Wanita Pengganti Idaman William - Bab 538 Tidak Berencana Untuk Menyerah

Jeanne dari Ivan akhirnya mengetahui bahwa keluarga Sunarya telah dikontrol Jessy, keluarga Sunarya yang tidak tahu hilang kemana, William yang diawasi, hatinya pun bergejolak.

"Bagaimana bisa begitu ?"

"Aku juga kurang jelas dengan kondisi yang sebenarnya, maaf, tidak bisa membantumu."

Ivan melihat ekspresinya yang panik, mukanya memunculkan rasa bersalah.

Jeanne menggelengkan kepala, "Sudah, tidak gampang kamu bisa mengetahui ini, lagipula kamu tidak ada urusan dengan ini."

Ivan tidak tahu harus bilang apa, mengubah topik mengatakan, "Waktu sudah larut, begini saja, kamu istirahat dulu hari ini, besok aku membantumu menanyakan kabar."

"Baiklah."

Jeanne tidak menolak, mengikuti Ivan ke hotel yang sudah dipesan.

Di rumah keluarga Suntar, disaat Jeanne masuk tinggal dalam hotel, Willy langsung menerima kabar.

Dia bersandar di belakang sofa, seperti terpikir sesuatu yang menyenangkan, dengan maksud jahat menggosok dagunya, "Kamu pergi hapus jejak kehadiran wanita itu dengan bersih, aku tebak besok dia akan pergi mengumpulkan informasi, kamu suruh orang untuk menutup informasi keluarga Sunarya, biarkan dia tidak bisa menemukan hal yang berguna."

Bawahan merasa perintah tuan muda aneh, tapi dia tidak mengatakan apa - apa, melaksanakan perintah.

Di hari kedua, karena Jeanne mengkhawatirkan masalah keluarga Sunarya, pagi - pagi bangun dan merapikan diri sendiri.

Setelah dia melakukan penyamaran, langsung siap - siap keluar.

Tidak terpikir, dia baru saja mau keluar hotel, bertemu dengan Ivan yang buru - buru datang.

"Ivan, kenapa kamu datang?" Jeanne dengan terkejut bertanya.

"Aku menebak kamu hari ini pasti pagi - pagi keluar untuk bertanya informasi, aku tidak tenang, jadi ingin datang menemanimu."

Jeanne sangat tersentuh, tapi dia tidak ingin melibatkan Ivan, "Tidak perlu, aku hanya bertanya - tanya informasi, kamu tidak perlu mengikutiku, dengan begini malah akan menunda waktumu, dan bahkan bisa melibatkanmu."

Ivan tersenyum kecil, "Jeanne, bukannya sudah terlambat kalau kamu bilang melibatkanku, sejak semalam menjemputmu, artinya kita sudah terikat bersama."

"..."

Jeanne yang ditahan tidak bisa berkata apa - apa, sepertinya memang begitu, "Baiklah, akan tetapi kalau masalah jadi tidak benar, kamu jangan pedulikan aku."

Disaat ini, yang Jeanne khawatirkan adalah dia ketahuan oleh keluarga Gunarta.

Hatinya sangat jelas, kalau Jessy dan Julian tahu dia sendiri dengan sembunyi-sembunyi pulang, pasti tidak akan dengan gampang melepaskannya.

Ivan sama sekali tidak tahu pemikirannya, tapi dia mengerti arti dalam perkatannya.

Dia tertawa dan tidak berkata, tapi dia sudah berkeputusan tidak mungkin tidak peduli dengan Jeanne.

Sepuluh menit kemudian, Jeanne dan Ivan pergi ke rumah Sunarya, tiba - tiba terkejut dan ada perasaan kompleks yang tidak bisa diungkapkan dengan kata dalam hati.

Setiap momen yang dia lewati bersama dengan William muncul dalam pikirannya seperti sebuah film berulang.

Matanya pelan - pelan panas, air mata dengan pelan mengaburkan pandangannya.

Ivan merasakan perubahan Jeanne, dia menebak mugkin Jeanne teringat dengan hari - hari sebelumnya di rumah Sunarya, matanya mengkilap sedikit kepahitan tapi dengan cepat dia menahan, "Sekarang rumah Sunarya sudah ganti nama jadi rumah Taruno, tapi Jessy masih tinggal di dalam."

Saat sedang mengatakan, melihat pintu rumah Taruno pelan - pelan terbuka, sebuah mobil SUV hitam keluar dari dalam.

Melalui jendela mobil yang terbuka setengah, Jeanne dan Ivan melihat Jessy yang duduk di bagian belakang mobil.

Ekspresi keduanya terkejut dan langsung bersembunyi di belakang semak.

Sudut mata Jessy melihat sekilas bayangan orang yang sembunyi, terutama dengan suara Jeanne yang samar, membuatnya mengkerutkan alis, "Berhenti."

"Nona, Kenapa?" pengawal dengan heran bertanya.

"Kamu pergi lihat belakang pohon itu."

Jessy tidak mengatakannya dengan jelas, menunjuk pengawal ke awah Jeanne bersembunyi.

"Baik." meskipun pengawal heran, tapi mendengar perintah, turun dari mobil dan memeriksanya.

Beberapa menit kemudian, pengawal kembali melaporkan, "Nona, tidak ada apa - apa di belakang pohon."

"Tidak ada apa - apa ?" Jessy terkejut, "Tadi ada dua orang berjalan dari sana, apa kamu tidak melihatnya?"

Pengawal menggelengkan kepala, "Tidak melihatnya, aku juga memeriksa sekitar, juga tidak menemukan orang yang mencurigakan."

Jessy setengah percaya dan setengah ragu, memiringkan kepala dan melihat ke daerah semak - semak lagi, tapi tidak menemukan apa - apa, terakhir hanya bisa menyerah, "Sudahlah, masuk mobil."

Pengawal menganggukkan kepala, berbalik membuka pintu dan duduk dalam mobil, lalu memesan pada supir untuk lanjut jalan.

Mobil lanjut berjalan, Jessy masih tidak nyaman dan melihat ke arah semak lagi, sampai akhirnya tidak bisa melihat apa - apa lagi, dia baru menarik pandangannya.

Mungkin saja dia salah lihat.

Jeanne si jalang itu bagaimana bisa di Ibukota pada waktu seperti ini, jalang itu seharusnya sedang sibuk menjaga wanita tua yang sakit dan lemah itu.

Dan juga, dia merasa meskipun Jeanne si jalang itu sangat berani, juga tidak berani melawan ancaman yang diberikan oleh ayahnya dan pulang kembali.

Berpikir tentang ini, kecurigaan dalam hatinya pun hilang.

Di semak sana, setelah Ivan melihat jejak mobil Jessy menghilang, dia baru membawa Jeanne pelan - pelan keluar dari lereng yang landai.

Lereng yang landai ini tersembunyi karena itu juga saat pengawal tadi memeriksanya tidak menemukan mereka.

"Jeanne, kamu mau mengikutinya tidak ?" Ivan memiringkan kepala melihat Jeanne.

Muka Jeanne dengan tidak begitu baik menggelengkan kepala, "Tidak usah, orang yang menjaga Jessy tidak sedikit, mengikutinya pasti akan ketahuan."

"Jadi selanjutnya apa yang akan kita lakukan ?"

Jeanne membasahkan bibir, "Aku ingin membantu keluarga Sunarya, ingin mengeluarkan William, meskipun tidak tahu Jessy sedang merencanakan apa, yang membuat keluarga Sunarya menjadi seperti ini sekarang, pasti ada hubungannya denganku, dan juga kalau William sudah keluar, semua masalah keluarga Sunarya ini baginya bukan masalah."

Ivan melihat ekspresi Jeanne yang menyalahkan diri sendiri, dia membuka mulut ingin mengatakan sesuatu tapi tidak tahu bagaimana menghiburnya.

Dia tidak jelas Jeanne memerankan peran apa dalam masalah ini, hanya bisa dengan bingung mengatakan : "Kalau ingin William duluan keluar mungkin sangat susah, aku sebelumnya mendengar kakek Sunarya mengumpulkan tiga ratus miliar untuk mengeluarkan William, tapi ditahan oleh yang diatas, bilang ada dampak yang besar, dan harus ada proses hukuman."

Jeanne terdiam, dia juga pernah mendengar masalah ini, juga jelas bahkan kakek tidak mempunyai cara untuk mengeluarkan William, dia orang yang biasa, lebih tidak bisa lagi.

Dalam sesaat, seluruh tubuhnya menjadi lemah, merasa dirinya sangat tidak berguna.

Dia seperti apa yang dikatakan nyonya Thea, tidak bisa membantu William apapun, hanya bisa memberinya masalah...

Meskipun begitu, dia tidak berencana untuk menyerah !

"William ditangkap karena lari dari pajak, tapi yang aku tahu dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu, kalau kita menemukan bukti William tidak lari pajak, bukankah dia bisa dibebaskan dan dikeluarkan?"

Kedua mata Jeanne mengkilap melihat Ivan.

Ivan tertegun diam, "Jeanne, kamu curiga masalah lari pajak itu ada orang yang sengaja menjebak William ?"

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu