Wanita Pengganti Idaman William - Bab 173 Selamatkan Aku

Bab 173 Selamatkan Aku

Ketika Jeanne kembali sudah tengah malam, dia terasa sangat lelah.

Dia baru saja mengambil alih posisi direktur, ditambah merek baru di tangannya, ada terlalu banyak hal untuk dikendalikan, dia sangat berharap dia sendiri bisa dibagi menjadi beberapa bagian untuk bisa menangani semuanya sekaligus.

Tepat ketika dia ingin kembali masuk untuk beristirahat, siapa sangka baru saja masuk rumah, Merry bergegas datang.

“Nyonya muda, akhirnya kamu kembali.”

Jeanne mendengarkan ini, langsung terasa ada yang salah, berhenti melangkah dan bertanya: “Apa yang terjadi?”

“Nona dari Keluarga Delores, datang mencari Tuan muda satu jam yang lalu, katanya Nyonya Thea membiarkan dia datang untuk mengantar makanan, dan setelah naik keatas tidak turun-turun sampai sekarang!”

Merry segera melaporkan, Jeanne kaget terdengar ini, segera naik ke lantai atas.

Tetapi tidak menemukan orangnya di ruang belajar, dia langsung berjalan ke arah kamar tidur.

Dia berjalan dengn langkah besar, tangannya memegang di gagang pintu dan mendorong membuka pintu.

Pada saat itu, pemandangan di dalam kamar membuatnya tegang bahkan pernapasan pun terhenti, dadanya bagai tersumbat oleh sesuatu, rasa masam yang tidak dapat diungkapkan membangkit dihatinya.

Dia dengan tidak percaya melihat pada segala sesuatu yang ada di depannya.

Di dalam kamar itu, terlihat pakaian-pakaian berserakan di lantai.

Dan ranjang besar milik dia dan William, sekarang sedang terbaring wanita lain.

Dan di samping wanita itu adalah suaminya sekarang!

Dan pada saat ini, Alexa yang berbaring di ranjang berpura-pura bangun dan duduk di tempat tidur.

“Kenapa jadi begini?”

Dia berpura-pura panik, melakukan tindakan ingin melarikan diri.

Tepat ketika dia hendak bangun dari tempat tidur, dia akhirnya menemukan Jeanne yang sudah lama berdiri di pintu, dan tiba-tiba menjadi panik.

“Jessy, kapan kamu kembali?”

Dia bertanya, dan pada saat yang sama dia kembali ke tempat tidur, mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya yang hampir telanjang, dan saling menatap dengan Jeanne.

Jeanne menatapnya dengan tatapan dingin.

Dia berpura-pura seperti benar-benar terjadi sesuatu, , tetapi wajahnya tidak panik, dan bahkan ada provokasi dan rasa bangga yang samar terlihat di matanya.

Jeanne melihat situasi ini, matanya menimbulkan kemarahan.

Dia tanpa berekspresi, selangkah demi selangkah mendekati Alexa.

“Apa yang ingin kamu lakukan? Jangan lupa masih ada kak William disini!”

Alexa melihat Jeanne mendekatinya tanpa berkata apapun, dalam ketakutan dia tidak lupa mengingatkannya dengan bangga.

Jeanne mendengar kata-katanya, melirik pada William yang tertidur di ranjang, kemarahan dalam hatinya semakin bangkit.

Dia benar-benar tidak dapat membayangkan, seseorang dapat betapa tidak tahu malu, berinisiatif menaiki ranjang suami milik orang lain!

Masih berani berteriak dengan istri aslinya!

Dia mendekati tempat tidur, berdiri menatap pada Alexa, kedinginan di matanya tidak berhenti berkumpul.

Alexa merinding dan bulu kuduknya berdiri karena tatapan Jeanne.

Saat dia bersiap untuk bertanya apa yang dia lihat, dia melihat Jeanne tiba-tiba bergerak.

Kemudian lengannya ditarik dan seluruh tubuhnya diseret keluar dari tempat tidur.

Dia tidak memiliki tindakan pencegahan dan jatuh langsung ke lantai, dan dia sangat marah.

“Jessy, apa yang kau lakukan!”

Jeanne menarik tangannya dengan kuat dan berjongkok di depannya. Menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam dan berkata: “Lakukan apa? Hey, Alexa, aku benar-benar salah menilaimu, hanya dengan mengantar makanan kamu bisa antar sampai naik ke tempat tidur!”

Dia selesai berkata, suaranya menjadi sangat kejam: “kamu benar-benar memiliki keberanian, hanya untuk kepentingan dirimu sendiri, kamu menyeret semua orang jatuh ke air, masalah ini kalau tersebar keluar, jangankan keluarga William, keluargamu juga akan ikut malu.”

Ketika Alexa mendengar kata-katanya, dia tentu merasakan rasa asam dari kata-katanya dan tersenyum bangga.

“Bagaimana, melihat aku dan Kakak William bercinta, hatimu merasa tidak nyaman?” Jeanne melihat dia sekarang masih dengan tidak tahu malu mengatakan masalah menaiki ke ranjang, tersenyum dingin berkata, “Ya, aku tidak nyaman........”

Kata-katanya belum selesai, dan Alexa tidak sabar untuk terus merangsangnya.

“Hehe.. Jessy, aku memberitahumu, masih banyak hal yang akan membuatmu merasa tidak nyaman!”

Dia berkata dengan tatapan yang penuh bangga, berkata dengan tegas: “Setelah malam ini, aku akan membiarkanmu menjadi wanita yang di tinggalkan dalam keluarga William.”

Jeanne mendengarkan kata-katanya yang arogan, dan sudut mulutnya terangkat dingin: "Benarkah? Tapi kamu sepertinya lupa, malam ini belum terlewati, dan sekarang aku masih seorang Nyonya muda Sunarya!"

Kata-kata Alexa belum terkatakan, tidak menunggunya membantah, Jeanne sekali lagi berbicara.

“Lupa memberitahumu, aku orangnya paling benci pada seseorang yang berkata kejam padaku, dan yang membuatku tidak nyaman, aku akan membuat orang itu lebih tidak nyaman!”

Selesai berkata, dia menghadap pintu dan berteriak: “Merry, bawa masuk tali untukku, ikat pada wanita ketiga ini yang tidak tahu malu, dan biarkan kakek dan tuan muda untuk menanganinya.”

“Siap, Nyonya muda!”

Merry memang membawa orang menunggu di luar pintu, dan sekarang mendapatkan perintah, dia segera masuk.

Alexa memandang pada beberapa pembantu yang masuk, dia merasa malu dan marah.

“Jessy, beraninya kamu!”

Jeanne sama sekali tidak mempedulikannya, dia menatap pada William yang tertidur di ranjang dengan penuh keraguan.

Dia merasa sangat aneh.

Dia sudah hampir berkelahi dengan Alexa, tetapi pria ini sama sekali tidak bergerak.

Disaat dia berpikir, telinganya terdengar teriakan marah dari Alexa.

“Dasar murahan, lepaskan aku, percaya tidak aku akan membiarkan Tante Thea untuk memecatmu!”

“Jessy, beraninya kamu melakukan ini padaku, Tante Thea pasti tidak akan melepaskanmu, dan juga kak William.”

Alexa berusaha keras menolak pada beberapa pembantu, tetapi itu tidak berguna, dengat cepat dia siap diikat oleh pembantu-pembantu itu.

“Sumbat mulutnya, jangan mengganggu orang-orang di rumah utama!”

Jeanne mengerutkan alisnya dan memberi perintah.

Merry segera menerima perintah, sembarangan mencari sehelai kain di lantai, dan memasukkannya ke dalam mulut Alexa.

“uhh....”

Alexa hampir saja gila, memelototi Merry dan Jeanne dengan kejam.

Tetapi Jeanne tidak mempedulikannya, melihat dia menjadi diam, langsung berjalan ke arah tempat tidur.

Dia datang di samping William, melihat pakaiannya yang berantakan, alisnya berkerut dan dia menggulurkan tangannya.

“Ayo bangun.....”

William digoyangkan dua tiga kali, tetapi sama sekali tidak ada tanda-tanda akan bangun.

Jeanne mengerutkan kening, rasa keanehan di dalam hatinya semakin kuat, tetapi dia menekannya dan terus memanggilnya.

Tidak tahu berapa lama terlewati, William akhirnya mulai sadar.

Dia membuka matanya, terlihat Jeanne berekspresi serius, dengan ragu dia bertanya, “kapan kamu kembali?”

Jeanne menatap padanya, tiba-tiba dia tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Dan di sebelahnya, Alexa melihat William telah bangun, seperti menemukan seorang penyelamat, ingin berteriak memanggil.

Tetapi dia lupa, mulutnya disumbat, jadi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya bisa mengeluarkan suara “uh....uh...”.

Tetapi meskipun begitu, dia tetap mendapatkan perhatian dari William.

Dia melihat ke samping, ketika melihat orang yang berteriak adalah Alexa, matanya penuh kejutan.

Hanya terlihat seluruh tubuh Alexa dalam keadaan buruk, tidak hanya diikat, seluruh tubuhnya dibungkus dengan selimut, bagai sebiji pangsit.

Terutama dia melihat William menemukan dirinya, dia berteriak lebih ganas.

“uh....uh....” Kakak William selamatkan aku.

Sayangnya William sama sekali tidak mengerti, malah mengerutkan alisnya dan menatap pada Jeanne.

“Apa yang telah terjadi di sini?”