Wanita Pengganti Idaman William - Bab 179 Jangan Terjebak Oleh Mereka

Bab 179 Jangan Terjebak Oleh Mereka

Nyonya Lexi sangat marah ketika mendengar perkataan ini, namun ia juga tahu sifat Alexa, hal yang sudah diyakini olehnya tidak akan bisa dipengaruhi oleh siapapun, sehingga ia hanya bisa melampiaskan kemarahan pada suaminya.

“Lihat anak perempuanmu, sifatnya sama seperti kamu!”

Reiner tidak berdaya terkena peluru nyasar dari istrinya, namun ia tetap mendukung putrinya.

Bagaimanapun keluarga Sunarya merupakan keluarga yang memiliki latar belakang kuat, tidak ada satupun keluarga di kota Jing yang sanggup menandinginya.

Terutama terutama pak tua Sunarya, dengar-dengar saat muda ia pernah memiliki ikatan khusus dengan pihak keamanan dunia, dan di luar negeri diam-diam melatih sekelompok penjaga gelap.

Dan para penjaga gelap ini merupakan kumpulan para penjaga khusus yang sangat berbakat dan terlatih, kemampuannya sangat hebat, dan mereka hanya mengikuti instruksi orang yang memiliki tanda khusus.

William merupakan generasi keluarga Sunarya yang paling berbakat dan hebat, dan tentu saja kelak ia akan mewarisi seluruh milik si pak tua.

Jika Alexa bisa menikah dengan Williammaka seluruh kekuasaan itu juga bisa digunakan keluarga Delores .

Dengan didukung oleh kekuasaan itu, keluarga Delores akan menjadi keluarga besar yang terpandang di dunia!

Mengingat hal ini, Reiner semakin yakin keluarga Delores tidak boleh menyerah dan mundur.

“Alexa, jangan dengarkan ibumu, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan, ayah akan mendukungmu!”

Dia menatap Alexa dengan tatapan penuh kasih, namun hatinya dipenuhi rencana.

Alexa sama sekali tidak mendengar maksud lain dalam ucapan ayahnya, malah merasa sangat tersentuh oleh ucapannya.

Nyonya Lexi melihat mereka dengan tatapan dingin, berusaha menjatuhkan mental mereka.

“Aku rasa kamu juga sudah pikun, dia ingin measuk keluarga Sunarya, bagaimana caramu membantunya? Jangan lupa, William sekarang sudah menikahi Jessy!”

Reiner sama sekali tidak perduli, berkata dengan dingin, “Hanya seorang wanita saja, aku akan membantu Alexa untuk menyingkirkannya.”

Nyonya Lexi seketika kehabisan kata-kata.

Alexa tidak memperdulikan ibunya, ia menatap ayahnya dengan wajah penuh harapan dan berbinar.

“Kalau begitu masalah ini kuserahkan pada ayah.”

Reiner mengangguk.

……

Disaat bersamaan, Julian Group.

Asisten mengetuk pintu dengan tergesa-gesa.

“Direktur, ini adalah data yang ingin saya selidiki.”

Julian menghentikan pekerjaannya lalu melihat kearah sumber suara begitu mendengar ucapan ini.

“Sudah menemukan siapa yang menjebak kita?”

Asisten mengangguk.

“Sudah ditemukan, pelakunya adalah keluarga Delores.”

Julian mendengar ucapannya, seketika mengkerutkan alis dengan wajah heran.

“Keluarga Delores yang mana?”

Asisten menjelaskan, “itu adalah keluarga nona Alexa yang selalu bersi tegang dengan nona kita.”

Wajah Julian seketika menjadi tegang setelah mendengar ini.

Karena ketika asisten menyebutkan nama Alexa, dia sudah bisa menerka asal muasal semua kejadian ini.

Semua sudah jelas sekarang, yang mereka incar adalah Jessy.

Meskipun sekarang Jeanne yang menggantikan posisi Jessy untuk sementara, namun ia tahu dengan jelas, tujuan keluarga Delores melakukan semua ini adalah untuk membantu nyonya Thea mengusir putrinya keluar dari keluarga Sunarya dan keluarga Delores berencana untuk merebut posisi untuk putri mereka sendiri!

Benar-benar perhitungan yang sangat bagus, menghancurkan fondasi perusahaannya, lalu membuat putrinya menjadi janda, apakah mereka kita keluarganya adalah tomat yang begitu lemah sehingga bisa mereka remas sesuka mereka?

Ingin merebut milik putrinya uga harus mendapat persetujuannya terlebih dahulu!

Kebetulan, selagi Jessy belum kembali, dia harus membereskan orang-orang yang kelak akan jadi pengganggu untuk putrinya terlebih dahulu agar Jessy tidak kesusahan nantinya.

Memikirkan hal ini, ia berpesan kepada asisten dengan nada dingin, “Kamu cari orang untuk memantau segala gerakan keluarga Delores, jika ada yang mencurigakan segera laporkan pada saya.”

“Baik!”

Setelah menerima perintah asistennya keluar dari ruangan.

Julian melihat dirinya yang pergi, kedua matanya menyipit dengan tatapan tajam.

Ia sepertinya teringat sesuatu, lalu mengangkat telfon dan menelfon.

Tidak lama, terdengar suara lembut Jeanne.

“Ada apa?”

Julian juga tidak berputar-putar, langsung masuk ke inti pembicaraan, “Masalah lahan yang waktu itu sudah jelas, semua ini merupakan ulah keluarga Delores, mereka melakukan ini karena kamu.”

Jeanne agak heran mendengarnya, namun dengan cepat mengerti.

Kemungkinan Alexa yang menjadi dalang semua ini.

Bagaimanapun jika keluarga Julian mendapat masalah, dia juga akan terpengaruh.

Namun begitu mendengar perkataannya yang terakhir, ia hanya bisa membalikkan bola mata.

Apa maksudya karena dia, jelas-jelas karena posisi nyonya muda du keluarga Sunarya.

Julian tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, melihatnya tidak mengatakan apa-apa ia lanjut berkata, “Mulai sekarang kamu berhati-hatilah terhadap gerakan keluarga Delores selama berada di keluarga Sunarya, jangan sampai masuk jebakan mereka.“

Jeanne mengiyakan, “Aku mengerti.”

Setelah Julian mengingatkan beberapa hal, ia lalu memutuskan telfon.

Jeanne meletakkan handphone dengan perasaan lelah, merasa beberapa hari ini seperti sedang berperang.

Tepat ketika ia sedang berfikir, handphonenya berdering lagi.

Dia melirik nama penelfon, Santos yang menelfon masuk.

“Tuan Santos ada apa?”

“Tidakk apa, hanya ingin menginformasikan saja, designer yang diutus oleh perusahaan kami akan tiba di kota Jing besok.”

Jeanne mendengar berita ini, ia tertegun sejenak lalu menjawab, “Aku mengerti, besok aku akan mengutus orang untuk menjemputnya ke bandara.”

Santos menjawab singkat, lalu membicarakan beberapa hal mengenai kerjasama, lalu memutus telfon.

Setelah telfon diputus, Jeanne melupakan masalah yang memusingkannya, ia kembali ke meja kerjanya melanjutkan pekerjaannya karena besok sudah akan dipakai.

……

Keesokan harinya, Jeanne sudah tiba di kantor sejak pagi.

“Guru Jeanne.”

Sesil melihatnya reflex menyapanya, “Oh, sepertinya aku sudah harus merubah panggilanku menjadi manager Jeanne.”

Jeanne melambaikan tangan, “Tidak apa, kamu memang asalnya belajar denganku, memanggilku dengan panggilan yang mana saja boleh.”

Dia berkata sambil beranjak menuju ruangannya.

Namun baru berjalan dua langkah, ia teringat sesuatu dan menghentikan langkahnya.

“On iya, Sesil, nanti kamu tolong ke bandara untuk menjemput designer RC.”

“Baiklah guru Jeanne.”

Sesil menjawab sambil tersenyum.

Jeanne mengangguk lalu masuk kedalam ruangannya.

Nanti ia masih ada sebuah rapat, rapatnya mengenai desain pakaian musim gugur tahun depan dan mengenai detail kerjasama dengan RC.

Terutama mengenai kerjasama, orang dari pihak RC sudah tiba, pihaknya harus segera menyiapkan posisi secepatnya.

Setelah selesai rapat, kembali ke divisi desain, ia menyadari suasana sedikit aneh.

Dan Sesil berdiri di depan ruangannya memasang wajah sedih sambil menghapus airmata.

“Ada apa ini?”

Jeanne bertanya sambil menghampiri.

Sesil melihatnya datang, segera menghapus airmatanya dan menjelaskan. ”Guru Jeanne, anda meminta saya pergi menjemput orang, namun kelihatannya mereka tidak puas pada saya.”

Jeanne mengangkat alis sambil bertanya, “Apa yang terjadi?”

Sesil mendengar pertanyaannya, menceritakan apa yang terjadi sekali lagi.

“Desainer baru itu merasa anda tidak menghormatinya karena tidak menjemputnya secara langsung , ia mengatakan banyak perkataan yang tidak mengenakkan, aku menjelaskan padanya, mereka tidak mau mendengarkan, malah mengatakan kalau perusahaan mereka bekerjasama denngan perusahaan kita karena kita yang memohon pada mereka.”

Sesil menceritakan hingga akhir dengan kesal, “Orang-orang ini sama sekali tidak bermoral, entah bagaimana cara mereka bisa menjadi desainer.”

Jeanne mendengarkan lalu menenangkannya, “Sudahlah jangan menangis lagi, masalah ini salahku yang tidak memikirkannya dengan seksama sehingga membuatmu disalahkan.”

Sesil menggeleng, “Tidak ada hubungannya dengan anda, mereka yang salah.”

Jeanne mendengarnya juga tidak tahu harus mengatakan apa, lalu bertanya, “Kalau begitu dimana mereka sekarang?”

Sesil menunjuk ke ruang kantor, “Semuanya ada didalam.”

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu