Wanita Pengganti Idaman William - Bab 414 Hampir Game Over

Mendengar perkataan ini Ayah Sierra, juga tidak langsung setuju.

Karena hal ini pasti beresiko, kalau melakukan secara diam-diam masih ok, tapi kalau sampai diketahui orang, desas-desus di luar sana juga bertambah satu topik lagi, semakin menambahkan bongkahan es di atas salju dalam kondisi mereka sekarang ini.

Sierra melihat papanya yang diam, tentu saja juga bisa menebak beberapa pemikirannya, menghibur berkata: “Pa, aku tahu apa yang kamu khawatirkan, kamu tenang saja, hal ini aku bisa lakukan dengan sangat rahasia, aku juga tidak akan pergi sendiri menyelesaikannya.”

Ayah Sierra tetap tidak berkata apapun, Sierra tidak ada cara, hanya bisa lebih berusaha menghibur: “Pa, maksud bank sangat jelas, mau kita membayar kredit sebelumnya baru bisa memberikan kredit baru, waktu kita tidak banyak, harus dengan segera membereskan hal ini sebelum dana perusahaan terputus.”

Mendengar sampai di sini Ayah Sierra, akhirnya muka tak berekspresi itu ada sedikit gerakan.

Mengingat perkataan putrinya benar juga, yang penting kesulitan di depan mata.

“Barang kamu jangan disentuh dulu, itu semua adalah mas kawin kamu di kemudian hari, aku ada beberapa harta yang bisa digunakan.”

Setelah dia berkata, berjalan ke arah brankas, mengambil keluar setumpukan surat menyerahkan ke Sierra untuk diurus.

Yang dihadapi oleh keluarga Sinarmas sana tidak jauh berbeda sama dengan keluarga Munica.

Karena ini hal yang dilakukan oleh kedua keluarga setelah kejadian tidak jauh berbeda.

Sierra dan Wilson bekerja sama mengurus beberapa harta, mengumpulkan beberapa dana.

Tapi pada saat mereka berencana pergi membayar bank, tanpa diketahui oleh mereka hal mengenai mereka menjual harta telah dipublikasikan oleh anonim di website. Seketika terangkat kehebohan di kalangan teratas ibukota.

Ditambah lagi bacaan ini juga bukan sembarangan gosip saja, tapi ada foto ada bukti.

Netizen yang melihat terkejut bukan main.

“OMG, ini keluarga Munica dan Sinarmas apa benar hampir game over?”

“Kelihatannya iya, sudah mulai menjual harta.”

Saat Hans mendapat berita ini, juga terkejut sebentar.

Menurutnya, meski keluarga Munica dan Sinarmas mengalami kerugian dana besar, tapi untuk membayar tidak perlu sampai menjual harta?

Dia berpikir, juga pergi melapor ke William.

William tidak terkejut mendengar pria itu, “Ini aku tahu, kamu bersiap-siap, mungkin besok bisa ada tamu datang.”

Mendengar perkataan Presdir sendiri, Hans semakin merasa permikiran Presdirnya aneh, tidak bisa ditebak.

Karena cekcok dengan keluarga Munica dan Sinarmas, selain kerjasama di bidang metal, banyak sekali perusahaan di ibukota yang menjaga jarak, sudah lama sekali tidak ada pelanggan yang datang ke mereka.

Tapi dia tidak berani mengatakan keluar tentang ini, masih menuruti perkataan William, berbalik badan pergi mengatur.

Sama sekali tidak sama dengan ketenangan mereka di sini, di sana keluarga Munica dan Sinarmas jadi kacau.

Desas-desus kedua keluarga yang sebelumnya masih belum diselesaikan, di sini muncul lagi berita ini, lebih membuktikan lagi berita sebelumnya.

Seketika, semua orang mengira keluarga Munica dan Sinarmas sudah mau bangkrut.

Terlebih masih ada penolakan kredit dari bank sebelumnya sebagai dasar.

Kedua keluarga Munica dan Sinarmas melewati hari dengan sulit.

Didesak oleh hutang, hingga kontrak yang awalnya sudah ditanda-tangani, projek yang sudah mulai berjalan, semuanya perlahan minta dihentikan, mengajukan untuk membatalkan kontrak.

Sierra sibuk bukan kepalang, tidak berhenti menelepon menghubungi rekan kerjasama.

“Direktur Lisa, desas-desus di luar sana itu, di perusahaan kita tidak ada masalah, halo…”

Perkataan Sierra belum selesai, juga tidak tahu orang di telepon sana telah berkata apa, telepon diputus.

Bisa dikatakan kesulitan yang tidak pernah ditemui oleh Sierra sejak terjun ke masyarakat.

Dia dengan erat mengenggam ponsel, walau dia marah sampai berniat membunuh orang, tapi sekarang perusahaan pasti tidak tahan kalau dipersulit lagi, dia hanya bisa menahan dengan kuat amarah terus menelepon.

Tapi secara garis besar hasilnya tidak terlalu berbeda.

Orang-orang itu kalau bukan beralasan projek bermasalah, menjelaskan bahwa tidak cocok untuk bekerjasama, dan percuma juga bagi Sierra untuk mengajukan proposal.

“Mengapa bisa seperti ini?”

Dia tidak senang melempar ponsel, dengan ganas bertanya pada diri sendiri, namun tidak ada orang yang bisa menjawabnya.

Meski Jeanne di rumah, tapi tetap sangat mengikuti masalah keluarga Munica.

Pada sore hari melihat perubahan seperti ini, hatinya terkejut sekali, di saat bersamaan juga curiga.

Usaha keluarga Munica besar, apa benar penipuan kali ini menggoyang sampai ke akar?

Dia habis berpikir, berencana menunggu list pertanyaan itu akan ada jawabannya.

Malam hari itu, William pulang terbilang awal juga.

Jeanne membantu pria itu menyiapkan air mandi, membiarkan dia bersantai sebentar, baru menyuruh pengurus rumah mempersiapkan makan.

Di rumah baru sini, peraturan tidak sebanyak di rumah utama.

Tidak ada peraturan tidak boleh berbicara saat makan.

“William, apa keluarga Munica benar ada masalah internal?”

Jeanne menjepit sayur kesukaan William dan memberikan ke pria itu, berpura-pura tidak sengaja bertanya.

William tahu Jeanne mengikuti masalah ini, juga tidak menutupi, mengatakan semua yang dia tahu.

“Keluarga Munica dan Sinarmas tidak mungkin bangkrut, dana bermasalah itu benar.”

Jeanne merasa aneh, “Jadi di website bilang mereka menjual harta juga benar.”

William tersenyum, “Iya benar, mereka sebelumnya demi bertanding denganku, meminta tidak sedikit kredit dari bank, dana dari sini terhenti, satu-satunya cara adalah meminjam uang bank untuk diputar, tapi desas-desus sebelumnya kamu juga tahu, bank juga khawatir kredit yang dipinjam ini tidak bisa dikembalikan, meminta mereka mengembalikan pinjaman uang sebelumnya, berangsur jadi ada masalah ini.”

Jeanne tersenyum seakan mengerti dan tidak mengerti, tapi dalam hati diam-diam lega.

Sekalipun terjadi begitu banyak hal, keluarga Munica dan Sinarmas seharusnya sudah kesulitan menjaga diri sendiri, seharusnya tidak bisa lagi bertentangan dengan mereka.

William tidak tahu pemikiran dalam hati wanita itu, melihat Jeanne seperti memikirkan sesuatu, menggeleng tersenyum.

“Hal ini kamu tidak perlu terlalu berpikir banyak, makan banyakan, aku dengar dari pengurus rumah beberapa hari ini kamu tidak keluar rumah, apa banyak kerjaan?”

Mendengar ini Jeanne, tahu bahwa William peduli terhadapnya, hatinya seperti terolesi madu saja, tersenyum berkata: “Tidak banyak, terakhir ini ada hambatan, namun tidak tahu seharusnya bagaimana menyelesaikan.”

Dia berkata, seakan terpikir sesuatu, dengan penuh harapan melihat ke William.

“Apa nanti kamu ada waktu? Gimana kalau bantu aku lihat hasil karya, aku selalu merasa kurang sesuatu.”

William tidak menolak.

Setelah keduanya selesai makan, kembali ke kamar.

Moli berdiri di sudutan melihat mereka berdua jalan berdampingan, kecemburuan dan kebencian dalam mata dengan cepat menjadi kental.

Mogan di samping terkejut melihatnya.

“Moli, sini kamu, ada sesuatu yang mau kukatakan ke kamu.”

Pria itu khawatir karena kecemburuan, Moli bisa melakukan kesalahan, dengan cepat memisahkan.

Meski Moli tidak rela, tapi masih pergi mengikutinya.

Dan hal ini Jeanne dan William tidak tahu.

Setelah mereka kembali ke kamar, Jeanne mengeluarkan sketsa rancangannya keluar.

“Kamu lihat.”

William menerima dan memeriksa dengan serius, matanya takjub.

Dia menemukan bahwa wanita di sampingnya seperti wanita harta karun, dalam dirinya tersimpan harta karun tak terbatas, setiap saat bisa mengejutkan orang.

“Perasaan rancanganmu lebih sempurna lagi dari sebelumnya.”

Pria itu menyanjung, mendengar ini Jeanne juga sangat senang, “Aku juga sangat puas dengan rancangan ini, hanya saja komposisi kali ini, aku merasa kurang sesuatu, sudah diperbaiki beberapa kali, tetap merasa tidak cocok, kamu lihat, ada saran apa?”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu