Wanita Pengganti Idaman William - Bab 398 Menyelesaikannya

“Pada awalnya, aku sudah mengatakan bahwa mencari istri harus mencari yang baik, lihatlah ini baru bertunangan berapa lama, sudah tidak dapat hidup tenang, kalau aku tahu ini sejak awal, aku seharusnya membantah terus, menggabungkan William dan Sierra, maka tidak akan terjadi masalah-masalah belakangan ini.”

Nyonya Thea mengatakan sampai akhir, masih merasa sangat disayangkan.

“Kalau bertunangan dengan keluarga Munica, sekarang keluarga Sunarya pasti akan semakin maju.”

Deric selesai mendengar perkataannya, juga mengangguk dan berwajah menyetujuinya.

Jeanne mendengar ini, wajahnya penuh kerumitan dan hatinya terasa sangat tidak nyaman.

William juga mengerutkan kening dengan tidak nyaman.

Kebetulan ketika dia akan mengatakan sesuatu, Kakek yang duduk di tengah marah.

“Apa maksudnya bertunangan dengan gadis keluarga Munica akan membaik, apakah kita keluarga Sunarya harus mengandalkan seorang wanita?”

Dia berteriak mempertanyakan Nyonya Thea.

Nyonya Thea kaget dengan teguran yang mendadak ini.

Dia mencibir sudut bibirnya, akhirnya kata-kata membantah tidak berani dikatakan.

Kakek barulah merasa puas dan mendengus, “Bagaimanapun masalah ini juga tidak dapat disalahkan ke Jessy, kalau ingin menyalahkan, juga harus salahkan kita sebagai orang tua, tidak melihat jelas pada Sierra, lagipula dia juga bukan seseorang yang baik, hanya kamu saja yang tergoda oleh penampilan dasar yang samar.”

Nyonya Thea tidak dapat membantah, kemarahan tertumpuk dalam hati, dia sangat marah hingga seluruh organ tubuhnya pun terasa menyakitkan.

Deric melihat situasi ini, hatinya mengetahui Ayahnya lebih memihak ke Jessy, kalau meneruskan topik ini, hanya akan membiarkan mereka pasangan suami istri kehilangan hati anaknya, dan juga tidak menyenangkan ayahnya, jadi dia mulai mengganti topik.

“Ayah, masalah ini kami telah salah memikirkannya, bagaimanapun masalah sudah terjadi, sekarang hal yang harus dilakukan adalah bagaimana menyelesaikan semua ini dengan kerugian terkecil.”

Kakek mendengar ini, barulah tidak menarget pada Nyonya Thea.

“William, mengenai kerja sama antara Keluarga Munica dan keluarga Sinarmas, kamu memiliki pikiran apa?”

William melihat topik berubah menjadi hal serius, dia juga tidak memperlambat, mulai mengatakan pikirannya.

“Sebelumnya aku selalu melihat pada hubungan pertemanan kedua keluarga, jadi selalu membiarkan keluarga Munica, tetapi sekarang hubungan kedua keluarga sudah hancur dan Keluarga Munica juga tak berhenti menjerat, tentu saja tidak perlu lagi memikirkan begitu banyak. Kakek, aku berencana menyerang keluarga Munica sepenuhnya.”

Kakek mengerutkan kening, sepertinya sedang memikirkan tentang masalah ini.

Nyonya Thea mendengar perkataan ini, tidak terlalu setuju.

Karena sekarang keluarga Munica dan keluarga Sinarmas bekerja sama, ingin memberi serangan balik pada keluarga Sunarya, ini berarti satu melawan dua, kalau ini bisa mendapatkan kemenangan ya bagus, kalau terjadi sesuatu akan menyebabkan gangguan lumayan besar pada keluarga Sunarya.

Tepat ketika dia ingin membantah, dia segera dihentikan Deric.

“Apa yang kamu lakukan?”

Nyonya Thea memelototinya dengan tidak puas dan bertanya padanya.

Deric menggeleng kepala dan memberi isyarat padanya menatap ke kakek.

Hanya terlihat Kakek sepertinya sudah memiliki keputusan, matanya bersinar dan bertanya: “Kamu harus menyerang penuh kekuatan, rencana apa yang kamu miliki? Dan berapa persentasenya?”

William mendengar ini, dia tahu Kakeknya mendukung pikirannya, dia dengan sederhana mengatakan rencana yang baru berbentuk di dalam hatinya.

“Memang ada sebuah pikiran, kalau semuanya berjalan lancar, memiliki persentase sebanyak tujuh puluh persen keatas dapat berhasil.”

Kakek mendengar tujuh puluh persen keatas, keraguan dalam hatinya tertekan untuk sementara waktu.

“Kalau begitu lakukan saja menurut pikiranmu, tidak perlu banyak keraguan.”

William mengangguk, “Aku tahu.”

Kemudian Kakek dan William membicarakan banyak hal tentang perusahaan, barulah berakhir makan malam ini.

Jeanne mengikuti William kembali, kesunyiannya di sepanjang jalan membuat William agak tidak terbiasa.

“Apa yang kamu pikirkan?”

William memutar kepala bertanya padanya.

Jeanne mengangkat kepala melihatnya, menaikkan bibir berkata: “Aku sedang berpikir, apakah ada sesuatu yang bisa kubantu?”

William mendengar ini, dia mengetahui hati Jeanne masih merasa bersalah, menggandeng tangannya berkata: “hal yang bisa kamu lakukan sangat banyak, contohnya bisa membantuku melukis lebih banyak gambar desain, membuat perusahaan menjadi terkenal sesegera mungkin.”

Jeanne berpikir, sepertinya ini adalah keahliannya, dia mengangguk tanpa berpikir.

“Ok.”

Selesai berkata, dia agak tidak sabar ingin cepat kembali.

William mengerti pikirannya, menarik tangannya: “Sabar, ini baru saja selesai makan, mari kita berjalan-jalan ke taman, akhir-akhir ini selalu sibuk, aku sudah lama tidak berjalan bersamamu.”

Selesai berkata, dia juga tidak peduli apakah Jeanne setuju atau tidak, menarik Jeanne pergi menuju taman.

Dan Jeanne terhadap undangan seperti ini tentu saja tidak dapat menolak.

Dibawah cahaya malam, sosok keduanya terlihat sangat lembut, tentu saja suasana juga sangat baik

William menemani Jeanne berjalan satu putaran, keduanya bercanda dan ini membuat ketidaksenangan dalam hati Jeanne banyak berkurang.

Namun mereka tidak tahu, setiap gerakannya terlihat di mata Moli yang di dalam rumah baru.

Bagaimanapun dia tidak mengerti, terjadi begitu banyak masalah, mengapa Tuannya masih begitu senang bersama si Jessy.

Harus diketahui semua masalah-masalah ini disebabkan oleh wanita ini.

Pada saat yang sama, hatinya juga sangat merendahkan Sierra.

Dia menyangka seberapa pandainya, dia begitu memberinya kesempatan, wanita ini tetap tidak dapat menangani Jessy, benar-benar memboroskan kesempatannya.

Kelihatannya untuk yang akan datang hanya dirinya yang dapat menyelesaikan Jessy si wanita murahan ini!

Dan Jeanne tidak tahu semua ini.

Dia mengikuti William berjalan sebentar, kembali ke rumah baru dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Kemudian dalam dua hari ini, karena ada dukungan Kakek, William mulai melaksanajan perencanaannya.

“Hans, kamu pergi mengecek perusahaan luar negeri ini.”

Pada hari ini, William pergi ke perusahaan memanggil Hans ke sampingnya dan memberi perintah.

Hans melihat data di meja, matanya melintasi keanehan.

“Presdir, apakah kamu ingin mengakuisisi perusahaan ini?”

William mengangguk, “Sekarang Perusahaan Sunarya ditekan oleh perusahaan Munica dan perusahaan Sinarmas, ingin memecahkan semua ini, mencari bantuan dari luar juga untuk menguatkan diri.”

Hans mengerti dan mengangguk, dia mengerti Presdirnya.

Mencari bantuan dari luar bukan gaya Presdirnya, memperkuat diri barulah sesuai dengan Presdirnya.

“Aku tahu, aku akan cepat menganalisis harga dari perusahaan ini.”

Selesai berkata, dia mengambil data dan pergi.

……

Pada saat yang sama, Perusahaan Munica.

Sierra duduk di meja kerja mendengarkan laporan dari asistennya.

“Kamu mengatakan, Perusahaan Sunarya tidak memiliki gerakan apapun?”

Dia menatap pada asisten dengan penuh kecurigaan.

“Nyonya, memang seperti itu, tidak hanya Perusahaan Sunarya tidak ada tindakan, bahkan keluarga Sunarya juga sangat tenang.”

Sierra selesai mendengar, merasa tidak mungkin.

Tepat ketika dia ingin bertanya, ada seseorang yang mengetuk pintu kantor, terlihat Sekretaris masuk membawa Wilson.

“Sedang sibuk?”

Wilson tanpa merasa segan, langsung mendekati Sierra dan bertanya.

Sierra meliriknya, melambaikan tangan menyuruh sekretaris dan asisten keluar.

“Bagaimana kamu datang?”

Wilson mengangkat alis, “Sekarang kamu adalah tunanganku, apakah aku tidak boleh datang melihatmu?”

Sierra mengangkat alis, tidak membantah, hanya dapat mengangguk dengan ekspresi polos, “Tentu saja boleh.”

Wilson melihat ekspresinya yang dingin, matanya melintasi suatu ketidakpuasan, tetapi segera dialihkan olehnya.

“Oh ya, kali ini ke sini, aku ingin memberitahumu sebuah kabar.”

Ekspresi Sierra tidak berubah, bertanya: “Ada apa?”

“Baru saja mendapatkan kabar, dalam dua hari ini William membiarkan orang menghubungi sebuah perusahaan luar negeri yang bernama Podolski, tujuannya juga sangat jelas, dia ingin mengakuisisi perusahaan ini. Aku merasa dia ingin mengambil perusahaan ini untuk menahan tekanan dari kedua perusahaan kita.”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu