Wanita Pengganti Idaman William - Bab 461 Memanfaatkannya Sampai Titik Darah Penghabisan

Di villa, Jessy terkejut mengetahui Julian datang begitu larut.

“Pa, kenapa kamu datang kemari semalam ini?”

Julian menceritakan semua yang terjadi diacara, “Pesta kemungkinan akan kacau, Musro mengganggu Jeanne sampai menyinggung William.”

Jessy langsung menjadi serius.

“papa, kamu pikun ya! Yansen sekarang membutuhkan support Sunarya Group, Jeanne masih berada di Keluarga Sunarya, dan kamu membiarkan Musro mengganggunya, apakah kamu ingin membuat semua rencanaku berantakan?”

“Masalah ini memang salah ayah, awalnya aku hanya ingin memberi pelajaran pada wanita tidak berguna itu, siapa yang menyangka tiba-tiba William hadir ketika acara sudah hampir selesai.”

Julian teringat informasi yang ia dapatkan dari kantor polisi, agak bingung bagaimana mengatakannya, “Jessy, sekarang apa yang harus kita lakukan? Sekarang orang itu sudah dikirim kekantor polisi oleh William, orang itu tidak akan melepaskannya dengan semudah itu, jika kelak kamu ingin memasukkan orang ke Yansen namun pihak William tidak mau memberi kelonggaran, semua akan menjadi rumit.”

Jessy juga tahu tentang ini, namun ia juga tidak mempunyai ide, hanya bisa mengeluh, “Pa, kenapa waktu kamu mengatur ini tidak memberitahuku dulu?”

Tanpa menunggu balasan dari Julian, ia lanjut berkata : “Sudahlah, sekarang sudah terlambat membicarakan ini, yang terpenting sekarang adalah bagaimana memperbaiki keadaan, jangan sampai merusak rencana yang sudah kita buat!”

Setelah mengatakannya, ia terdiam sesaat dan berpikir, lalu ia seperti teringat sesuatu dan berkata dengan mata berbinar, “Kelihatannya kita hanya punya satu cara sekarang.”

“Cara apa?”

“Meminta Jeanne membujuk William untuk melepaskan Musro.”

“Wanita tidak berguna itu sidah dirugikan sampai seperti itu, bagaimana mungkin setuju.”

Julian mengkerutkan alis, merasa ide ini tidak bisa digunakan.

Tatapan Jessy terlihat begitu kejam, ia berkata dengan dingin : “Dia tidak setuju juga harus setuju, kecuali ia sudah tidak menginginkan ibunya lagi!”

Keesokkan harinya, Keluarga Sunarya.

Jeanne yang tadinya tertidur pulas sepertinya bermimpi buruk, ia membuka mata dengan wajah ketakutan sampai terduduk.

Keningnya dipenuhi keringat dingin, ia terengah-engah menatap ke sekeliling, ketika menyadari dirinya berada dikamarnya, baru perlahan mengingat apa yang terjadi semalam, dia sudah ditolong oleh William.

“Ada apa?”

Karena Jeanne terbangun dengan keadaan ketakutan seperti itu, William bangun dan melihatnya dengan wajah khawatir.

“Tidak apa, hanya bermimpi buruk.”

Jeanne menggeleng, mengingat apa yang terjadi semalam, ia menatap William dengan wajah penuh terima kasih, “Terima kasih, jika kamu tidak datang tepat waktu semalam, aku tidak tahu apa yang akan terjadi……”

Tatapan William seketika menjadi tegas, mengingat Jeanne yang memilih menyakiti dirinya, ia berkata dengan marah : “Dalam kondisi apapun tidak boleh dengan mudah menyerahkan nyawamu!”

Jeanne menatapnya, tidak tahu harus menjawab apa.

William mendengus dengan pelan, “Sekarang baru tahu takut? Lain kali masih berani pergi sendiri?”

Jeanne menggeleng, “Tidak berani lagi.”

William tidak mengejar masalah semalam lagi, perhatiannya langsung terfokus pada luka di wajahnya, “Kelihatannya sudah tidak begitu bengkak, nanti pakai obat sekali lagi, nanti malam pasti sudah hilang bengkaknya.”

Jeanne menyentuh pipinya, ketika tersentuh terasa sakit yang menusuk, ia mengkerutkan alis, namun hatinya terasa begitu hangat dan manis, “Aku mengerti.”

William meliriknya sesaat lalu berbalik pergi mandi, “Hari ini istirahatlah dirumah, nanti aku akan meminta Hans memintakan ijin untukmu.”

Jeanne tidak menolak, keadaannya sekarang memang belum bisa ke kantor.

Setelah William selesai sarapan ia langsung berangkat ke kantor pusat Sunarya Group.

Dia mencari Hans dan berpesan dengan dingin, “Mulai hari ini, seluruh anak perusahaan Sunarya Group tidak akan bekerja sama dengan perusahaan Yansen manapun!”

Julian sama sekali tidak menyangka gerakan William akan secepat itu.

Dalam waktu beberapa jam saja, William langsung memutus seluruh kerja sama dengan Yansen, bahkan memblokir dari dalam untuk masuk kedalam negeri.

Telepon Julian ditelepon oleh orang perusahaan sampai kelabakan, akhirnya ia hanya bisa menelepon Jessy untuk menginformasikannya.

“William benar-benar melakukan itu?”

Jessy sama sekali tidak percaya William bisa membatalkan proyek sebesar itu demi seorang wanita.

Namun informasi yang diberikan Julian membuatnya mau tidak mau harus percaya.

“William bukan hanya memutus kontrak, ia juga menggerakkan seluruh koneksinya untuk memblokir semua kemungkinan masuk bagi Yansen!”

Jessy terkejut, “Apakah William berencana membunuh kita dengan satu pukulan? Perbuatannya sungguh gila!”

Ekspresi Julian juga tidak lebih baik darinya, “Sekarang William memblokir Yansen, apa yang harus kulakukan? Atau memintanya turun tangan untuk membantu?”

“Tidak bisa, masalah ini tidak bisa meminta bantuannya, kalau tidak semua jerih payahku selama ini akan sia-sia.”

Susah payah Jessy membuat orang itu melihatnya, membuat pencapaiannya sendiri, dan ini semua tidak boleh dirusak.

“Untuk sementara jangan ada pergerakan dulu, papa minta orang untuk memperhatikan William, perhatikan apa langkah yang akan dia lakukan berikutnya, selebihnya biar aku pikirkan dulu.”

“Baiklah, aku akan atur sekarang.”

Sunarya Group.

Sejak William menurunkan perintah untuk memblokir Yansen, ia langsung meminta orang untuk memperhatikan gerak gerik Yansen juga Julian.

Dengan cepat Hans memberikan informasi kalau Julian menggunakan cukup banyak koneksi untuk menolong Musro.

“Apa yang dipikirkan oleh Julian? Kenapa membantu orang Yansen sampai seperti itu, apakah diantara mereka ada koneksi yang tidak diketahui orang?”

William menyipitkan matanya, ia tidak habis pikir, ia juga tidak ingin membuang waktu untuk memikirkannya lagi, suatu saat wujud aslinya juga akan terbongkar, “Minta orang untuk lanjut memperhatikan Julian, jangan biarkan mereka mengeluarkan orang itu.”

Hans berbalik lalu pergi setelah menerima perintah.

Setelah semua masalah yang muncul, namun Sunarya Group sama sekali tidak terpengaruh.

Setelah Jeanne sarapan, dia duduk dimeja kerja dan berencana membuat sketsa.

Namun sudah duduk disana begitu lama, satu guratan pun belum tergambar.

Dia menatap kertas sketsanya, namun pikirannya melayang ke kejadian semalam.

Entah kenapa, ketika mengetahui kejadian semalam berhubungan dengan Julian, ada rasa tidak tenang yang menghantuinya.

Berdasarkan ketamakan pria ini, kemungkinan setelah masa satu tahun sampai, mereka tidak akan melepaskannya semudah itu.

Sama seperti kejadian semalam, harus memanfaatkannya sampai titik darah penghabisan.

Mau tidak mau dia harus mengakui kalau dia benar-benar sudah melihat siapa keluarga Sunarya yang sebenarnya sekarang.

Tidak perduli demi ibunya atau demi kelak bisa aman tanpa masalah, diam-diam dia sudah memutuskan untuk mengantisipasi keluarga Julian, dan disaat bersamaan ia juga harus memikirkan langkah cadangan untuk dirinya juga ibunyaa.

Malamnya, William sudah menyelesaikan pekerjaannya sejak awal untuk pulang makan malam bersama Jeanne dirumah.

Dia khawatir Jeanne masih trauma dengan kejadian semalam, namun setelah bersamanya sejenak, ia menyadari kalau Jeanne sudah baik-baik saja.

Keduanya makan dengan harmonis, jalan-jalan ke taman sebentar, namun William mau tidak mau harus kembali ke ruang kerjanya untuk mengurus pekerjaannya.

Jeanne melihat dirinya yang berjalan menjauh, hatinya begitu tersentuh.

Tentu saja dia menyadari maksud William pulang lebih awal hari ini, ia tersenyum dengan begitu indah sambil berjalan kembali ke kamar.

Di ruang kerja, William menerima telepon dari Hans, ada perkembangan informasi mengenai Keluarga Gunarta.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu