Wanita Pengganti Idaman William - Bab 435 Hanya demi melindungi wanita ini

Moli memandangi gambar yang ada didepan matanya, hatinya terbakar api cemburu.

Terlebih dia memikirkan Tuan yang tidak memperdulikan kondisi fisiknya sendiri, begitu cepat kembali, membenci dan iri pada Jeanne yang ada didalam.

Perlu diketahui, ia sebelumnya pergi menemui Tuan, namun ia tidak melihat wajah Tuan, hanya mengetahui dimana dia tinggal.

Meskipun begitu, saat itu Tuan juga membiarkan Mogan untuk memerintahkan ia segera kembali, hanya demi melindungi wanita ini.

Ia awalnya mengira pengaruh wanita ini terhadap Tuan tidak besar, sekarang sepertinya ia sudah salah mengira.

Wanita ini jelas merupakan penghalang baginya !

Ia berpikir, menatap tajam dibelakang Jeanne, berbalik dan pergi !

Didalam kamar, Jeanne dan William tidak menyadari kehadirannya.

Setelah meminum obat, Jeanne meminta William berbaring dan istirahat, ia berencana untuk keluar rumah, kira-kira apa yang bisa dikerjakan siang hari, dia lakukan untuk membantu kesembuhan tubuh William.

Selang beberapa hari, William dirumah memulihkan sakitnya.

Dalam beberapa hari, Hans juga beberapa kali datang.

Selain memberikan laporan tentang perkembangan Negara G, juga banyak pekerjaan yang dia bawa.

Namun setiap pekerjaannya semua tidak diterima oleh Jeanne.

William memahami kalau ini semua demi kebaikannya, merasa canggung dan tidak berdaya.

Sungguh mengejutkan Hans.

Meskipun sejak pertama dia mengikuti William, belum pernah ada orang yang berani begini kepada Presdirnya.

Ternyata dihati Presdir, Jessy sangat berbeda !

Hatinya termenung, dan pada saat yang bersamaan dia meyakinkan dirinya untuk nantinya lebih memperhatikan Jessy.

Dengan cara ini, William menghabiskan waktu dirumah selama setengah bulan, kesehatannya hampir membaik.

Kala itu, Charles juga menghubungi Jeanne untuk menanyakan keadaan William.

Namun karena dia sedang ada pekerjaan, dia tidak ada waktu untuk menemui orang.

Selang beberapa hari kemudian, kesehatan William membaik, Jeanne baru mengizinkan dia kembali bekerja.

Hari ini, William kembali ke kantor dan melihat Jeanne menutup telepon, dan bertanya: “Telepon dengan siapa?”

Jeanne sambil mengambil tas punggungnya sambil merespon: “Baru saja menghubungi Charles.”

“Charles?”

William sejenak tidak merespon dan melihat Jeanne dengan keraguan.

“Iya benar, Charles Hendrawan, sebelumnya kehilangan kontakmu, dan aku juga tidak menemukanmu, hanya memohon kepada kakek. Berkat kakek yang memperbolehkan Charles membawaku ke Negara G untuk mencarimu, tetapi kita tidak juga menemukan, kemudian Charles memintaku kembali dan dia tinggal di Negara G beberapa hari untuk mencari.”

Jeanne secara singkat menjelaskan kesalahpahamannya dengan Charles, “Sebelumnya, dia ditempatkan mengikuti pelatihan di tim, kadang datang kadang tidak. Sepertinya dia bisa istirahat disini, jadi menghubungiku dan berencana datang kemari untuk melihatmu.”

William mengangkat alisnya: “Kenapa anak ini tidak menghubungiku?”

Jeanne merespon setelah ia menyadari, “ya, memang sangat aneh, namun ada kemungkinan karena dia tidak menemukanmu.”

William tidak berkata apa-apa, mengeluarkan handphone dan memeriksanya, ternyata sungguh ada dua panggilan tidak terjawab.

Jeanne melihat dengan ekspresi yang demikian diwajahnya.

Setelah itu Ia memikirkan sesuatu, melihat kearah William dan berkata: “By the way, sebelumnya Charles pernah membantuku mencarimu, dan membutuhkan banyak usaha. Aku ingin mengundangnya makan, bolehkah?”

“Baiklah, aku akan memberitahunya nanti.”

William menyimpan handphone dan pergi kelantai atas.

Kemudian mereka beristirahat dan mulai untuk makan.

Ketika selesai makan, mereka sangat sibuk.

William pergi ke ruang belajar.

Dia mengambil handphone dan menghubungi Charles. Tidak lama kemudian, terdengar suara candaan Charles.

“Orang sibuk, akhirnya berencana menghubungiku?”

“Kemarin-kemarin sedang banyak rapat, apakah kamu ada urusan?”

William menyipitkan matanya dan merespon, menunjukkan bahwa moodnya sedang bagus.

“Hanya ingin bertanya bagaimana keadaanmu, sudah mati atau belum?”

William mengubah ekspresi seriusnya di hadapan Jeanne, dan menjawab dia menjawab dengan agak ragu.

“Bukankah kamu sering mengatakan jika aku adalah orang jahat yang bisa hidup sangat lama?”

William juga tidak merasa kesal, merespon dengan senyuman.

Keduanya tertawa sesaat sebelum Charles berhenti bercanda dan menanyakan permasalahannya.

“Permasalahan yang terjadi padamu kali ini, bagaimana bisa terjadi? Saat itu aku menemuimu, seharusnya kamu tahu kabarku, bagaimana mungkin kamu masih menghindariku?”

William mendengar perkatannya, raut wajahnya suram: “Maaf, saat itu kondisiku sedang tidak baik, orang kepercayaan juga belum menyelidiki, aku tidak ingin kamu terlibat, jadi aku hanya bisa menghindar.”

Charles mengerutkan alisnya: “Sebenarnya siapa yang melakukannya hingga bisa membuatmu ketakutan seperti ini?”

“Kekuatan spesifiknya belum diselidiki, aku juga tidak keberatan meminta bantuan jika ada kabar atau perlu bantuanmu, tenang saja.”

William mengetahui temannya akan membantu, ekspresinya terenyuh. Kemudian teringat ucapan Jeanne yang dikatakan padanya sebelumnya, Dia tertawa dan berkata: Lagipula istriku ingin mentraktirmu makan, terimakasih atas apa yang sudah kamu lakukan untukku.”

Charles mendengar perkataan ini secara alami merespon, namun Ia juga memikirkan hal lain.

“William, aku tidak ingat jika kamu tidak mengatakannya, kamu benar- benar tidak setia kawan, jika bukan karena kamu dalam masalah ini, aku tidak mengetahui jika kamu sudah menikah sebelumnya.”

William sudah mengantisipasi bahwa mungkin dia akan tersinggung, jadi dia sudah ada rencana menjawab masalah ini: “Sudah direncanakan keluarga, tetapi karena ada beberapa alasan belum dipublikasikan.”

Charles mendengar perkataan ini, hatinya sedikit meragu.

Meskipun dia dengan Jeanne tidak intens berkomunikasi, namun bisa terlihat dari ucapan dan tindakannya bahwa dia peduli dengan teman dekatnya.

Tetapi barusan perkataan William juga seperti hal ini tidak disengajakan.

Menyembunyikan seperti ini, takutnya ada orang yang akan salah paham.

“Aku tidak peduli jika dipublikasikan atau tidak, yang pasti kamu berhutang padaku segelas minum.”

Dia tidak bertanya, namun pembicaraannya tetap bertahan di topik itu.

William merasakan pengertiannya, merespon dengan tertawa.

Kemudian keduanya ngobrol santai sejenak dan menutup telepon.

William sibuk didalam ruang belajar hingga larut malam, hingga Jeanne memanggilnya untuk istirahat dan Dia baru berhenti bekerja.

“Jessy, tadi aku baru saja mengubunginya, untuk waktu makan malam dilaksanakan besok sore.”

Keduanya kembali kekamar, William dan Jeanne berbaring diranjang dan berbincang-bincang.

“Baiklah, aku akan mempersiapkan untuk besok, dan akan sangat berterimakasih kepadanya.”

Jeanne mengangguk merespon.

Dia berbicara kemudian matanya perlahan terpejam.

Tidak lama kemudian, nafas panjang terdengar dari sebelah William.

William menengok dan melihat wanita yang sedang tertidur disebelahnya, wajahnya penuh dengan kelembutan.

Terlebih seketika dia teringat apa yang diucapkan oleh Charles kepadanya saat menjelang malam.

“Aku bisa melihat hubungan kalian sebagai suami istri baik, meskipun tidak tahu mengapa kalian tutupi, namun bisa menemukan orang yang baik terhadap kita sangat tidak mudah, manfaatkanlah waktu dengan baik.”

Dia berpikir, tangannya dengan lembut menyentuh wajah Jeanne.

Tiba-tiba dia menyadari, dia sepertinya sudah sangat menerima Jessy disampingnya.

Jika tidak ada permasalahan dikemudian hari, Dia tidak berpikir untuk menyiapkan pesta pernikahan yang mewah dan secara formal mengenalkanya kepada publik.

Bahkan jika nantinya diluar ekspetasi, tidak tahu mengapa, William juga enggan untuk memikirkannya.

Dia menunduk memandangi Jeanne, matanya penuh dengan kerumitan.

“Berharap kamu tidak membuatku kecewa.”

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu