Wanita Pengganti Idaman William - Bab 367 Sedikit Sakit

Beberapa orang terlihat sedang mengobrol dengan santainya, entah karena Nyonya Thea sengaja atau bukan, Jeanne terus saja tidak memiliki kesempatan untuk masuk kedalam topik yang sedang mereka bicarakan.

Sepanjang siang Jeanne hanya menjadi bayangan dibelakang mereka.

William juga tidak memperhatikan, karena ia sedang konsentrasi dengan masalah pekerjaan yang dibicarakan dengan Sierra.

Jeanne tersenyum dengan sinis sambil melihat kearah Nyonya Thea dan Sierra.

Pemandangan ini terlihat familiar.

Ketika ada Alexa, pemandangan ini tiga sampai empat hari sekali akan muncul dihadapannya sekali.

Mengingat hal ini, ia tidak peduli, ditambah bekas lukanya yang mulai terasa sakit, ia meminta untuk pergi.

Meskipun William mengobrol dengan fokus dengan Sierra, namun ketika mendengar Jeanne merasa tidak enak badan, seluruh perhatiannya langsung tertuju padanya.

“Lukanya sakit lagi? Aku akan segera meminta dokter keluarga untuk memeriksamu.”

Jeanne melihat tatapannya yang penuh perhatian, perasaan tidak nyaman dalam hatinya seketika menghilang.

“Tidak perlu, aku tiduran dulu sebentar.”

Dia menjawab sambil tersenyum, William tidak tenang lalu bangun menemaninya pergi.

Nyonya Thea melihat kondisi ini, satu sisi mengumpat Jeanne manja, disisi yang lain juga tidak mencegah William.

“William, Sierra masih ada disini, apakah kamu menginginkan aku yang sudah tua ini menemaninya? Bukankah Jessy sudah tidak apa-apa? Minta pelayan keluarga yang mengantarkannya saja.”

Tentu saja Sierra berharap William bisa tetap tinggal, namun sikap Nyonya Thea yang memaksa seperti ini hanya akan menyulut kemarahannya, bahkan akan membuatnya terlibat, dia tidak berharap diluar kendalinya, William menyadari perasaan ini.

“Bibi tidak apa, Jessy terluka, William menemaninya sudah hal yang sewajarnya, dan jarang-jarang William bisa beristirahat seperti ini.”

Sierra maju menahan Nyonya Thea dan membantu William.

Nyonya Thea mengerutkan alis, kedua matanya menatap Sierra dengan pandangan penuh rasa heran, ia sangat bingung.

Seharusnya dia membantu Sierra dan dia seharusnya bekerja sama dengannya, namun orang ini malah mematahkan rencananya, alisnya seketika mengkerut, wajahnya terlihat tidak senang.

Tentu saja Sierra juga bisa merasakannya, hanya saja sekarang ada William dan Jeanne disini, dia juga tidak bisa menjelaskannya, hanya memberi isyarat dengan lirikan matanya, lalu membiarkan William pergi.

Setelah mereka pergi, Nyonya Thea bertanya pada Sierra dengan tidak sabar.

“Sierra, kamu ini kenapa, aku sedang membantumu menahan William, kenapa kamu malah membantu si wanita jalang itu?”

Sierra merasa sangat tidak senang dengan apa yang diucapkan oleh Nyonya Thea, namun ia menahan diri dan menjelaskan : “Bibi, aku tahu anda ingin membantuku, namun sekarang seluruh perhatiannya tertuju pada Jessy, jika dia mengetahui tujuanku, aku takut kelak dia tidak akan memberikanku kesempatan untuk mendekatinya lagi, aku tidak mau menjadi seperti Alexa, bahkan mendekatpun tidak bisa, seperti sekarang ini bukankah sangat baik.”

Nyonya Thea mendengar nama Alexa, wajahnya langsung berubah serius.

“Baiklah, aku tidak akan ikut campur, kamu rencanakanlah dengan baik.”

Entah karena mengingat Alexa, atau karena Sierra menolak niat baiknya, dia berbalik dengan kesal lalu pergi.

Sierra melihat dirinya yang pergi, ekspresinya menjadi serius, ekspresi tidak senangnya terlihat semakin jelas.

Dan ini semua tidak diketahui oleh Jeanne dan William.

Keduanya kembali ke rumah baru, William menggendong Jeanne dan langsung masuk ke kamar.

Meskipun Jeanne terus mengatakan kalau dirinya tidak apa-apa, namun William tetap memanggil dokter pribadinya datang.

“Nyonya muda tidak apa-apa, namun gerakannya sudah melampaui daya tahan lukanya, namun ini juga hal yang bagus, bisa membuat lukanya semakin cepat mengering.”

Dokter memeriksa dan melapor pada William.

William merasa tenang, meminta kepala rumah tangga mengantar dokter pergi, lalu mengganti obat Jeanne dengan tangannya sendiri.

“Akan terasa sedikit sakit, tahanlah sedikit.”

Dia tahu Jeanne takut sakit, jadi setiap kali ia akan mengganti obat, dia akan mengingatkannya lalu memakaikan obat dengan sangat lembut.

Jeanne bersandar di ranjang, menatap pria didepannya dengan tatapan campur aduk.

Dia merasa senang William membelanya didepan mertuanya, namun diwaktu bersamaan, ia juga merasa sedih.

Karena rasa ini bukan miliknya, ini hanya sesuatu yang ia curi.

Namun dia tahu satu hal, ia tidak bisa menyembunyikannya.

Apalagi masih ada sebuah beban berat yang membebani hatinya.

Meskipun tidak ada Jessy, dirinya yang tidak bisa hamil juga tidak pantas bersanding dengannya.

Seketika ada sebuah pikiran cukup gila yang muncul.

Dia ingin memanfaatkan kesempatan dan waktu yang tersisa untuk mencintainya sepuasnya, meskipun detik berikutnya semua akan menghilang, dia juga tidak akan menyesal.

Dan dia memiliki sebuah firasat.

Jika Jessy kembali, dia harus mengembalikan semuanya!

……

Disaat bersamaan, di kamar president suite Hotel Nogo Kota Timur, ruangan dipenuhi oleh aroma yang lembut, aroma yang begitu menggoda, namun tidak menyengat, membuat orang sangat nyaman.

Di ruang tamu yang begitu besar, seorang wanita yang cantik duduk bersandar disebuah sofa panjang dengan santainya, tubuhnya mengenakan baju tidur bertali tunggal dari bahan jaring sutra hitam.

Bentuk tubuhnya yang begitu sempurna berbalut pakaian yang begitu seksi membuat setiap orang yang melihatnya sulit untuk mengalihkan pandangan.

Dan aroma lembut yang terpancar berasal dari tubuh wanita ini.

“Bos, pihak sana mengabarkan kalau orang utusan Musa gagal dalam misi.”

Diseberangnya berdiri tiga orang bawahan yang bertubuh gagah, mereka menatap wanita ini dengan tatapan memuja.

Namun wanita ini sama sekali tidak menganggapnya, ia menggoyangkan gelas berkaki tinggi ditangannya, cairan merah terlihat bercahaya dibawah cahaya lampu yang keemasan.

Lalu ia mengangkat kepala dan menenggak abis semua anggur digelasnya, ada sedikit anggur yang mengalir turun dari sudut bibirnya, mengikuti lehernya turun kebelahan dadanya.

Penampakan yang begitu menggoda, membuat nafas ketiga bawahannya menahan nafasnya sesaat, namun wanita ini tidak menyadarinya, ia tersenyum kecil : “Ha, Musa sampah, aku kira beberapa tahun ini ia akan menjadi lebih sadis, sekarang kelihatannya lebih tidak berguna daripada dulu, bahkan seorang pebisnis biasa saja tidak sanggup dibereskan, kelihatannya perlu aku yang turun tangan untuk menyelesaikannya sendiri!”

Jelas-jelas ucapannya penuh kebencian, namun ketika terdengar dari mulutnya malah tidak ada rasa bahaya sama sekali, malah membuat sekujur tubuh terasa nyaman.

“Kalian buatlah rencana, aku malam ini bisa menjalankan misinya.”

Dia merapikan rambut ikalnya yang berada didepan dadanya, bangun dari sofa lalu berjalan menuju kekamar.

Tubuhnya yang indah terlihat begitu menggoda dari balik baju tidurnya yang tipis dan ringan, ditambah gerakannya yang begitu lemah lembut, jika menggunakan istilah dewi surgawi untuk menggambarkan dirinya pun tidak terasa berlebihan.

Dan seiring kepergiannya, ketiga bawahan yang berada diruang tamu malah menatapnya dengan tatapan penuh kagum dan buaian.

William tidak tahu kalau dia diincar orang lagi.

Setelah menemani Jeanne seharian dirumah, ia menerima telepon dari Hans.

Presdir, barusan mendapat kabar dari asisten Tuan Antoni, beliau berharap malam ini bisa makan bersama dengan Tuan.”

William menyipitkan mata, Antoni ini merupakan direktur group finance terbesar di wilayah Oseania. (Oseania adalah wilayah di dunia dengan 14 pulau termasuk Australia)

Dia terus menunggu kesempatan untuk bekerja sama dengannya agar bisa masuk pasar Asia.

Sebelumnya karena Jessy dalam masalah, ia terus menunda, namun kali ini pihak sana yang mengundang terlebih dahulu, dia juga tidak ingin menundanya lagi.

Kebetulan sekarang dia juga sedang berencana masuk ke pasar Oseania!

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu