Wanita Pengganti Idaman William - Bab 59 Tidak Percaya

Bab 59 Tidak Percaya


Mendengar kata-kata ini, Jeanne bisa menebak niat Nyonya Thea memanggil William pulang. 

 

Takutnya setelah Alexa pergi, ia langsung mengeluh dengan Nyonya Thea, dan Nyonya Thea langsung membesarkan masalah ini, meminta William segera pulang untuk menanganinya. 

 

Jeanne melirik pria depannya dan berkata dengan tenang: “bagaimana mama memberitahu kamu?” 

 

“Mama mengatakan kamu memukul Alexa.” 

 

William menjawab dengan suara berat. 

 

Jeanne mendengar kata-kata dan langsung tersenyum padanya. 

 

“Kamu percaya?” 

 

William mengerutkan alisnya melihat situasi.

 

“Aku butuh fakta dari masalah ini.” 

 

Sedang berkata, ia menatap Jeanne dengan tatapan dingin, hingga membuatnya terbengong. 

 

Dia mengira saat William mendengar keluhan dari Nyonya Thea, ia akan membantu mereka menginterogasinya. 

 

Pada saat itu, hati Jeanne mulai penasaran tetapi ia mengabaikannya.

 

 “Faktanya Alexa ingin memukulku, dan aku menghalanginya dengan tangan, akibatnya, dia terjatuh sendiri hingga terkena dahinya.” 

 

Dia mengatakan masalahnya dengan tenang. 

 

Setelah William mendengar, ia mengerutkan alisnya, ekspresinya membuat orang tidak bisa menebaknya, apakah dia sudah percaya? 

 

Jeanne juga tidak bisa menebak, ia menduga William masih tidak percaya, Jeanne menunjuk pelayan yang berada di samping: “kalau kamu tidak percaya, bisa tanya kepada mereka, mereka ada pada saat terjadi masalah itu.” 

 

William mengikuti arah jarinya, dan melihat beberapa pelayan berdiri di samping dengan tidak tenang. 

 

“Kamu bilang, apa yang terjadi pada saat itu?” 

 

Dia bertanya pada pelayan dengan asal tunjuk. 

 

Pelayan itu melihat situasi, ia menahan kegugupan hati,dan menjelaskan: “awalnya Nyonya ingin mengatur pekerjaan kita, siapa tahu nona Alexa langsung mewakili Nyonya memerintah kita, kemudian nona Alexa dan Nyonya mulai bertengkar, ia ingin memukul Nyonya, untungnya Nyonya menghalanginya” 

 

Setelah mendengarkan penjelasan, tidak bersuara dan langsung menatap pelayan dengan mata tajam.

 

Pelayan ditatap hingga kulit kepalanya mati rasa, kakinya pun gemetaran. 

 

“Tuan, aku mengatakan yang benar, aku tidak sendirian saat itu.” 

 

Melihat situasi, pandangan William melihat sekilas ke pelayan lain. 

 

Semua pelayan mengikuti arahnya. 

 

“Baiklah, kalian boleh pergi.” 

 

Setelah mendengar narasi mereka, William mengangkat tangannya menyuruh orang-orang pergi. 

 

Saat pelayan pergi, ruangan makan tersisa William dan Jeanne. 

 

Jeanne duduk di kursi, menunggu perintah dari dia. 

 

Siapa tahu, William hanya meninggalkan satu kalimat untuk Jeanne agar terus makan saja , lalu ia membalik badan untuk pergi. 

 

Jeanne melihat ke arah dia pergi, kalau tidak salah itu arah untuk pergi ke rumah kakeknya. 

 

Dia berpikir tidak mengikutinya pergi tetapi menunggunya di ruang makan. 

 

Setelah William pergi, pelayan langsung berada di samping Jeanne. 




*********



 

“Kakak William.”

 

Alexa adalah orang pertama melihat kedatangan William. 

 

Saat ini, luka di dahi Alexa sudah dibalut, sesuai dengan aktingnya, ia terlihat sangat kasihan, membuat orang tidak sabar ingin memeluknya dan menyayanginya. 

 

Sayangnya, William bukan orang biasa. 

 

Dia hanya melihat sekilas, dan langsung menarik pandangannya. 

 

“Ibu.” 

 

Dia menyapa Nyonya Thea. 

 

Nyonya Thea mendapat berita tentang kepulangannyam, melihat William datang sendirian, tiba-tiba merasa tidak puas dan mengerutkan alisnya. 

 

“Kenapa kamu datang sendirian, mana Jessy? Atau, memukul orang hingga tidak berani datang?” 

  

Mendengar kata-kata ini, William mengerutkan alisnya. 

 

 “Saya sudah jelas dengan masalah ini, Jessy tidak memukul orang, dia hanya tidak sengaja.” 

 

Selesai Nyonya Thea mendengar,ia terbengong, dan berkata dengan tidak puas: “bagaimana kamu bisa mempercayai kata-katanya? Perkataan wanita itu penuh dengan kebohongan, bagaimana mungkin Alexa menuduh dia?” 

 

Mendengar kata-kata Nyonya Thea, ekspresi William memburuk. 

 

Dia melihat sekilas ke Alexa, dan berkata: “siapa bilang aku mempercayainya tanpa bukti, aku sudah bertanya pelayan disana.” 

 

Nyonya Thea mendengar semakin tidak puas. 

 

 “Semua pelayan itu adalah orangmu, tentu saja mereka akan membantunya, aku tidak mau tahu, kamu harus memberiku penjelasan tentang masalah ini, wanita paling memperhatikan penampilan, kalau Alexa meninggalkan bekas luka, kamu harus bertanggung jawab!” 

 

Alexa Mendengar kata-kata ini, matanya penuh dengan kegembiraan, menatap William dengan jiwa yang penuh menggejolak. 

 

Kejutan yang tak terduga olehnya. 

 

Awalnya ia hanya ingin tante Thea menyimpan kembali perlindungan kakak William terhadap pelacur itu, tidak terbayang tante Thea bisa berusaha keras seperti ini. 

 

William mengerti dengan tanggung jawab yang dikatakan ibunya, berkata secara tidak tahan: “semua pelayan memang dari orangku, tetapi mereka baru hari ini datang, kalau ibu masih mengatakan Jessy memukul Alexa, aku cuman bisa mengatakan bahwa dia mencari gara-gara sendiri.” 

 

Selesai berkata, mata dinginnya menatap ke Alexa. 

 

“semua pelayan adalah pelayan yang baru kucari, aku membiarkan Jessy untuk memerintah mereka, bahkan ia belum memerintah sudah diperintah duluan oleh Alexa, awalnya Alexa sudah salah, lalu mereka berdua bertengkar lagi, pertengkaran ini di sebabkan oleh Alexa, bisa terluka juga hanya karena kecelakaan, siapa suruh dia ingin memukul orang!” 

 

Alexa mendengar ini, ekspresinya berubah. 

 

 “Kakak William, aku tidak!” 

 

Matanya memandang William penuh dengan air mata, menggelengkan kepalanya seperti bermain drum. 

 

William tidak peduli dengannya, ia sedang melihat Nyonya Thea. 

 

Tentu saja Nyonya Thea tidak percaya dengan perkataannya.

 

Bagaimanapun dia memiliki catatan keburukan Jessy, dibandingkan dengan alexa yang selalu baik di depannya, dia langsung mempercayai Alexa tanpa syarat.

 

”William, obat hipnotis apa yang diberikan wanita itu kepadamu, membuatmu begitu bersikeras untuk membelanya, bahkan membantah perkataanku!”


Dia mengeluh dengan tidak berani percaya.


Alexa mendengar kata-kata ini, langsung menjelaskan.


 “Kakak William, aku tidak bermaksud untuk mengatur, hanya saja melihat Jessy yang tidak mengerti apa-apa, baru aku membantunya, siapa tahu akan muncul ketidakpuasan dengan jessy, dan tidak tahu bisa membuat kakak William begitu tidak senang.”

 

William jengkel dengan perbincangan mereka, sangat menyebalkan hingga tidak ingin berdebat lagi dengan ibunya.


“Aku tidak peduli apakah kamu sengaja atau tidak, biarlah masalah ini berlalu,kalau tidak ada izin dari aku, Alexa tidak perlu ke sana, aku tidak punya banyak waktu untuk mengurus masalah kalian.”


Saat berkata, ia langsung menoleh ke Nyonya Thea: “ibu juga, aku akan memberitahu Jessy agar tidak bertentangan lagi denganmu, dan mewakilinya meminta maaf dalam masalah ini.”

 

Selesai berkata, dia juga tidak memberi kesempatan kepada Nyonya Thea untuk membantahnya, meninggalkan perkataan langsung membalik badan pergi untuk melanjutkan rapat yang tertunda.


Nyonya Thea sangat marah ketika melihat kepergiannya dari belakang.

 

Ekspresi Alexa menjadi lebih buruk, tidak mengerti mengapa kakak Williamnya begitu melindungi Jessy pelacur itu.

 

Mereka marah, tidak mengetahui sebenarnya William juga tidak percaya dengan kata-kata Jeanne.


Ketika William pergi, ia juga memerintah kepada pelayan untuk mengintip Jeanne, dan melaporkan setiap gerakan dia untuknya.


Mestinya masalah ini, Jeanne juga tidak tahu.

 

Saat ini, dia sedang duduk di ruang tamu, dan sudah mempersiapkan diri untuk dimarahi.

 

Siapa tahu, sudah menunggu setengah hari tidak melihat William pulang.

 

Dia tidak tahan langsung memanjangkan lehernya melihat keluar.


Dan juga saat ini, satu pelayan masuk dari luar, ketika pelayan melihat gerakan Jeanne, matanya berkedip-kedip, dan maju ke depan dengan penuh keberanian.

 

 “Nyonya Jessy, kamu tidak perlu menunggu tuan William lagi, tuan William sudah pergi dari rumah kakek, tampaknya disana terjadi keonaran yang tidak menyenangkan."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu