Wanita Pengganti Idaman William - Bab 418 Keinginan

Saat Jeanne mendengarnya, dia tanpa sadar langsung menatap Celica.

Menurutnya, Celica tidak akan melewatkan kesempatan untuk berbicara terlebih dahulu.

Dan kenyataannya memang seperti itu.

"Aku dulu saja."

Celica bangkit berdiri lalu berjalan ke depan meja pertemuan, dia menyerahkan data yang ada di tangannya kepada asisten pihak mereka, memintanya untuk menampilkannya di proyektor.

Tidak lama kemudian, gambar yang mengandung konten dan rancangan desain terlihat di proyektor.

"Ini rancangan yang saya buat sesuai dengan permintaan dari perusahaan anda yang saya kombinasikan dengan apa yang sedang menjadi sorotan orang-orang pada saat ini, saya sudah melakukan terobosan terhadap pakaian kerja yang terdahulu sehingga terlihat lebih modis, namun juga tetap tidak akan mempengaruhi hasil secara keseluruhannya."

Dia dengan cermat menyampaikan setiap langkah dan konsep desainnya, membuat mitra mereka puas dan mengangguk.

"Cukup bagus, jika mengenakan pakaian kerja ini, karyawan-karyawan muda yang ada di perusahaan sepertinya tidak akan mengatakan kalau pakaian kerja mereka terlihat kuno lagi."

"Benar sekali, sederhana namun tetap terlihat elegan."

Mitra yang berada di bawah mendiskusikannya sambil berbisik.

Saat Celica mendengar perkataan ini, matanya bersinar puas, senyumannya juga tanpa sadar menjadi semakin lebar.

Hanya saja senyumannya hanya bertahan sebentar saja karena terdengar suara yang tidak terlalu harmonis dengan suara yang tadi.

"Desainnya cukup bagus, namun kita tetap harus melihat desain yang satu lagi, setelah itu barulah kita membuat keputusan."

Wajah Celica terlihat kaku, dia tersenyum dan berkata : "Memang harus seperti itu, desainer Jessy, kemarilah dan presentasikan desainmu."

Setelah berkata seperti itu, dia menatap Jeanne dengan dingin.

Jeanne tidak peduli, dia membawa desain dan data-datanya ke depan.

"Karena ini adalah pakaian kerja, jadi saya menjadikan kesederhanaan sebagai yang utama, namun di sebelah sini saya mendesain sebuah garis, sehingga bisa membuat orang yang memakainya terlihat lebih hidup."

Dia secara garis besar mempresentasikan konsep desainnya.

Dibandingkan dengan desain Celica yang modis, desainnya terlihat sedikit lebih mengesankan, juga terlihat cocok untuk bekerja, namun desainnya sedikit kurang berwarna daripada desain milik Celica.

"Apa pendapat kalian semua terhadap kedua desain ini?"

Setelah Jeanne selesai berbicara, manajer menatap sekilas ke arah karyawan yang ada di sampingnya.

"Manajer, aku pribadi lebih menyukai desain dari desainer Celica, desainnya lebih sesuai dengan pakaian yang diinginkan oleh para karyawan."

Liani mengutarakan pendapatnya terlebih dahulu.

Setelah selesai berbicara, dia menatap Celica sekilas.

Tatapan mata keduanya bertemu di udara, seperti sedang berkata-kata lewat tatapan mata.

"Perkataannya benar sekali, memang yang paling penting adalah pendapat dari para karyawan, aku juga setuju."

"Aku setuju."

Kedua karyawan yang duduk di samping Liani juga ikut mengeluarkan suara.

Manajer berpikir dengan keras, "Kalau menurut kalian bagaimana?"

Dia menatap bawahannya yang berada di sisi sebelah kanan, lalu bertanya kepadanya.

Bawahannya itu berpikir sebentar lalu memberikan sebuah jawaban yang berlawanan.

"Kalau saya pribadi lebih menyukai rancangan dari desainer Jessy, karena bagaimanapun juga itu adalah pakaian kerja, jadi selain enak dilihat, yang lebih penting tetap adalah fungsinya, jika pakaiannya terlalu mencolok, maka mencucinya juga akan menjadi satu masalah yang harus dipikirkan, selain itu desain dari desainer Celica juga tidak membuat orang yang memakainya terlihat profesional, hal ini bisa mempengaruhi citra perusahaan."

Saat manajer mendengar hal ini, dia mengerutkan keningnya.

Dia memang tidak mempertimbangkan hal ini sebelumnya.

Meskipun harus memperhatikan keinginan karyawan, namun citra perusahaan juga sama pentingnya.

Celica dapat melihat keraguan manajer, dia menatap Liani dengan khawatir.

Liani memberikannya sebuah tatapan menenangkan, dia menoleh dan berkata dengan wajah yang terlihat kesal : "Minho, aku tidak setuju dengan perkataanmu, bagaimana bisa desain ini dibilang mencolok, selain itu sampai melibatkan citra perusahaan, sekarang ini adalah era yang baru, jika perusahaan maju, maka karyawannya juga akan terus maju, jika pakaiannya masih sama seperti yang dulu dan tidak ada sesuatu yang baru, dapatkah hal ini mendorong semangat karyawan perusahaan?"

Minho, yang juga adalah pria yang tadi memilih rancangan Jeanne sama sekali tidak setuju terhadap gagasan ini.

"Kepala bagian Liani, aku tidak berpikir kalau semangat karyawan perusahaan dapat dibangkitkan dengan sebuah pakaian kerja."

"Namun jika pakaian kerja saja terlihat begitu suram, sikap karyawan dalam bekerja juga akan semakin pasif, selain itu kamu juga jangan lupa kalau saat perusahaan memutuskan untuk merubah pakaian kerja, perusahaan sudah mengumpulkan banyak pendapat dari karyawan, banyak karyawan yang berharap kalau pakaian kerja yang baru akan terlihat lebih modis."

Mereka berdua tidak ada yang mau mengalah, tanpa disadari akhirnya mereka mulai berdebat.

"Mengikuti tren mode juga harus melihat situasinya, selain itu aku pribadi tidak merasa kalau desain dari desainer Jessy tidak modis, sebaliknya, desain ini sangat menonjolkan kharisma masing-masing orang, dapat membuat orang yang memakainya lebih percaya diri, ini adalah satu elemen yang lebih kita butuhkan."

Saat manajer mendengar hal ini, dia juga mengangguk setuju.

Perusahaan memang tidak membutuhkan pakaian yang menarik perhatian orang untuk menaikkan citra perusahaan, sebaliknya, jika karyawannya bekerja dengan baik, image perusahaan juga dengan sendirinya akan menjadi semakin baik.

Saat ini, sudah tidak perlu diingatkan oleh Celica lagi, bahkan Liani juga bisa melihat apa yang menjadi keinginan manajer.

Akan tetapi saat dia berpikir apa yang sudah dijanjikannya kepada Celica, dia mau tidak mau berusaha untuk mendebatnya.

Hanya saja, mereka berdua mempunyai alasan mereka masing-masing, tidak ada yang mau mengalah, akhirnya tidak tahu kenapa, mereka berdua malah menjadi ribut.

"Minho, menurutku kamu sengaja melawanku bukan? jelas-jelas rancangan desainer Celica lebih bagus, tetapi karena dendam yang ada di antara kita, jadi kamu sengaja melawanku bukan?"

"Siapa yang sedang melawanmu, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya, kenapa, kamu tidak membiarkan orang lain untuk berkata jujur?"

Minho tidak senang akan perkataannya, jadi dia segera menyangkalnya.

Jeanne melihat mereka berdua tidak berhenti berdebat dikarenakan rancangan dirinya dan Celica, dia menjadi canggung, namun dia tidak tahu bagaimana cara mendamaikannya.

Dia tanpa sadar menatap Celica dan saat dia melihat Celica seperti tidak berniat untuk mendamaikan mereka berdua, dia mengerutkan keningnya.

Di saat dia berencana untuk mengusulkan dilakukan pemungutan suara, tidak tahu apakah karena dibuat marah oleh perdebatan mereka berdua, manajer berkata dengan sedikit marah : "Sudahlah, di sini masih ada orang luar, bagaimana bisa kalian ribut-ribut di sini? Tutup mulut kalian!"

Setelah itu, Liani dan Minho langsung menutup mulutnya dengan malu.

Saat manajer melihat mereka berdua berhenti, barulah wajahnya berubah menjadi hangat lalu menatap Celica dan Jeanne dengan canggung.

"Ehem.....begini, desain kalian sangat luar biasa, untuk sementara kami tidak dapat menentukan pilihan, jadi kami berencana untuk meminta anda berdua untuk menunggu disini sebentar, aku akan membawa rancangan ini untuk pergi bertanya kepada Manajer Umum."

Muka Celica terlihat tegang, jelas sekali dia tidak puas akan hasil yang seperti ini.

Dia menatap Liani, Liani hanya menggeleng kepadanya, matanya penuh dengan permintaan maaf.

Sedangkan Jeanne melihat apa yang dilakukan oleh mereka berdua, hal ini membuat raut wajah Jeanne menjadi tidak enak dilihat.

Jelas sekali, dia dapat melihat kalau kepala bagian Liani itu bersikeras mau menggunakan desain Celica dikarenakan mereka berdua saling mengenal.

Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya ke arah Celica dan menatapnya dengan mengejek.

Dia tidak menyangka kalau hanya untuk satu desain saja, Celica bisa menggunakan cara licik seperti ini.

Ini karena Celica tidak percaya diri atau karena dia menilai diri terlalu tinggi.

Dia tetap tidak menemukan jawabannya, akan tetapi dia tidak berencana untuk membongkar perbuatannya.

Yang penting hasilnya masih bisa dibilang adil.

"Aku tidak keberatan."

Jeanne menjawabnya.

Saat Celica mendengar perkataan Jeanne, hatinya diam-diam merasa benci kepadanya.

Dia tidak keberatan, akan tetapi dirinya keberatan.

Kecuali kak Liani yang mempunyai hubungan baik dengannya, dia dapat melihat kalau yang lainnya menyukai desain wanita jalang itu.

Namun tidak peduli sepanik apapun dirinya, dia tetap tidak berdaya untuk menghentikan perkembangan masalah ini, jadi dia hanya mampu tersenyum dan setuju akan usul dari manajer.

Awalnya dia mengira kalau mereka hanya butuh menunggu hasilnya saja, tetapi dia tidak menduga kalau tidak lama kemudian manajer itu dengan hormat mempersilahkan seorang pria muda masuk ke dalam.

"Manajer Umum, mereka adalah kedua desainer dari kedua rancangan desain ini."

Saat Celica dan Jeanne melihatnya, mereka bergegas bangkit berdiri dan menyapanya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu