Wanita Pengganti Idaman William - Bab 318 Mau Menjaganya Seumur Hidupnya

Saat Jeanne mendengar perkataan Sierra, tidak tahu kenapa, dia selalu merasa kalau dia memiliki maksud tertentu di balik kata-katanya, tetapi dia tidak bisa menemukan bagian mananya yang terasa tidak beres.

Sebaliknya William tidak berpikir terlalu banyak, dia malah tidak tahu harus tertawa atau menangis saat mendengar perkataan Sierra.

"Ternyata di matamu, aku adalah orang yang tidak bisa membedakan yang mana yang benar dan salah ya?"

Dia mengangkat alisnya dan balik bertanya kepadanya, membuat Sierra tertawa dan mulai berdebat dengannya.

Pemandangan mereka berdua yang sedang tertawa dan bercanda membuat Jeanne merasa sangat tidak nyaman, senyum di wajahnya langsung membeku.

Sierra melihat semuanya, sehingga senyum di wajahnya terlihat semakin cerah.

Moli juga melihatnya dari depan pintu, meskipun dia juga merasa cemburu, namun saat dia melihat wajah Jeanne yang tidak enak dilihat, hatinya tidak terasa terlalu sakit lagi.

Hanya saja pemandangan seperti ini tidak berlangsung lama, William memperhatikan raut wajah Jeanne yang terlihat tidak begitu baik, dia mendekatinya dan bertanya dengan perhatian.

"Kenapa? Apakah kamu merasa lelah lagi?"

Dia memapah Jeanne dan menyesuaikan posisi bantal di punggungnya, perawatannya yang hati-hati dan sempurna membuat hati Jeanne yang sedih akhirnya terasa sedikit lebih baik.

Hanya saja saat dia sudah merasa lebih baik, ada seseorang yang merasa tidak baik.

Sierra melihat William merawat Jeanne dengan tatapan tidak percaya, dia dengan William yang berada di dalam ingatannya bagaikan dua orang yang berbeda.

Saat ini dia tidak dapat menutupi rasa iri hatinya lagi, dia menatap Jeanne dengan intens.

Karena meskipun dia sudah bersahabat dengan William selama belasan tahun, bahkan pernah bersekolah di luar negeri bersama-sama, tetapi dia tidak pernah menikmati perawatan William yang seperti ini.

Tidak hanya dia, Moli juga merasa sangat iri sampai-sampai kedua matanya menjadi merah, tetapi dia sudah terbiasa.

Perasaannya saat ini? Semua berisi cibiran terhadap Sierra.

Awalnya dia mengira wanita ini mempunyai cara untuk menarik perhatian William, sekarang kelihatannya tidak ada gunanya sedikitpun, tetap saja tidak bisa merebut perhatian William.

Jeanne dapat merasakan tatapan mata penuh kebencian yang ditujukan kepadanya, dia refleks mendongak.

Namun saat dia mendongak, tatapan mata yang penuh dengan kebencian itu sudah menghilang, sebaliknya dia melihat mata Sierra yang tersenyum dengan indahnya.

"William, kamu sangat baik terhadap nona Jessy, aku tidak pernah tahu kalau kamu bisa merawat orang seperti ini, benar-benar membuat orang merasa kagum."

Saat Jeanne mendengarnya, perasaan aneh yang tadi dirasakannya datang kembali, tetapi dia tetap tidak memiliki petunjuk apapun, sebaliknya, jantungnya menjadi berdebar-debar saat mendengar perkataan William selanjutnya.

"Dulu aku tidak bisa, sekarang aku bisa belajar pelan-pelan, biar bagaimanapun nanti aku harus menjaganya seumur hidupnya."

William berkata dengan sangat alami, tetapi begitu dia mengatakannya, tidak hanya dirinya, tiga wanita yang ada di dalam kamar pasien semua terpana.

Saat Sierra mendengar William berkata seumur hidupnya, dia hampir saja tidak bisa mempertahankan senyuman di wajahnya.

Sedangkan Moli yang berada di depan pintu semakin gila karena rasa cemburu.

Tuannya ternyata ingin bersama dengan wanita jalang itu seumur hidupnya, wanita jalang itu mana pantas?

Berkebalikan dengan kemarahan mereka berdua, Jeanne merasa sangat terharu dan juga sedih.

Karena dia tahu kalau orang yang akan bersama dengan William seumur hidupnya bukan dirinya, melainkan Jessy.

William tidak memperhatikan perubahan ketiga wanita itu, saat ini dia merasa terkejut karena perubahan perasaannya sendiri terhadap Jessy.

Tetapi dia menenangkan dirinya dengan cepat, biar bagaimanapun jika tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Jessy memang mungkin akan bersamanya seumur hidup.

Dia menghentikan topik ini dan bertanya kepada Sierra alasan dia datang kemari.

"Oh iya, setelah ngobrol begitu lama, aku masih belum bertanya kepadamu alasanmu datang kemari."

Sierra kembali dari lamunannya dan memaksakan bibirnya untuk tersenyum, dia berkata : "Begini, aku lihat kalau proyek kita sudah mau mendekati akhir, sisanya aku berencana untuk mengurusnya di rumah saja, hari ini aku akan pindah kembali."

Saat mendengar tentang hal ini, William merasa sedikit terkejut.

"Apakah sudah mendekati akhir?"

Sierra mengangguk, "Iya, hasil tes pengembangan proyek lumayan baik, sisanya hanya tinggal menunggu ditinjau kembali."

Saat William mendengarnya, dia tanpa sadar merasa bersalah dan berkata : "Maaf, akhir-akhir ini di rumah sedang banyak masalah, jadi aku mengabaikan hal ini, selain itu aku juga belum menjamumu dengan baik, kamu sudah mau pergi."

Saat Sierra mendengar hal ini, barulah dia merasa sedikit lebih baik.

"Kamu tidak perlu merasa sungkan denganku, selain itu kita juga bukannya nanti tidak akan ada kesempatan bertemu lagi, bahkan saat ini juga ada satu kesempatan bagimu untuk menebusnya."

Dia menggoda William, tetapi tatapan matanya malah dengan diam-diam jatuh kepada Jeanne.

William sama sekali tidak memperhatikannya, dia sedikit menaikkan alisnya saat mendengar hal ini : "Oh, kesempatan apa?"

"Malam ini aku mau pindah kembali ke rumahku, apakah direktur Sunarya bersedia makan malam denganku?"

Sierra tertawa dan mengatakan soal makan malam nanti.

William mengerutkan alisnya.

"Apakah malam ini?"

Melihatnya bertanya seperti itu, Sierra tentu saja tahu kalau ada yang sedang dipikirkannya.

"Emm, malam ini, aku sudah mengatakannya kepada bibi, tetapi jika kamu mau menjaga nona Jessy, juga tidak apa-apa, yang penting masih ada bibi dan paman."

Dia tidak secara langsung meminta Jeanne agar dia menyetujuinya, melainkan dia secara tidak langsung membuat Jeanne tahu kalau makan malam hari ini William harus hadir.

Sedangkan kenyataannya sama seperti yang sudah dia perkirakan, saat Jeanne tahu kalau makan malam hari ini juga dihadiri oleh Nyonya Thea, meskipun dia tidak bersedia, tetapi dia tetap membujuk William untuk pergi.

"William, kamu pergi saja, disini ada Moli yang menemaniku, tidak apa-apa."

Setelah William mendengarnya, dia berpikir sebentar, tetapi akhirnya dia menyetujuinya.

Biar bagaimanapun seperti yang sudah dia katakan tadi, selama Sierra tinggal dirumah keluarga Sunarya, dia tidak pernah menjamunya dengan baik, sekarang dia sudah mau pergi, bahkan dia juga mengundang makan, jika dia tidak pergi, dia akan terlihat tidak sopan.

Saat Sierra mendapatkan jawaban yang diinginkannya, senyuman di wajahnya tanpa sadar semakin lebar.

"Baiklah kalau begitu, nanti malam aku dan bibi kesana duluan, setelah kamu mengurus nona Jessy, barulah kamu menyusul kesana."

William mengangguk, setelah itu mereka berdua membicarakan masalah pekerjaan sebentar dan kemudian dia mengantar Sierra pergi dari sana.

Malam harinya, Sierra dan Nyonya Thea berangkat dari rumah keluarga Sunarya.

Saat mereka berdua baru saja mau naik mobil dan berangkat, tidak tahu dari mana muncul segerombolan pria berkebangsaan asing.

Mereka memegang senjata dan berbicara dengan menggunakan bahasa Mandarin yang tidak begitu fasih, menyuruh Sierra dan Nyonya Thea untuk turun dari mobil.

Nyonya Thea dan Sierra sangat takut, mereka berdua turun dari mobil dengan gugup.

"Ikut dengan kami!"

Saat para pria berkulit hitam itu melihat mereka berdua menurut dan turun dari mobil, mereka memerintah dengan suara yang berat.

"Kalian siapa?"

Sierra tidak bergerak, matanya berkedip dan menatap orang-orang berkulit hitam di depannya.

Seiring dengan perkataan Sierra, Nyonya Thea juga kembali menenangkan dirinya, dia menegakkan punggungnya dan memaki mereka : "Nyali kalian besar sekali, berani melakukan penculikan di rumah keluarga Sunarya, lebih baik kalian melepaskan kami, jika tidak putraku pasti tidak akan melepaskan kalian."

Melihat hal ini, kesabaran pria berkulit hitam itu sepertinya sudah habis, dia memerintah bawahan yang berada di sampingnya : "Lakukan."

Sierra dan Nyonya Thea sangat terkejut, untungnya saat ini Sierra melihat orang yang berlari ke arahnya di kejauhan, wajahnya terlihat gembira.

Benar sekali, pertanyaannya tadi hanya untuk mengulur waktu dan menghubungi pengawalnya.

"Bos, ada yang datang kemari!"

Pria berkulit hitam itu juga menyadari dari kejauhan ada pengawal yang bergegas kemari, dia menjadi waspada.

"Cepat lakukan."

Wajah pria berkulit hitam itu terlihat marah, selesai bicara, dia langsung ingin menarik Nyonya Thea.

Saat Sierra melihatnya, raut wajahnya sedikit berubah, dia segera mendorong Nyonya Thea dan dirinya sendiri malah jatuh ke tangan pria berkulit hitam itu.

Pria berkulit hitam itu tidak menyadari kalau dia salah menangkap orang, saat dia melihat para pengawal yang mendekat, dia segera memerintahkan orang-orangnya untuk mundur.

Seiring dengan kepergian mereka, Nyonya Thea baru menyadari kalau Sierra diculik demi menolong dirinya.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu