Wanita Pengganti Idaman William - Bab 223 Jangan Berharap Menikah Dengan Orang Lain

William melihat proposal dengan cermat, menemukan bahwa rencana kerja di dalamnya lumayan bagus.

Namun… …

“Proposalnya lumayan bagus, tapi begitu banyak investasi pada tahap awal, kalian tidak khawatir terjadi kegagalan di pertengahan? Dan juga, aku sudah melihat materialnya, semuanya merupakan bahan langka, harga di dalam negeri sangat tinggi, apalagi kita masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, semua ini ditambah, modal sudah berlipat-lipat. Tidakkah terlalu tinggi?”

Dia menyampaikan ide pribadinya, menatap Sierra.

Sierra sepertinya sudah menduga dia akan berkata demikian, tidak tergesa-gesa tersenyum tipis: “aku tahu modal agak tinggi, tapi kamu tidak perlu mengkhawatirkan semua ini.”

Katanya, lalu sengaja diam sejenak, sekilas melihat William baru meneruskan lagi: “saat perusahaan kami memastikan proposal ini, kami sudah langsung menghubungi pabrik luar negeri, kebetulan mereka juga merupakan pelanggan lama kami, dan bahan di luar negeri tidak semahal dalam negeri, jadi biaya sebenarnya bisa hemat sekitar 30 sampai 40%.”

Mendengar ini, William tidak tahan mengangkat sudut bibirnya untuk memberi pujian.

"Sierra, kamu benar-benar membuatku berubah pandangan terhadapmu, hanya dalam beberapa hari sudah bisa memahami seluruh aspek bisnis ini, dan juga sudah mempertimbangkan secara komprehensif.”

Sierra mendengar pujiannya, senyuman di wajah semakin cemerlang.

Namun, dia juga tidak sombong, sebaliknya malah rendah hati: “mana ada, bukankah ini adalah proses normal, lagipula walaupun aku melakukan dengan baik, itu juga karena kamu yang mengajar dengan baik.”

William tersenyum, kemudian mengobrol lagi sesaat tentang masalah pabrik, Sierra seperti teringat sesuatu, topik beralih.

"William, aku pikir masalah pabrik tidak terlalu besar, sekarang masalah yang mengganjal adalah, setelah proyek ini dilaksanakan, kami akan menginvestasikan banyak ahli pengembang teknis pada tahap awal, sehingga kita perlu menjaga kerahasiaan perusahaan secara ketat, jadi harus menghabiskan banyak waktu di sini.”

William berpikir panjang, dia juga mengerti maksud Sierra.

“Pada saat itu tiba, kamu tenang saja, jika kita ingin laksanakan ini, maka tentu saja harus melakukan yang terbaik.”

Dia melihat Sierra dengan tatapan tegas.

Sierra senang, mengangguk dengan mata berkilauan: “kalau begitu… …proyek ini sudah pasti ya?”

William mengangguk: “iya, tunggu aku ajukan di rapat, diskusi dengan beberapa direksi lainnya, setelah pasti, kita pertama kali akan menghubungi kamu untuk merealisasikan proyek ini”

Mendengar ini, mata Sierra terpintas sebuah rencana, tapi tidak diekspresikannya di wajah, wajahnya tetap tersenyum cantik bagai bunga.

"Kalau begitu, mohon dukunganmu kedepannya.”

Dia dengan bercanda menjulurkan tangannya ke depan William, membuat William mengangkat alis.

"Kenapa? pamanmu mempertanggungjawabkan proyek ini padamu?.

Sierra mengangguk: “tidak hanya mempertanggung jawabkan padaku, agar kedepannya bisa fokus mengurus proyek ini, aku berencana kerja di tempatmu mulai hari ini, kamu atur satu posisi untukku sudah boleh,”

William kaget sejenak.

"Kenapa, kamu keberatan?”

Sierra melihat dia terus terbengong melihat dirinya, bertanya dengan mengangkat alis,

William kembali sadar, tersenyum: “bagaimana mungkin, kamu tunggu dulu, aku suruh Hans siapkan sebuah kantor untukmu.”

Sambil bicara, dia hendak melakukan panggilan interphone, tapi malah dihentikan oleh Sierra.

"Tidak perlu repot, aku lihat kantormu ini lumayan luas, tambah satu meja juga tidak akan sempit, biar kedepannya gampang diskusi, kamu siapkan satu meja untukku di sini saja.”

Dia beralasan gampang mendiskusikan pekerjaan, membuat William tidak menyadari keanehan, sebaliknya malah merasa lebih gampang.

"Boleh, aku suruh Hans siapkan sebuah meja ke sini.”

Mendengar ini, barulah Sierra melepaskan telepon interphone, mundur ke samping dengan penuh makna.

William tidak menemukan perubahan di raut mukanya, setelah memerintah Hans, dia teringat sesuatu dan melanjutkan lagi: “Oh ya, kedepannya kamu akan kerja di sini, aku carikan kamu seorang asisten.”

Sierra tidak menolak, membiarkannya menangani.

……

Saat bersamaan ketika Sierra masuk kerja di perusahaan pusat Sunarya, Alexa juga mendapatkan info.

"Wanita sialan ini, pasti memanfaatkan alasan kerja untuk mendekati kak William!”

Dia duduk di tempat tidur dan marah sambil menggertakkan gigi, tapi tidak lama kemudian dia kembali tenang lagi.

"Heh, dia merasa mendekati kak William maka akan ada kesempatan? Orang bodoh yang bermimpi.”

Dia menyindir dengan tersenyum sinis, mata dipenuhi ketidaksenangan terhadap Sierra.

Namun, meski demikian, hatinya tetap sedikit panik.

Karena semenjak kejadian hamil itu terungkap, dia terus dikurung di dalam rumah.

Dan dia juga ingin berhubungan dengan pihak Sunarya, tapi tante Thea selalu menolaknya dengan berbagai alasan.

Dia tentu saja tahu bahwa tante Thea masih jengkel padanya.

Namun, ini juga tidak boleh menyalahkannya, jelas-jelas Tante Thea yang tidak bisa mengatur dengan baik, menyebabkannya harus menghalalkan cara kotor sekalipun!

Semakin dipikir semakin tidak puas, kebetulan saat ini ponsel berdering, panggilan dari nomor asing.

"Siapa!”

Dia berkata dengan nada tidak senang, tapi ketika terdengar suara orang dari ponsel, seluruh tubuhnya menjadi kaku.

"Dalam waktu setengah jam, aku mau ketemu kamu di hotel Li Jing!”

Selesai perkataan itu diucapkan, panggilan pun langsung diputuskan.

Alexa menggenggam ponsel dengan wajah pucat, tubuh bergemetaran secara tak terlihat.

Beberapa saat kemudian, barulah dia perlahan tenang dan memandang ponsel.

Dia terpikir pria yang tadinya berbicara, akhirnya dia pun pergi dengan terpaksa.

Hotel Li Jing, Alexa memandang pintu kamar presidential suite yang tidak tertutup, menarik nafas dalam-dalam, lalu masuk dengan membawa tasnya.

Ketika dia masuk, saat bersamaan pria yang duduk dengan malas di sofa kamar itu juga mengangkat kelopak.

Terlihat pria itu memiliki wajah yang tampak lembut dan beraura jahat, baju di tubuh setengah terbuka, menampakkan otot dada yang ketat dan seksi, seluruh tubuh memancarkan aura jahat.

"Sini!”

Dia melambaikan tangan pada Alexa dengan mata sedikit menyipit.

Alexa yang melihat sekitar tubuhnya memancarkan aura yang membahayakan itu, ketakutan di hatinya mencapai puncak.

Namun, dia sama sekali tidak mempunyai pilihan, hanya bisa memberanikan diri melangkah maju dengan was-was.

Siapa tahu, baru saja mendekat, pergelangan tangan bertambah suatu kekuatan, membuat seluruh badannya terjatuh ke sofa.

Saat dia panik, lehernya tiba-tiba mengencang, sebuah tangan besar mencekiknya erat-erat.

‘Uhukk’… …”Apa yang kamu lakukan?”

Alexa kembali sadar, dengan ketakutan bertanya pada pria di hadapannya.

"hamil anakku, berani menikah dengan pria lain?”

Pria itu setiap menyebut satu kata, semakin mendekat, wajah penuh kemarahan dan bahaya.

Sedangkan tangan yang mencekik Alexa juga terus mengerat.

Alexa ingin melawan, tapi rasa sesak membuatnya tak bertenaga.

Tampak sudah hendak putus napas, hampir pingsan, pria akhirnya melepaskannya.

'Uhukk……”

Alexa kembali mendapatkan kebebasan, secara kemampuan bernapas sekuat tenaga, tapi karena terlalu tergesa-gesa, sehingga batuk.

Dia melihat pria di depannya, agak tidak berani melampiaskan kemarahan, bertanya dengan menggertakkan gigi: “kamu menyuruhku datang hanya untuk membalas dendam padaku?”

Pria berdiri tegap, melihatnya dengan merendahkan pandangan.

“Balas dendam adalah salah satunya, tapi ada sedikit hal yang ingin aku katakan dengan jelas padamu!”

Sambil berbicara, dia berbalik badan dan melangkah ke sofa, kembali duduk: “kamu sekarang sudah merupakan wanitaku, apalagi sedang hamil anakku, maka kamu jangan berharap untuk bisa menikah dengan orang lain lagi, kejadian kemarin aku boleh tidak peduli, tapi kedepannya kamu sebaiknya mengikutiku dengan jujur, jika tidak……”

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu