Wanita Pengganti Idaman William - Bab 180 Persaingan Cinta

Bab 180 Persaingan Cinta

Jeanne meminta Sesil kembali kerja sementara dia masuk kedalam kantornya.

Ketika masuk, ia melihat seorang wanita berusia 20 tahunan yang duduk dengan angkuh diatas kursinya sambil membalik file dokumen dimejanya.

Alis Jeanne mengkerut melihat ini.

Wanita itu menyadari keberadaan Jeanne, dan meletakkan sketsa yang sudah ia lihat.

Hanya satu lirikan, terlihat rasa iri yang sangat besar dalam tatapannya.

Karena ia menyadari wajah Jeanne jauh lebih cantik darinya.

Jeanne tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan, menahan rasa kesal dalam hatinya lalu menyapanya, “Ternyata anda nona Sumi, perkenalkan saya Jessy, saya direktur pengganti di ZARY.”

Setelah mendengar perkataan Jeanne, ia terlihat semakin tidak senang.

Dia berdiri, mengamati Jeanne dari atas hingga bawah dengan tatapan angkuh, sudut bibirnya mengangkat.

“Kamu adalah desainer berbakat yang dikatakan oleh Santos?”

Nada merendahkan dalam ucapannya terdengar jelas oleh Jeanne.

Dia bisa merasakan aura kebencian dari wanita ini, namun ia benar-benar tidak paham.

Seharusnya ini pertemuan pertama mereka, darimana asal kebencian wanita ini?

Alisnya mengkerut, tetap tidak mengerti, hanya bisa mengabaikannya, membungkuk pelan sambil menjawab pertanyaan yang dilontarkannya.

Sumi mengkerucutkan bibirnya.

Jeanne tidak ingin menghiraukannya, mengarahkan pandangannya kearah mejanya, dan menemukan mejanya sudah dibuat berantakan oleh wanita ini, emosi seketika memuncak dalam hatinya, namun karena wanita ini baru saja datang dan dia merupakan partner kerjanya, sehingga ia menahan emosinya.

Harus diketahui, dalam dunia desain hal yang paling dilarang adalah membiarkan orang lain menyentuh sketsa miliknya.

Namun Sumi tetap bisa melihat espresi tidak senang diwajahnya, melihat ke arah meja yang dibuat berantakan olehnya, seolah tidak ada rasa bersalah, malah sangat tenang.

“Oh, ini karena tadi aku merasa bosan sehingga asal lihat-lihat.”

Setelah mengatakannya, ia melihat kearah Jeanne bertanya dengan wajah menantang, “Ini bukan rancangan sketsa yang dipakai buat kerjasama kita kan?”

Mendengar ucapan ini, senyuman diwajah Jeanne langsung menghilang.

“Kalau ya kenapa?”

Dia menatap Sumi dengan dingin, berkata dengan nada tegas, “Ada lagi, apakah nona tidak tahu kalau tanpa persetujuan pemilik tidak boleh sembarangan menyentuh barang milik orang lain?”

Sumi mendengar ucapan yang mengajarinya tentang tata krama, alisnya mengangkat lalu tertawa.

“Benar-benar tidak ada yang memberitahukan itu padaku.”

Seiringan dengan ucapan ini, ia menarik senyumannya dan menatap Jeanne dengan wajah sombong.

“Aku tahu apa yang dipikirkan oleh nona Jessy, namun kamu juga harus tahu, aku adalah direktur desain di perusahaan kami, bahkan seorang direktur asli bukan pengganti seperti anda, jadi saya hari ini bisa datang bekerja sama dengan anda sudah menjadi kehormatan untuk anda.”

Mendengar ucapannya, alis Jeanne semakin mengkerut, ketidak senangannya pada wanita ini semakin meningkat.

Dan Sumi belum selesai berbicara, dia seolah tidak memperdulikan ekpresi Jeanne, melanjutkan, “Jujur saja, sebelum datang saya cukup menanti kerjasama ini, informasi dari atasan mengatakan bahwa anda adalah seseorang yang sangat berbakat, namun setelah saya melihatnya, saya sama sekali tidak bisa melihat bakatmu, desainmu juga biasa saja.”

Dia berkata sambil melirik sketsa di atas meja, “Terutama desain yang kamu tambahkan nuansa klasik itu, sama sekali tidak sesuai dengan permintaan kami, jika ingin bekerjasama dengan kami, sebaiknya kamu ubah sketsamu, atau aku akan melapor ke atasan untuk membatalkan kerjasama dan memilih untuk bekerjasama dengan perusahaan lain saja.”

Mendengat kritik panjangnya, senyum di wajah Jeanne sudah habis tidak bersisa.

Sumi melihatnya namun tidak memperdulikannya.

Dia berjalan dari meja kerja ke samping Jeanne dan berbisik, “Baiklah, apa yang ingin kukatakan sudah selesai kukatakan, ingat untuk menyerahkan sketsa yang sudah diubah padaku, jika tidak ingin mengubahnya, ingat untuk mengabariku lebih awal agar aku bisa mengabari pihak perusahaan lebih awal, jangan membuang-buang waktu kita.”

Setelah mengatakannya, ia melewati Jeanne lalu pergi.

Gayanya seolah-olah dia adalah atasan Jeanne.

Jeanne melihatnya pergi dengan ekspresi kesal.

Setelah pintu kantornya ditutup, dia melihat kearah meja kerja yang berantakan juga sketsa yang diacak oleh wanita itu sambil memejamkan mata.

Kelihatannya wanita ini tidak mudah untuk ditaklukkan.

Dai berpikir sejenak, mengangkat telepon kantor memanggil Sesil masuk.

“Master Jessy, anda memanggil saya?”

Sesil mengetuk pintu dan masuk, ia bertanya dengan sopan.

Jeanne mengangguk, “Bantu aku merapikan tempat ini sebentar.”

Sesil mengangguk, mulai merapikan.

Sementara Jeanne duduk dikursinya mulai mencari tahu siapa wanita bernama Sumi ini.

Dengan cepat ia menemukan data lengkapnya di profil perusahaan RC.

Bisa dikatakan wanita ini memiliki latar belakang yang cukup mengejutkan.

Di tahun 2003 ia pernah memenangkan juara di kompetisi desain Thousand Flowers di luar negeri, dan desainnya yang bertema Snow Glam menembus penjualan tertinggi nomor satu di deretan desain dunia, tentu saja pencapaian sejenisnya masih ada banyak lagi.

Meskipun ia tidak menyukainya namun dia mau tidak mau harus mengakui kalau dia benar-benar seorang desainer yang sangat berbakat.

Setelah melihat informasi itu, Jeanne melihat kearah sketsa yang dia desain, seketika dia bimbang.

Apakah dia harus mengubah desainnya sesuai permintaannya?

Namun perkataan wanita itu, terdengar setengah mempersulit.

Ketika sedang memikirkan hal ini, ponsel disampingnya berbunyi.

Dia melihat Santos yang menelepon langsung mengangkatnya.

“Tuan Santos.”

“Nona Jessy, apakah anda sudah bertemu dengan desainer yang dikirimkan oleh perusahaan kami?”

Jeanne mengangguk, “Sudah bertemu, namun kelihatannya ada kejadian yang tidak menyenangkan.”

Santos mendengar ucapannya, terlihat tidak berdaya dan pusing.

“Saya juga baru mendapat informasi dari pihak perusahaan kalau desainer yang dikirim kali ini adalah Sumi, aku sudah bisa menduga apa yang akan terjadi.”

Jeanne mengangkat alisnya dan bertanya begitu mendengar ucapannya , “”Jadi anda tahu kenapa dia terlihat memusuhiku?”

Santos mengangguk, “Bisa dikatakan ini karena saya, ada sedikit masalah diantara kami, ketika kami memperebutkan posisi Direktur Desain kantor pusat, aku memenangkannya, dan…”

Berkata sampai sini, dirinya merasa agak malu, “Kelihatannya ia ada rasa padaku, tapi saya tidak berpikir seperti dia, sehingga ia tidak suka jika melihat saya terlalu mengagumi seseorang, apalagi wanita, sehingga kemungkinan kali ini dia akan sengaja terus mempersulitmu.”

Ketika Jeanne mendengarnya, seketika kehabisan kata-kata.

Kelihatannya tanpa dia sadari ada yang menganggapnya sebagai saingan dalam percintaan.

“Baiklah, jika anda berkata seperti itu, aku tidak akan mempedulikan masalah sepele.”

Santos mengangguk, “Aku percaya kamu bisa menyelesaikannya, intinya kamu lihat situasinya saja, Sumi ini cukup profesional, juga sangat hebat, namun ia juga mudah mengikuti perasaannya, sehingga terkadang permintaannya sedikit keterlaluan, kamu tidak perlu menuruti semua yang ia katakan.”

Jeanne mengangguk mengerti, setelah mereka membahas beberapa hal lalu memutuskan telepon.

Setelah mematikan telepon, ekspresi Jeanne tidak setenang tadi.

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Santos, ia merasa kerjasamanya kali ini dengan Sumi pasti cukup untuk membuatnya sakit kepala.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu