Wanita Pengganti Idaman William - Bab 383 Tidak Akan Melepaskannya

Setelah Sierra pergi, dia tidak langsung membawa mobilnya pergi.

Dia duduk di mobil, dengan tatapan benci melihat ke Jeanne.

Apalagi dia melihat mereka berdua sedang mengatakan sesuatu dan tertawa terbahak-bahak. Iri hatinya tidak bisa disembunyikan lagi, dan wajah yang cantik pun menjadi mengerikan.

Pada saat ini, telepon di sebelahnya berdering.

Dia langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya, tapi nada bicaranya tidak bagus.

"Siapa?"

"Bagaimana, selama beberapa hari tidak menghubungimu, Nona Sierra sudah melupakan aku yang sebagai mitra kerja?"

Di telepon, suara dingin Musa terdengar.

Sierra mendengarkan ini, kemarahan dalam hatinya sedikit menghilang. Meskipun begitu, dia tetap tidak menyukai Musa.

"Kamu mencariku bukan untuk berbicara omong kosong, benar?"

Musa mendengar kata-kata itu, mukanya menjadi serius dan berkata: "Tentu saja, apakah Nona Sierra tidak merasa rencanamu dilaksanakan terlalu lambat akhir-akhir ini?"

Sierra dari awal sudah menebak mengapa dia mencarinya. Dia mendengar Musa menggunakan nada menyalahkan, sehingga dia tertawa dingin: "Kamu pikir semua orang itu bodoh, kamu harus tahu bahwa hubunganku dengan Jessy tidak baik sebelumnya, jika aku tiba-tiba antusias terhadapnya, sudah bersyukur jika orang tidak mencurigai tujuanku tidak baik. "

Musa tentu saja mengerti.

Hanya saja dia tidak bisa mengurusnya saat ini.

Belum lagi sebelumnya ada rumor William mau memperdagangkan USB tersebut dengan orang lain, tadi malam saja, berturut-turut dua berita, dia benar-benar khawatir USB tersebut akan jatuh ke tangan orang lain.

"Aku tidak peduli apa alasanmu, kamu harus mencari solusinya sesegera mungkin."

Dia memerintah dengan tegas, dan setelah itu, dia tidak memberikan Sierra kesempatan untuk membantah dan langsung menutup telepon.

Setelah telepon ditutup, Sierra sangat emosi.

Dia seumur hidup belum pernah diperlakukan dengan nada seperti itu.

"Sialan!"

Dia dengan kesal memukul setir mobil, tidak menyangka dia menyentuh klakson dan terdengar suara mobil yang keras, dia terkejut, tetapi juga menenangkan diri.

Dia dengan merasa bersalah melihat ke rumah keluarga Sunarya, dan melihat orang-orang yang tidak sadar, kemudian dengan cepat menyalakan mobil untuk pergi.

Dalam beberapa hari ke depan, hari-hari kembali seperti masa lalu.

Pada siang hari, William pergi ke perusahaan untuk menangani masalah bisnis, Jeanne melukis rancangan desain di rumah, dan kadang-kadang pergi ke kantor cabang untuk mengadakan rapat pagi.

Hubungan kedua orang ini juga semakin baik, dan ini membuat Nyonya Thea yang diam-diam memperhatikan mereka semakin marah.

Jika dilanjutkan begini saja, maka akan lebih sulit untuk dia mengusir Jessy keluar.

Tidak boleh, dia harus menemukan cara untuk merusak hubungannya.

Jeanne tidak tahu ini, beberapa hari ini dia hidup rukun dengan William, hatinya penuh denagn kemanisan.

Dia bahkan melupakan hal-hal yang tidak bahagia untuk sementara.

Saat ini, dia hanya ingin menjalani hari-hari dengan baik bersama William.

Tinggalkan kenangan yang cukup untuk masa depan.

Juga karena pikirannya begitu, sehingga dia menunjukkan keinginan mendekati William dan membuat William merasa senang dalam beberapa hari ini.

Meskipun tidak ada kemajuan di pihak Hans juga tidak mempengaruhi suasana hatinya.

Tentu saja, situasi ini juga telah ditemukan oleh Hans, dan penempatan posisi Jeanne dalam hatinya juga telah berubah.

Dia kedepannya seharusnya perlu menghormati nyonya muda seperti menghormati presdir.

Dia sambil memikirkannya dan sambil melaporkan berita terbaru.

"Presdir, orang-orang kita sudah mencari sekeliling, masih belum menemukan sosok Pamela."

Setelah William mendengarkannya, raut wajahnya menjadi serius.

"Apakah anak buahnya ada memberitahu sesuatu?"

Hans menggelengkan kepalanya: "Orang-orang ini semuanya tidak mau memberitahukan apapun. Kami telah mengambil sidik jari mereka dan memeriksanya di situs web statistik internasional. Semua orang ini memiliki jejak kejahatan. Ini adalah informasi mereka."

Selesai dia berkata, dia menyerahkan setumpuk informasi.

William melihatnya sebentar dan menyingkirkannya.

"Karena mereka adalah penjahat buronan internasional, kamu menghubungi Interpol dan mengirim mereka ke sana."

Hans mengangguk dan kemudian berkata dengan ragu-ragu: "Bagaimana dengan wanita itu?"

William menyipitkan matanya, dan jarinya yang di atas meja mulai mengetuk meja.

Tidak tahu berapa lama kemudian, dia sadar kembali dari perenungannya.

"Jika kalian tidak menemukannya, aku pikir dia harusnya sudah keluar kota."

Hans mendengar ini dan sangat terkejut.

"Bagaimana mungkin? Orang-orang kita telah mencari di berbagai jalur keluar dari kota, bagaimana mungkin dia bisa melarikan diri?"

William tahu bahwa dia tidak mempercayainya. Dia menatapnya dengan dingin dan tersenyum ringan, "Bagaimana mungkin? Jangan lupa bagaimana dia mendekati kita di bawah mata kita."

Hans mendengar kata-kata itu, wajahnya pun menjadi jelek.

"Jadi, bagaimana kita memeriksanya sekarang?"

Mata William berkilau cahaya, dia tersenyum dengan dingin: "Hanya ada satu jalan untuk wanita itu sekarang, kamu mengirim orang ke dermaga, terutama kapal selundupan, diawasi dengan ketat!"

Hans langsung mengerti maksudnya dan berbalik badan untuk pergi mengaturnya.

Sebenarnya, memang seperti yang dikatakan William, Pamela yang telah menghilang memang bersembunyi di dermaga laut.

Dia sudah bernegosiasi dengan seseorang dan menyelinap pergi ketika orang tersebut berlayar pada malam hari.

"Pastikan pergi malam ini."

Dia berjalan ke kabin dan bertanya kepada kapten.

Bukannya dia tidak mempercayai orang, tetapi dia telah dibohongi sekali.

Dia seharusnya sudah pergi dua hari yang lalu, tetapi tertunda karena urusan pribadi orang ini.

Harus tahu bahwa dia masih dicari oleh orang-orang, tinggal untuk satu hari lagi, dan bahayanya pun bertambah lagi.

"Jangan khawatir, cantik, kita akan pergi ketika barang tiba malam ini."

Kapten sambil berkata, sambil memeluk Pamela.

Pamela melihat penampilannya yang menjijikkan, dalam hatinya tidak suka, tapi dia masih perlu bekerja sama dengannya sekarang.

"Hei, abangku, mengapa kamu perlu terburu-buru?"

Suaranya manis, tetapi matanya dingin, melihat kapten tersebut seolah-olah sedang melihat orang mati.

Setelah dia pergi dari sini, dia tidak akan membiarkan orang ini hidup dengan enak, dan William juga, dia tidak akan pernah melepaskannya!

Tetapi dia tidak tahu, ketika dia berpikir tentang bagaimana membalas dendam, William sudah menerima berita itu.

"Presdir, orang-orang kita menemukan bahwa wanita itu ada di dermaga laut."

William mendengar kata-kata itu, dan kekhawatiran yang telah menekan hatinya langsung lega.

Bagus jika sudah menemukannya, jika sudah menemukannya, maka tidak perlu khawatir dia akan melakukan sesuatu secara diam-diam.

"Kamu membawa orang ke sana, orang-orang di situ jangan melakukan gerakan apapun, tunggu sampai kalian tiba di sana."

Hans mengerti, berbalik dan mau pergi mengatur.

William melihat bagian belakang Hans, tidak tau mengapa, dia masih khawatir, sehingga dia menghentikan Hans.

"Tunggu, aku pergi bersamamu."

Hans terkejut dan setelah menanggapinya, dia ingin berkata bahwa itu sangat berbahaya. Tetapi melihat ketegasan wajah William, bujukan yang tiba di mulutnya juga ditelannya.

Malam itu, di dermaga laut.

Berbeda dengan ketenangan di kota, di sini ada jeritan di mana-mana.

Banyak porter yang masih bekerja dan memindahkan barang-barang ke kapal.

Semuanya tampak normal, juga tidak normal.

Lagipula, tidak ada perusahaan transportasi yang beroperasi di malam hari. Tentu saja, barang-barang ini bukan barang-barang yang sah, umumnya disebut dengan penyelundupan.

"Hans, lapor ke polisi."

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu