Wanita Pengganti Idaman William - bab 431 Siapa Lagi yang Menargetkan Padanya

Jeanne mendengar ini, segera melihat ke arah Charles.

“William seharusnya terjadi sesuatu ketika keluar melakukan pekerjaan.”

Charles menjawab dengan suara yang dalam, hati Jeanne bergetar.

Dia teringat penculikan beberapa kali sebelumnya, tak tertahan alisnya berkerut dan berbisik: “Bukankah katanya sudah selesai semuanya, mengapa masih bisa terjadi bahaya?”

Charles tidak terdengar jelas, secara alami bertanya: “Nona Jessy, apa yang kamu katakan?”

Jeanne melihatnya, akhirnya mengatakan dugaannya.

“Menurutmu apakah ini dilakukan orang-orang itu?”

Wajah Charles menjadi suram, “Ini ada kemungkinan, tetapi untuk lebih jelasnya, aku memperlukan rekan kerjaku membantu memeriksa.”

Jeanne mengangguk, matanya penuh kecemasan.

Charles melihatnya, sambil menghubungi rekan sambil menghiburnya: “Jangan khawatir, William tidak akan terjadi apa-apa, orang baik biasanya mengalami sial, tetapi orang jahat tidak akan mendapat akhir yang baik.”

Jeanne tidak berkata, Charles juga tidak mengatakan apapun, karena panggilan yang dia hubungi sudah terhubung.

Dia menanyakan tentang orang yang dibawa masuk ke dalam kantor polisi sebelumnya, dan mengetahui mereka masih berada di dalam, dia langsung menutup telepon.

“Bagaimana?”

Jeanne melihat situasi ini, segera bertanya.

“Seharusnya bukan orang itu.”

Charles mengatakan isi pembicaraan dalam telepon, dan Jeanne sangat kecewa

Bukan orang-orang itu, jadi siapa lagi yang menargetkan William?

Dia memikirkan di dalam hatinya.

Charles melihat suasana hatinya yang begitu buruk, tiba-tiba agak tidak tega.

“Nona Jessy, kalau tidak begini saja, kamu menunggu di sini, aku keluar untuk menanyakan kabar, mungkin sebentar lagi William akan kembali. “

Jeanne menggelengkan kepala, kalau William dapat kembali, Moli tidak akan terburu-buru pergi.

“Aku pergi mengikutimu.”

Charles melihat ketegasannya, dan menduga dia memiliki beberapa pikiran, jadi tidak menolak.

“Ok.”

Dia membawa Jeanne keluar, dan sekali lagi bertanya pada resepsionis tentang waktu William keluar dan arahnya, kemudian dia menggunakan ponsel mendeteksi CCTV melihat video hari itu.

Sayangnya, di video hari itu, tidak menemukan sosok William.

“Mengapa bisa begini?”

Dia mengerutkan kening, matanya penuh kebingungan.

“Apa mungkin resepsionis berbohong pada kita?”

Jeanne juga sedang menebak.

“Tidak mungkin, dia tidak perlu membohongi kita, seharusnya video ini yang diubah oleh seseorang.”

Charles menjelaskannya, gerakan di jarinya tidak berhenti, beberapa menit kemudian, dia sedikit kecewa dan menyimpan ponsel: “kelihatannya aku bertemu dengan seorang ahli.”

“Mengapa mengatakan ini?”

Jeanne tidak mengerti dan menatapnya.

“Untuk sementara waktu video ini aku tidak dapat mengembalikanya ke semula, maaf sepertinya tidak terlalu membantumu.”

Charles menatapnya dan meminta maaf.

Namun dia tidak tahu penampilannya seperti ini malah membuat Jeanne merasa segan.

“Tidak ada hubungannya denganmu, kamu dapat menemaniku ke luar negeri, aku sudah sangat berterima kasih, hanya dapat menyalahkan musuh terlalu licik, memutuskan semua petunjuk yang dapat kita pikirkan.”

Selesai berkata, wajahnya dipenuhi kemarahan yang lembut.

Charles melihatnya, dan mulai memikirkan sesuatu.

“Sekarang tidak ada petunjuk sama sekali, aku merasa tidak ada gunanya kita berada disini, bagaimana kalau kita kembali dulu, mungkin William akan mendapat cara menghubungi keluarganya.”

Jeanne mendengarkan ini, meskipun kecewa namun apa yang dikatakan Charles juga masuk akal.

“Baik, tapi aku ingin mencari sebentar lagi, besok baru kembali.”

Charles juga mengerti, mengangguk dan menemaninya mencari orang di negara G.

Sayangnya sudah setengah hari berlalu, mereka tetapi tidak memiliki petunjuk apapun.

Jeanne sangat khawatir dan tidak berselera makan malam, melamun menghadap meja makan.

Charles melihat situasi ini, tiba-tiba sangat iri dengan William dapat menemukan istri yang begitu peduli padanya.

“Hubunganmu dan William sangat baik ?”

Jeanne kembali sadar, tertegun melihat Charles, baru bereaksi, wajahnya sedikit segan dan berkata, “Lumayan.”

Dia terpikir hubungan mereka berdua sekarang, dia juga tidak tahu bagaimana menggambarkannya.

Kalau mengatakan tidak memiliki perasaan, dia merasa itu tidak mungkin, tetapi tentang masalah ini, mereka berdua tidak pernah membahasnya, hanya berdasarkan perasaan yang mereka alami.

Charles mendengar ini, juga tidak mengatakan apapun lagi, malah mengganti topik mengatur masalah besok.

“Aku berencana mengantarmu pulang besok, dan aku akan menunggu kabar di sini, sampai saat itu kalau memiliki kabar William, aku akan langsung memberitahumu.”

Jeanne mendengar ini, meskipun merasa agak merepotkannya, namun sekarang dia sangat mengkhawatirkan William, jadi hanya bisa menerima pengaturan ini.

“Baik, kalau begitu maaf harus merepotkanmu.”

……

Hari berikutnya, Jeanne diantar kembali oleh Charles.

Kakek David mendapat kabar, menyuruh Kepala pengurus rumah membawa orangnya ke sini.

“Jessy, apakah sudah menemukan William?”

Jeanne menggelengkan kepala dengan kesal: “Pemantauan CCTV diubah oleh orang, tidak mendapatkan kabar apapun.”

Kakek David mendengar ini, alisnya berkerut.

“Bagaimana dengan bocah keluarga Hendrawan?”

“Dia masi diluar negeri, dia berencana menunggu kabar di sana, dan terus mencari William, dia membiarkanku kembali dulu, katanya kalau William benar-benar terjadi sesuatu pasti akan berusaha menghubungi keluarga, menyuruhku untuk menunggu di sini.”

Jeanne mengatakan pengaturan Charles.

Kakek David mengangguk dengan penuh pikiran: “Ok, kamu menunggu kabar dirumah, aku akan menmbahkan orang untuk pergi membantunya.”

Jeanne mengangguk, kemudian menemani Kakek David sebentar, barulah pergi.

Dia kembali ke rumah baru, seluruh tubuhnya tidak bersemangat.

Bahkan melukis desain yang paling dia sukai sebelumnya, sekarang melakukannya, dia juga tidak dapat menenangkan diri.

Hanya terlihat dia duduk tertegun di ruang tamu, kedua mata melamun melihat ke kejauhan, tidak fokus.

Dengan begini, dua hari berlalu, Charles dan Kakek David tetap tidak memiliki kabar.

Seluruh tubuh Jeanne terlihat lebih kurus, kekhawatiran dalam hatinya mencapai puncak.

Dia sangat jelas situasinya sekarang tidak benar, tetapi dia tidak memiliki cara untuk memperbaikinya.

Pada hari ini, tepat ketika dia akan pergi mencari Kakek David untuk menanyakan kabar, dia terlihat Moli membawa tas ransel masuk dari luar.

“Moli!”

Dia sangat terkejut, segera berlari ke sana.

“Kapan kamu kembali, dimanakah William? Bukankah kamu pergi mencari William?”

Dia berturut-turut menanyakan beberapa pertanyaan, dan pada saat yang sama pandangannya tak berhenti melihat ke belakang Moli, dia berharap dapat terlihat sosok yang dia rindukan setiap hari.

Dia melihat lumayan lama, namun di pintu selain Moli tidak ada lagi orang lain.

“Lepaskan tanganmu!”

Moli merasa kesal dipegang olehnya, wajahnya menjadi suram dan melepaskannya.

Jeanne tidak siap, terlepas olehnya dan terhuyung-huyung beberapa langkah, menunggu dia kembali sadar, terlihat sosok kepergian Moli telah menjauh, dia segera bergegas ke sana.

“Moli, apa yang telah terjadi? Apakah kamu menemukan William? Mengapa kamu kembali sendirian?”

Moli mendengarkan pertanyaannya, bahkan tidak memberinya satu pandanganpun, berwajah cemberut berjalan menuju ke kamar.

Jeanne melihat situasi ini, sangat kesal dan marah, tetapi dia tidak berani mengeluarkan api kemarahan.

Karena sekarang hanya dia yang mungkin mengetahui kabar William.

“Moli, apakah kamu menemukan William?”

‘Bang!’

Dia tanpa menyerah terus mengejar Moli, namun yang menjawabnya hanya suara Moli menutup pintu dengan dingin.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu