Wanita Pengganti Idaman William - Bab 309 Wanita Cantik, Tunjukan Ketulusanmu

Mendengar perkataan ini, sekilas terbersit rasa tidak suka dalam sorot mata William.

“Ma, dalam hal ini Jessy itu korbannya.”

Sikap Nyonya Thea begitu dingin, sama sekali tidak mendengarkan ucapan putranya.

Dia sama sekali tidak ingin berdebat dengan William tentang siapa yang benar dan siapa yang salah, dia langsung mengalihkan pembicaraan ke keluarga Delores.

“Sebenarnya kali ini keluarga Delores melakukannya keterlaluan, namun belum sampai ke arah keributan dua keluarga, terutama keluarga Delores telah berbisnis begitu lama di ibukota, perkara meruntuhkannya bukan soal sehari-dua hari, dengarkanlah perkataan Mama, tarik kembali gugatan itu, jangan memaksa orang sampai ke batasnya.”

William jelas mengerti maksud perkataan Nyonya Thea, tapi dia masih tidak bergeming.

Nyonya Thea mulai tidak sabar melihat William yang tidak merespon.

Tepat pada saat dia mau memarahi William, pengurus rumah tangga mereka masuk dengan tergopoh-gopoh.

“Nyonya Besar, Tuan Besar, Kakek sudah datang.”

Tak lama kemudian, Kakek sudah datang, dia berjalan dengan tongkatnya.

“Pa, bagaimana anda bisa datang kemari?”

Nyonya Thea dan Deric langsung berdiri menyambut kakek William.

Kakek mengangguk sopan kepada mereka, lalu langsung duduk tepat di hadapan William.

“William, tujuanku datang kesini adalah ingin memberitahumu soal pendapatku tentang keluarga Delores.”

Dia tidak berbasa-basi lebih dulu, begitu membuka pintu dan bertemu orangnya maka langsung berkata.

“Silakan bicara, kek.”

William pun mengubah cara duduknya dengan sikap resmi, lalu membuka suara, karena selama ini dia sangat menghormati kakeknya.

“Soal keluarga Delores, aku mengerti kalau mereka tidak tulus, sebenarnya mereka juga sudah mendapatkan hukuman yang setimpal, kita juga jangan melangkah terlalu jauh, jangan membuat orang merasa keluarga Sunarya merasa inferior.”

William mendengarkan, tapi tidak langsung menjawab.

Melihat keadaan tersebut, Kakek juga tidak peduli, dia terus saja berbicara membujuk William : “Aku tahu kamu demi membalas dendam Jessy, aku juga sebenarnya menyukai Jessy, aku tidak suka melihatnya ditindas orang, tapi kita juga harus mempertimbangkan banyak hal, keluarga Delores tidak sesederhana yang kita lihat.”

Dia berbicara sembari memejamkan matanya, secercah sinar menyinari sudut matanya.

“Meskipun kali ini kamu telah membuat mereka babak belur, namun itu belum cukup untuk menghancurkan mereka, jadi mereka akan menyerang balik apabila ada kesempatan, pepatah mengatakan, orang yang bertelanjang kaki tidak takut untuk memakai sepatu, kalau kita terlalu mendesak mereka sampai batas, maka tidak ada keuntungan apapun bagi keluarga kita, apakah kamu sudah mengerti?”

Akhirnya William mengerti kekhawatiran kakeknya.

Namun, dia merasa dia masih bisa menghadapi masalah ini.

……

Disaat yang sama, Alexa yang telah dibawa pergi oleh Leon, seharian memandangi berita Group Delores yang akan bangkrut, kebenciannya memuncak hingga sepasang matanya memerah.

Terutama ketika dia melihat berita orang tuanya ditangkap, membuat hatinya penuh dengan kemarahan yang membara.

“William, Jessy!”

Dia menggertakkan gigi, tangannya menggenggam handphone begitu kuat sampai buku jarinya memutih.

Dia tidak akan menyerah begitu saja, dia pasti akan membuat mereka membayar semua perbuatannya, terutama Jessy, dia harus mati!

Semua karena dua orang bedebah ini, maka keluarga Delores menjadi berantakan seperti ini!

Tapi hal yang lebih penting adalah mengeluarkan orang tuanya lebih dulu.

Hanya saja, bagaimana caranya, dia sama sekali tidak ada bayangan.

Dalam sekejap hatinya sangat gusar, apapun yang ada dilihat tak ada satupun yang membuatnya puas.

Terutama ketika terpikirkan kondisi dirinya sendiri yang sekarang, semakin membuatnya gusar dan gelisah.

Dia melemparkan semua barang yang ada di dalam kamar untuk melampiaskan perasaannya.

Begitu mendengar keributan itu, pembantu yang bertugas menjaganya langsung melapor ke Leon Newton.

“Alexa!”

Tak lama kemudian, sebuah suara yang berat tersebut berbicara, dan Alexa langsung terdiam mendengarnya.

Perlahan dia menurunkan barang yang ada di tangannya, dia menjawab sambil menggigit bibirnya : “Untuk apa kamu kemari?”

Leon menatap dia dengan tatapan dingin, lalu tertawa : “Bukankah kamu yang membuatku datang kemari?”

Alexa tidak menjawab, bulu matanya bergetar, sekilas terlihat rasa panik di matanya.

Tepat sekali, dia memang sengaja membuat keributan untuk memancing lelaki itu kemari, tujuannya supaya lelaki itu menawarkan diri untuk membantu diri sendiri.

Dia tahu kalau lelaki ini sangat mementingkan dirinya sendiri, juga anak yang ada dalam perutnya, namun dia tidak ingin meminta lebih dulu kepada lelaki ini.

Hanya saja ia tidak tahu kalau hanya dengan sebuah tatapan saja, lelaki ini telah melihat isi hatinya.

Leon hanya memandangi Alexa yang tidak berbicara, pandangan matanya begitu dingin.

Dia maju dua langkah, berjalan ke depan Alexa.

Alexa sadar kalau dia mendekat, responnya adalah ingin mundur tapi justru terlambat.

“Aduh….”

Seketika dagunya sudah dipegang dengan erat oleh Leon hingga dia mengaduh kesakitan.

“Hei wanita cantik, kuingatkan kamu sekali lagi, aku tidak keberatan mau main tangan seperti ini, tapi kalau kamu berani main tangan terhadap tubuhku, maka aku akan benar-benar marah!”

Leon berbisik ditelinganya, menekankan kata-katanya satu per satu.

Mendengar perkataan yang bernada mengancam, Alexa ketakutan, tubuhnya mendadak kaku.

Leon merasakan ketakutannya, baru dia puas dan melepaskan Alexa.

Begitu dilepas, dia langsung melangkah mundur, menjaga jarak aman sambil memandangi dia.

Dan gerakan ini membuat Leon tidak suka.

Tapi dipikir lagi tadi dia sudah mengancam wanita ini, jelas saja Alexa takut padanya, jadi dia memutuskan untuk tidak mendekatinya tapi langsung berjalan ke tepi ranjang, lalu dengan malas-malasan duduk ditepi ranjang.

“Bicaralah, kamu memanggilku kemari untuk apa.”

Alexa melihat dia sudah tidak terlalu berbahaya lagi, kemudian dia pelan-pelan melonggarkan kewaspadaannya.

Meskipun dia tidak ingin memohon kepada lelaki ini, tapi hanya lelaki inilah satu-satunya orang yang bisa membantu keluarga mereka.

“Aku ingin kamu membantu mengeluarkan orang tuaku!”

Dia berbicara sambil mencengkeram ujung bajunya, suaranya dingin.

Leon mendengar nada suaranya sama sekali tidak seperti orang yang sedang meminta bantuan, kedua alisnya tiba-tiba berkerut.

“Apakah kamu sedang memberi perintah kepadaku?”

Jantung Alexa berdebar dengan keras, dia menggertakkan gigi sambil berkata : “Bukan perintah, tapi pertukaran!”

Dia mengela nafas dalam-dalam, lalu terus berbicara : “Kalau kamu bersedia membantu mengeluarkan orang tuaku, maka aku akan dengan sukarela melahirkan anakmu.”

Leon mendengarkan kata-katanya, matanya menatap Alexa dalam-dalam.

Meskipun Alexa sebenarnya takut, tapi dia memaksakan diri untuk menatap balik Leon.

Melihat dia yang seperti itu, Leon pun tertawa.

Tawanya sangat dingin, membuat Alexa merasa badannya panas dingin.

“Hei wanita cantik, sepertinya kamu belum mengerti situasinya, mengenai anakku, mau dilahirkan atau tidak, bukan dirimu yang memutuskan!”

Dia berdiri lalu berjalan ke depan Alexa, tubuhnya yang tinggi tegap seakan memberikan peringatan, “Lalu mengenai orang tuamu, perkara mengeluarkan mereka dari penjara bukanlah urusan kecil, tapi kalau kamu bersedia memohon kepadaku, maka aku akan memikirkan caranya.”

Alexa mengigit bibir bawahnya dengan erat, sekarang dia baru mengerti kalau dia tidak punya hak sama sekali untuk bernegosiasi dengan lelaki ini.

Dengan terpaksa, dia merendahkan egonya, lalu berkata : “Baiklah, aku mohon padamu, bantu aku menyelamatkan kedua orangtuaku.”

Leon akhirnya melihat perempuan di hadapannya ini mau menurunkan egonya, tersirat rasa puas dalam sorot matanya.

“Hei wanita cantik, yang namanya memohon itu harus tulus.”

Dia membungkukkan pinggangnya dan berbisik di telinga Alexa.

Alexa mengerti makna ucapannya, sekilas ada rasa malu di matanya, namun demi orang tuanya, dia menahan diri.

“Apa yang kamu katakan benar adanya, harus tulus, apakah begini sudah cukup atau belum?”

Dia mengendalikan seluruh perasaan di hatinya, dia melepaskan pakaiannya, memperlihatkan lekukan indah tubuhnya.

Leon menikmati tontonan tersebut, dan dia merasa puas.

Dengan sekali ayunan, tangannya telah memeluk pinggang Alexa lalu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang, kemudian dia menindihnya dari atas.

Alexa tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa bertahan sambil memegangi sprei ranjangnya.

Dia menyambut Leon sambil menahan rasa jijik dalam hatinya, semua ini kelak akan diperhitungkan ke Jeanne dan William.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu