Wanita Pengganti Idaman William - Bab 260 Bawa Kamu Refreshing (1)

Setelah William mendengar ini, hatinya terasa berat.

Dia mengangkat kepala lalu menatap Zoey, dia bertanya dengan suara yang dingin.

“Kenapa tidak ada orang yang melapor kepadaku tentang masalah ini?”

Zoey terpana, lalu buru-buru menjawab : “Kemarin Celica sudah lapor tentang masalah ini, dia bilangnya pihak Group Bonhem yang buka suara duluan, mereka minta setengah dari orderan kita, jadi sub-vendor kan ke mereka, barulah mereka mau mensupply bahan material untuk kita, pagi ini aku sudah berdiskusi dengan atasan, dan rasanya cara seperti ini juga boleh, baru saja ingin lapor ke anda.”

William hanya menatapnya, dan tidak berkata sepatah katapun.

Zoey mengamati keadaan, dia tidak memahami pemikirannya, jadi hanya bisa terus menjelaskan.

“Saya sudah memikirkannya, Group Bonhem adalah salah satu produsen pakaian terbaik dalam negeri, pabrik-pabrik yang berada di bawah naungannya, baik itu hasil produksi maupun kualitasnya terjamin, dan juga dengan kerja sama dari mereka, maka kita bisa menyelesaikan orderan tepat waktu sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan oleh pelanggan, dengan begitu kita tidak perlu membayar uang ganti rugi.”

Selesai mendengar perkataan Zoey, William akhirnya yakin kalau semalam itu Jessy benar-benar sedang membicarakan urusan kantor, dan bukan demi mencari keuntungan untuk perusahaan keluarganya.

Ditambah lagi setiap langkah dan pertimbangannya semua demi perusahaan, namun dia malah mengucapkan perkataan yang sangat keterlaluan…

Tiba-tiba perasaan yang susah dijelaskan berkecamuk dalam hatinya.

“Kalau begitu, untuk masalah ini jalankan sesuai dengan ide Jessy.”

Dia melonggarkan dasinya, dan bicara dengan gusar.

Begitu Zoey mendengarnya, justru dia yang merasa aneh.

Bukankah hal ini diurus oleh Celica?

Tapi belum sempat dia membuka mulutnya, William sudah lanjut berbicara : “Karena sudah pasti mau kerja sama dengan mereka, maka harus dibicarakan dengan jelas ke Group Bonhem, mereka harus menyelesaikan orderan dalam tenggat waktu yang ditetapkan oleh pelanggan.”

Zoey hanya mengangguk.

Kemudian William masih berpesan beberapa hal, lalu mengajak Hans pergi.

Tepat pada saat pintu lift terbuka, Celica sedang berjalan masuk dari pintu utama.

Dia melihat wajah dingin William yang berjalan kearahnya, sorot matanya terlihat terkejut.

“William, tumben kamu datang ke kantor?”

Dia menyapa duluan, bahkan dia belum sempat tersenyum sudah berbicara.

Dia melihat kalau William sama sekali tidak mempedulikannya, dan seakan-akan mengganggapnya tidak ada lalu berlalu begitu saja disampingnya.

Dalam sekejap, dia tidak mempercayai apa yang dilihatnya lalu dia menengok dan melihat punggung William yang semakin menjauh.

Dia bahkan tidak tahu kalau yang ada di dalam pikirannya William saat ini adalah kejadian semalam ketika Jeanne pergi dengan raut wajah yang sakit hati.

……

Disaat yang bersamaan, di rumah sewaan.

Jeanne berada disini semalaman, tapi tetap saja tidak ada pemikiran untuk pergi.

Dia membereskan kembali barang-barang yang semalam belum sempat dibereskan, lalu memanggil food delivery, dan duduk di sofa sambil istirahat.

Lalu dia mengambil handphone dan mulai mencari informasi di forum desainer luar negeri.

Baru saja dia mulai login, handphonenya langsung bergetar tak berhenti.

Dia hanya melihat notifikasi di laman web, yang berarti kalau cukup banyak orang yang memberikan review bagus untuk dia.

Dia melihat sekilas, lalu membuka halaman web utama.

Dan melihat jumlah followernya sudah bertambah hingga jutaan.

“Oh Tuhan, sejak kapan jadi sebanyak ini.”

Dia terkejut melihat angka tersebut, dia juga tak sabar lalu tangannya mulai menggulung layar ke bawah, dan melihat banyak orang yang meninggalkan pesan dan memberikan penilaian.

“Long, kapan desainmu ini bisa dijual?”

“aku suka sekali desainmu, sangat memiliki aura!”

“Long, kenapa belakangan ini kamu tidak mengeluarkan desain baru lagi?”

“Oh, Tuhanku, Long, kamu jangan sampai berhenti berkarya, kami ingin melihat desainmu yang terbaru.”

“Sama dengan yang diatas, aku minta dirimu keluarkan desain yang terbaru, supaya aku bisa cari inspirasi .”

Melihat semua pesan tersebut, perasaan Jeanne yang tadinya sedang tertekan, perlahan mulai hilang.

Bibirnya yang tadi terkatup erat-erat perlahan mulai sedikit tertekuk.

Terutama setelah dia melihat komen di bagian bawah, kalau banyak desainer baru yang berusaha melucu sambil meminta gambar desain yang terbaru, dia tak tahan dan tertawa membacanya, disaat yang bersamaan dia juga teringat desain yang baru.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu