Wanita Pengganti Idaman William - Bab 511 Jessy Yang Tidak Damai

Nyonya Thea dikagetkan dengan hawa jahat Jessy, dia menanggapi dengan penuh amarah, "Berani kamu!"

"Mengapa aku tidak berani?"

Jessy dengan nada dingin dan menatap dengan pandangan mengejek, "Sebenarnya aku tidak ada niat untuk mempermasalahkan hal ini, namun kamu pula yang datang sendiri, kenapa?kamu kira aku seperti yang dulu lembut dan bisa diperlakukan olehmu dengan sesuka hati?"

"......"

Nyonya Thea seketika marah dan tidak mampu mengeluarkan kata apapun, sepasang bola mata yang bulat indah itu melototi Jessy, wajah yang selama ini selalu dirawatnya itu kini merah karena amarah, dadanya turun naik.

Jessy tidak berhenti sampai di situ, dengan pandangan angkuh yang menatap Nyonya Thea, dan melanjutkan kata-katanya: "Wanita tua, jika hari ini kamu tidak meminta maaf denganku, maka masalah hari ini tidak akan selesai!"

Nyonya Thea serasa mau meledak, dasar wanita jalang ini ingin aku meminta maaf!

"Kamu!Kamu....."

Dia menunjuk ke arah Jessy namun tak mampu mengeluarkan kata apapun, hingga amarahnya memuncak sampai ke ulu hati, tarikan nafasnya semakin tidak teratur menyebabkan ia jatuh pingsan.

"Nyonya!"

Bibi Wang kaget dan memapah Nyonya Thea, "nyonya, anda kenapa?"

"....."

Nyonya Thea tidak merespon, dengan kedua matanya yang tertutup terbaring lemah di pelukan bibi Wang.

Bibi Wang yang kaget dan ketakutan, langsung berteriak : "cepat, tolong, Nyonya pingsan!"

Pengurus rumah tangga buru-buru datang, melihat Nyonya Thea yang tidak sadarkan diri, langsung kaget dan berteriak, "tolong panggilkan ambulan, segera kabari tuan muda, nyonya besar sedang dalam masalah."

Semua menjadi kacau karena kaget, hingga ambulan tiba barulah semuanya tenang.

"Jessy, kamu tidak ikut ke rumah sakit?"

Julian yang melihat Nyonya Thea diantar oleh perawat ke ambulan menuju rumah sakit, dahinya sedikit berkerut dan meilhat orang di sekelilingnya, dan pelupuk matanya terpancar kekawatiran. Walaupun mereka tidak takut dengan keluarga Sunarya, namun Jessy saat ini masih menyandang status nyonya muda, jika tersebar masalah ini, ia kuatir nama baik Jessy akan tercemar.

Namun hal ini bukan dijadikan masalah oleh Jessy, "untuk apa aku ke sana? menambah minyak di atas api? si nyonya tua itu paling benci melihat aku."

Ia kembali duduk di beranda taman, "Pa, jangan berpikir terlalu jauh, itu hanya masalah kecil."

"Tetapi jika William tahu bahwa kamu yang menyebabkanya Nyonya Thea begini, kelaknya akan memberi pengaruh yang tidak baik untuk status kamu di keluarga Sunarya."

Julian tetap merasa kuatir dengan hal ini.

"tidak baik? jika demikian maka harus melihat bagaimana kemampuan dia membereskan aku."

Jessy dengan kelopak mata yang merapat menjadi satu garis, memancarkan aura wajah yang angkuh .

Suasana tenang dan serius di ruang rapat perusahaan Sunarya seketika dipecahkan oleh nada dering ponsel. itu adalah ponsel pribadi William. Hans melihat nama pemanggil tertera nama Deric, ia segera menyodorkan ponsel tersebut kepada William.

Setelah tersambung, terdengar suara Deric yang dingin, "William segera ke rumah sakit, ibumu masuk ke rumah sakit!”

Panggilan diakhiri setelah ia selesai menyampaikan pesan.

William mengerutkan dahi, ia menyimpan ponselnya lalu bangkit dan melihat ke sekelompok orang yang ada di ruang rapat,"rapat diundur hingga siang nanti, aku berharap saat itu bisa melihat proposal yang memuaskan! Bubar."

Selesai berbicara, ia meraih kunci mobil yang ada di meja dan dengan langkah yang besar berjalan menuju lift.

Belasan menit kemudian, William tiba di rumah sakit, setelah menghubungi Deric, ia membawa Hans langsung menuju ke kamar VIP pasien tempat ibunya dirawat.

Di luar kamar, William yang ingin mengetuk pintu terdengar suara pembicaraan ibunya dengan nada yang tidak senang.

"Suamiku, kali ini apapun alasannya aku tidak mau lagi Jessy itu tinggal di keluarga Sunarya, lihatlah dia itu, sedikitpun tidak seperti seorang menantu! melawan orang tua dan senior, bahkan menyebabkan aku masuk rumah sakit, ia bahkan tidak peduli, siapa yang memberikan dia nyali yang begitu besar?"

"Sudahlah, istirahat saja dulu, dokter berkata kamu jangan emosi lagi, butuh ketenangan, masalah ini tunggu setelah William datang kita lihat apa katanya."

Deric menenangkan Nyonya Thea, namun dari nada pembicaraannya, menyampaikan makna bahwa dia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Nyonya Thea.

"Aku tidak peduli, keluarga Sunarya ini, ada dia maka aku tidak ada, jika ada aku, maka tidak ada dia! Aku tidak percaya William tidak menginginkan ibunya lagi hanya demi wanita jalang itu!"

William yang berdiri di depan pintu, mengerutkan dahi, ia tidak menyangka jika ibunya masuk rumah sakit ternyata berkaitan dengan Jessy.

"Hans, tolong carikan informasi apa yang telah terjadi di keluarga Sunarya tadi pagi."

"Baik."

Hans menganggukkan kepala, berpaing dan meninggalkan tempat.

William mengetuk pintu dan masuk, "papa, mama apa yang telah terjadi?"

Nyonya Thea melihat William lalu mengeluarkan suara dengan dingin, "ini harus kamu tanyakan kepada istrimu yang baik itu, berdiri di balik kasih sayangmu, dia semakin tidak menghormati aku sebagai seorang ibu, William, ini aku beritahu, kali ini kamu harus mengusir Jessy, jika tidak jangan mengakui aku sebagai ibumu!"

William merasa pusing, dia mengelus alisnya dan berkata dengan tak berdaya: "Ma, jika ingin mengusir orang pun, berikanlah aku satu alasan."

"Alasan? Tidak menghormati orang yang lebih tua, angkuh tak beraturan, ini alasan bukan, dan juga, aku melontarkan satu kata dia melawan dengan sepuluh kata, bahkan menjadikan mertuaku sebagai ancaman!”

Nyonya Thea merasa mau marah lagi jika teringat kejadian pagi ini, dadanya sesak tak beraturan.

"Sudahlah, jangan dibicarakan lagi, nanti kamu marah dan pingsan lagi."

Deric melihat wajah istrinya sendiri sudah tidak baik, dahinya mengerut, "William, kali ini Jessy memang sudah keterlaluan, walau bagaimanapun ibumu adalah orang yang lebih tua, bagusnya kali ini kamu harus memberi sebuah pertanggungjawabannya untuk ibumu, jangan mengecewakan hati ibumu."

Walaupun ia tidak menyampaikan kata yang memihak, tetapi posisinya sangat jelas.

Jika William tidak memberikan pertanggungjawaban yang memuaskan, maka ia tidak keberatan untuk turut campur tangan.

Wajah William sedikit tegang, lalu berkata : "Aku sudah tahu, aku periksa dulu, mama baik-baik menenangkan diri dulu, jika memang kesalahan Jessy, aku akan membawanya minta maaf dengan ibu."

"Siapa yang butuh permintaan maaf darinya, aku ingin mengusirnya, oh bukan, aku ingin kamu cerai dengannya. Aku tidak mau melihatnya sedikitpun." Nyonya Thea memberontak.

William tidak bersuara, dia tidak pernah berpikir akan bercerai dengan Jessy.

Lagi pula terhadap masalah ini, ia tidak sepenuhnya percaya dengan kata-kata Nyonya Thea. Berdasarkan pengalaman masalah yang pernah terjadi, selalunya ibunya yang mencari masalah dengan Jessy.

"Masalah ini akan aku periksa dengan jelas, nanti aku akan mengutus orang untuk menjagamu."

Dalam hati William sudah ada rencana, terhadap kata-kata nyonya Thea, ia menghindar, setelah berpesan beberapa kata lalu pergi.

Nyonya Thea tentu bisa melihat bahwa William sedang menghindar, ia merasa tidak senang, "Suamiku, lihatlah William, aku tidak tahu apa yang membuat William ini tergila-gila dengan Jessy ini, sampai saat ini masih membela wanita jalang itu."

Deric tidak bersuara, namun wajahnya mengekpresikan bahwa ia setuju dengan Nyonya Thea.

Matanya yang terlihat larut, seperti ia telah memikirkan sesuatu, lalu berkata : "Jika kali ini, William tidak bisa memberikan pertanggungjawaban yang memuaskan, maka aku akan menemui ayahku untuk berbincang masalah ini, jika tidak, keberadaan Jessy mempunyai pengaruh yang besar bagi William, ini akan menjadi kelemahannya dan berpengaruh pada perkembangan William."

Di saat yang bersamaan, berita mengenai Nyonya Thea masuk ke rumah sakit telah mulai menyebar di ibukota.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu