Wanita Pengganti Idaman William - bab 430 Memisahkan Mereka

Charles melihat keseriusan ekspresi di wajah Kakek David, mengangguk dengan keberatan: “Kakek, jangan khawatir!”pesa

Kakek David meliht situasi ini, juga tidak banyak berkata, menyuruh mereka cepat menaiki helikopter.

Gerakan di sini tidak kecil, tentu diketahui Nyonya Thea.

Setelah helikopter terbang pergi, Nyonya Thea datang ke sini.

“Ayah, kamu membiarkan Jessy ke mana? Kenapa menggunakan helikopter khusus yang mengantarnya?”

Nada suaranya terdengar tidak puas yang tak tersembunyikan, mencibir dan bertanya.

Kakek David meliriknya, menundukkan mata berkata: “William disana membutuhkan Jessy untuk pergi, dan aku mencari orang mengantarnya pergi.”

Selesai berkata, dia juga tidak peduli apakah Nyonya Thea masih memiliki keraguan, memijat pinggang tuanya sambil mengomel dan pergi.

“Haiks, sudah lelah selama setengah hari, harus kembali dan beristirahat dulu.”

Nyonya Thea melihat sosok kepergian mereka, dan melihat arah kepergian helikopter, dia mengerutkan keningnya dan pergi.

Tidak boleh, dia harus memikirkan cara untuk memisahkan William dan Jessy si wanita murahan itu.

Ini baru pisah berapa hari sudah tidak tega, dan harus menyuruh Kakek David mencari orang mengantarnya pergi.

Dan semua ini, Jeanne sama sekali tidak tahu.

Dia mengikuti Charles berangkat selama beberapa jam, akhirnya tiba di negara G.

Sekarang negara G telah malam, terpaksa mereka hanya bisa mencari tempat menginap dulu.

“Beristirahat lebih awal, besok pagi kita akan pergi mencari orang.”

Charles mengantar Jeanne sampai di luar pintu dan memberitahunya.

Jeanne mengangguk, “Merepotkanmu!”

Kemudian keduanya kembali ke kamar masing-masing.

Jeanne setelah mandi, kemudian terbaring di ranjang. Tetapi tidak peduli bagaimanapun dia tetap tidak dapat tidur.

Dia khawatir dengan William, juga tidak tahu apakah Mogan dan Moli sudah menemukan William.

Dia berharap besok bisa mendapatkan kabar baik dari Charles.

Dia mengatakan dalam hati, sendirian berpikir sembarangan tentang banyak hal dan kemudian tertidur.

Dan tepat ketika dia tertidur lelap, Charles yang di sebelah masih sedang sibuk.

Jangan melihat dia berpura-pura santai di depan Kakek David dan Jeanne, sebenarnya dia sangat khawatir tentang William.

Karena dia lebih mengerti William dari siapapun dalam keluarga Sunarya, dia tahu William adalah orang yang luar biasa.

Dan sekarang kehilangan kontak pasti tidak begitu sederhana.

Terlihat dia duduk di meja baca dalam kamar, jarinya tak berhenti mengetik di keyboard, akhirnya muncul sebuah video, dalamnya sedang menayangkan video William tiba dan menginap ke hotel di negara G.

Charles melihat ini dan merasa lega.

“Bisa menemukan jejak, kelihatannya masalah ini tidak terlalu parah, sisanya menunggu besok pergi ke hotel baru menyelidikinya.”

Dia mengomel sendiri, kemudian setelah mandi dia langsung beristirahat.

……

Hari berikutnya, Jeanne karena mengkhawatirkan William, dia bangun lebih awal.

Dia selesai berpakaian rapi kemudian keluar dan menemukan bahwa Charles di sebelah masih belum ada gerakan, dia ingin mengetuk pintu tetapi takut mengganggunya, sehingga dia menjadi sangat ragu.

Teat ketika dia tidak bagaimana kemudian, pintu kamar Charles akhirnya terbuka.

“Nona Jessy.”

Charles melihat Jeanne yang di luar pintu, menatapnya agak kaget, tetapi dengan cepat sadar kembali, dan menyentuh hidung dengan malu-malu, “Maaf, semalam mencari info sampai malam, jadi bangun agak telat.”

Jeanne melihat situasi ini, malah sedikit segan: “Tidak apa-apa, aku yang terlalu terburu-buru.”

Dia berkata, menekan kekhawatiran dalam hati, dan mengajak Charles makan bersama.

Sambil makan, Jeanne bertanya padanya: “Oh ya, Tuan Hendrawan, bagaimana kita pergi mencari William?”

“Panggil aku Charles, aku dan William adalah teman baik, tidak perlu begitu segan.”

Charles agak tidak biasa mendengarnya memanggil Tuan Hendrawan, tersenyum berkata: “Mengenai William, aku semalam sudah mendapatkan hotel yang dia tinggali, setelah makan kita langsung ke sana.”

Jeanne mendengar ini, kesenangan di wajahnya tak tersembunyikan.

Dia mempercepat kecepatan makan, membuat Charles tertegun.

Namun dengan cepat mengabaikan, mengamati Jeanne dengan tertarik.

Jeanne dengan cepat merasakan pandangannya, dia menyangka karena dirinya makan dengan cepat jadi tertinggal nasi di wajahnya.

Sehingga dia menyentuh wajahnya, dan tidak menemukan nasi bahkan sup pun tidak ada.

“Ada apa?”

Dia dengan tidak mengerti dan menatap pada Charles.

Charles tersenyum, dan menggelengkan kepala berkata: “Tidak apa-apa, aku hanya penasaran mengapa kamu berpikir menikah dengan William si bocah itu, dan kelihatannya sangat mempedulikannya.”

Jeanne mendengar perkataan ini, wajahnya agak tegang dan malu.

Wajahnya yang putih memerah, ditambahkan sinar cahaya dan bentuk fitur wajah yang indah, membuat Charles tertegun.

Jeanne tentu merasakan pandangan Charles, meskipun tidak membuat orang tidak nyaman, namun menatapnya seperti begini, membuatnya terasa aneh.

“Charles?”

Jeanne menggoyangkan tangannya dan memanggil.

“Maaf, tadi sekarang memikirkan sesuatu.”

Charles batuk ringan, menyembunyikan keanehan dirinya dan menjelaskan.

Jeanne mengangguk, juga tidak peduli dan terus makan.

Charles melihat situasi ini, dia sepertinya masih ingin menanyakan sesuatu, tetapi perkataan sampai di mulut akhirnya ditelan kembali olehnya.

Masalah-masalah ini daripada bertanya pada wanita ini lebih baik menunggu menemukan William, kemudian menyuruhnya menjelaskan untuk dirinya.

Dengan begini, setelah makan keduanya pergi ke hotel William tinggal.

“Permisi, Tuan ini memesan kamar di sini, di lantai berapakah?”

Charles mengeluarkan foto William dan bertanya di resepsionis hotel.

“Maaf, kami tidak boleh membongkar data pelanggan.”

Resepsionis menjawab.

Jeanne berkata dengan panik: “Aku adalah istrinya, memberitahuku tidak termasuk membongkar.”

Resepsionis menatapnya dan sedikit ragu.

Jeanne melihat situasi ini, melaporkan sedikit info William, akhirnya mendapatkan kepercayaan resepsionis.

“Ok, Nona kami percaya padamu.”

Resepsionis mengatakan bahasa Inggris yang lancar menjawab Jeanne, tetapi sampai akhir kata, dia berkata dengan nada meminta maaf: “Tuan ini tidak pernah kembali setelah hari kedua, sepertinya sudah pergi.”

Jeanne mendengar ini, wajahnya agak berubah dan menatap pada Charles.

Charles tidak dapat melayaninya, mengerutkan kening bertanya, “Apakah dia sudah check-out?”

Resepsionis menggelengkan kepala: “Kalau ini memang tidak ada.”

Charles mendengar ini, matanya bersinar terang: “Bolehkah membawa kami masuk ke kamar untuk melihat? Aku curiga teman kami mungkin telah terjadi sesuatu.”

Resepsionis tertegun sejenak, akhirnya setuju.

Karena Negara G sangat kacau, orang yang datang dari luar negeri terjadi sesuatu di sini adalah hal yang sering terjadi.

“ikuti aku.”

Dia membawa keduanya naik ke lantai atas, beberapa menit kemudian berdiri di depan pintu kamar William.

“Di sini.”

Resepsionis membuka pintunya, pemandangan di dalam muncul di depan keduanya, sangat bersih, kelihatannya seperti tidak pernah ditinggali orang.

Charles melihat situasi ini, alisnya sedikit berkerut.

Dia adalah seorang polisi forensik investigator, kalau William benar terjadi sesuatu, dan TKP nya ada kerusakan, itu sama sekali tidak sulit untuk diselidiki.

“Apakah kamar pernah dibersihkan?”

Resepsionis menggelengkan kepala: “Tidak pernah.”

Charles mengerutkan kening, dan tidak mengatakan apapun lagi, dan menyuruh resepsionis pergi.

Setelah orang itu pergi, di melihat dan memeriksa di sekitar.

Jeanne mengikuti di belakang, dan menemukan barang bawaan William masih ada di sini, tetapi orangnya tidak, tiba-tiba ketidaktenangan dalam hatinya semakin membangkit.

“Barang-barangnya masih ada, namun orangnya tidak ada, hanya ada satu kemungkinan.”

Charles berputar di kamar satu putaran dan berkata dengan wajah buruk.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu