Wanita Pengganti Idaman William - Bab 64 Membuat Orang Tergoda

Bab 64 Membuat Orang Tergoda


Didalam kamar, Jeanne sedang akan mandi dan tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu dari luar.


Tidak menunggu responsnya, ia sudah mendengar langkah kaki di dalam kamar dan kemudian suara dari bibi Wang.


“nyonya muda, nyonya Thea menyuruhmu untuk pergi ke rumah kakek.”


Mendengarkan kata-kata itu, Jeanne jelas menyadari akan terjadi sesuatu hal.


Dan bibi Wang yang tidak menunggu responnya langsung masuk ke kamar, membuatnya sangat tidak senang.


Mulutnya berdengus dan menjawab dengan acuh tak acuh: “aku sudah tahu, kamu pergi dulu, aku akan menyusul.”


Dia berkata, tetapi ia tidak menggerakkan tubuhnya.


Dan juga bibi Wang tidak pergi.


Dia memandang pintu kamar mandi, dan menjawabnya: “nyonya muda, nyonya Thea memerintahku untuk menunggu dan pergi bersama kamu”


Mendengar kata-kata itu. Jeanne mengerti arti kata itu dan mengangkat alisnya.


“kemungkinan bibi Wang akan menunggu lama, aku masih belum siap mandi.” 


Bibi Wang berkata dengan polos: “tidak masalah, saya bisa menunggu nyonya Jessy.”


Melihat situasi ini, Jeanne melontarkan kata-kata sarkasme.


“baiklah kalau begitu, bibi Wang terus menunggu.”


Habis berbicara, mengisi air untuk mandi, gerakannya sangat lembut dan lambat, seolah-olah ia tidak buru-buru.


Bibi Wang sudah menunggu lama di luar dan mengerutkan alisnya, melihat suara air di dalam kamar mandi tak henti-henti, tampaknya belum siap mandi.


Dia bahkan tidak mendesaknya lagi, dan ia langsung pergi.


***Ruang Tamu***


“bibi Wang, kenapa perginya begitu lama?”


Nyonya Thea melihat bibi Wang yang kelamaan pulang kemudian ia bertanya dengan tidak senang.


Kemudian dia menyadari bibi Wang kembali tanpa membawa Jessy, dan berkata dengan berat: “dimana Jeanne? Bukankah menyuruhmu memanggilnya untuk datang?” 


“aku sudah menyampaikan perkataan nyonya Thea dan menyuruh nyonya Jessy untuk datang, tetapi nyonya Jessy masih mandi, dan mengatakan akan datang setelah ia selesai mandi.”


Dia berkata, menyampaikan semua dialog pembicaraan antara dia dan Jeanne, membuat Nyonya Thea semakin marah.


Dan menolak dengan banyak alasan, wanita pelacur ini sangat jelas ingin membuang muka.


Disamping itu Alexa juga menambah api, biar nyonya Thea memutuskan keputusan, dan saat Jeanne datang dia akan memberi pelajaran berat kepada Jeanne.


Tidak tahu sudah tunggu berapa lama, Jeanne perlahan-lahan berjalan masuk ke rumah kakek.


Dia melirik ke ruangan tamu, melihat Alexa juga di sana, ia sedikit mengerutkan alisnya, dan langsung menatap ke nyonya Thea yang ekspresiya terlihat sangat buruk.


“ada apa mama mencari aku?”


Nyonya Thea memandangnya, dan berkata dengan aneh: “Jessy, kamu membiarkan aku menunggu begitu lama, beraninya kamu, apa karna ada William yang membela kamu, apakah kamu menganggap aku sebagai ibu mertua?”


Jeanne tahu karena kelamaanya telah membuat dia sangat marah, kemudian ia berkata: “Ma, kamu telah salah paham, tadinya aku sedang mengoles obat di bak mandi, kamu juga tahu bahwa lutut aku pernah terluka sebelumnya, dan dokter memberitahu agar aku merawatnya.


Mendengar kata-kata itu, nyonya Thea tahu itu hanya alasannya, tetapi ia tidak bisa membantah Jeanne, napasnya tersumbat di dada dan membuatnya sangat tidak nyaman.


 “yah, aku tidak memperdebatkan lagi masalah ini, mari kita perdebatkan masalah lain”


Dia menarik napas dalam-dalam, memandang kembali ke Jeanne, dan berkata dengan suara berat: “aku mendengar bahwa kamu telah membuat banyak masalah di perusahaan hari ini, meskipun kamu adalah nyonya muda di rumah keluarga Sunarya ini, tetapi saat di perusahaan, identitas kamu sudah berbeda, perusahaan itu berurusan dengan bisnis, tidak ada kaitan dengan hubungan rumah, apakah kamu mengerti? Kedepannya kamu harus displin dalam perusahaan, jika aku tahu kamu mencari masalah lagi, kamu tidak perlu kerja lagi!”


Mendengar kata kata itu, Jeanne hampir marah.


Dia membalik kelopak matanya dan memandang ke Alexa, dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi.


wanita ini benar-benar bertingkah dulu baru mengeluh.


Alexa tampaknya menyadari pandangannya, ia langsung melihatnya dengan sombong.


Jeanne melihat itu, ia tersenyum dengan acuh tak acuh.


“Ma, aku sangat jelas tahu perusahaan ini adalah tempat bekerja, tetapi masih ada beberapa hal di dalamnya takutnya ada orang lupa memberitahumu.”


Dia berkata, dan langsung memandang Alexa.


 Mendengar kata-kata itu, intuisinya memburuk, Jeanne akan menceritakan hal-hal yang di simpan olehnya.


“Ma, saya juga paham, William membiarkan aku pergi ke perusahaan, untuk membantu membuat desain produk, bukan untuk mejalankan tugas seperti asisten, kemudian aku tidak pergi mencari William, hanya saja kebetulan bertemu dengan William saat aku mau keluar, dia melihat aku sangat terkejut, dan langsung menanyakan situasi aku saat itu, tentu saja aku tidak akan berbohong pada William, jadi aku mengatakan yang sebenarnya terjadi.”


Berkata sampai sini, Jeanne berhenti sebentar.


Dia melihat wajah nyonya Thea setengah percaya, kemudian melanjutkan berkata: “kalau kamu tidak percaya, boleh menanyakan ke William untuk melihat apakah aku berbohong.” 


Nyonya Thea tidak menyangka dalamnya masih ada begitu banyak masalah, ekpresi awalnya yang tidak percaya sekarang malah berubah menjadi memikirkan masalah ini.


Dia menyampingkan kepalanya memandang Alexa, dengan diam-diam dia bertanya, apa yang terjadi.

Alexa agak panik, tetapi dia masih memaksakan dirinya untuk tenang, dan menjelaskan: “tante, saat itu aku melihat orang-orang pada sibuk dengan pekerjaan mereka, hanya Jessy sendirian yang sedang kebosanan menganggur, baru aku memberi tugas asisten kepadanya.”


Dia berkata, dengan hati-hati mengamati ekspersi nyonya Thea, dia takut bahwa dirinya akan merusak penampilan baiknya sendiri.


Nyonya Thea bahkan tidak tahu isi dari pemikiran Alexa, dan melihat dia dengan hati-hati menatap dirinya sendiri, ekspresinya yang penuh dengan salah, sangat menyedihkan.


“karena masalah ini adalah ketidaksengajaan dari Alexa, masalah ini selesai saja.”


Dia melindungi Alexa, dan menutup masalah ini.


Baru saja selesai berkata, dia berkata dengan tajam lagi: “tetapi kedepannya kamu harus ingat, identitas kamu di perusahaan, jangan memanfaatkan identitas kamu bertindak sewenang-wenang di perusahaan, membully staff, mencari masalah untuk William, setelah masuk ke perusahaan, kamu adalah karyawan di perusahaan, yang harus mendengar dan mematuhi pengaturan dari bos.” 


Jeanne sepertinya tidak mendengar peringatan dari kata-kata nyonya Thea, dan berkata: “tenanglah, jika aku membuat masalah, aku tidak akan mencari William.” 


Nyonya Thea mendapat perjanjiannya, hatinya baru bisa tenang, mengangkat tangan menyuruhnya untuk pulang.


Jeanne juga tidak ingin lama-lama di sini, dan mendengarnya langsung pulang.


Saat dia siap untuk kembali ke rumah utama, kebetulan ketemu William yang baru saja pulang.


“kemana kamu?”

Dia bertanya.


Jeanne tidak ingin menjelaskan masalah tadi, dan membalasnya dengan asal-asalan: “tidak kemana, hanya jalan-jalan ke taman.”


William juga tidak banyak mikir, ia segera membahas masalah perusahaan: “hari ini, perusahaan cabang sudah menetapkan manajer, bernama Zoey, kedepannya jika ada masalah bisa mencarinya, termasuk masalah desain.” 


“baiklah, aku tahu.” Jeanne mengangguk.


Keduanya segera kembali ke rumah baru, William langsung ke ruang belajar. 


Jeanne juga kembali ke kamar melanjutkan desainnya, dan juga membawa sebotol alkohol.


Saat melatih kemampuan minum alkoholnya, dia juga bisa melegakan diri.


Akhirnya sebotol alkohol habis di minumnya, dan ia mabuk.


Pada malam hari, William kembali ke kamar.


Dia baru saja naik ketempat tidur dan siap untuk beristirahat, Jeanne langsung memeluknya.


Dia masuk ke dalam pelukan William bagai anak kucing, menjilat seperti anak kucing, dan mengeluarkan suara manja yang memuaskan.


Dilihat dari usia William sekarang, nafsunya sangat tinggi dengan hal-hal seperti ini, bagaimana dia bisa menahan godaan ini.


Terutama udara sekelilingnya dipenuhi dengan napas wanita itu, dan alcohol yang membuat Jeanne agak lepas kendali

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu