Wanita Pengganti Idaman William - Bab 45 Jangan Coba-Coba

Bab 45 Jangan Coba-Coba


"Bibi ? Kenapa ada di sini?”


Begitu Alexa masuk, dia melihat meja Jeanne dan pura-pura heran.


Keduanya bertatapan muka dan suasananya agak canggung.


Alexa pura-pura tidak menyadarinya, dan pandangannya jatuh ke Danil, "Danil? Kenapa kamu di sini?”


Danil baru saja memindahkan kursi untuk Jeanne. Dua orang berdiri bersama, mereka tampak terlalu dekat jaraknya.


Nyonya Thea dengan marah dan berdiri di hadapan mereka.


Begitu William melihat Jeanne, matanya menjadi dingin menatap Jeanne dan Danil, dan wajahnya muram.


Ini seperti badai yang akan menerjang , dan akan meletus kapan saja!


Jeanne memandangi sekelompok orang ini, dan merasakan ketidaksenangan William, Jeanne kaget dan tertegun.


Kemudian, setelah memikirkannya sejenak, Jeanne menemukan kejanggalan bahwa............. Apa yang terjadi hari ini terlalu kebetulan!


Dia baru saja akan bertemu Danil, Ny. Thea datang, begitu pula dengan William dan Alexa.


Saat berpikir, mata Jeanne melihat sudut bibir Alexa ada senyum tersembunyi.


Hatinya menjadi jernih dan terang sekarang.


Ternyata, semuanya telah diatur dengan baik! 


Oh,Alexa hebat!


Jeanne mencibir di dalam hatinya, tetapi dia tidak akan mengikuti permainan Alexa.


"Aku di sini hanya untuk berbicara bisnis dengan Tuan Bonhem." Wajahnya tetap tidak berubah.


Kedai kopi ini sangat besar , dia tidak akan memilih tempat ini kalau ingin melakukan perbuatan yang tidak senonoh.


Nyonya Thea berkata dengan mencibir ketika dia melihatnya seperti ini, "Apakah kamu ada urusan bisnis? Kamu kalau mau berbohong , tolong dipikirkan dulu."


"Nyonya Thea, kita di sini untuk membicarakan bisnis."


"Saya sangat menghargai bakat Nona Jessy. Sekarang saya ingin mengundangnya untuk bergabung dengan perusahaan baru kami. Bukan seperti yang Anda bayangkan. Tolong jangan salah paham."


Danil melanjutkan, dan mengambil beberapa dokumen kontrak dan berkata, "Saya sudah mempersiapkan perjanjian saham. Selama Nona Jessy menandatanganinya, kita sudah bisa bekerja sama."


Beberapa halaman tipis dari kontrak kerja diletakkan di atas meja.


Tampaknya ini benar-benar pembicaraan bisnis.


Alexa dan Ny. Thea saling memandang dan hati mereka tiba-tiba mulai panik.


Bagaimana mungkin?


Danil mencari Jeanne hanya untuk berbicara tentang kerja sama?


Tapi Siti tidak mengatakannya seperti itu.


Mengingat kembali kata-kata Siti ,katanya Jessy baru saja berniat berkencan dengan seorang pria, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa tentang itu.


Mereka yang mengira Jessy keluar untuk bermain gila.


Merasa dirinya salah paham , Ny. Thea merasakan sedikit panas di wajahnya, menatap mata Jessy dengan penuh curiga.


Kapan dia memiliki kemampuan untuk diincar oleh perusahaan lain?


Dari mana kemampuan Jessy berasal?


Semua mata tertuju pada Jeanne, semuanya penuh keraguan.


"Apakah kamu sudah menandatanganinya?"


Suara  William tiba-tiba datang dari satu sisi. Dia sudah lama tahu bahwa tujuan Danil untuk mencari Jeanne , walau tidak curiga, tetapi wajah tampannya  itu masih penuh dengan ketidaksenangan.


Jeanne dipotong oleh Alexa sebelum dia bisa menjawab, "Aku tidak menduga kemampuan Jessy begitu tinggi. Mata Tuan Muda Bonhem  sangat bagus.”


Kata-kata  Alexa sepertinya sedang memujinya.


Jeanne merasa bahwa masalah ini tidak akan berakhir dengan gampang.


Benar saja, detik berikutnya terdengar kata-kata Alexa lagi, "Kak William, Perusahaan Keluarga Danil di industri garmen, juga merupakan perusahaan solid. Jika Jessy dapat memasuki perusahaan mereka dan berkembang dengan baik, masa depan pasti tidak terbatas. Saya pikir Anda harusnya juga setuju dengannya, dan daripada dia selalu menyelinap keluar, menyebabkan kita semua salah paham. "


Kata-kata Alexa bermakna dan tampaknya berusaha membantu Jeanne.


William mengabaikannya dan langsung maju beberapa langkah. Dia mengambil surat kontrak di meja dan menekannya di dada Danil. "Tuan Bonhem, Grup Sunarya kami juga mendirikan perusahaan desain. Istri saya, tentu saja, akan datang ke perusahaan saya untuk membantu, dan terima kasih atas apresiasi Tuan Bonhem terhadap bakatnya. Tetapi kita mungkin akan mengecewakan Anda, silahkan pergi! "


William mengembalikan dokumen kontrak itu ke tangan Danil dengan sangat arogan.


Alexa tidak menduga William akan melakukan itu, dan tiba-tiba wajahnya panas, seolah-olah dia telah ditampar.


Nyonya Thea memegang tangan Alexa dan wajahnya sedingin es. Dia ingin menghentikan William.


Tetapi melihat wajahnya William yang dingin, dia membatalkan niat itu.


Jeanne tidak menduga bahwa William akan membiarkannya masuk perusahaan saat ini. Lagipula, kondisi yang dia minta sangat tinggi untuk William.


"Apakah kamu benar-benar tidak akan mempertimbangkannya lagi?"

Danil mengambil alih dokumen kontrak dan menatap Jeanne dengan penuh harap.


Hampir pada saat yang sama, mata William juga menatap lurus kearah Jeanne.

Alisnya sedikit terangkat, dan matanya seakan berkata, "coba saja menerima tawarannya kalau berani!"


Jeanne juga tidak berani menatapnya. Dia tersenyum dan meminta maaf pada Danil. "Terima kasih atas penghargaanmu, tapi aku khawatir aku harus menolak kebaikanmu. Aku benar-benar minta maaf!"


Danil mendengar ini, tetap tersenyum walau tak berdaya, "Yah, ini sangat disayangkan. Namun, selama Anda suka, pintu Grup Bonhem kami akan selalu terbuka untuk Anda kapan saja!”


Ketika dia selesai berbicara, dia merapikan pakaiannya dan memasukkan dokumen kontrak ,mengucapkan selamat tinggal dengan sopan dan melangkah pergi.


Jeanne meliihat punggungnya yang lebih elegan, sangat gentleman.


Ketika Ny. Thea melihat sesuatu telah terjadi diluar perhitungannya, dia menggigit giginya dan berkata, "Aku masih ada kerjaan. saya pergi dulu."


"Pelan-pelan di jalan Bibi." Alexa berkata lembut.


Nyonya Thea menjawab singkat dan langsung melangkah pergi.


William kemudian menoleh ke Jeanne dan berkata, "Kamu pulang dulu, dan kita akan bicara lagi nanti malam."


Jeanne mengangguk sebentar.


Melihat dia setuju, William menoleh ke orang yang daritadi tidak berbicara, "Presiden Direktur  Liu, ayo kita lanjut!"


"Baiklah,baiklah." Presiden Direktur Liu merespons dengan cepat dan berbalik mengikuti William,.


Alexa menatap Jeanne dalam-dalam di belakangnya, dan tampangnya sepertinya ingin menelannya hidup-hidup.


Jeanne mencibir dan terlalu malas untuk memperdulikannya. Dia mengumpulkan barang dengan tenang dan berbalik untuk keluar.


Melihatnya seperti ini, Alexa menjadi semakin geram, dan hanya bisa menggigit jari.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu