Wanita Pengganti Idaman William - 279 Melihat tetapi tidak bisa menolak

Jeanne kembali fokus, dengan cepat bertanya.

“Manager Bonhem, kenapa akan ditunda, apa yang terjadi?”

Danil juga tidak menutup-nutupi, dengan jujur berkata : “Ada perubahan sementara dari perusahaan komunikasi.”

Jeanne mengkerutkan alis.

“Kenapa bisa begini? Bukankah kemarin malam sudah selesai dibicarakan?”

“Aku juga tidak jelas, aku berencana sekarang kesana untuk berbicara dengan penanggung jawab, melihat mana yang salah, kamu di kantor saja menunggu berita dariku.”

Danil berbicara tentang idenya, tetapi Jeanne tidak berencana untunk menunggu.

“Aku pergi denganmu saja, jika mereka mempunyai persyaratan apa, kita bisa langsung berdiskusi.”

Dia mengusulkan, Danil merenungkannya, juga setuju.

“Boleh, kalau begitu kita berkumpul di perusahaan komunikasi.”

Jeanne mengiyakan,, lalu menutup telepon, berjalan ke arah lift.

Tetapi tidak tahu, tidak lama setelah dia pergi, Albert muncul dari sudut koridor.

“Kerja sama ada perubahan?”

Albert memikirkan apa yang baru saja dia dengar, bagian bawah matanya memancarkan secercah cahaya.

Dia tahu perusahaan kali ini sangat menganggap penting kerja sama dengan perusahaan komunikasi, jika menggunakan dengan baik, mungkin bisa mencari cara untuk mengusir Jeanne wanita ini.

Pastinya, dia tidak mempunyai kemampuan ini, jadi dia melihat bayangan Jeanne menghilang dari lift, mengeluarkan handphone menelepon Alexa.

“Alexa, apa kabar?”

Teleponnya terhubung, dia memulai dari bertanya kabar.

Namun Alexa di telepon, tampaknya lesu, nada suaranya lemas : “Ada perlu apa?”

Albert mendengarkan, juga tidak lagi berbelit-belit, langsung menjelaskan apa yang diinginkannya.

“Baru-baru ini perusahaan dan Perusahaan Bonhem ada kerja sama, sekarang sepertinya kerja samanya ada perubahan, Jeanne mengikuti pemimpin pasar Perusahaan Bonhem pergi untuk bernegosiasi, aku pikir, jika kita bergerak, mungkin ada kesempatan untuk mengusir Jeanne dari perusahaan, pada saat itu dianggap kamu membalas dendam.”

Alexa mendengarkan, jiwanya mulai ada sedikit semangat.

“Apa beritanya bisa dipercaya?”

Dia memastikan lagi berita itu.

“Bisa dipercaya, sekarang Jeanne sedang bertemu dengan Danil.”

Alexa mendengarkan, lalu tertawa.

“Baik, aku sudah tahu, kamu tunggu beritaku.”

Dia selesai berbicara, langsung menutup telepon.

Albert melihat teleponnya ditutup, matanya penuh kegelapan.

Dia sekali lagi melihat tempat Jeanne menghilang, tertawa dingin, membalikkan badan dan pergi.

Dan tidak lama setelah dia membalikkan badan dan pergi, tempat dia tadi berdiri, muncul seseorang lagi.

Sangat menakjubkannya adalah Mo Li yang disuruh William untuk melindungi Jeanne.

Dia menyipitkan mata menatap arah Albert pergi, memikirkan apa yang tadi dia katakan, matanya berkedip, tidak melakukan apapun, membalikkan badan dan pergi.

Bagaimanapun adalah Jeanne yang sial , bagaimana mungkin membantunya.

Dia bersenandung, meninggalkan cabang perusahaan, mengejar Jeanne, menuruti perintah Tuan, mengikuti dibelakang melindunginya.

Hanya saja perlindungan ini tidak niat, juga hanya dia yang tahu.

… …

Pada saat bersamaan, Alexa yang menutup telepon, matanya penuh perhitungan, memainkan handphonenya.

“Jeanne, Danil … …”

Dia berbisik, segera sepertinya mempunyai ide, dia memiliki ide tersembunyi dan sudut bibirnya terangkat.

Melihat dia mengambil handphone menekan nomor telepon.

“Wendi, apa ada waktu kosong? Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu.”