Wanita Pengganti Idaman William - Bab 258 Ini Adalah Tujuanmu Kan? (2)

Jeanne hanya memandangnya sebelah mata, sama sekali tidak memasukkan hal tersebut ke dalam hati.

Dalam pandangannya, meskipun William mendengarkan, sudah pasti dia akan setuju dengan pendapatnya.

Bagaimanapun juga, ini adalah kesempatan yang baik supaya perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar.

“Terserah dirimu!”

Juga karena hal inilah, dia seenaknya mengeluarkan kata-kata tersebut, lalu berbalik badan dan keluar.

Celica melihat punggungnya berjalan menjauh, sikap Jeanne membuat dia semakin marah.

Dia berusaha memejamkan mata dan menenangkan diri, lalu ada sekelebat rasa benci di matanya dan dia mengambil telepon di atas meja lalu menekan sebuah nomor.

……

Malam itu, sepulang dari kantor, Jeanne pulang ke rumah baru keluarga Sunarya.

William sudah menunggu dia untuk makan malam.

Ketika bertemu, William teringat laporan yang ia dapat saat menjelang malam, lalu memandang wanita di seberangnya, suaranya dalam : “Celica bilang kamu sedang melakukan pendekatan dengan Group Bonhem, lalu masalah bahan kain itu hasil diskusinya bagaimana?”

Mendengar pertanyaan ini, Jeanne sama sekali tidak terkejut.

Dia meletakkan pisau dan garpunya, lalu menceritakan percakapan dengan Danil Bonhem, juga menceritakan sekali lagi mengenai pendapatnya.

“Secara pribadi aku merasa proposal yang diajukan oleh Direktur Bonhem ini, bisa dilaksanakan.”

Dia berkata sambil memandang William, tapi juga tidak menghilangkan raut wajahnya yang dingin, namun diamnya William seketika membuat Jeanne merasa ada sesuatu yang salah.

“Kenapa? Apa ucapanku ada yang salah?”

Dia mengajukan pertanyaan dengan gelisah.

William meliriknya dengan tatapan dingin, lalu berkata : “Apakah kamu benar-benar melakukan itu semua demi perusahaan? Atau demi group perusahaan kalian?

Mendengar tuduhan ini, seketika Jeanne merasa bingung.

“Apa hubungannya semua ini dengan Group Julian?”

Dia memandang William dengan tatapan tidak mengerti.

William terus berkata : “Bagaimana bisa tidak ada hubungannya? Hari ini ayahmu menelepon dan memintaku untuk memberinya sebuah proposal proyek tersebut untuk dia, dipikir lagi, kamu pergi ke Group Bonhem untuk kerjasama, dan bilang kalau mereka meminta ambil bagian dalam sub-vendor, apa ini bukan tujuan kalian berdua, ayah dan anak? Lagipula sub-vendornya juga pasti dikerjakan perusahaan lain, kalian tenang saja.”

Kalimatnya yang terakhir, diucapkannya dengan begitu menohok.

Jeanne sama sekali tidak menyangka, dia tertegun.

Dia bahkan tidak tahu kalau Julian pergi mencari William.

“Aku tidak tahu menahu tentang hal tersebut, aku pergi ke Group Bonhem karena urusan kantor.”

Dia berusaha menjelaskan, tapi sayangnya William sama sekali tidak mau mendengarkan.

“Urusan kantor, tapi malah kamu biarkan keuntungan perusahaan mengalir keluar?”

Dia menatap tajam Jeanne, terutama ketika teringat ucapan Julian ketika menelepon, semuanya membuat amarah semakin mengumpul di dasar hatinya.

“Jessy, apakah belakangan ini aku terlalu memanjakanmu, hingga kamu merasa bisa melakukan apapun yang kamu mau! Kuperingatkan kamu, Group Sunarya adalah Group Sunarya, jangan berharap kalau sumber daya Group Sunarya bisa dimanfaatkan perusahaan keluarga kalian!”

Mendengar perkataan tersebut, wajah Jeanne seketika memucat.

“Aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk menguntungkan perusahaan ayahku, sudah kubilang aku sama sekali tidak tahu tentang masalah ini, kalau aku tahu, aku pasti tidak akan pergi bernegosiasi dengan Group Bonhem!”

Kedua matanya terasa panas dan memerah sambil menatap William, dalam hatinya dia merasa sangat dirugikan.

Begitu William melihat sorot mata yang sedih, awalnya dia sedikit terketuk hatinya.

Tetapi dipikir lagi mungkin saja Jessy cuma pura-pura saja, supaya hatinya melunak, dan kemarahan William semakin memuncak, dia menguatkan dirinya supaya berhati dingin.

“Aku tidak peduli apakah kamu tahu atau tidak, beritahukan ayahmu, hal ini sudah pasti tidak mungkin terjadi!”

Selesai berbicara, kedua matanya menatap Jeanne lekat-lekat, lalu meneruskan : “Dan juga masalah ini, kamu jangan ikut campur lagi, sudah cukup banyak orang di kantor yang tidak suka padamu, kalau bermasalah lagi, jangan harap kamu bisa menjadi desainer lagi!”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu