Wanita Pengganti Idaman William - Bab 105 Tunggu Tontonan Bagus

Bab 105 Tunggu Tontonan Bagus


William menatap kamar mandi itu tanpa rasa khawatir, di dalam hati ia terus menebak-nebak.


Jessy wanita itu seharusnya tidak mungkin meninggalkan William dan pulang sendiri kan ya?


William berpikir seperti itu, ia malah berpikir ada kemungkinannya juga. Lagian Jessy juga bisa melakukan hal semacam itu. Karena itu William kembali ke ruang VIP dengan wajah muram.


“ini kamu kenapa? Baru keluar sebentar wajahmu sudah terlihat tidak enak, siapa yang membuatmu kesal?” melihat William kembali, Sierra langsung menyadari aura muram di sekitar tubuh William.


William tidak ingin bicara banyak, ia merespon dengan suara berat. Melihat kondisi itu, Sierra juga tidak bicara banyak lagi, ia mengubah topik pembicaraan.


Namun jiwa William seperti tidak ada di tubuhnya, pandangannya terus menujuke arah tempat duduk yang tadinya ditempati Jeanne.


Di saat William melirik lagi itu juga, ia sepenuhnya terkejut. Melihat kalau di tempat duduk itu, barang-barang milik Jeanne masih ada di sana. Kalau wanita itu benar-benar pergi, telepon genggamnya, tasnya, barang-barang itu tak mungkin tak ia bawa pergi. Berpikir seperti itu, bola mata William semakin terlihat muram.


Karena Jessy wanita itu tidak pulang duluan, tapi orangnya juga tidak bisa ditemukan, apa mungkin ada masalah? Pada saat William terus menebak-nebak, Alexa juga memperhatikan raut wajahnya yang muram itu.


Alexa salah paham mengira kalau William itu melihat skenario yang seharusnya tidak dilihat orang itu, dan sedang diam-diam menahan amarahnya, mata Alexa terlihat sangat bangga.



Alexa sengaja menunjukkan kamar mandi yang arahnya berlawanan ke kak William, demi memberi pria itu dan dirinya sendiri waktu, menunggu sampai kak William menyadari kalau Jeanne tidak ada di kamar mandi itu, ia pasti akan pergi ke kamar mandi tempat sesungguhnya Jeanne berada.


Saat itu pria yang ia panggil sudah masuk ke dalam, ditambah lagi kondisi Jeanne pada saat itu sepertinya kurang baik, awalnya pria itu hanya niat bertindak sedikit saja, bisa membuat wajah asli Jessy wanita penggoda itu keluar, saat kak William buru-buru pergi ke sana, kebetulan ia bisa melihat semuanya.


Semakin dipikirkan Alexa semakin merasa bangga, kali ini kak William melihat dengan mata kepalanya sendiri pengkhianatan dari Jessy wanita itu, pasti tidak akan melepaskan pelacur itu dengan mudah, Alexa duduk saja menunggu tontonan bagus!


Alexa diam-diam berpikir seperti itu, ia malah tak tahu kalau situasi masalahnya tidak berkembang seperti yang ia perkirakan itu. Raut wajah William terlihat buruk bukan karena melihat pengkhianatan Jessy, tapi karena berpikir kalau wanita itu mungkin ada dalam bahaya, hatinya terasa sesak.




Dia berpikir bahwa wanita ini hilang di restoran dan tidak bisa hadir disini.

William, mengeluarkan telepon genggamnya dan mengirim pesan singkat pada Hans.

“segera datang ke hotel Rising Sun, cek seluruh CCTV hotelnya, temukan Jessy!” 


Hans dengan cepat merespon dan menerima perintah dari sisi sana.


William menyimpan kembali telepon genggamnya, dalam hatinya ia malah tak henti-hentinya memikirkan masalah Jessy yang menghilang.


Sierra menyadari kalau pikiran William sedang tak ada di sini, sepasang matanya jadi menyipit. Karena sebelumnya ia bertanya, tidak mendapat jawaban, jadi Sierra juga tak berencana bertanya lagi.


Namun dalam hati Sierra juga diam-diam 

Menebak-nebak, saat ini suasana hati William pasti kurang lebih ada hubungannya sama Jessy yang sudah lama pergi dan tak kunjung kembali. Sambil berpikir, Sierra melihat sekilas tempat duduk Jeanne yang kosong melompong. Sedangkan orang lain, sepertinya tidak ada yang sadar. Mereka saling memberi toast, berbicara dengan canda tawa, setelah berkali-kali seperti itu, sudah pada agak mabuk.


William melihat kalau semua orang sudah kurang lebih selesai makan, ditambah lagi hatinya khawatir soal Jessy, ia segera mengumumkan kalau pesta sudah selesai dan sudah boleh bubar.


“Zoey, kamu selesaikan dari sini.” sebelum pergi William tidak lupa memberitahu.


“direktur tenang saja.” Zoey mengangguk dan menjawab.


William mengangguk berbalik badan kemudian pergi, melihat itu, Sierra mengambil tasnya dan mengikuti di belakang. Seiring dengan perginya mereka, Zoey mulai mengurus masalah orang-orang dari bagian desain itu untuk pulang. Pada saat itu juga, orang-orang dari bagian desain baru menyadari kalau Jeanne menghilang.


Mendengar itu, Zoey tanpa sadar terdiam.

“apa ada di antara kalian yang melihan desainer Jessy?”


Zoey bertanya ke semua orang, dan mereka semua menggelengkan kepalanya.


“tidak memperhatikan dari tadi.” Zoey mengernyitkan alisnya, dalam hati ia menerka-nerka apa Jessy pulang ikut William.


Orang lain mungkin saja tak tahu identitas Jessy, tapi Zoey tahu. Tapi pemikiran seperti itu hanya terlintas saja sejenak di otaknya dan langsung ia buang.


Jessy pasti tidak pulang bersama William, ia kan selalu mau menutupi identitasnya.


Setelah berpikir-pikir, Zoey berkata: “kita cari di sekitar ya.”


Walaupun orang lain ada yang tidak terlalu senang, tapi tidak menolak juga. Hanya saja setelah mereka keliling dan mencari, tidak ada yang menemukan Jeanne, ada orang yang tidak tahan dan berkata: “manajer, ini desainer Jessy mungkin pulang duluan tidak?”


Mendengar itu, Zoey berpikir dalam-dalam sejenak, tidak mungkin juga ia tidak memikirkan kemungkinan itu. Apalagi sebelumnya saat direktur pergi terlihat lumayan tenang, kalau memang Jessy hilang, pasti direktur akan khawatir.


Berpikir seperti itu, Zoey membubarkan orang lainnya. Di pintu hotel, Sierra jalan di sisi William. Sierra menengok dan melihat ke pria tampan di sampingnya, tertawa sambil bertanya: “William, sudah selarut ini, kamu kamu antar aku pulang tidak?”


Sewajarnya, sesuai dengan hubungan mereka berdua, William tidak akan menolak, tapi saat itu hatinya dipenuhi masalah, jadi ia menolak.


“maaf, Sierra, aku ada urusan, malam ini aku minta supir antar kamu saja.”


Mata Sierra sekilas terlihat kecewa, tapi ia juga tidak meributkan secara berlebih, berkata sambil tersenyum: “baiklah, kali ini bolehlah.” saat sedang bicara, supir datang. William melihatnya sampai masuk ke mobil, baru berbalik badan dan masuk ke hotel.


Di saat yang sama, di tempat parkir. Alexa juga belum pergi. Alexa berdiri di tempat janjian bersama pria itu, menunggunya datang bertransaksi.


Harus diketahui, rencananya Alexa itu bukan hanya membuat kak William melihat pengkhianatan Jessy. Ia mau juga mau menghancurkan reputasi Jessy sepenuhnya!


Kalaau saja Alexa membeli video pria itu memperkosa Jessy, seumur hidup ini, Jessy jangan harap bisa lepas!


Sedangkan semua ini, William dan Jeanne semua tidak tahu situasi sesungguhnya.

William kembali ke hotel, kemudian langsung pergi mencari Hans.


“sudah dicek?” William bertanya. 


“direktur, sudah dicek kalau nona muda pergi ke kamar mandi, tapi.....” saat Hans menjawab, akhir kalimatnya agak menggantung.


“tapi apa?” William melihatnya dengan dingin.


Hans meraba bibirnya sambil menunjukkan videonya: “direktur coba lihat, sejak nona masuk, videonya seperti terpotong diedit orang.” Hans memberitahukan keanehan dalam videonya, ia semakin berhati-hati saat melirik ke arah William, setelah bicara yang membuat Hans ragu di akhirnya adalah: “kemudian di sini, ada pria yang masuk ke kamar mandi.”


Seiring dengan Hans bicara, videonya kebetulan sedang menayangkan seorang pria yang diam-diam masuk ke kamar mandi. Melihat itu, William, seketika itu wajahnya jadi muram, aura di sektar tubuhnya juga berubah jadi sedingin es.


Meskipun di akhir video pria tersebut keluar dengan cepat, dan terlihat sangat berantakan, hati William masih penuh amarah.


Hans tidak dapat menyadarinya, tapi ia masih lanjut memberanikan diri dan berkata: “direktur, aku rasa nona muda harusnya masih ada di dalam kamar mandi, bagaimana kalau kita menyuruh orang masuk dan mengecek?” 


William mengangkat matanya dengan dingin kemudian melihat ke Hans dan berkata: “pria itu, kamu tahu harus diapakan.”


“baik!” 


Hans mengangguk, baru William pergi. Setelah William pergi, ia tidak langsung pergi ke kamar mandi, ia malah mencari pelayan wanita.


Tunggu sampai pelayan wanita itu masuk dan memastikan kalau benar Jeanne memang ada di dalam, ia baru melangkah masuk ke kamar mandi.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu