Wanita Pengganti Idaman William - Bab 521 Benar-benar Jatuh Cinta

Balkon kamar utama rumah William.

Jessy duduk sendiri di balkon lantai dua, tiba-tiba pintu kamar dibuka, seorang pelayan berjalan masuk.

“Nyonya muda, Tuan muda dihukum oleh Kakek berlutut di ruang altar leluhur.”

Jessy mengangkat alis, hanya memberi isyarat pada pelayan untuk keluar tanpa mengatakan apapun.

Ketika tengah malam, William menyeret kakinya yang keram masuk kedalam kamar, ini merupakan efek samping karena terlalu lama berlutut.

Dikamar, Jessy sama sekali tidak tidur, dia bersender di ranjang sambil membaca majalah dengan santai.

Ketika William membuka pintu, langsung melihat pemandangan ini.

Tatapan keduanya bertemu diudara, Jessy hanya melihatnya sekilas, lalu kembali membaca majalahnya.

Ekspresi wajah William menjadi semakin dingin : “Besok aku akan menyuruh orang untuk membuat surat kontrak kerja yang baru, mengenai posisimu, besok kamu bisa langsung ke kantor untuk mendaftar, akan ada orang yang mengaturnya untukmu.”

“Ini baru benar.” Jessy mengangkat bibirnya dan tersenyum, “Aku mau tidur dulu, kamu tenang sedikit, jangan menggangguku.”

Setelah mengatakan itu, ia langsung berbaring di ranjang, membelakangi William dan tertidur.

William menatap punggungnya dengan tatapan tidak mengerti, setelah beberapa saat baru pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Sepanjang malam tidak ada pembicaraan.

Hari kedua, karena Jessy mau ke kantor pusat untuk registrasi, dia sudah bangun pagi-pagi sekali, lalu berangkat bersama William ke kantor pusat.

“Presdir, Nyonya muda.”

Hans melihat Jessy dan William di kantor langsung menyapa.

“Hans, kamu bawa Nyonya muda ke HRD untuk registrasi, mulai hari ini dia akan bekerja di kantor pusat.”

William duduk di meja kerjanya sambil berpesan dengan nada tegas, setelah memberitahu tugas Hans, ia tidak lupa memperingatkan Jessy : “Bekerja di kantor pusat harus mentaati peraturan yang berlaku, aku tidak akan memperlakukanmu dengan spesial meskipun kamu adalah istriku.”

Jessy tertawa kecil, “Menurutmu apakah aku membutuhkannya?”

Dia mengangkat daunya menatap William, tatapannya yang begitu percaya diri dan angkuh sama sekali tidak pernah William lihat sebelumnya.

William mengkerutkan alis, dia terus merasa ada yang tidak beres dengan Jessy dan perasaan ini semakin lama semakin kuat.

“Sebaiknya seperti itu.”

Dia menatap Jessy dengan tajam, orang yang dia lihat masih orang yang sama, namun ia merasa begitu aneh.

Jessy tidak mengetahui kecurigaan William, dia hanya melirik William dengan dingin lalu berbalik dan pergi.

Hans segera mengikuti, lalu membawa Jessy ke HRD.

Jessy sudah terbiasa sombong pada orang lain, sama sekali berbeda dengan Jeanne yang dulu, yang selalu menutupi statusnya di kantor.

Dan karena hal ini, ketika ia menemui Manager HRD, ia mengatakan posisi yang ia inginkan dengan sombongnya : “aku ingin posisi manager keuangan, kamu aturkan untukku, nanti agak siangan aku ingin segera serah terima.”

Hans mengkerutkan alis, tiba-tiba merasa Nyonya muda didepannya begitu asing, “Nyonya muda, Presdir memintamu mulai bekerja dari posisi asisten divisi keuangan.”

Jessy langsung marah : “Kapan dia mengatakannya?”

“Ini merupakan perintah Presdir semalam, karena seluruh posisi didapatkan dengan mengandalkan kemampuan masing-masing, sama sekali tidak ada yang boleh melakukan KKN, dan Presdir juga mengatakan, kalau anda tidak bersedia menerima apa yang beliau atur, anda boleh memilih untuk tidak melakukannya.”

Hans menatap Jessy dengan wajah tegas sambil mengulang semua pesan yang disampaikan William semalam.

Entah mengapa, ia selalu merasa aura Nyonya mudanya akhir-akhir ini terasa jauh lebih kuat dibanding dulu, sangat aneh.

Nyonya mudanya dulu sama sekali tidak berani meminta apapun pada Presdirnya.

Memikirkan hal ini, ia menjadi penasaran dengan perubahan Jessy akhir-akhir ini, sayangnya orang suruhannya masih belum memberikan informasi apapun.

Jessy tidak mengetahui apa yang Hans pikirkan, mendengar apa yang Hans katakan, seketika murka.

Jadi William sekarang sedang mengantisipasinya.

Namun dia juga tidak punya cara lain lagi, jika ia ribut lagi, hanya akan membuat William semakin waspada.

“Baiklah, jadi asisten yah jadi asisten, berdasarkan kemampuanku, aku rasa tidak sulit untuk bisa naik pangkat.”

10 menit kemudian, Hans memperkenalkan lingkungan di divisi keuangan pada Jessy, lalu kembali untuk melapor pada William.

“Presdir, aku sudah mengatur Nyonya muda sesuai perintah anda.”

Gerakan tangan William yang sedang memeriksa dokumen terhenti, berkata tanpa mengangkat kepala, “Dia tidak ribut?”

“Awalnya Nyonya muda tidak suka dengan apa yang anda atur, ia ingin menjadi manager keuangan, aku menyampaikan ucapan anda semalam padanya, akhirnya Nyonya muda tidak mengatakan apapun.”

“Manager keuangan? Heh… berani sekali dia.”

William meletakkan penanya, kedua matanya langsung menyipit, seolah terpikir sesuatu lalu berkata : “Bagaimana hasil pemeriksaan yang waktu itu kusuruh, sudah ada hasil?”

Hans menjawab dengan hormat : “Hasilnya sudah keluar, dan mereka tidak menemukan hal yang mencurigakan.”

William mengkerutkan alis, “Tidak ada yang mencurigakan, namun kenapa perubahannya bisa sebesar ini?”

Dia seperti sedang bergumam, namun juga seperti sedang bertanya pada Hans.

Tanpa menunggu Hans berfikir bagaimana menjawabnya, ia melanjutkan : “Karena tidak menemukan apapun, sampai disini dulu, namun selama Nyonya muda berada di perusahaan kamu perintahkan orang untuk memantaunya, jangan sampai dia membuat masalah.”

……

Disaat bersamaan, Negara I.

Jeanne menjaga ibunya dirumah sambil menerima freelance desain dari internet.

Yang membuatnya merasa beruntung, setelah hari itu menegur Willy, pria ini seperti menghilang, tidak pernah muncul lagi.

Hari-harinya juga seperti kembali tenang, namun hati Jeanne malah terasa hampa.

Hari ini sama seperti biasanya, setelah membeli sayur ia kembali ke apartemen, ketika sedang bersiap memasak, ponselnya yang diatas meja berdering, ada pesan dari Willy.

Dia membuka pesan tersebut, ia mengirimkan sebuah foto, didalam foto itu merupakan adiknya, Jessy, ia mengenakan jas kerja yang ketat, bermake up tebal, aura yang terpancar begitu kuat dan terlihat angkuh.

Dibawah foto ada satu kalimat, “Adik kembarmu ini lebih pintar dari kamu, katanya dia membuat keributan di keluarga Sunarya, keluarga Sunarya juga juga membiarkannya menjabat di divisi keuangan kantor pusat.”

Jeanne langsung mengkerutkan alis, “Apa maksudmu?”

“Tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin memberitahu kondisi terupdate mantan suamimu saja.”

Pesan Willy dibalas dengan cepat, “Kelihatannya mantan suamimu sama sekali tidak menyadari wanita disisinya sudah berganti orang, heh, sungguh bodoh.”

Meskipun Jeanne sudah menebak William tidak akan menyadari ada hal yang aneh, namun mendengar kenyataan ini, hatinya seketika menjadi sakit, “Sebaiknya kamu jangan kepo, aku tidak ingin tahu apapun, masalah ini sudah tidak ada hubungannya denganku.”

Setelah mengatakannya, ia langsung memasukkan nomor Willy kedalam blacklist, lalu melempar ponsel kesamping, namun hatinya tetap terasa kacau.

Dia ingin menggunakan desain untuk membuat dirinya lupa dengan ini semua, namun ketika ia mengangkat pensilnya, sama sekali tidak ada yang digambar, pikirannya dipenuhi oleh ucapan Willy tadi – William sama sekali tidak menyadari kalian sudah tertukar……..

Kediaman Suntar, Willy juga menyadari dirinya sudah di blokir oleh Jeanne, ia menggertakkan gigi, menggerutu, “Reaksi wanita ini apa tidak terlalu berlebihan, jangan-jangan dia benar-benar jatuh cinta padanya?”

Setelah mengatakannya, ia menyipitkan mata, “Pelayan, kirim undangan ulang tahun Kakek yang ke-70 pada keluarga Sunarya.”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu