Wanita Pengganti Idaman William - Bab 229 Kamu Terlalu Membosankan

Dua hari berikutnya, karena keberhasilan peluncuran merek baru, pekerjaan Sumi telah berakhir.

Dia rencana balik ke negeri asalnya, sehingga menyerahkan pekerjaan di tangannya pada Jeanne.

Terdapat banyak urusan kecil, meskipun ada sedikit perselisihan antara mereka berdua, tetapi hasilnya masih termasuk sempurna.

Hari ini, tiba pada hari kepergian Sumi, Jeanne mengantarnya ke bandara.

“Terima kasih atas perhatianmu selama ini, meskipun ada banyak ribut di antara kita berdua, tapi sikap kerjamu termasuk bagus, membuatku berubah pandangan terhadapmu."

Sumi menenteng koper sambil memandangi Jeanne yang ada di sebelahnya, mengucapkan kata-kata perpisahan.

Jeanne mengangkat alis.

Saat dia hendak berkata sesuatu, terdengar Sumi meneruskan: “Tentu saja, jika ada lain kali, aku tetap tidak ingin bekerja sama denganmu, kamu terlalu membosankan.”

Jeanne agak tidak bisa berkata apa-apa. Wanita ini tidak lupa menyindirnya walau sudah mau pergi.

“Kita berdua sama saja.”

Dia tidak tahan untuk membantah, selesai berkata, mereka berdua malah saling memandang dan tertawa.

Setelah Jeanne mengantar Sumi, dia sendirian kembali ke mobil, seperti teringat sesuatu, mengeluarkan ponsel dan melakukan panggilan keluar.

“Tuan Santos, saya sudah mengantar Sumi ke bandara.”

Terdengar suara Santos yang lembut dari ponsel: “Maaf, telah merepotkanmu, selama ini Sumi kiranya telah membuat banyak masalah.”

Jeanne tersenyum: “Bukan masalah, hanya sedikit hal sepele tentang wanita.”

Santos tetap mengucapkan terima kasih, Jeanne tidak ingin membahas terlalu lama mengenai topik ini, segera mengalihkan topik.

“Oh ya, Sumi sudah pulang, Tuan Santos juga tidak lama lagi kan?”

Santos tidak merahasiakan, tertawa: “Iya, beberapa hari nanti saya juga pulang.”

“Kalau begitu ingat kabarin saya nanti, kamu sudah datang dua kali, saya belum pernah mentraktir kamu, kali ini, bagaimanapun kita berdua harus bersama-sama makan sekali.”

Jeanne mengundangnya.

Santos mengangkat alis, tersenyum tipis: “Tidak usah tunggu hari lain, malam ini sudah bisa.”

Mendengar ini, Jeanne sedikit kaget.

“Tuan Santos ada waktu luang di malam ini?”

“Tidak juga, tapi ada sebuah pesta, malam ini kamu hadir dengan saya, kebetulan ada sebuah bisnis yang boleh saya kenalkan padamu, tidak tahu apakah kamu tertarik?”

Jeanne tidak sangka bahwa Santos mengundangnya untuk menjadi pasangan wanita, tapi Jeanne tetap menyetujuinya.

Malamnya, Jeanne berdandan, tiba di hotel tempat pesta dan bergabung dengan Santos.

Santos yang mengenakan jas biru muda berdiri tegap di depan pintu hotel, wajah yang tampan dicocokkan dengan auranya yang luar biasa, sosoknya seperti seorang pangeran yang keluar dari dongeng.

“Tuan Santos.”

Jeanne memecahkan kesunyian suasana dan menbuat Santos menyadari kedatangannya, mata Santos terpintas secercah cahaya kagum.

“Malam ini nona Jessy akan mengalahkan sekumpulan bunga lainnya.”

Dia berkata dengan nada bercanda, terlihat Jeanne berpakaian gaun pesta ungu yang off-shoulder, pakaian pas bodi menampilkan tubuh rampingnya dengan sempurna.

Apalagi warna ungu memang menandakan misterius, elegan. Saat ini, ditambah lagi dengan riasan muka Jeanne yang elok, seluruh tubuhnya terlihat begitu anggun hingga tak bisa dideskripsikan.

“Jangan menertawakanku.”

Jeanne merasa malu karena pujiannya, memelototinya dengan seolah-olah menyalahkannya, mengalihkan topik pembicaraan: “oh iya, apa tema pesta malam ini?”

Santos mendengar ini, juga tidak menggoda dia lagi, menjawab: “termasuk pertemuan antar pebisnis di industri ini.”

Sambil berbicara, dia sambil membawa Jeanne masuk ke tempat pesta, sambil berjalan sambil menjelaskan.

“Pesta malam ini didatangi banyak kepala penanggung jawab perusahaan-perusahaan desain pakaian terkenal dalam negeri, di antaranya juga tidak sedikit ahli kain dan desainer terkenal baik dalam maupun luar negeri.”

Selesai berkata, keduanya masuk ke dalam aula pertemuan, terlihat keramaian di area tersebut, tidak sedikit yang berkumpul bersama dalam kelompok kecil.

Boleh dikatakan bahwa pesta ini termasuk megah.

Jeanne memandang sekeliling, menatap Santos dengan tersenyum ringan, bertanya: “apa bisnis yang kamu katakan itu?”

Mendengar ini, Santos menunjukkan pada Jeanne seorang wanita paruh baya yang berpakaian layak, berkata: “dia adalah Miss Sufe, kepala penanggung jawab merek restoran makanan barat internasional Clemenzi.”

Jeanne mengangkat alis, mata mencerminkan ketidakpahaman.

"Jadi?”

“Saya dengar, kali ini perusahaan mereka berencana untuk mengganti seragam semua pelayan cabang wilayah Asia.

Santos bicara, sekilas melihat Jeanne dan melanjutkan: “kamu jangan meremehkan wilayah Asia, totalannya benar-benar tidak sedikit, saya memperkirakan jumlah seragamnya lebih dari satu juta set, jika pesanan ini dapat dimenangkan, setidaknya akan ada penghasilan puluhan juta dolar, termasuk orderan besar kan?”

Jeanne kaget: “kenapa bisa begitu banyak?”

Santos tersenyum tipis: “restoran Clemenzi biasanya terkenal dengan romantis, mewah, dan pelayanan, merupakan merek restoran makanan barat yang sangat terkenal, kalau kamu bisa mendapatkan orderan ini, akan merupakan hal baik bagi perusahaan kalian.”

Jeanne mengangguk dengan pikiran melayang.

“Tapi malam ini tidak sedikit yang datang untuk merebutnya.”

Lanjut Santos,

Jeanne kembali sadar, berkata dengan acuh tak acuh: “sesuatu yang menguntungkan tentu saja direbut oleh orang banyak, ini sangat normal, terima kasih, memberiku kesempatan untuk bersaing.”

Santos tersenyum, menggelengkan kepala: “tidak perlu berterima kasih padaku, syarat pihak mereka sangat tinggi, belum pasti apakah bisa dimenangkan.”

Jeanne juga merasa benar, mengangguk: “baiklah, aku tidak segan lagi denganmu.”

Sambil bicara, dia menyicipi anggur dan melihat ke arah Sufe, dia berencana untuk beraksi sesuai situasi.

Saat ini juga, muncul lagi dua sosok bayangan di pintu masuk aula pesta, membuat tempat pesta kembali heboh.

Terlihat Sierra mengenakan gaun pesta putih, meraih tangan William, melangkah masuk ke dalam aula.

Kedua orang itu satu hitam satu putih, seperti pakaian couple.

Apalagi berhadapan dengan Sierra yang mendekat, William tidak menolak.

Tidak tahu apa yang dikatakan Sierra, terlihat William yang awalnya tidak berekspresi itu melengkungkan sudut bibir,

Tindakan yang akrab pada kedua orang itu dilihat oleh banyak orang, mereka semua maju dan menyapa dengan senyuman.

Melihat kedua orang yang dikelilingi oleh keramaian, Jeanne terbengong.

William tidak memberi tahu padanya bahwa dia akan datang.

Ketika dia sedang bingung, terlihat Sierra membawa William meninggalkan keramaian dan melangkah ke arah kepala penanggung jawab Clemenzi.

Mereka bertiga pun mulai mengobrol, tampaknya mereka saling kenal.

Saat mereka sedang berbincang, sekitaran juga mulai mendiskusikan tentang mereka berdua.

“Presiden William dan nona Sierra terlihat cocok, latar belakang mereka juga seimbang, rasanya pernikahan mereka hanya masalah cepat atau lambat.”

“Benar, kedua orang itu terlihat begitu serasi, sepertinya di ibukota tidak ada lagi pasangan kedua yang lebih serasi dibanding mereka berdua.”

“Iya juga, tidak bisa dibayangkan seberapa megah pernikahan mereka berdua nantinya.”

Mendengar kata-kata ini, Jeanne secara tidak sadar terpaku.

Dia dengan termenung melihat ke arah William, sepertinya asalkan bukan dirinya yang berdiri dengan William, siapapun yang lain yang berdampingan dengan William, orang lain selalu akan merasa cocok… …

Semua orang tidak mengetahui keberadaannya, tidak tahu bahwa pria ini telah menikah.

Tidak, bukan semua orang tidak tahu,

Ada beberapa yang tahu, tapi mereka lebih suka berpura-pura tidak tahu, bahkan ingin menghancurkan.

Misalkan Alexa, nyonya Thea… …

Memikirkan ini, hati Jeanne seketika terasa tidak nyaman.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu