Wanita Pengganti Idaman William - Bab 137 Aku Pasti Akan Bertanggung Jawab

Bab 137 Aku Pasti Akan Bertanggung Jawab

Jeanne tidur lelap, hingga bangun dengan sendirinya.

Setelah dia selesai mandi dan berpakaian, William sudah pergi.

Dia tidak peduli, dan tetap duduk sarapan sendirian di ruang makan.

Sepuluh menit berlalu, selesai sarapan dia kembali ke kamar.

Dua hari ini tidak ada masalah di perusahaan, dia berencana merancang design baju untuk musim berikutnya.

Tepat saat ia membawa design baju ke taman, HP di kasur berdering.

“Nyonya Jessy, kabar buruk ada masalah.”

Jeanne mengerutkan kening, terdengar suara khawatir Sesil dari telepon.

“Ada masalah apa?”

“Tidak bisa dijelaskan melalui telepon sebaiknya Anda segera datang ke kantor.”

Jeanne tidak punya pilihan lain, selain mematikan telepon bergegas ke kantor.

“Sesil apa yang terjadi?”

Tanya Jeanne langsung pada Sesil setiba di kantor.

“Yoo, bukankah ini designer hebat kita, ada angin apa datang ke kantor?”

Tepat saat dia bertanya, muncul Albert dari samping dengan nada bicara menyindir.

Jeanne tahu dia satu kelompok dengan Alexa, jadi tidak mempedulikannya.

Dia melihat Sesil, yang mau menjawabnya.

Tepat saat Sesil, ingin menjawab, dipotong oleh Albert.

“Tidak usah tanya asistenmu, masalah ini semua orang di perusahaan tahu, designmu pagi tadi di tuntut oleh orang lain.”

Selesai mengatakannya, dia membuat ekspresi kasihan: “Eii, kasihan sekali Designer kami ini, susah payah untuk naik pangkat disini, sekarang malah harus turun jabatan.”

Jeanne yang mendengar perkataan ini, mengerutkan kening, dan ekspresi di wajahnya berubah.

“Apa yang terjadi, design baju ku baik-baik saja kenapa bisa di tuntut?”

Tanya dia pada Sesil.

Sesil, sibuk menceritakan masalah ini dari awal hingga akhir.

“Dengar-dengar sih ada customer yang setelah memakai baju design anda, kulitnya alergi.”

“Alergi?”

Ekspresi wajah Jeanne berubah drastis, wajahnya tidak setenang tadi.

“Kenapa bisa jadi begini? Apa alerginya parah?”

“Katanya parah, sudah masuk rumah sakit.”

Sesil berkata: “Direktur dan General Manager sudah bergegas pergi menangani kasus ini, Designer Jessy, apa kita juga perlu pergi melihat?”

“Tentu saja harus.”

Jeanne memikirkannya tapi tidak ingin menganggukkan kepala, bahkan apa yang dia pikirkan lebih banyak.

“Sesil, perintahkan semuanya untuk menarik design baju ini dari pasar, sampai waktu yang belum ditentukan, untuk sementara penjualan di hentikan!”

Siapa sangka selesai dia mengatakannya, pencari masalah juga datang.

“Designer Jessy, tolong berikan penjelasan pada atasan terkait perintah mu, penjualan untuk sementara dihentikan, bukankah ini akan merugikan perusahaan? Kamu tahu tidak design mu ini laku besar di pasaran, ini memberikan profit yang lumayan bagi perusahaan.”

Kata-kata menohok ini keluar dari mulut Albert, Jeanne yang mendengar ini mengerutkan kening.

“Terima kasih atas perhatian designer Albert, aku pikir terkait caraku menyelesaikan kasus ini, General Manager pasti akan setuju.”

Dia balik menyerang, dan tidak mempedulikannya, lalu melihat Sesil dan memberikan instruksi sekali lagi.

“Tarik kembali baju dari pasar, dan berikan ke Dept. Purchasing untuk diperiksa, lihat apakah ini karena bahan, kalau iya karena bahan, aku pasti akan bertanggung jawab penuh atas kasus ini.”

“Baik!”

Sesil balik badan menjalankan perintah.

Sesaat setelah dia pergi, Jeanne juga segera pergi.

Dia menenteng handbagnya, naik taxi pergi ke alamat rumah sakit yang diberikan Sesil.

Bagaimanapun, customer menderita alergi karena memakai baju design nya, sudah sepantasnya dia pergi menjenguk.

Sepuluh menit berlalu, dia tiba di rumah sakit, setelah bertanya berulang kali, akhirnya dia menemukan kamar pasien.

Sebelum dia ketuk pintu masuk kedalam, sudah terdengar suara Alexa dan General Manager.

“Nona Inggar, terkait masalah yang terjadi, perusahaan kami meminta maaf.”

“Apa gunanya minta maaf? Kalau bukan nona Sierra, kalian pikir aku akan beli baju design kalian yang tidak pernah ku dengar ini?”

“Iya ini kesalahan kami, kami pasti akan memberikan jawaban yang memuaskan untuk Nona Inggar.”

Menghadapi wanita sakit di kasur, Manajer Zoey menggunakan waktu selama 12 menit untuk menenangkannya.

Bahkan Alexa yang biasa kata-katanya kasar, juga berubah mengucapkan kata-kata baik.

Jeanne yang melihat dari luar, merasakan sesuatu di dalam hatinya.

“General Manager.”

Dia mengetuk pintu masuk, menyapa Zoey terlebih dahulu, lalu melihat wanita di kasur, entah kenapa tiba-tiba mengerutkan kening.

Wanita cantik nan menawan yang terbaring dikasur adalah artis populer, Inggar Amora.

“Nona Inggar.”

Dia mengigit bibirnya, seakan merasa masalah ini tidak mudah untuk ditangani.

Terlebih lagi masalah ini berhubungan dengan artis, kalau tidak ditangani dengan baik, sampai tersebar luas bahwa bahan baju yang digunakan tidak bagus, ini bagi perusahaan yang baru berdiri pasti akan memberikan image buruk.

Dan apa yang dia pikirkan, juga terpikirkan oleh Alexa dan Zoey.

Mereka berdua melihat kemarahan yang ada di dalam hatinya.

Alexa lebih to the point lagi, melihatnya langsung menegurnya di depan orang lain.

“Jessy, lihat apa yang kamu lakukan? Sebelumnya sudah kuingatkan beberapa kali, design baju kali ini tidak boleh ada kesalahan, akhirnya apa? Bagaimana kamu memberikan penjelasan pada perusahaan? Dan Nona Inggar?

Jeanne yang mendengar pertanyaan ini, mengerutkan kening.

“Terkait masalah ini aku sudah mengutus orang untuk melakukan penyelidikan, kalau karena kualitas bahan, aku akan ganti rugi, terkait perusahaan, aku bersedia menerima hukuman apapun.”

Selesai mengatakannya, dia melihat Inggar Amora yang terbaring di kasur, dan mengatakan maaf: “Nona Inggar, aku sungguh minta maaf, terkait masalah ini, tolong Nona Inggar jangan menuntut, aku akan bertanggung jawab.”

Inggar melihatnya, dan sudah bisa menebak identitas Jeanne dari pembicaraan mereka.

“Jadi kamu designer yang mencelakai aku masuk rumah sakit?”

Dia bertanya dengan nada dingin, dan Jeanne mengangguk: “Ya!”

Amarah Inggar terpancar dari wajahnya.

“Kau ini memang sanggup membuatku terheran-heran ya, kualitas baju belum lulus kualifikasi sudah berani jual di pasaran!”

Setelah itu, dia sepertinya memikirkannya lagi, menatap Jeanne dengan tatapan sarkasme di wajahnya.

“Apa tadi yang kamu bilang, mau bayar uang ganti rugi? Sanggup? Awalnya dua hari lagi aku harus menghadiri pesta penting, sekarang karena bajumu jadi tidak bisa pergi, kamu tahu berapa kerugian ku? 5 juta dollar! Kau bayar pakai apa?”

Jeanne yang mendengar perkataan ini, mengerutkan kening, melihat Inggar tidak tahu harus menjawab apa.

Suasana membeku.

Alexa semakin mengompori dari samping.

Sedangkan Zoey, sibuk bertanya: “Nona Inggar, masalah ini masih belum diselidiki sampai tuntas, tunggu hasil keluar, kalau memang kesalahan kami, kami pasti akan memberikanmu sebuah pertanggung jawaban.”

Inggar yang mendengar ini, menatapnya dengan tidak puas dan berkata: “Maksudmu aku yang menyalahkan kalian?”

Zoey yang mendengar ada yang tidak beres dari nada bicara ini, sibuk menggelengkan kepala: “Nona Inggar Anda salah paham, bukan ini maksud kami.”

Inggar mengendus “Hmph”

“Bagus kalau begitu.”

Selesai mengatakannya, dia melirik Jeanne, dan mengatakan sekali lagi: “Terlebih lagi aku juga orang yang rasional, kalau kalian memberikan ganti rugi yang setimpal, aku bisa tidak mempeributkan masalah ini dengan kalian.”

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu