Wanita Pengganti Idaman William - Bab 282 Buat Kamu Masuk Penjara (2)

Direktur Tayo tertegun melihat pandangannya yang dingin dan bangga, kemudian segera merasa dirinya tersindir.

Kebetulan ketika dia akan mengatakan kata-kata yang kejam, telepon di atas meja tiba-tiba berdering.

Dia melirik ke nomor panggilan, wajahnya sedikit berubah dengan nada suara menjilat dan tersenyum berkata: “Selamat siang, Presdir.”

Tidak tahu apa yang dikatakan oleh presdir di dalam telepon, hanya terlihat dia menunjukkan penampilan yang terkejut: “Ya, aku akan mengaturnya sekarang, dan akan memberi pelayanan VIP agar terasa puas”

Selesai berkata, dia menutup telepon.

“Asisten Sena, awasi wanita ini baik-baik, tunggu aku kembali menanganinya.”

Selesai berkata, dia melihat Danil lagi: “Direktur Danil, perusahaan kami tiba-tiba mendatangkan seseorang VIP, tolong maafkan kalau tidak bias melayanimu sepenuhnya.”

Danil memandangi tatapannya yang bersemangat, dan ejekan di matanya menjadi semakin kuat.

Meskipun dia tidak mengatakannya, tetapi dalam hatinya sudah menebak siapa orang itu.

“Tidak apa-apa.”

Direktur Tayo melihatnya tidak bermaksud ingin pergi, dia tidak dapat mempedulikan begitu banyak, dia segera merapikan penampilannya dan turun, bersiap-siap untuk menyambut tamu dengan presdir.

Setelah dia pergi, Danil dan Jeanne saling bertatapan dan semuanya tidak perlu dikatakan dengan kata apapun.

Pada saat bersama, lantai bawah.

Mobil mewah milik William perlahan-lahan berhenti di pintu perusahaan komunikasi.

Kepala perusahaan komunikasi melihatnya, langsung maju menyambutnya.

“Presiden William datang mengunjungi perusahaan kami, sungguh suatu kehormatan buat kami.”

Kepala perusahaan adalah pria paruh baya yang memiliki etika bisnis. Tahun-tahun yang gemilang meninggalkan jejak yang berat baginya, tetapi masih tidak terlihat gaya bertahun-tahun yang lalu. Benar-benar layaknya sikap orang yang berpengalaman lama di bisnis.

Dia mengatakan kata-kata sopan, namun William memberinya tatapan polos.

“Tuan Mark terlalu sopan, kali ini aku datang untuk dua hal.”

Tuan Mark mendengar ini, alisnya sedikit terangkat dan tersenyum berkata: “Oh? Dua hal yang mana?”

“Yang pertama adalah tentang kerja sama antara kedua perusahaan. Kudengar perusahaanmu tidak puas dengan harga pasokan dari pihak kami.”

William berjalan sambil berkata, “Kedua, istriku seperti menyinggung seseorang di perusahaanmu, minta aku datang dan melihat.”

Seiring ucapannya dikatakan, Direktur Tayo, yang berdiri tidak jauh dari keduanya, tidak tahu mengapa tiba-tiba dia bergetar dan membuatnya terpikir Jeanne yang ditahan di kantor.

Kebetulan pada saat ini, William juga menyebutkan posisinya.

“Oh ya, istriku masih berada di kantor direktur, Presdir Mark, mari kita langsung ke kantor direktur.”

Tiba-tiba, wajah direktur Tayo menjadi pucat.

Tuan Mark tentu tidak tahu, dan membawa William pergi ke kantor direktur.

Tidak lama kemudian, semua orang tiba di kantor direktur.

Jeanne melihat pria tampan yang berjalan di depan kumpulan orang, hatinya tersentuh.

“William.”

Dia menahan keanehan di hatinya dan berdiri dan menyapa William.

Tuan Mark sungguh pandai melihat wajah orang, mendengar ini, dan ditambah dengan penjelasan William di lantai bawah sebelumnya, tiba-tiba tersenyum dan berkata: “Ternyata ini adalah Nyonya Sunarya, Presiden William sangat beruntung.”

Dia memuji, sama sekali tidak melihat wajah direktur Tayo di belakangnya yang langsung menjadi pucat, matanya penuh keterkejutan.

“Apa yang terjadi?”

William tidak menanggapi kata-kata Tuan Mark, dia melihat ke Jeanne dan bertanya.

Jeanne mendengar ini, dan pandangannya melewati dirinya dan jatuh di wajah Direktur Tayo yang penuh kekagetan.

“Orang ini ingin melakukan hal tidak senonoh padaku, aku kaget dan melakukan pembelaan. Dia mengatakan bahwa akan minta polisi menangkapku dan akan menghancurkan kerja sama antara dua perusahaan.”

Ketika William mendengar kalimat awalnya, wajahnya langsung menjadi suram.

Seluruh tubuhnya memancarkan kedinginan di sekitar.

Direktur Tayo langsung takut dan kakinya terasa tak berdaya, dia memegang orang di sebelahnya dan barulah dapat berdiri tegap.

“Presiden William, ini adalah suatu kesalahpahaman, aku tidak tahu Nona Jessy adalah istrimu.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu