Wanita Pengganti Idaman William - Bab 547 Selalu Ingin Membuangmu.

Jeanne tertegun, “Ma kenapa kamu tiba-tiba bertanya ini kepadaku?”

Lana tidak menyembunyikannya, mengatakan berita yang dilihatnya tadi sore, “Aku melihat berita tentang keluarga Gunarta yang mengalami masalah di laptopmu, kamu sudah tahu keluarga Gunarta mengalami masalah, mengapa tidak memberitahuku? Dan selalu mengikuti perkembangannya, apakah kamu senang dengan masalah yang dialami keluarga Gunarta? Sangat merasa puas.”

Jeanne baru menyadari, teringat tadi sore dia terlalu buru-buru sehingga lupa mematikan laptop.

Dia berpikir bagaimana menjelaskannya, tetapi akhirnya tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada ibunya.

Ibunya tidak tahu bahwa dia mempunyai keterikatan dengan keluarga Gunarta dan keluarga Sunarya.

Dan dia teringat keluarga Gunarta memaksanya untuk melakukan hal-hal itu, sekarang mereka mengalami masalah ini, adalah hasil dari perbuatan mereka sendiri.

“Memang ada sedikit lega.” Jeanne mengangguk dan mengakui, “Sebenarnya aku tidak mengerti, mengapa keduanya adalah putrinya, tetapi di matanya, satu anak perempuan adalah langit, satu anak perempuan adalah tanah, harus dihancurkan olehnya.”

Wajah Lana tegang, ketika mereka diusir dari rumah Gunarta, Jeanne bertanya sambil menangis, ayah mengapa tidak menginginkan ibu dan anak perempuan.

Pada saat itu karena dia diusir keluar, suasana hati juga tidak baik, dengan kasar memarahi Jeanne, kemudian anak ini juga tidak mengungkit masalah ini, tidak disangka bahwa meskipun anak ini tidak mengatakan, tapi di dalam hatinya dia sangat terpukul atas masalah ini.

Lana menghela nafas dalam-dalam, “Jeanne, sekarang kamu sudah besar, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui,”

Jeanne tidak mengerti dan menatap ibunya, “Ma apa yang ingin kamu katakan?”

Lana menatap Jeanne, matanya penuh dengan kesedihan dan permintaan maaf, “Awalnya ayahmu mengusir kita berdua keluar, sebenarnya dia punya hal yang menyulitkannya.”

Jeanne merasa aneh mendengarnya, “Ma omong kosong apa yang kamu katakan?”

Lana melihat wajah Jeanne yang tidak percaya dan sinis, berkata, “Jeanne, ayahmu benar-benar bukan sengaja meninggalkan kita, pada waktu aku melahirkan kalian, ayahmu bertemu dengan seorang biksu, mengatakan kalian kakak beradik saling bertentangan, hanya bisa memilih salah satu, jika tidak keluarga akan menjadi buruk, sebenarnya ayahmu tidak percaya, tetapi ketika membawa kalian pulang, perusahaan ayahmu mengalami berbagai masalah, dan keluarga juga dalam kesulitan.”

Jeanne merasa sangat ironis, “Jadi dia percaya kepada kata-kata biksu itu?”

Lana mengangguk kepala dengan perasaan sedih, “Ayahmu menghabiskan banyak uang untuk menemukan biksu itu, memintanya untuk mengusir kutukan ini, biksu itu telah menyetujuinya, dan meramal nasib untuk kalian, kehidupan adikmu makmur, tapi kamu mempunyai kehidupan sengsara, biksu itu berkata bahwa hanya dengan kamu meninggalkan keluarga Gunarta, keluarga Gunarta akan berkembang dengan kehadiran adikmu, dan ayahmu percaya, selalu ingin membuangmu, tetapi aku tidak rela, bertengkar dengannya, pada akhirnya, kamu juga sudah tahu.”

Jeanne mengigit bibirnya, “Benar, aku sudah tahu, sekarang aku mengerti, mengapa pria itu begitu sayang kepada Jessy, ternyata ini alasannya.”

Lana menatapnya dengan gelisah, “Jeanne, ibu tahu, dalam hal ini, kamu yang paling tidak bersalah, semua ini karena kesalahan ayahmu.”

Jeanne menjilat bibirnya, matanya melihat ibu yang di depannya, mencela diri sendiri, “Ma katakan saja apa yang ingin kamu katakan, tidak perlu berbicara tentang hal lain.”

Awalnya dia masih tidak menerimanya, setelah mendengar masalah ini, dia tiba-tiba menyadari bahwa ibunya mengatakan hal ini sekarang sebenarnya ada tujuan lain.

Karena sepuluh tahun telah berlalu, tidak peduli bagaimana dia bertanya, ibunya tidak pernah mengungkapkan fakta mengenai mereka diusir dari rumah Gunarta, namun hari ini dia mengatakannya.

Lana melihat Jeanne yang begitu, hatinya terasa nyeri, rasa bersalah yang tidak hentinya.

Tapi Jessy juga putrinya, dia tidak bisa duduk diam dan melihat hal ini terjadi.

“Jeanne, ibu memang meminta maaf kepadamu, tapi Jessy juga putri ibu, dia mengalami masalah seperti ini, aku tidak bisa untuk tidak mempedulikannya, dia tidak mungkin membuat pernikahan palsu, pasti ayahmu yang menyuruh Jessy untuk melakukannya.”

Jeanne mencibir di dalam hati, dan sedikit kesal, “Ma apakah kamu yakin bahwa masalah ini bukan perbuatan Jessy? Kamu tidak pernah berhubungan dengannya, apakah kamu mengerti dia?”

Tidak ada yang lebih jelas darinya, Jessy tidak selugu yang ibunya katakan!

Masalah Pernikahan palsu ini, dari awal sampai akhir adalah ide Jessy.

Pada saat ini, Jeanne ingin mengatakan semua yang ada dipikirannya, pada akhirnya dia menahan diri untuk tidak mengatakannya.

Sekarang ibu baru saja sembuh, kata dokter ibunya untuk saat ini tidak dapat distimulasi, jika dia mengatakan hal ini, takutnya ibu tidak dapat menerimanya.

Lana tidak menyadari ekspresi Jeanne yang menahan kesabarannya, dia berkata: “Meskipun aku tidak hidup bersama Jessy, tetapi Jessy adalah anak yang baik dari kecil, patuh, hal pemberontakan semacam ini, tidak mungkin dia melakukannya.”

Jeanne tersenyum sinis, Jessy anak baik, patuh? Sepertinya kedua kata itu untuk menghinanya.

Dia menatap Lana, sebenarnya ingin berdebat, tetapi karena melihat mata Lana penuh keyakinan, dia tidak bisa mengatakannya.

Karena pada saat ini dia mengerti, jika dia mengatakan watak asli Jessy, ibunya juga tidak akan percaya.

Dia menghela nafa lega, menahan amarahnya, bertanya: “Jadi apa yang akan mama lakukan?”

Lana berpikir bahwa dia sudah dapat meyakinkan Jeanne, mulai mengatakan rencananya, “Aku ingin pulang untuk melihat apakah bisa membantu Jessy atau tidak, apakah kamu mau pulang bersamaku?”

Dia menatap Jeanne dengan penuh harapan.

Jeanne mencibir, memejamkan matanya, menghindar dari tatapan ibunya, menolaknya dengan berkata: “Aku tidak akan pulang, Jessy tidak ada hubungan denganku.”

“Jeanne …. …” Wajah Lana berubah.

Jeanne tidak menunggu dia menyelesaikan perkatannya, dan menjawab dengan kasar: “Ma, aku sangat lelah, aku balik ke kamar dulu.”

Setelah mengatakannya, dia tidak melihat wajah sedih Lana, berjalan cepat kembali ke kamar.

Jeanne kembali ke kamar, seluruh tubuh bersandar di pintu.

Di luar pintu, Lana tidak menyerah dan mengejarnya, “Jeanne, kamu pertimbangkan lagi, bagaimanapun Jessy adalah adikmu.”

Jeanne tidak menanggapi, dia berlutut di lantai, kedua tangan memeluk lutut dan meringkuk.

Pada saat ini, hatinya sangat sedih, seperti dicekik orang.

Mengapa ibu begitu khawatir terhadap Jessy, jelas-jelas dialah yang tumbuh besar bersamanya?

Dan apakah masalah keluarga Gunarta sangat perlu dibantu?

Yang paling penting adalah, ibu tidak tahu sama sekali, jika dia kembali ke ibukota, bahaya yang dihadapinya akan lebih lagi dari keluarga Gunarta.

Semalam dia tidak tidur, keharmonisan Jeanne dan Lana pelan-pelan muncul sebuah batas pemisah.

Lana tidak menyerah membujuk Jeanne untuk pulang, setiap hari dia mengubah cara untuk menyenangkan Jeanne.

Hari ini, Lana datang dan mengetuk pintu, “Jeanne, sudah siang, makan dulu baru lanjut bekerja.”

Jeanne mengangguk kepala tanpa suara, dia meletakkan alat lukis kemudian berbalik keluar dari kamar dan pergi ke ruang makan.

Di atas meja penuh dengan hidangan kesukaannya.

Tetapi Jeanne tidak merasa senang, karena dia tahu bahwa Lana berbuat ini supaya dia menyetujuinya untuk pulang dan membantu Jessy melakukan apa yang ingin dilakukannya.

Dia duduk sambil menahan emosi, tapi tidak ada nafsu makan, bahkan terasa mual, dan ingin muntah!

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu