Wanita Pengganti Idaman William - Bab 447 Bagaimana Mungkin Kamu Begitu Baik Hati

Hati Jessy memiliki keputusan, dan menyuruh orang menghubungi Julian.

Julian dipanggil oleh putri kesayangannya, segera meletakkan semua pekerjaan di tangannya dan bergegas ke sana.

“Jessy, ada apa?”

Dia dengan penuh sayang berjalan ke samping Jessy, dengan gerakan hati-hati, sepertinya takut mengejutkan putrinya dan cucu di dalam perutnya.

“Ayah, kamu duduk dulu, aku akan perlahan-lahan memberitahumu.”

Jessy melihat gerakannya, hatinya terasa tenang.

Setelah Julian duduk kemudian, dia menunjuk pada informasi yang diantarkan orang itu, dan membicarakan masalah serius bersama Julian.

“Ayah, kamu melihat pada dokumen ini dulu.”

Julian merasa ragu, tapi tetap mengambil dokumen dan melihatnya, namun hanya melihat sekilas, langsung membuatnya terkejut dan mengangkat kepalanya.

“Jessy, apakah Yansen akan bekerja sama dengan kita?”

Tidak dapat menyalahkannya begitu kaget, Yansen adalah sebuah perusahaan besar yang berperingkat dalam seratus besar di luar negri, dan sekarang malah ingin bekerja sama dengan Keluarga Julian, ini benar-benar membuat orang tidak berani percaya.

Jessy tentu juga mengerti, mengangguk dan berkata: “Ayah, kamu tidak perlu banyak berpikir, perusahaan dibawah namanya, jadi tentu tidak akan menguntungkan orang luar, lagipula kami ingin lebih cepat masuk ke pasaran Ibukota, bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang kenal, dapat mempersingkat banyak waktu.”

Julian mengerti dan mengangguk, kemudian terpikir perkataan Jessy, tak tertahan dan berkata dengan khawatir: “Kalau hanya mengandalkan pada keluarga Gunarta sepertinya tidak mudah, berbagai kekuatan di Ibukota sekarang telah memiliki monopoli usaha yang tetap, kalau sebuah perusahaan baru tiba-tiba muncul, aku khawatir keseimbangan yang telah dipertahankan sebelumnya akan rusak, dan bahkan akan menyebabkan penolakan oleh perusahaan lain.”

Jessy sudah pernah memikirkan masalah ini, berkata dengan tidak peduli: “Siapa bilang hanya Keluarga Gunarta, bukankah masih ada Keluarga Sunarya? Keluarga Sunarya selalu sebagai pemimpin di Ibukota, selama mereka ingin membantu, Yansen ingin menanamkan akar di Ibukota akan menjadi sangat mudah.”

**************(Gunarta adalah nama keluarga Julian, Julian Gunarta)*****************

Julian mendengar perkataannya, langsung mengerti maksud dari putrinya.

“Aku mengerti, aku akan menyusun data dulu, kemudian menyuruh Jeanne menyerahkannya pada William.”

Jessy mengangguk, matanya penuh kepuasan.

Asalkan Yansen berhasil memasuki Ibukota, maka pasaran dalam kota tidak akan menjadi masalah.

……

Di hari berikutnya, Jeanne mengantar William pergi, langsung menerima panggilan dari Julian.

“Ada apa?”

Terdengar suara Julian dari dalam telepon: “Aku ada di Kafe no 89 Jalan Emas, aku memberimu setengah jam untuk bergegas ke sini.”

Selesai berkata, dia segera menutup telepon.

Jeanne menggenggam ponsel dan mengerutkan kening.

Jarak terakhir kali mereka bertemu hanya seminggu, sekarang dia memanggilnya ke sana lagi, pasti bukan hal bagus.

Dia mencibir, tidak ingin pergi tetapi kenyataan tidak mengizinkan dirinya tenang.

Akhirnya dia merapikan dirinya, mengambil tas dan pergi.

Moli melihat situasi ini tentu juga mengikutinya.

Jeanne hanya mengabaikan keberadaannya.

Tidak sampai setengah jam, dia tiba di kafe Jalan Emas no 89.

Di bawah oleh pelayan dan datang di sebuah ruangan VIP.

Moli melihatnya masuk, secara alami akan mengikutinya, namun dihalang oleh asisten Julian di luar.

“Maaf, kamu tidak boleh masuk, Direktur kami memiliki urusan yang ingin dibahas dengan Nona.”

Moli mengerutkan kening, kebetulan ingin menegurnya, langsung terdengar suara Jeanne yang menuju ke dalam ruangan VIP: “Tunggu di luar.”

Seiring perkataan ini dikatakan, pintu ruangan VIP juga tertutup.

Dalam ruangan VIP, Julian mengangkat alis menatap Jeanne, tersenyum berkata: “Kelihatannya kamu hidup lumayan baik di keluarga Sunarya, keluar juga membawa pengawal, sebelumnya tidak memperhatikannya.”

Jeanne hanya meliriknya dengan dingin, tidak meneruskan perkataannya.

“Katakanlah, untuk apa memanggilku ke sini?”

Dia berkata secara terbuka, tidak ingin banyak berkata dengan Julian.

Julian mendengar ini, wajahnya terlintas ketidaksenangan, tetapi terpikir apa yang ingin dia katakan, akhirnya dia menahannya, dan menyerahkan dokumen yang telah dia siapkan kepada Jeanne.

“bawa dokumen ini kembali untuk dilihat William, suruh kerja sama dengan perusahaan ini!”

Jeanne melihat situasi ini, sambil mengambil dokumen diatas meja sambil bertanya padanya: “Ini perusahaan apa? Mengapa ingin bekerja sama dengan William?”

Melihat beberapa perjanjian kerja sama pada dokumen tersebut, Jeanne tidak mengerti, dan menatap Julian dengan ragu.

“Ini adalah sebuah perusahaan besar yang berperingkat seratus besar dalam Internasional, dan juga melihat hubungan pernikahan antara kedua keluarga kita, aku baru memberitahumu kabar ini.”

Penampilan memelas Julian, membuat Jeanne merasa menjijikkan.

Tidak menunggu perkataan penolakannya, Julian terus berkata: “Dan kerja sama dengan perusahaan ini, Perusahaan Sunarya akan mendapatkan banyak keuntungan, kebetulan dapat menutup kerugian yang disebabkan oleh Perusahaan Munica.”

Jeanne mendengar ini, kata-kata yang awalnya ingin menolak tertelan kembali.

Dapat menutup kerugian yang disebabkan Perusahaan Munica, ini membuatnya tersentuh.

Karena dia masih selalu memikirkan masalah tentang keluarga Munica.

Tidak peduli bagaimanapun, semuanya ini dimulai dari dirinya.

Hanya saja keuntungan seperti ini, bagaimana mungkin pria ini akan dengan mudah mengatakannya? Apa mungkin memiliki rencana buruk?

Dia menggunakan pandangan curiga menatap Julian, dan bertanya: “Kalau benar sebagus yang kamu katakan, mana mungkin kamu begitu baik memberitahuku?”

Julian sudah tahu Jeanne tidak akan dengan mudah mempercayai dirinya, jadi mengangkat sudut mulutnya tanpa peduli: “Kamu salah, aku bukan memberitahumu, aku memberitahu keluarga Sunarya, lagipula kamu jangan lupa Keluarga Sunarya memiliki hubungan pernikahan denganku, Keluarga Gunarta sekarang masih memerlukan bantuan dari keluarga Sunarya, jadi tidak akan membuat sesuatu yang tidak menguntungkan Keluarga Sunarya.”

Jeanne mendengar ini, rasa kekhawatiranya agak berkurang, tetapi masih mencurigainya.

“Aku tahu, aku akan memberitahu William, tetapi aku tidak menjamin apakah dia setuju atau tidak.”

Dia tidak menjamin, namun Julian mendengarnya dan mengerutkan kening.

“Kamu harus membuat William menyetujuinya!”

Jeanne mendengar perkataan ini, dia berinsting aneh, menatapnya dengan was-was: “Mengapa?”

Julian juga tidak menyembunyikannya, dengan sabar mengatakan: “Karena setelah Perusahaan Sunarya bekerja sama dengan mereka, kita keluarga Gunarta baru akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan mereka.”

Jeanne mengerutkan kening, menatap fokus pada Julian, bagaikan sedang mengamati tentang kebenaran perkataannya.

Julian tidak peduli, dan terus berkata: “Oh ya, aku menyuruhmu mengatur pekerjaanmu, bagaimana sekarang? Perlukah aku pergi ngobrol dengan William, dan juga sifatmu, waktu sudah tidak banyak, harus selesaikan sebelum kamu pergi!”

Jeanne mendengar dia mengulang perkataannya, hatinya sangat tidak nyaman, tetapi tetap memberi respon, “Aku tahu, aku akan mengatur semua ini, kamu jangan sembarang ikut campur pada masalahku.”

Jeanne mendengus, kemudian keduanya tidak berkata.

Jeanne melihat masalah telah selesai dibicarakan, dan berpamitan.

Julian juga tidak menghentikannya, setelah melihatnya pergi, langsung mengeluarkan ponsel menghubungi Jessy.

“Data sudah kuberikan padanya, aku merasa besok akan mendapat jawaban, kamu sudah boleh bersiap-siap.”

Jessy mendengar ini, matanya melintasi kesenangan: “Ayah memang sangat efisien melakukan pekerjaan, aku akan menyuruh orang bersiap-siap, asalkan William datang ke sini, pasti akan menandatangani perjanjian.”

Julian mengangguk, memikirkan kerja sama yang akan datang, dia tak tertahan memperingatkan, “Untuk kerja sama yang akan datang, posisimu di Ibukota harus hati-hati, jangan bertentangan dengan orang keluarga Sunarya.”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu