Wanita Pengganti Idaman William - Bab 63 Dendam

Bab 63 Dendam


Mendengar kata-kata ini, Jeanne berkata: “tentu saja sedang kerja.”


William mendengar langsung mengerutkan alisnya.


Dia jelas tahu dia lagi kerja, tetapi waktu ini dia seharusnya mendesain di kantor, dan bukan muncul di sini.


Sedang berpikir, dia melihat kain yang ada di tangannya, dan bertanya: “apa yang kamu peluk itu, dan kamu mau kemana?”


Jeanne melihat dia bertanya dan tidak ingin menutupinya.


Bagaimanapun dia yang insiatif bertanya, bukan dirinya yang mengeluh.


 “Direktur pelaksana meminta saya untuk membantu mengganti kain ini.”


Penjelasan sederhananya, membuat William mengerutkan alis.


“Kamu kembali sekarang, aku menggajimu, bukan untuk menjadi asisten, kamu lebih baik memperjelas pekerjaan kamu sendiri.”


Mendengar kata-kata itu, Jeanne membuka mulutnya.


 “Aku tentu tahu pekerjaan saya, tetapi direktur pelaksana berkata, aku masih belum bisa dikatakan sebagai seorang desainer, jadi membiarkan aku untuk mulai berkerja sebagai asisten.”


Ekspresi William memburuk.


Tidak sulit baginya untuk menebak bahwa ini semua adalah kesengajaan dari Alexa.


Lagipula, konflik mereka berdua bukanlah satu atau dua hari saja.


 “Perusahaan tidak kekurangan asisten, aku akan menyuruh orang lain yang menangani masalah ini, dan sekarang kamu kembali bekerja.”


Jeanne memang tidak ingin menjalankan tugas asisten, tentu saja dia tidak menolak William, segera memeluk kain dan kembali ke departemen desain.


Dia baru saja masuk ke departemen desain, Albert langsung melihatnya.


 “Jessy, bukankah kamu pergi mengganti kain? Kenapa kamu kembali lagi?”


Mendengar kata-kata itu, Jeanne tersenyum dan berkata: “maaf, kamu bisa mencari orang lain untuk mengganti kain. Lagipula, aku bukan asisten di perusahaan ini.”


Dia selesai bicara, kain di tangannya langsung dikembalikan ke Albert.


Albert melihat kain di atas meja, ekspresinya langsung memburuk.


 “Jessy, apa maksudmu dengan ini?”


 “Artinya, jika kamu tidak percaya, kamu boleh tanya ke direktur pelaksana.”


Selesai berkata, Jeanne tidak peduli dengan ekspresinya, ia langsung kembali ke meja dan mulai mendesain.


Pada waktu yang sama, di dalam kantor, Alexa juga menerima panggilan masuk dari asisten kepercayaan William, Hans.


 “Hans, apakah kak William sedang ada urusan?”


Dia tidak sabar untuk bertanya, seolah-olah ingin bekerja untuk William.


 “Nona Alexa, presiden menyuruh aku menyampaikan, nona jessy di gaji untuk menjadi desainer, 

bukan asisten.”


Mendengar kata-kata itu, senyum di wajah Alexa langsung menjadi kaku.


Belum lagi dia berkata, asisten Hans langsung melanjutkan: “presiden juga menyampaikan, untuk kedepannya nona Jessy tidak di perintah lagi oleh nona Alexa.”


waktu yang lama, Alexa bengong dan kemudian baru saja ia sadarkan diri.


 “Apakah ini benar-benar perintah dari kak William?”


Dia bertanya lagi dengan tidak puas, tidak mudah baginya bisa mengatur jessy, dia juga bisa melihat jessy yang berpura-pura di depannya.


Dan juga, dia juga ingin kak William melihat wajah asli wanita pelacur itu.


 “Hans, kamu sampaikan ke kak William, kalau aku tidak bisa mengatur orang bawah, apa gunanya aku menjadi direktur pelaksana ini?”


Mendengarkan itu, Hans tersenyum dan berkata: “nona Alexa, presiden hanya menyuruhku untuk menyampaikan pesannya, jika kamu ada yang ingin disampaikan, lebi baiknya tunggu saat kalian ketemu baru menanyakan secara pribadi.”


Selesai berkata, dia tidak ingin berdebat dengan Alexa, lalu mencari alasan menutup telepon.


Alexa melihat teleponnya ditutup, ia sangat marah hingga menghacurkan semua barang di atas meja.


Kak William hanya tahu melindungi wanita pelacur itu!


Dan juga jessy, Alexa pikir dia akan kuat, hanya saja menyuruh dia untuk menjadi asisten, siapa tahu dia langsung mengeluh ke kak William!


Dia sangat marah dengan hal ini, dan tidak tahu bahwa semua orang kaget dengan gerakannya.


 “Suara apa tadi, suara GUBRAK yang sangat menakutkan.”


 “Aku mendengar sepertinya suara itu dari kantor direktur pelaksana, mungkin ada barang yang jatuh ke lantai.”


 “Kalau tidak kita coba pergi melihatnya, jika barang direktur pelaksana yang jatuh, kita bisa membantunya menata.”


Banyak orang yang berbisik, dan ada banyak orang yang aktif mengeluarkan pendapat.


Dan Albert, orang yang memimpin untuk melihat ke dalam.


Jeanne melihat kepergian mereka, dan ia hanya duduk di kursi tanpa bergerak.


Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara mengagetkan dari kantor, dan ia langsung pergi melihatnya.


Saat melihat, kantor sangat berantakan dan banyak orang yang membungkuk untuk membantu mengemas.


Saat ia ingin menarik pandangannya, kebetulan melihat kedendamam dari mata Alexa.


Matanya itu seolah-olah ingin memakannya.


Melihat situasi, Jeanne mengerutkan alisnya.


Awalnya dia masih binggung, sepertinya dirinya tidak menganggu Alexa, dan segera dia menebak.


Dia memikirkan situasi sebelumnya ketika bertemu dengan William.


Dalam pemikirannya, seharusnya william sudah mengurus masalah sebelumnya, dan melihat ekspresi Alexa, ia pasti dimarahi oleh William.


Kalau tidak, kenapa dia bisa marah hingga menghancurkan barang-barang.


Memikirkan ini, bibir mulutnya terangkat secara tidak sadar.


Berikutnya, tidak tahu apakah itu karena peringatan William, dia sangat aman dan Alexa tidak datang mencari masalah lagi.


Jeanne sangat senang dengan kedamaian ini, duduk di mejanya dan melanjutkan menggambar desain barunya.


Berkenaan dengan pekerjaaan asisten kemarin, itu sudah di serahkan ke orang lain.


Pada malam hari, dia langsung menyimpan barang-barangnya untuk pulang.


Alexa berdiri di depan pintu kantor dan melihat dia pergi dengan sombong, kedendaman di hatinya semakin tinggi.


Jessy, yang berpikir ada dukungan kak William, kamu bisa sewenang-wenang di perusahaan? 


Jangan berharap!


Tidak tahu apa yang dipikirkannya, hanya melihat matanya yang licik, dan kemudian buru-buru meninggalkan perusahaan.


Dia tidak pergi ketempat lain, tetapi mengikuti jejak Jeanne kembali ke rumah.


Namun, dia tidak langsung kembali ke kamar, dan mencari alasan ingin menjenguk nyonya Thea.


 “Alexa sudah pulang, bagaimana dengan perusahaan hari ini?”


Nyonya Thea sangat senang melihat Alexa, dan bertanya dengan perhatian.


 “Lumayan baik!”


Alexa berpura-pura mengerutkan kening dan memaksakan diri untuk ketawa, biar nyonya Thea merasa ada yang aneh.


 “Alexa, kenapa kamu terlihat tidak senang, apakah terjadi sesuatu?”


Mendengar kata-kata itu, Alexa berkata: “tante, tidak ada apa-apa.”


Melihat situasi, nyonya Thea mengerti pasti terjadi sesuatu hal dan dia bertanya lagi.


 “Alexa, aku sangat mengenal kamu, beri tahu tante, apa yang terjadi? Apa ada orang yang membully kamu di perusahaan?


Mendengarkan itu, Alexa mengedipkan mata, dia sengaja mengutak-atik sebentar, dan perlahan-lahan menceritakan masalah.


 “Sebenarnya, itu bukan masalah besar, hanya saja aku tidak tahu bagaimana mengatur orang bawah.”


Dia berkata, dan menambah-nambah masalah tadi pagi.


Inti dari Pembahasannya adalah Jessy memanfaatkan identitasnya, dan dukungan William, tidak patuh terhadap pengaturannya di perusahaan, dan membuatnya sangat sulit untuk mengurus.


Mendengar kata-kata ini, nyonya Thea sangat marah.


 “Wanita ini, kemana-mana tidak akan berhenti mencari masalah untuk William, apakah perusahaan menjadi ladang permainannya?”


Dia berkata, hatinya sangat marah: “tidak boleh, aku harus memanggil dan menegur orangnya, dan memberi tahu bahwa tidak boleh sewenang-wenang dia di perusahaan.”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu