Wanita Pengganti Idaman William - Bab 305 Sakit Hingga Tidak Terkira

Ibukota , gedung administrasi.

Tuan Delores baru selesai menyelesaikan pekerjaannya, berencana kembali untuk menyelesaikan masalah keluarganya.

Siapa sangka baru naik lift dan turun, sudah dihadang oleh orang.

“Tuan Delores, tuan kami ingin berbicara dengan anda.”

Pria ini berbicara dengan nada tegas dan tidak bisa dibantah.

Tuan Delores menatapnya dengan wajah serius, tatapannya melewati pria ini, langsung melihat kearah mobil mewah yang pintunya terbuka.

“Baiklah, aku ikut dengan kalian.”

Setelah dia berpikir sejenak, mengangguk dengan penuh perhitungan.

Namun asisten disampingnya sangat khawatir.

“Pak Direktur?”

Tuan Delores meliriknya dengan tatapan menenangkan, lalu ikut bodyguard berjalan kearah mobil.

Setelah dia naik mobil, begitu melihat pria didalam mobil, ada rasa bingung di matanya.

Bukan karena ia kenal dengan pria ini, melainkan terkejut oleh aura yang dipancarkan pria ini.

Melihat pria berwajah tampan bermata indah dibawah cahaya lampu mobil berwarna kuning keemasan.

Duduk bersandar dengan santai dikursi mobilnya, kakinya yang jenjang disilangkan dengan santai, namun ini merupakan posisi yang paling santai.

“Tuan Delores, tidak disangka-sangka kita bisa bertemu dalam kondisi seperti ini.”

Dia tersenyum tipis sambil memainkan korek ditangannya.

Tuan Delores melihat api kecil yang menyala itu dengan tatapan waspada.

Dari perkataan pria ini, bisa didengar dengan jelas kalau pria ini tahu jelas statusnya.

Namun ia malah tidak mengenal pria ini.

“Maaf, siapa anda?”

Dia bertanya dengan hati-hati.

Pria ini tentu saja bisa merasakan kewaspadaannya, tersenyum dengan tipis : “Margaku Newton, namaku Leon.”

Setelah Tuan Delores mendengarnya, ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.

Bukan karena hal lain, melainkan karena nama Leon Newton dia sudah sering mendengarnya, bisnis yang ia lakukan adalah bisnis ilegal, dan merupakan orang yang paling merepotkan di beberapa divisi mereka.

Juga karena dia tahu orang ini melakukan bisnis ilegal, namun tidak bisa mendapatkan buktinya.

“Ternyata Tuan Newton, entah apa maksud anda seperti ini?”

Hatinya penuh dengan beraneka ragam perasaan yang berkecamuk, namun ia tidak menunjukkannya, hanya bertanya dengan sungkan.

Leon yang melihat pertanyaannya yang penuh kemunafikan, tersenyum dengan cukup palsu.

“Tuan Delores, tidak perlu begitu tegang, bisa dikatakan kita sekarang adalah sekeluarga.”

Tuan Delores mengetatkan bibir, tatapannya terlihat menolak.

Bagaimanapun dia sebagai pejabat, paling anti berhubungan dengan orang dari dunia hitam seperti mereka.

“Tuan Newton bercanda saja.”

Mendengar ucapan Tuan Delores, alis Leon mengangkat : “Kelihatannya Tuan Delores sampai sekarang masih belum tahu siapa ayah dari anak diperut putri anda.”

Tuan Delores tercengang.

“Bagaimana mungkin?”

Dia bertanya dengan wajah penuh tanda tanya dan tegang.

Leon melihat reaksinya tentu saja tahu kalau Tuan Delores sedang marah, namun ia sama sekali tidak peduli, ia langsung mengatakan tujuannya memanggilnya datang.

“Aku tahu mungkin Tuan Delores tidak begitu suka denganku, namun aku rasa hal ini tetap harus segera kita luruskan, dan mengesampingkan beberapa hal, yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara menyelamatkan Alexa, iya kan?”

Tuan Delores melihatnya dengan dingin tanpa mengatakan apa-apa.

Leon tidak peduli, lanjut berkata : “Aku tahu anda sudah menyuruh orang menangkap Jessy untuk mengancam William, dan William sudah menyetujui persyaratan yang kalian ajukan, namun, hal dibelakangnya, aku rasa tidak pantas jika Tuan Delores apalagi keluarga Delores yang turun tangan langsung.”

Seiring perkataan yang ia ucapkan, mata Tuan Delores menatap semakin tajam.

Kelihatannya Leon sudah memiliki persiapan sebelum datang dan sudah menyelidiki seluruh pergerakan mereka.

“Apa yang ingin kamu katakan?”

Tuan Deloes menatap tajam Leon dan berkata.

Leon tersenyum dan berkata dengan nada yang tidak bisa dibantah : “Aku akan menggantikanmu pergi barter dengan William.”

Tuan Delores hanya menatapnya namun tidak menjawab.

Dia terdiam sejenak lalu berpikir sejenak, tidak lama berselang ia mengangguk dan menyetujui.

“Apa yang Tuan Newton katakan benar, masalah ini memang agak sulit jika aku yang maju, jika Tuan Newton berniat, maaf merepotkan.”

……

Disaat yang bersamaan, William juga sudah tiba di kantor polisi.

Kepala polisi yang menyambutnya langsung.

“Presdir Sunarya, angin apa yang membawamu datang, ayo, kita mengobrol di kantor, kebetulan ada teh bagus yang baru saja dikirimkan, anda bisa mencicipinya dulu.”

Dia menyambut sambil tersenyum, William menolak.

“Tidak perlu, kedatanganku kali ini karena ada urusan yang harus diselesaikan.”

Dia berkata sambil menunjuk Alexa, “Aku sekarang ingin membawa pergi orangnya, apakah bapak kepala bisa mengijinkannya?”

“Tentu saja mengijinkan, jika Tuan William menginginkannya, silakan bawa saja.”

Dengan begitu, Alexa dilepaskan.

Tadinya dia mengira orang tuanya akan membebaskannya dengan mencari koneksi, namun tidak menyangka malah melihat William.

Tiba-tiba, tatapannya terlihat rumit dan penuh haru.

“Kak William………”

William mendengar suara ini, alisnya mengkerut.

“Bawa dia naik keatas mobil!”

Dia bahkan menatap Alexa pun tidak, setelah berpesan pada Hans dengan suara tegas, langsung naik keatas mobil tanpa berpaling.

Melihat kondisi ini, Alexa ingin mengejarnya, namun malah dihadang oleh Moli.

“Nona Alexa, silahkan naik mobil!”

Dia berkata sambil memberikan isyarat pada bodyguard disampingnya.

Lalu mereka membawa Alexa naik ke mobil yang lainnya.

“Apa yang kalian lakukan, lepaskan!”

Alexa memberontak, namun tidak berguna sama sekali.

Mobil langsung dinyalakan dan melaju.

Di pihak lain, Keluarga Delores.

Jeanne sudah disiksa oleh Nyonya Delores sampai pingsan.

Namun masih belum bisa menghapuskan kebencian dihati Nyonya Delores.

Tepat ketika dia ingin menyuruh orang untuk menyiram Jeanne sampai sadar, Tuan Delores pulang.

“Kenapa kamu memukulnya sampai seperti ini?”

Tuan Delores melihat Jeanne yang penuh luka seperti ini, langsung mengkerutkan alis dan bertanya dengan tidak senang.

Dan ini membuat Nyonya Delores semakin tidak senang.

“Kenapa tidak boleh dipukul, dia sudah membuat Alexa kita menderita begitu banyak, tidak membunuhnya sudah baik sekali padanya!”

Tuan Delores melihatnya begitu marah, ia malah berdebat dengannya.

“Tuan Newton, dia sampai menjadi seperti ini, kelihatannya William tidak akan melepaskannya begitu saja, perlukah kita mempersiapkan rencana kedua?”

Dia berbalik dan bertanya dengan penuh rasa khawatir.

Sekarang Nyonya Delores baru menyadari Leon yang berada disamping Tuan Delores, wajahnya tampak kaget juga penasaran.

Sebelum dia membuka mulut untuk bertanya, Leon sudah berkata duluan : “Rencana kedua tentu saja perlu, kamu bersihkan dulu wanita ini, waktu yang ditentukan sudah hampir tiba, aku harus segera kesana.”

Tuan Delores mengangguk, ia memanggil kepala pelayan untuk menyuruh orang membersihkan Jeanne.

Dan karena gerakan ini membuat Jeanne tersadar karena sakit.

Dia merasa ada yang membuka pakaiannya, namun karena sekujur tubuhnya penuh luka ia tidak bisa memberontak, ia hanya bisa pasrah membiarkan para pelayan menggantikan pakaiannya.

Lalu dia dibawa keluar kamar, melihat Tuan dan Nyonya Delores menyerahkannya pada seorang pria asing, ekspresinya langsung berubah.

Namun belum sempat bertanya, ia sudah dipukul sampai pingsan.

Dan entah sudah berapa lama, ketika ia tersadar, dirinya sudah terikat didalam mobil.

Dia mengingat kejadian dirinya dipukul pingsan, ekspresi wajahnya berubah drastis.

Karena ia tidak tahu Tuan dan Nyonya Delores menyerahkannya pada siapa, bahkan tidak tahu akan dibawa kemana.

Dia memaksakan dirinya untuk tetap tenang, disaat bersamaan juga menahan rasa sakit ditubuhnya, berusaha duduk untuk melihat situasi disekitar.

Namun ia terlalu meninggikan dirinya sendiri, beberapa gerakannya sama sekali tidak berguna, malah hanya membuatnya capek hingga ngos-ngosan, sekujur tubuhnya sakit hingga tidak terkira.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu