Wanita Pengganti Idaman William - Bab 417 Aura Kebencian Yang Begitu Kuat

Beberapa hari berikutnya, hari-hari kembali tenang.

Masalah keluarga Munica dan keluarga Sinarmas perlahan terlupakan seiring berjalannya waktu, cercaan di sosial media juga perlahan mereda.

Hari ini merupakan waktunya menyerahkan sketsa.

Jeanne membawa sketsa yang sudah ia kerjakan bersama William ke kantor.

Begitu ia tiba di kantor, ia langsung menuju kantor manajer.

Di dalam kantor, Celica sudah duduk didalam, melihat Jeanne yang datang lebih telat darinya, wajahnya penuh dengan perasaan tidak senang.

“Sudah tahu hari ini merupakan hari penyerahan sketsa, Desainer Jessy malah datang setelah ini, apakah kamu tidak takut mengganggu proses kita?”

Dia memprotes Jeanne dengan nada sinis.

Jeanne hanya mengetatkan bibir namun tidak mempedulikannya.

“Maaf, manajer, ketika berangkat sedikit macet sehingga terlambat, ini adalah sketsa milikku.”

Dia mengeluarkan sketsanya dari dalam tasnya untuk di periksa oleh manajer.

Zoey tidak mengatakan apapun, dan hasil perbandingan membuat Celica sangat kesal.

Tentu saja dia tahu kenapa Zoey tidak mempermasalahkan.

Tentu saja karena jabatannya sebagai Nyonya muda Sunarya.

Mengingat ini, tatapannya penuh rasa iri.

Tunggu saja, cepat atau lambat dia akan membuatnya kehilangan gelar ini.

Jeanne sama sekali tidak mengetahui niat busuknya ini, namun dari sorot matanya yang begitu beracun Jeanne bisa merasakan kebenciannya.

Dia mengkerutkan alis, tidak mengerti mengapa aura kebencian yang terpancar darinya bisa begitu kuat, seharusnya dia tidak melakukan hal yang bisa memicu amarahnya.

Ketika ia sedang sibuk memikirkan hal ini, Zoey sudah selesai memeriksa sketsa yang mereka buat.

“Hasil karya kalian berdua cukup memuaskan, masing-masing punya style sendiri, nanti siang kalian antarkanlah sketsa kalian ke kantor klien dan terangkan konsep desain kalian.”

Dia meletakkan sketsa mereka dan mulai mengatur.

Celica merasa tidak terima, baginya Jeanne hanya desainer jalanan yang hasil karyanya tidak bisa disandingkan dengan karyanya.

Dan ketika dia melihat hasil karya Jeanne, rasanya seperti tertampar.

Ia melihat sebuah desain pakaian yang simple juga begitu elegan.

Dan dari lubuk hatinya yang terdalam, karya ini memang lumayan, pakaian ini meskipun simple, namun begitu dipakai di badan, tidak peduli siapapun pasti akan memancarkan wibawanya.

Seketika ia langsung menarik kembali pandangannya yang merendahkan Jeanne.

“Baiklah, kalau begitu nanti siang Desainer Jessy mau berangkat bersama denganku atau pergi terpisah?”

Ia mengambil kembali sketsanya dan menoleh kearah Jeanne sambil bertanya.

Jeanne berpikir sejenak, lalu akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri.

Bagaimanapun Celica tidak suka padanya, jika mereka bersama tidak ada yang bisa menjamin mereka tidak akan bertengkar karena masalah kecil dan merusak nama baik perusahaan.

Celica sudah menduga jawabannya, lalu berkata sambil tersenyum : “Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Setelah melemparkan ucapan itu, ia langsung berbalik dan pergi.

Jeanne melihatnya pergi, mengingat nanti siang dia harus melakukan presentasi, ia perlu merapikan sketsanya, sehingga ia juga pamit undur diri.

Bagaimana mungkin Zoey tidak bisa melihat sikap mereka yang tidak akur, ia hanya berharap siangnya bisa berjalan lebih lancar ketika presentasi.

Namun kenyataan membuatnya kecewa.

Setelah Celica kembali kekantornya, dia duduk di kursi kerja berpikir sejenak.

Karena sebelumnya dia merendahkan kemampuan Jeanne dan mengira Jeanne tidak mungkin bisa melampauinya, namun ketika melihat sketsa Jeanne yang asli, apa yang ia yakini mulai goyah.

Desain Jeanne sangat sesuai dengan kemauan klien, logikanya, kemungkinan untuk menang lebih besar.

Jika desain Jeanne terpilih, maka dirinya yang menduduki posisi Direktur hanya akan dipermalukan.

Mengingat hal ini, tatapan dingin terasa begitu jelas.

Dia tidak akan membiarkan ini terjadi!

Dia duduk dikantor dengan wajah serius, entah sudah berapa lama berlalu, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide, ia mengangkat ponsel dan menelepon seseorang.

“Kak Liani, ini aku, Celica, sudah lama tidak ketemu, siang ini ketemuan yuk, bagaimana kalau makan siang?”

“Ok, kalau begitu aku akan kesana dan menunggumu.”

Liani yang berada dibalik telepon setuju dan menyebutkan alamat, Celica mematikan telepon, bangun lalu pergi.

Setengah jam kemudian, dia tiba direstoran yang disebutkan oleh Liani, pelayannya membawanya masuk ke sebuah ruang VIP.

Didalam ruang VIP sudah ada seorang wanita yang langsung duduk disana.

“Liani.”

Setelah Celica masuk, ia langsung duduk tanpa sungkan sambil menyapanya.

Wanita yang dipanggil Liani ini menatapnya sambil tersenyum.

“Meskipun harus menghabiskan ratusan tahun juga tidak mungkin bisa mendapatkan kesempatan kamu mengajakku keluar seperti ini, katakanlah, kenapa kamu mengajakku keluar hari ini, ada apa?”

Celica mendengar ucapan yang begitu to the point, sama sekali tidak merasa kesal, namun ia juga tidak langsung menjawab.

“Nanti saja baru membicarakannya, makan dulu.”

Mendengar ucapannya, Liani juga tidak bertanya lagi, ia langsung memberi isyarat pada pelayan untuk mengeluarkan makanan yang dipesan.

Selama makan, mereka saling bernostalgia.

Liani ini merupakan senior Celica di universitas, keduanya sempat bekerja sama dalam beberapa kegiatan kampus, hubungan mereka terus terjalin cukup baik.

“Baiklah, sekarang makan juga sudah, sudah boleh masuk ke topik inti bukan?”

Mendengar ucapan ini, Celica juga tidak menunda-nunda lagi, ia langsung mengatakan apa yang ia pikirkan.

“Begitulah kejadiannya, aku berharap Kak Liani bisa membantuku ketika menjadi juri nanti siang.”

Dia menceritakan persaingannya dengan Jeanne, ia juga mengatakan hal yang ia pertimbangkan, membuat Liani menatapnya dengan wajah terheran.

“Celica, ini pertama kalinya aku melihatmu begitu tidak percaya diri, berdasarkan ceritamu, wanita ini bisa menjadi desainer karena ia menggunakan cara kotor, apakah dia bisa melampauimu?”

Celica tersenyum lirih, “Melampauiku itu tidak mungkin, tapi wanita ini punya sedikit kemampuan, aku hanya berjaga-jaga saja.”

Liani mendengar perkataannya, ia juga mengerti sifatnya yang angkuh dan tidak mau mengakui kekalahan.

“Baiklah, jika hasil karyamu melampaui hasil karyanya, bantuan kecil seperti ini aku pasti akan membantumu.”

Mendengar jawaban Liani, Celica merasa jauh lebih lega.

“Tentu saja, Kak Liani tahu kemampuanku bukan.”

Liani mengangguk, lalu keduanya pergi setelah mengobrol sebentar.

Rencana kecil seperti ini tentu saja Jeanne tidak mengetahuinya.

Setelah berkutat dengan dokumen di kantor sepanjang siang, Jeanne melihat sudah waktunya, ia buru-buru makan dan berangkat menuju kantor klien.

Ketika ia tiba, Celica sudah terlebih dahulu tiba dan menunggunya didepan pintu utama.

“Kenapa begitu lama?”

Melihat Jeanne yang datang terakhir, wajahnya terlihat sangat tidak senang.

Dan tanpa menunggu Jeanne membuka mulut untuk menjawab, ia langsung berbalik dan masuk kedalam gedung.

Jeanne melihat sikapnya hanya bisa mengikutinya masuk sambil menggigit bibir.

Keduanya melapor di resepsionis, lalu diantar oleh resepsionis ke ruang rapat.

“Anda berdua silahkan tunggu sebentar, Manajer kami akan segera datang.”

Jeanne dan Celica mengangguk, lalu mencari tempat duduk untuk duduk.

Tidak lama, pintu ruang rapat terbuka, beberapa orang masuk dari luar.

Ada pria juga wanita, diantaranya ada Liani yang makan siang bersama Celica tadi siang.

“Maaf membuat anda berdua lama menunggu.”

Manager menyapa dengan sungkan pada Jeanne dan Celica.

Setelah perkenalan sesaat, topik pembicaraan kembali ke masalah inti.

“Saya dengar perusahaan anda mempersiapkan dua buah sketsa untuk kami, entah siapa yang akan mulai dulu?”

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu