Wanita Pengganti Idaman William - Bab 66 Siapa Pencurinya

Bab 66 Siapa Pencurinya


Jeanne tidak menyadari perubahannya. Setelah meninggalkan ruang rapat, dia kembali ke posisinya.


Pada saat dia bersiap-siap melanjutkan untuk mengambar sketsa desain yang belum selesai, beberapa suara rintihan terdengar di telinganya.


  "Master Albert, ada apa yang bisa kita lakukan?"


"Senior Douglas, aku ingin mengikutimu belajar, bolehkah?"


Terlihat Albert dan Douglas dikelilingi beberapa anak magang.


Dan satu per satu mengatakan ingin mengikuti keduanya.


Dibandingkan dengan keramaian di sebelah, di tempat Jeanne merasakan kesepian yang mengerikan.


Dia juga tahu mengapa orang-orang ini tidak datang mencarinya, dia hanya mengangkat bahu dan tidak peduli.


Bagus juga seperti gini, dia malah terasa santai. Mengajari seorang murid bukan hal yang mudah.


Berpikir dan mengambil kembali pandangannya, bersiap-siap bekerja keras.


Dan tepat pada saat ini, dia melihat ada sosok seseorang berdiri di depannya, kemudian suatu suara yang lembut terdengar dari atas kepala.


 "Guru Jessy, ada apa yang perlu dilakukan?"


Jeanne mengangkat kepala dengan rasa aneh, terlihat seorang gadis yang lembut dan elok berdiri didepannya.


Wajahnya mengenakan kacamata berbingkai hitam, tanpa memakai bedak, pakaiannya juga sangat sederhana, kaos T-shirt biasa dipasangkan dengan celana jeans dan sepatu karet, dan dia masih memiliki sifat kekanak-kanakan yang baru saja lulus dari sekolah.


Jeanne menatap padanya, segera mengingat nama gadis yang di depan mata ini.


Dia bernama Sesil, dia datang dua hari lebih awal darinya, tetapi dia bertipe orang yang kurang menarik, dan bahkan kepribadiannya agak terisolasi.


Memikirkan hal ini, dia sedikit terkejut, gadis ini mendatanginya dengan inisiatif sendiri.


Lagipula, semua orang bisa terlihat dengan jelas bahwa direktur tidak terlalu akrab dengannya, kalau mengikutinya berarti sedang melawan direktur.


Kalau tidak, bagaimana orang-orang itu menghindarinya seperti ular beracun?


Namun, karena gadis itu telah mengambil inisiatif, maka dia juga tidak akan menolak.


Ketika melihat ada kegelisahan dan ketegangan di dalam mata gadis ini, dia tersenyum mengatakan: "kalau begitu, kamu membantuku menyiapkan papan."


Sesil terdengar kata ini, langsung tersenyum.


Dia segera mengangguk, berjalan ke samping Jeanne untuk membantunya.


"Guru Jessy, bagaimana melakukannya?"


"Kamu memotong kain untukku berdasarkan ukuran diatas gambar."


Jeanne mengaturkan tugas untuknya, dan tidak lupa mengatakan padanya: "kamu tidak perlu memanggilku dengan panggilan hormat, aku belum sanggup menerima kata guru, memanggil namaku saja."


  Mengatakan seperti ini, daripada mendapat kritik dari orang lain.


Saat ini, dia masih belum diakui orang-orang disini, rendah hati bisa menghindari banyak kerepotan.


Siapa tahu Sesil menggelengkan kepalanya, bersikap keras mengatakan: "kamu sanggup menerima kata guru, sebenarnya aku pernah membaca forum Milan desainmu yang di luar negri."


Dengan sedikit merasa segan, dia berkata: "Aku sangat suka dengan hasil karyamu, kamu sangat luar biasa, sebenarnya aku merasa kalau benar membandingkan bakat, kamu tidak kalah dengan Master Albert.


Jeanne merasa segan atas pujiannya, dan tetap rendah hati.


Hatinya merasa agak aneh, dia tidak terpikir bahwa dalam perusahaan ada orang yang mengetahui masalah forum.


Tentu saja, dia tidak sengaja menyembunyikan masalah forum.


Namun, forum itu milik luar negri, meskipun dia banyak memenangkan juara di forum itu, didalam perusahaan semuanya adalah orang baru, tidak mengetahui forum ini, secara alami tentu akan mengabaikannya.


Albert dan Douglas, keduanya benar-benar memenangkan juara, kebanggaan dari dalam tulang, membuat mereka meremehkan padanya yang terkenal karena "keberuntungan", gimanapun di dalam mata mereka, dia hanya orang awam, jadi tidak terlalu menghormatinya.


Hanya gadis di depan mata ini, menegaskan desainnya dan menyukainya.


Tiba-tiba, dia tertarik dan membagikan pengalaman desainnya.


Keduanya berbicara sambil bekerja, waktu berlalu dengan cepat, dalam sekejap mata sudah siang hari.


 "Guru Jessy, apakah kamu ingin makan siang bersama?"


Sesil mengundangnya.


Jeanne meregangkan pinggang, menguap dan menggelengkan kepalanya berkata: "Tidak, kamu pergi sendiri, kalau bisa, aku ingin merepotkanmu membelikanku sebungkus nasi daging sayur asem, semalam tidak tidur nyenyak, aku berencana beristirahat sebentar."


Ketika dia berkata, bagian tubuhnya sudah membungkuk di atas meja.


Sesil melihatnya begitu, tidak memaksa lagi. Membalikkan badan dan langsung pergi.


Ketika dia pergi, orang-orang lainnya didalam kantor juga banyak yang pergi.


Disaat Alexa keluar dari kantornya, dia melihat di area kantor yang luas hanya terlihat Jeanne yang membungkuk di atas meja.


Dia dengan benci memelototi sosok jeanne, apalagi terpikir jejak yang dia lihat di pagi hari tadi. Benar-benar ingin mencekik mati wanita murahan ini.


Berani mengotori kak William nya!


Suatu hari nanti, dia akan memintanya untuk membayar semua ini.


Berpikir lalu berdengus dingin mengambil kembali pandangannya, berencana untuk pergi.


Tetapi disaat melewati meja Albert, dia menemukan sketsa desain di mejanya, dia tiba-tiba berhenti melangkah, ada pikiran buruk melewati matanya.


Sekarang dia belum bisa menjungkil Jessy wanita murahan itu, tetapi dia bisa memberi sedikit bunga bangkai.


Berpikir seperti ini, dia mengambil gambar desain Albert, berjalan dengan hati-hati ke samping Jeanne, dan menyelipkan gambar di atas meja, terus dia pergi.


Dan Jeanne tertidur lelap, tidak tahu sama sekali.


Sampai Sesil selesai makan, kembali membawakan makan siang, baru membangunkannya.


"Guru Jessy, bangun, saatnya makan."


Jeanne dalam kondisi bingung membuka matanya, menahan rasa ngantuk, berduduk tegak dan makan sambil berbicara dengan Sesil.


Tidak lama kemudian, Albert dan lainnya terus kembali.


Jeanne tidak melihat mereka, siapa tahu Albert tiba-tiba berteriak.


"Dimana sketsa desainku?"


Hanya melihat dia tidak berhenti mengubrak-abrik mejanya, dan wajahnya yang penuh kecemasan.


Yang lain melihatnya dan dengan cepat melangkah maju untuk membantu.


"Master Albert, apakah kamu lupa meletakkan dimana?"


"Tidak mungkin, aku jelas meletakkan di atas meja."


Albert menjawab.


Dan asistennya juga berkata: "aku juga melihat sketsa desainnya diatas meja ketika aku pergi."


Yang lain mendengarkan hal ini hanya bisa terus mencari.


Douglas melihat pada mereka, dan mengerutkan keningnya: "ini sangat aneh, Hanya dalam waktu makan, bagaimana sketsa desain bisa menghilang? Tadi siapa berada disini?"


Dia berkata dan melihat sekeliling.


Semua orang menggelengkan kepalanya.


"Aku tadi juga pergi makan, dia bisa menjadi saksiku."


"Iya, aku juga melihatnya."


Yang lain memiliki bukti bahwa tidak berada disini, Douglas akhirnya melihat pada Jeanne, dan bertanya: "Desainer Jessy, apakah tadi kamu berada di dalam kantor?"


Jeanne mendengarkan ini, tiba-tiba tertegun dan lalu mengangguk: "Aku berada di dalam kantor, tetapi aku tertidur."


Siapa tahu, dia baru saja berkata, langsung terdengar tawaan dingin Albert.


"Tidur? Ada siapa yang melihat?"


Jeanne mendengar nada aneh ini, mengerutkan keningnya berkata: "Apa maksudmu? Atau kamu mencurigai aku yang mengambil sketsa desainmu?


Albert memandangnya dengan sinis: "Ambil atau tidak, bisa tau setelah dicari."

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu