.

Sesil melihat dia pergi dari belakang, menutupi wajahnya dan mulai menangis

……

Pada saat yang sama, perusahaan Delores Group.

Nyonya Delores sudah mencoba menghubungi berbagai pihak namun tetap tidak sanggup mengeluarkan Alexa, ia terpaksa menghubungi suaminya sendiri.

“Masalah yang begitu besar , mengapa sekarang baru memberitahuku? “

Tuan Delores, Reiner, pergi ke luar kota untuk dinas, setelah mendapat telepon ini, mengkerutkan alisnya dan berkata dengan nada tidak senang.

“Aku hanya tidak ingin kamu khawatir, cepat kamu pikirkan ada cara apa agar Alexa bisa keluar. ”

Nyonya Delores menjawab dengan panik.

Tuan Delores memejamkan mata sebentar, lalu menjawab: “Aku akan menyuruh orang ke kantor polisi dan memakai namaku untuk melepaskanya. “

Setelah Nyonya Delores mendengar itu, ia tahu hanya ada cara itu.

Setelah menutup telepon, Tuan Delores segera mengatur orang kepercayaannya untuk menjalankan tugasnya.

Namun tidak perduli seberapa baik ia mengatur pihak disana, pihak William langsung mendapatkan kabarnya.

William tahu berdasarkan status Tuan Delores, ingin melepaskan Alexa sangatlah mudah.

Hanya saja hal seperti ini bertentangan langsung dengan prinsipnya.

Dia menatap ke arah meja, matanya hitam terlihat begitu dingin.

“Hans” , perintahkan orang untuk menahan orang dari pihak Keluarga Delores, beritahu mereka jika mereka berani melanggar hukum, hati-hati kedudukannya bisa hilang.”

Hans mengangguk dan segera pergi mengurusnya.

Orang yang dikirim oleh Tuan Delores baru saja sampai kantor polisi, sudah langsung dihadang.

“Kalian ini siapa? ”

Orang suruhan Tuan Delores yang disiapkan melihat Hans, bertanya dengan tegas.

Ekspresi Hans tidak berubah ketika menyampaikan pesan dari atasannya.

“Tenang Tuan, kami tidak ada maksud jahat, hanya saja bos kami ingin menyampaikan pesan pada anda berdua, jika kalian berdua membantu Keluarga Delores membawa pergi Alexa, bos kami akan melaporkan Keluarga Delores dengan tuntutan penyalahgunaan kekuasaan.”

Setalah mendengar perkataan ini, ekspresi bawahan Tuan Delores berubah drastis, lalu dengan tatapan tajam melototi orang yang berada di depannya.

Namun orang-orang itu juga tidak mempedulikannya, setelah selesai menyampaikan pesan, berbalik badan lalu pergi.

Para pesuruh itu melihat mereka pergi, melihat lagi ke kantor polisi didepan mereka dan mulai ragu.

Pria yang memimpin kelompok itu pergi menelpon Tuan Delores.

“Orangnya sudah dijemput keluar?”

Tuan Delores yang mengangkat telepon mengira urusannya sudah selesai.

“Maaf, bos, orangnya masih belum dijemput keluar.”

Pria itu menjelaskan ulang kejadian apa yang terjadi barusan, mendengar ini Tuan Delores sangat marah,

“Keluarga Sunarya, William Sunarya, bagus, sangat bagus!”

Dia menggertakkan giginya dengan kesal, namun sama sekali tidak berani bergerak.

Melihat kedudukannya yang stabil dan mantap, tidak ada yang menyangka kalau posisi itu begitu rapuh, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun

Saat ini, dia benat-benar membenci Keluarga Sunarya dan juga William.

Dia menarik napas dalam-dalam, menstabilkan perasannya lalu berpesan: “Karena Nona Muda tidak dapat di bebaskan, sapalah orang didalam kantor polisi, jangang biarkan orang-orang di sel tahanan menindas Nona Muda.”

Anak buahnya mengikuti perintah, setelah menutup telepon langsung pergi mengurusnya.

Dan masalah ini, Jeanne juga tidak tahu.

Setelah dia dan Sesil berpisah, tidak langsung kembali ke kediaman Keluarga Sunarya, melainkan pergi ke kantor.

Walaupun masalah sudah diatasi, tetapi bagaimana pengaturan berikutnya, dia juga masih belum jelas.

Setelah menunggu dia sampai di kantor, malah menyadari suasana di kantor tidak seperti biasanya.

Wajah semua orang juga terlihat gembira, bahkan orang-orang yang sebelumnya melihat dengan wajah tidak ramah tiba-tiba bisa tersenyum padanya.

Jeanne sangat terkejut.

Dia langsung pergi ke kantor Manajer Umum, dia berencana ingin menanyakan apa yang terjadi.

Zoey melihat kedatangannya, sangatlah gembira

“Kapan datang?”

Dia sambil mempersilahkan Jeanne duduk, sambil bertanya.

“baru saja”

Jeanne mejawab dengan tersenyum, ia segera membicarakan kejadian yang ia lihat di luar.

“Mereka ada apa? Kenapa rasanya seperti habis terkena sihir.”

Setelah Zoey mendengar, ia tidak dapat menahan tawanya.

“Perumpamaan yang bagus, sekarang seisi perusahaan seperti terkena sihir.”

Jeanne mendengar ini, merasa semakin bingung.

Zoey melihat ini, menjelaskan : “bisa dibilang ini berkat kamu, masalah kali ini , walupun besar, akan tetapi berakhir dengan memuaskan, pihak Group Delores sudah mengumumkan permintaan maaf, reputasimu sudah dipulihkan, dan statusmu menjadi lebih baik daripada waktu dulu.”

Jeanne mendengar ucapan ini, terlihat terkejut.

Dia tidak menyangka Group Delores bisa meminta maaf.

Tanpa menunggunya berpikir terlalu jauh, Zoey melanjutkan dengan suara yang lembut : “Masih ada lagi, netizen yang sudah memfitnahmu , berkata kalau mereka akan membeli karyamu sebagai ganti rugi, tentu saja juga tidak ketinggalan orang-orang yang benar-benar menyukai hasil kerjamu, lagipula desainmu sekarang sudah terjual sampai kehabisan stok, bahkan desain perusahaan kita yang dibuat oleh Desainer lainnya juga ikut laku keras.”

Setelah Jeanne mendengar ini, tidak menyangka masalahnya bisa berkembang hingga seperti ini, tiba-tiba ia bingung harus senang tertawa atau menangis terharu.

Dan ketika dia memahami kejadian setelahnya, Celica malah kesal setengah mati.

Dia tidak paham sebenarnya dibagian mana yang bermasalah, sampai-sampai rencana yang sudah ia siapkan dengan susah payah malah menjadi batu loncatan untuk Jessy naik ke posisi yang lebih tinggi!

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu