Wanita Pengganti Idaman William - Bab 187 Dia Cemburu

Bab 187 Dia Cemburu

Jeanne mengikuti William masuk ke dalam acara makan malam, di sana Nyonya Thea sedang berbincang dengan Sierra.

"Sierra, kali ini kamu mau tinggal berapa lama di sini? Bukankah kamu sekarang sedang melanjutkan perusahaan keluargamu? Jika kamu menemui kesulitan di perusahaanmu, kamu dapat mencari William untuk mengatasinya.”

Nyonya Thea menciptakan kesempatan untuk mereka berdua tanpa ragu.

Selesai bicara, dia tidak lupa melihat ke arah William dan memperingatinya: "William, apa kamu mendengar apa yang kukatakan tadi?"

William mengangguk dan berkata: "Aku sudah tahu."

Jeanne menatap dengan dingin dan tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa di dalam hati.

Benar-benar tidak ada habisnya.

Jika dia awalnya tidak tahu maksud dari Nyonya Thea memanggilnya kemari, maka saat mendengar hal ini, dia pasti akan mengerti.

Ditambah dengan pengalaman yang di dapat dari Alexa.

Mengingat hal ini, mata wanita itu penuh dengan sindiran, tapi dia langsung menariknya kembali dan menikmati makanannya dengan tenang.

Di lain sisi, Nyonya Thea mengerutkan keningnya melihat Jeanne tidak memberikan respon.

William mengangguk dan memberikan isyarat kepada Sierra agar pergi ke ruang tamu untuk berbincang.

Sierra mengangguk, berdiri dan mengikutinya ke ruang tamu.

Di perjalanan dia melewati Jeanne, tersirat makna yang dalam dalam tatapannya.

Jeanne tidak tahu, bayangan kedua orang itu membuatnya merasa tidak nyaman, ini semua terlihat olehnya.

Dia memang tidak peduli, tapi Nyonya Thea mempedulikannya.

Dari matanya bersinar penuh kebanggaan.

Ini adalah hasil yang dia inginkan.

Dia mendengus dan berjalan melewati Jeanne. Dia mengingatkan William untuk bersikap baik pada Sierra kemudian kembali ke kamar untuk beristirahat.

Melihat dia pergi, Jeanne kemudian duduk di sebelah William dan mendengarkan percakapannya dengan Sierra, tapi dia tidak bisa masuk dalam pembicaraan.

Karena mereka berbincang tentang keuangan perusahaan, dan dia buta tentang hal ini.

Ini membuatnya sedikit frustrasi dan merasa gagal.

Sebelumnya memang sudah ada yang berkata bahwa sikap William pada Sierra sedikit berbeda.

Sekarang dia bisa melihatnya dengan jelas, William menyukai Sierra.

Sebagai seorang editor fashion, karena alasan keluarga, Sierra juga pernah mengambil jurusan di bidang keuangan, dan prestasinya juga cukup baik.

Karena itu, dia tidak kesulitan berkomunikasi dengan William, dan pembicaraan mereka semakin seru.

Yang pria tampan, dan yang wanita bermartabat dan cantik, suasanya sangat harmonis. Ini membuat Jeanne merasa tidak berguna dan membuatnya seperti sedang berilusi.

Mereka berdua seakan berada di dunia yang berbeda.

Memikirkan hal ini, Jeanne semakin tidak nyaman, bahkan muncul kepahitan dalam hatinya.

Merasakan keganjalan pada dirinya, dan memandangi dua orang yang sedang mengobrol dengan seru, dia tiba-tiba berdiri dan memutuskan untuk pergi: "Willliam, aku sedikit lelah, aku akan kembali ke kamar untuk beristirahat."

Tanpa berpikir panjang, William langsung mengangguk dan berkata: "jaga diri, aku nanti malaman nyusul"

Jeanne merasakan kesesakan di hatinya saat mendengarnya, dia mengangguk dan langsung keluar dari ruang tamu.

Bibi Wang yang berada di pojokan mengamati semuanya, dia tersenyum dan naik ke atas untuk melaporkan hal ini pada Nyonya Thea.

Matanya bersinar puas mengetahui Jeanne telah pergi duluan.

Ini baru pemanasan, cepat atau lambat dia akan membuat wanita murahan itu tahu dirinya tidak layak untuk putranya yang mulia.

.......

Jeanne tidak tahu maksud hati Nyonya Thea. Dia kembali ke rumah baru dengan bingung.

Dia terus teringat dengan William dan Sierra yang sedang berbincang bersama. Bahkan saat mengatakan lelah, William sudah tidak peduli lagi padanya seperti dulu.

Tunggu ...

Jeanne, apa yang sedang kamu pikirkan!

Saat ini, akhirnya dia menyadari bahwa pikirannya salah.

Pikirannya seperti seorang wanita yang sedang cemburu.

Cemburu?

Bagaimana dia bisa cemburu?

Beberapa bulan lagi dia akan berpisah dengan William. Sejak saat itu mereka akan melewati kehidupannya masing-masing, dan dia seharusnya tidak perlu memiliki emosi dan pemikiran seperti ini.

Jeanne, sadarlah!

Dia terus mengingatkan dirinya sendiri tanpa bertindak.

Ini bahkan membuatnya semakin sedih, terlebih saat teringat dia tidak akan dapat melihat William lagi di kemudian hari. Hatinya seperti digigit puluhan ribu semut hingga membuatnya sakit saat bernafas.

Jeanne tahu tidak baik jika dia terus membiarkan dirinya seperti ini, dia harus mencari kegiatan untuk mengalihkan perhatiannya dan melupakan semua perasaan ini.

Dia melihat kertas gambar di atas meja kerjanya, dia kemudian melanjutkan gambarnya yang belum selesai dan membiarkan dirinya larut ke dalam pekerjaannya.

Pada awalnya, dia bimbang dan selalu tidak dapat menemukan perasaannya. Setelah mengulang hingga beberapa kali, dia perlahan-lahan terlarut dan masuk ke dalam suasana kerja.

Saat larut dalam pekerjaannya, pikiran-pikiran yang mengganggu pikirannya mulai memudar dan suasana terdalam dalam hatinya tertutupi.

Walaupun Jeanne sudah tenang tapi dia terus menggambar.

Meskipun dia sekarang mengantuk, tapi dia tidak berani kembali ke tempat tidur karena takut saat berbaring pikirannya akan dipenuhi dengan banyak kenangan. Dan emosi yang sudah stabil akan kembali memburuk.

Dia berusaha untuk menyempurnakan dan mewarnai desainnya.

Setelah beberapa saat, matanya menjadi semakin kabur, dan akhirnya tidak tahan lagi dan tertidur di atas meja.

Dia sempat mengeluh dalam hatinya sebelum tidur.

Mereka sudah berbincang lama sekali, mengapa William belum juga selesai berbincang?

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu