Wanita Pengganti Idaman William - Bab 390 Ingin Pergi Tanpa Mempedulikan Wanita Ini

Anggota Musa membawakan sedrum bensin, dan menuangkan di sekitarnya.

Bau yang menusuk hidung tiba-tiba memenuhi pabrik.

Sierra melihat ini, wajahnya tiba-tiba menjadi panik.

William juga berubah serius yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Silakan menikmati waktu terakhir yang kalian miliki.”

Musa sangat puas dan dengan senang menyaksikan perubahan wajah mereka, kemudian membawa bawahannya pergi, hanya meninggalkan dua orang bersiap-siap menyalakan api.

“Presdir?”

Hans melihat gerakan mereka, melihat William dengan panik.

William meliriknya, dan ketika semuanya masih belum kembali beraksi, dia mendadak berdiri dan seikatan tali jatuh di belakangnya.

Sangat jelas, dia sudah diam-diam melepaskan ikatan di tangannya.

Hanya terlihat dia dengan tindakan kilat menendang salah seorang yang bersiap-siap menyalakan api, kekuatannya yang kuat, membuat orang itu langsung pingsan.

Sierra melihat ini, ekspresi yang tadinya panik dan putus asa berubah menjadi tertegun.

Hans juga kembali sadar, baru saja bersiap-siap menangani pria yang satunya lagi.

Siapa sangka reaksi pria itu juga cepat, segera menyalakan api di tangannya, di saat ketika Hans berubah wajah menyerangnya, langsung melempar keluar.

Hanya terlihat mancis jatuh ke lantai, hanya dalam sekejap mata api membara memenuhi seluruh gudang pabrik.

Api membara menuju arah ketiga orang.

William tidak dapat peduli pada yang lain, segera maju membantu Sierra melepaskan talinya.

“Cepat pergi!”

Setelah melepaskan tali, dia segera berteriak pada Sierra.

Selesai berkata, dia tidak melihat Sierra, langsung membalik badan bergegas ke arah Hans.

Sierra melihat sosok punggungnya yang pergi, depan matanya menjadi berkabut.

William tidak dapat memperhatikannya, dia terburu-buru melepaskan ikatan Hans.

Tadi ketika Musa berubah pikiran, dia segera membiarkan orang mengikatnya.

“Ayo!”

Ketika William melepaskan tali, langsung menarik Hans berlari menuju arah pintu.

Dan pada saat ini api sudah mendekat ke kaki mereka.

Siapa sangka dia membalik badan, terlihat Sierra berpandangan bingung berdiri di tempat semula, dia sama sekali tidak mempedulikan api yang mendekatinya.

“Cepat pergi!”

William melihatnya, matanya penuh keganasan.

Terutama tadi mengetahui begitu banyak kebenaran, membuatnya semakin ingin pergi tanpa mempedulikan wanita ini.

Tetapi tidak mungkin benar tidak mempedulikannya, karena tidak dapat bertanggung jawab kepada keluarga Munica.

Akhirnya tidak ada cara lain, dia hanya dapat menarik Sierra menuju arah pintu.

Dan sekarang seluruh gedung pabrik sudah terbakar.

Musa berdiri di lapangan kosong di kejauhan, melihat kebakaran di depan matanya, dia berpikir William tidak mungkin dapat meloloskan diri, perasaan kesal yang selalu tertekan dalam hati akhirnya terlampiaskan.

“Ayo kita pergi!”

Dia tersenyum memanggil bawahannya pergi.

Karena kebakaran yang begitu besar, sangat mudah mendatangkan polisi ibukota X.

Tidak terduga, disaat ketika mereka akan masuk mobil dan pergi, tidak tahu dari mana muncul sekumpulan orang yang mengenakan pakaian polisi.

“Semuanya jangan bergerak!”

Musa melihat orang-orang ini, wajahnya yang bangga tiba-tiba berubah.

Dan anggota di belakangnya, secara alami mengeluarkan alat untuk melawan polisi, dan pada waktu yang sama melindungi Musa di bagian tengah.

Polisi mengerutkan alisnya melihat sekumpulan orang ini tidak takut malah memiliki tindakan seakan-akan melawan.

Dan pada saat ini, polisi yang mengamati keadaan lokasi tergesa-gesa bergegas datang.

“Ketua! Terjadi hal buruk, ada kebakaran pada sebuah pabrik di depan, dari dalam sepertinya ada sandera, harus segera menghubungi rumah sakit dan petugas pemadam kebakaran, kita juga harus segera menyelamatkan orang.”

Ketua pemimpin tim mendengar perkataan ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi keberatan.

“Tangkap orang-orang ini, aku mencurigai mereka berhubungan dengan kebakaran ini.”

Dia mengedipkan mata mengatakan pengaturannya.

Awalnya ketua polisi ingin memaksa menangkap orang, karena orang-orang ini, ke sini dengan tujuan lainnya.

Tetapi intuisi memberitahunya tidak bisa memakai kekerasan pada sekumpulan orang ini.

Sayangnya, dia memikirkannya dengan sangat lembut, tetapi Musa tidak berpikir seperti ini.

Dibawa ke kantor polisi, bagaimana mungkin mereka masih ada kesempatan untuk keluar?

Jawabannya tentu saja tidak mungkin.

Jadi, kesimpulannya tidak sulit.

Musa membawa anggotanya melawan polisi.

Karena itu adalah polisi, jadi mereka juga tidak berani mengeluarkan pistol, kalau tidak, akan menambah hukuman kejahatan.

Dan pihak polisi, juga panik dijerat mereka.

Awalnya mengetahui kebakaran di gudang pabrik, dan memiliki sandera, sebenarnya harus duluan menyelamatkan orang, tetapi Musa begitu merepotkan mereka, sama sekali tidak dapat pergi.

Akhirnya polisi tidak tertahan, menembak pistol, anggota Musa barulah mulai tenang.

“Kalian awasi mereka, sisanya pergi ke pabrik bersamaku.”

Ketua menatap Musa mereka dengan kejam, merapikan topinya dan membalik badan berjalan menuju pabrik.

Dalam gudang pabrik.

Meskipun William telah berlari menuju arah pintu, namun mereka berada di lantai dua, kebakarannya sudah tersebar ke lantai pertama, dapat dikatakan benar-benar sulit kalau ingin melarikan diri.

Banyak puing sisa reruntuhan bangunan yang terbakar dan jatuh di mana-mana.

Beberapa kali hampir terkena orang, semuanya karena gerakan William yang lincah membawa Hans dan Sierra bersembunyi.

Setelah melarikan diri, Sierra kembali bersikap dingin, hanya saja hatinya tidak memiliki dasar.

Terutama pada situasi berbahaya sekarang ini, membuat keanggunan dan kedinginan di hari biasanya menghilang.

Dia memegang erat pada William, kayu terapung penyelamat ini, menambahkan beberapa kelelahan pada William.

Untungnya Hans panik di awal kemudian menenangkan diri, dan dapat membantu William.

Keduanya saling membantu dan keluar dari lantai dua, tepat ketika mereka akan turun ke lantai bawah, tangganya juga tidak tahu apakah karena terbakar parah dalam suhu panas, langsung runtuh di tengah perjalanan.

“Presdir!”

Hans berteriak dengan panik.

William sama sekali tidak dapat mendengar jelas panggilannya, telinganya hanya terdengar suara benda jatuh, kayu yang terbakar dan suara meledak.

Dan situasi mereka sekarang tidak mengizinkannya mengalihkan perhatian.

Kehilangan kestabilan pada tubuhnya membuat otaknya berputar dengan cepat, berusaha berpikir bagaimana jatuh baru tidak akan terluka.

Wajah Sierra juga sangat buruk.

Perubahan ini membuat wajahnya langsung menjadi pucat.

Dia secara alami memeluk William.

William sama sekali tidak sempat mendorongnya langsung jatuh ke lantai.

Meskipun kantai dua tidak terlalu tinggi, namun di lantai banyak puing kecil yang menyakitkan ketika menusuk ke daging, apalagi di sekitarnya masi ada api membara yang mendekatinya.

“Bangun!”

William bergerak, mendorong Sierra dengan kuat.

Sierra didorong dan jatuh duduk di lantai.

Pada saat ini Hans kembali sadar dan segera akan melompat ke bawah, tetapi kecelaan malah terjadi pada saat ini.

“Presdir, hati-hati bagian atas kepala!”

Terlihat diatas kepalal William ada sebuah kayu tiang terbakar dan jatuh ke lurus ke bawah.

Tepat pada saat itu, ketika William akan melarikan diri, Sierra tiba-tiba bergegas padanya, dan berguling beberapa putaran dengannya.

Dan tempat yang tadi mereka berada tertimpa oleh kayu itu.

Apinya semakin membesar, benda-benda yang jatuh di sekitar juga semakin bertambah.

Seluruh gedung menjadi bergoyang.

Saat ini kalau mereka masih belum keluar, akan terjebak di dalam api ini, terbakar hidup-hidup.

William tentu mengerti, dia menatap Sierra dengan rumit, menarik Sierra yang masih sedikit bingung berlari menuju keluar.

Pada waktu bersamaan dia tidak lupa memperingatkan: “Hans cepat, gedung ini akan segera runtuh.”

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu