Wanita Pengganti Idaman William - Bab 278 Jangan Mau Dibodohi Lagi (1)

Setelah kembali ke kamar, Jeanne merasa lebih tersadar.

Teringat bahwa tadi dia dengan manja minta William untuk menggendong dia, tiba-tiba dia merasa malu.

Tetapi lebih merasa kesal.

Mengapa dia bisa melakukan hal seperti ini kepada William, bukannya dia sudah bertekad menjauhi William ?

Dan di sekeliling pria ini tidak pernah kekurangan orang yang mengagumi dia, sama sekali tidak membutuhkanmu, jadi ……

Jeanne jangan mau dibodohi lagi !

“Lepaskan aku. “

Dia menyimpan perasaan yang ada di dalam hati, dan berusaha ingin menginjak tanah.

Karena William tidak ingin dia jatuh, kemudian William menurunkan dia.

“ Aku pergi mandi. “

Setelah Jeanne berdiri, tidak tahu harus bagaimana menghadapi William, berkata dengan dingin kemudian masuk ke kamar mandi.

Wiliam melihat bayangan dia yang menghilang, mengerutkan alis.

Dia jelas bisa merasakan perubahan emosional Jeanne, berbeda dengan tadi, sepertinya dia sedang marah.

Sembari berpikir, dia memanggil Moli.

“ Tuan, apakah kamu mencariku ? “

Setelah Moli mendengarkan perintah dari William, langsung bergegas dari kamar ke sini, dengan wajah bahagia.

William mendengus, kemudian bertanya : “ Apakah ada sesuatu yang terjadi pada Nona hari ini ?“

Moli mengetahui tujuan William memanggil dia hanya karena ingin menanyakan hal-hal Jeanne, ekspresi dia langsung berubah.

“ Apa yang bisa terjadi pada dia. “

William mendengarkan intonasi dia seperti itu, langsung mengerutkan keningnya.

“ Perhatikan intonasi mu saat berbicara, dia adalah majikanmu. “

Dengan nada rendah William memperingatkan dia, kemudian ekspresi William langsung berubah.

“ Apa, majikan ? Dia pasti mengadu kepadamu ? “

Habis berkata, dengan ekpresi yang tidak merasa bersalah melihat William.

“ Tuan, meskipun kamu menegur aku, aku juga tidak merasa diriku bersalah. “

William mendengarkan kata-kata itu, mengerutkan alis.

Yang jelas, kedua orang tersebut di saat tanpa sepengetahuan William terjadi konflik.

“ Apa yang terjadi ? “

Dia bertanya dengan dingin, Moli secara singkat menceritakan kejadiannya.

“ Tuan, aku benar-benar tidak menyukai sifatnya, diluar sana dia suka sekali dekat dengan pria-pria itu. “

Dia berkata, sembari mengungkapkan keluhan dia : “ Sedangkan aku tidak mengatakan apa-apa, aku hanya memperingatkan dia saja, tidak menyangka dia mengadu kepadamu. “

William melihatnya, mencibirkan bibir, membuat orang tidak mengerti apa yang dia pikirkan.

Moli melihat ekpresinya berubah, dalam hatinya merasa was-was.

Dia menggertakkan gigi, lanjut berkata : “ Aku melakukan semua ini demi kebaikan tuan, Apabila Tuan merasa apa yang aku lakukan salah, aku bersedia menerima hukuman ! “

William menatap dia, dengan tatapan yang tidak berdaya, merasa sedikit sakit kepala kemudian menekan alisnya.

“ Sudahlah, kamu istirahat dulu. “

Bagaimanapun, Moli juga demi dia, apabila dia menyalahkan Moli, akan menyakiti perasaan Moli.

Setelah Moli mendengar, tiba-tiba dia senyum.

“ Iya, Tuan kamu juga istirahat. “

Selesai berkata, membalikkan badan dan pergi, senyum di bibirnya tidak bisa disembunyikan.

Bukan hanya karena William tidak menyalahkan dia, tetapi juga membuat dia berpikir bahwa wanita itu sebenarnya didalam hati William tidak terlalu penting.

Bagaimana dia tidak merasa senang.

William melihat bayangan dia yang pergi, mengelengkan kepala, membalikkan badan dan masuk ke ruang baca.

Tidak menyangka percakapan mereka tadi, semuanya didengarkan oleh Jeanne.

Awalnya dia pergi mandi, tetapi dia sadar bahwa dia tidak membawa baju ganti, kemudian jalan keluar, kebetulan mendengarnya.

Awalnya dia sedikit berharap, merasa bagaimanapun William akan menegur Moli.

Bagaimanapun dia adalah istrinya, tetapi pada akhirnya dia tidak menyalahkan Moli.

Membuat dia merasa tidak bisa mengungkapkan perasaannya, sedih, kecewa, dan penghinaan diri.

Dan juga, dia dan Wiliam tidak ada perasaan apapun, William tidak mungkin demi dia menghukum Moli.