Wanita Pengganti Idaman William - Bab 53 Siapa Pelakunya

Bab 53 Siapa Pelakunya


"Tuan muda!"


Pengurus rumah tangga sudah menunggu dengan hormat di luar.


Melihat William dengan penampilan begini juga mengejutkan.


"Apakah rekaman cctv pengawasan sudah bisa dilihat?"


Ketika dia berbicara, dia pergi ke ruang kerjanya. Vila-vila di sini diawasi dengan ketat dengan cctv sepanjang waktu.


Ada cctv yang bergerak mengawasi di luar.


William duduk di ruang kerjanya, dan pengurus rumah tangga meletakkan laptop di depannya dengan hormat.


Dengan wajah dingin, William membukanya.


Ada hasil pemantauan hari ini di laptop.


William menemukan rekaman Sabila yang jatuh ke air, menyetel rekaman beberapa kali, dan dikonfirmasi beberapa kali sebelum dan sesudah kejadian.


Sama persis dengan apa yang dikatakan Jeanne.


Mereka salah menuduhnya.


Begitu banyak orang, dengan semua mulut mereka, telah memfitnah orang.


Jeanne sangat tak berdaya saat itu.


William bergegas melangkah keluar.


Pengurus rumah bergegas mengikuti.


Ada banyak yang benar dan salah di rumah besar ini, tetapi tuan muda jarang mencampurinya.


Tidak butuh lama, William sudah tiba di rumah utama.


Ada terdengar suara obrolan tante ke empat dan tante Marina.


Mereka mengobrol santai seperti tidak terjadi sesuatu.


Hati William terasa dingin, dan wajahnya menjadi semakin suram seperti es.


Pintu didorong terbuka olehnya.


Mereka terpana melihatnya masuk.


Mata William tertuju pada Sabila.


Dia jauh lebih baik sekarang, dan dia sedang bersenang-senang dengan dua anak anjing.


Kelihatannya dia tidak separah tadi.


Kaki William melangkah dan dia duduk di depan Sabila dengan cepat.


Dia menggenggam kedua lututnya dan bergerak maju sedikit. Suaranya tidak terdengar amarah. "Sabila, apakah benar kakak iparmu yang mendorongmu?"


Sabila tertegun, dan dia tampak sedikit takut.


Butuh beberapa saat baginya untuk berkata, "Ya, ya."


"Siapa yang menyuruhmu berbohong?"


Mendengar jawaban itu lagi, ketika Sabila mengatakan itu, William tidak bisa menahan amarahnya.


Dia tampan, tetapi wajahnya selalu sangat serius, sebagian besar terlihat kaku, menakutkan.


Sabila menangis histeris.


Tante ke empat dan tante Marina juga kaget dan bergegas menuju kearah mereka.


Seorang memegangi anak itu. Seorang memarahi William dan berkata, "William, ada apa denganmu?" dari tadi baik- baik, kenapa menakuti anak kecil? Jangan memihak Jessy dengan buta! "


Kedua wanita itu sangat marah.


William terlihat lebih marah.


"Aku lebih suka memihak Jessy? dia yang paling dirugikan!"


William melemparkan USB di tangannya ke mereka berdua. "Perhatikan baik-baik. Apa yang sebenarnya terjadi tadi?" Jessy berbaik hati untuk menyelamatkannya, dia tidak salah.


Pengurus rumah tangga di sisi rumah utama ini, melihat tuan muda begitu sengit, langsung membantu memutarkan video cctv dengan laptop ditangannya.


Segera, setelah beberapa menit, video diputar, dan jelas siapa yang salah dan siapa yang benar.


Tiba-tiba semua hening.


Sambil menenangkan anak itu dalam pelukannya, dia berargumen, "Sabila masih kecil. Dia pasti ketakutan, jadi dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya."


Suaranya menjadi lemah dan lebih kecil lagi melihat wajah William yang berselimutkan kemarahan.


William mendengus dingin, berbalik dan langsung naik ke atas.


Untuk sesaat, orang-orang di lantai bawah tidak punya keinginan untuk mengobrol lagi.


Pada saat ini, kamar tidur utama lantai dua, kamar Ny. Thea


“Setelah kegemparan di siang hari, sakit kepalanya kambuh lagi. Jangan terlalu banyak khawatir, Bibi. "


Alexa mengulurkan jari-jarinya yang ramping, memijat Ny. Thea sambil menghiburnya, "Jessy bukan hanya satu atau dua kali begitu, kedua bibi pasti tidak akan menyalahkanmu."


"Tentu saja aku tahu itu. Mengapa ya hatinya begitu kejam? Jika dia tinggal disini lebih lama, keluarga ini tidak akan tahu akan ada kekacauan apalagi yang ditimbulkannya. Aduh, kepalaku langsung sakit."


Nyonya Thea juga mengangkat tangannya dan menekan pelipisnya, mendesah: "Jika dia baik sepertimu, aku akan lebih senang."


Alexa tersenyum dan ingin mengucapkan beberapa kata yang menyenangkan tapi terhenti ketika dia melihat pintu tiba-tiba terbuka dari luar.


William datang dan melangkah masuk.


Alexa tidak bisa menahan senyum di wajahnya. Dengan senang dan berkata, "Mengapa kak William datang?"


Nyonya Thea berbalik dan melihat bahwa William datang kepadanya.


Dia mengangkat kepalanya dan merasa agak nyaman.


Dia pikir anaknya masih sayang mamanya di dalam hatinya.


Ketika ingin mengucapkan beberapa patah kata lagi, William tiba-tiba menyela.


"Bu? Kenapa bisa ada jarum di bantalan tempat Jessy berlutut? Alisnya yang indah sedikit terpelintir, dan wajahnya sangat keras.”


Alexa menatap wajah William yang marah dan dingin. Dia kebingungan dan bersembunyi di belakang Ny.Thea.


Nyonya Thea terkejut ketika dia bertanya begitu, "Apa maksudmu?Jessy, dia …... aku tidak begitu. Bahkan jika itu aku, ini juga pelajaran untuk Jessy! Lakukan sesuatu yang begitu kejam, saya pasti akan memberinya hukuman,kalau tidak,kita tidak akan tahu apa yang akan dia lakukan kelak.”


William tidak bergeming, tetapi nadanya lebih dingin. "Sabila-lah yang berbohong, dan dari pengawasan cctv yang direkam dengan jelas " Anda tanpa melihat bukti dan langsung menghukumnya untuk berlutut. Masih ditambah dengan menyuruh orang mamasukkan jarum ke bantalan untuk menusuknya?”


Nyonya Thea tersedak dan tidak bisa bicara. " William! Kamu ... kamu kurang ajar! Bagaimana kamu bisa berbicara dengan ibumu seperti itu?”


"Kak William, ini mungkin kesalahpahaman. Pada saat itu, semua orang pasti tidak berpikir jernih, lagipula, itu menyangkut nyawa manusia.”


Melihat Ny.Thea terdiam, Alexa dengan hati-hati berkata, "lagian bibi begitu karena tanggung jawab dan cintanya pada keluarga."


William mengabaikannya, tetapi menatap mamanya dalam-dalam.


Setelah beberapa saat, dia mengangguk, "Ya, kalau begitu , karena Ibu bilang tidak ada instruksi, maka kedua pelayan itu biarkan saya yang mengurusnya. Istirahat yang baik! Kalau kata-kata tadi membuat mama tersinggung,jangan masukkan kehati, juga berharap ibu tidak menganggapnya serius. "


Setelah itu, William berbalik dan pergi.


Dia berjalan sangat cepat dan turun kebawah.


Melihat William turun, pengurus rumah tangga bergegas mendekatinya dan berkata, "Tuan Muda!"


"Bawa dua pelayan yang menganiaya Jessy kesini!"


"Iya!" Pengurus rumah tangga langsung bergegas keluar.


Jarak kedua vila itu tidak jauh satu sama lain. Ketika William memberi perintah,tidak lama , pengurus rumah tangga sudah membawa kedua orang itu bersamanya.


Ketika mereka memasuki pintu, melihat seorang pria duduk di sofa. Tidak jauh dari situ, lebih dari selusin pelayan berdiri dengan tangan ke bawah, bahkan tidak bergerak.


William terlihat marah dan berwibawa, suasana mencengkeram.


Begitu kedua pelayan itu masuk, mereka ketakutan melihat pemandangan itu.


"Berniat menyakiti Tuan rumah. Apakah kalian tahu apa yang akan terjadi dan akibatnya?"


Suaranya penuh dengan ketegasan, dan kedua pelayan itu gemetar ketakutan.


"Tuan... Tuan muda, kami juga tidak mau sebenarnya."


Katakan! Siapa yang mengarahkan kalian? "


Kedua pelayan itu gemetaran dan berhenti bicara.


William mencibir dan berkata, "Baiklah, karena kalian tidak mau mengatakannya. Jangan salahkan aku karena memperlakukan kalian dengan cara yang sama seperti apa yang kalian lakukan!"


Melihat mereka masih keras kepala, William berteriak ke pintu, "Pengurus rumah tangga!"

Pengurus rumah tangga yang telah menunggu di luar segera datang dengan empat pelayan.

Dua pelayan diantaranya juga memegang dua bantalan dengan jarum yang menempel, dibawah cahaya lampu, yang memancarkan cahaya warna perak, terlihat jelas dengan mata telanjang.

Kedua pelayan itu menjadi pucat karena ngeri melihat pemandangan itu.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu