Wanita Pengganti Idaman William - Bab 526 Merugikan Orang Lain Namun Juga Merugikan Diri Sendiri

#Berbagai anak perusahaan Sunarya disegel dan diminta untuk menghentikan bisnisnya#

#Menurut data yang diperoleh, dalam waktu 5 tahun, perusahaan Sunarya sudah menghindari pajak sebanyak 12 triliun#

#Saham perusahaan Sunarya anjlok, perusahaan yang dulunya merupakan perusahaan yang sangat besar itu sedang menghadapi kebangkrutan#

Berita-berita yang diberitakan lewat internet langsung memukul hati orang-orang dari perusahaan Sunarya, para pemegang saham yang awalnya memiliki saham di sana, satu persatu berlari ke perusahaan saingan Sunarya, para pemegang saham yang berada di luar negeri juga segera kembali untuk mendiskusikan cara menyelesaikan masalah ini sambil mengatur cara untuk menenangkan para investor asing dan juga opini publik di internet.

Di ruang konferensi lantai paling atas perusahaan Sunarya, suasananya terasa sangat berat, raut wajah setiap pemegang saham terlihat muram.

"Direktur Utama, kapan presdir kembali?"

"Direktur Utama, apa yang sebenarnya terjadi kepada perpajakan dan pembukuan-pembukuan itu?"

"Benar sekali, kenapa bisa ada begitu banyak penghindaran pajak, pembukuan yang kami terima setiap tahunnya itu asli atau palsu?"

Para pemegang saham satu persatu bertanya kepada Kakek, wajah mereka terlihat panik dan juga marah.

Jika benar-benar terjadi masalah dengan perpajakan, bukankah itu artinya pembukuan yang mereka terima setiap tahunnya adalah pembukuan palsu, kalau begitu pendapatan yang mereka terima setiap tahunnya juga palsu.

"Saudara sekalian, sama sekali tidak ada yang namanya penghindaran pajak, berapa banyak proyek yang diterima oleh perusahaan setiap tahunnya, dan juga pendapatan yang kami terima, semua dibukukan dengan sangat jelas dan terus terang, bukankah kalian sudah pernah mengirim orang untuk mengauditnya di tahun-tahun sebelumnya."

Kakek mencoba untuk menenangkan para pemegang saham, namun hasilnya tidak begitu baik.

"Kami memang sudah mengirim orang untuk memeriksanya, namun pembukuan ini sudah disiapkan oleh kalian untuk kami, siapa yang tahu kalau kalian ternyata melakukan sesuatu di dalamnya."

"Benar sekali, harga kontrak proyek-proyek itu juga bukankah keluarga kalian yang melakukan negosiasinya, seberapa besar harganya juga kalian yang menulisnya."

"Direktur Utama, kalian harus sesegera mungkin memberikan penjelasan kepada kami mengenai hal ini, jika tidak, jangan salahkan kami jika kami menarik investasi kami dari sini."

"Aku setuju, pendapatan yang diterima oleh perusahaan tahun ini tidak sebesar seperti tahun-tahun sebelumnya, sebaliknya uang yang kami tanamkan tidak sedikit, aku benar-benar curiga kalau keluarga kalian melakukan penggelapan uang."

Wajah kakek menggelap, "Saudara sekalian, kebenaran hal ini masih belum terungkap, namun kalian sudah terburu-buru ingin memutuskan kerjasama kita, tidakkah kalian terlalu kejam dan tidak adil?"

Selesai berkata seperti itu, matanya menatap tajam ke arah para pemegang saham yang barusan berbicara, "Jika keluarga Sunarya memang benar-benar berniat untuk menggelapkan uang perusahaan, kami tidak akan meninggalkan kesalahan yang begitu jelas seperti ini!"

Para pemegang saham dibuat tertegun oleh perkataannya, "Direktur Utama, maksud perkataan anda adalah....."

Kakek menegakkan punggungnya lalu mendongak dan berkata : "Bukannya aku mau menyombongkan diriku sendiri, namun jika keluarga kami ingin menggelapkan uang perusahaan, kami bisa melakukannya tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, tidak akan membiarkan orang lain mendapatkan sesuatu sebagai senjata untuk menyerang kami, kecuali ada orang yang sengaja menyerang perusahaan Sunarya."

Begitu berkata sampai sini, tubuh Kakek mengeluarkan aura yang berbahaya.

Para pemegang saham saling menatap satu sama lain, mereka setengah percaya setengah curiga terhadap perkataan kakek David Sunarya.

Biar bagaimanapun belasan tahun yang lalu perusahaan Sunarya juga bukannya tidak pernah menghadapi serangan dari lawan-lawannya yang ingin menghancurkan perusahaan Sunarya.

"Apa yang dikatakan oleh Direktur Utama ada benarnya, ada yang aneh dengan masalah kali ini, tidak menutup kemungkinan hal ini dilakukan oleh perusahaan saingan."

"Bagaimana jika.......kita lihat dulu bagaimana nanti?"

"Kalau begitu kita lihat lagi saja nanti, lagipula presdir masih belum kembali, setelah presdir kembali, aku rasa presdir akan dapat segera memberikan sebuah penjelasan kepada kita."

"Baiklah, kalau begitu untuk sementara ini begini saja dulu."

Setelah diskusi singkat, beberapa perwakilan dari para pemegang saham sudah mengambil keputusan, "Direktur Utama, kalau begitu begini saja dulu, kami bisa menangguhkan masalah ini selama beberapa hari, setelah bagian industri dan perdagangan sudah selesai memeriksanya, lalu presdir sudah kembali, saat itu kami berharap kalau keluarga Sunarya bisa memberikan sebuah penjelasan yang memuaskan bagi kami, jika tidak maka akan mempengaruhi dividen akhir tahun kami."

Kakek mengangguk, "Tentu saja, kalian adalah partner lama yang sudah ikut dengan keluarga Sunarya selama lebih dari satu dekade, jadi kami tidak akan mungkin merugikan kalian."

Setengah jam kemudian, kakek mengantar seluruh para pemegang saham keluar dari sana, setelah itu dia kembali ke ruangan direktur dengan lelah.

"Kepala pelayan, sekarang William sudah sampai dimana?"

"Tuan muda sudah masuk ke dalam ibukota, 10 menit lagi akan segera tiba di perusahaan."

Kepala pelayan melaporkan dengan sejujurnya, setelah itu dia melihat kalau keadaan kakek tidak begitu baik, dia berinisiatif untuk mendekatinya dan memijat pelipis Kakek dengan pelan.

Pada saat inilah, Deric yang sedang keluar untuk mencari informasi kembali.

"Pa."

"Apa yang kamu dapatkan?" Kakek membuka matanya dengan tajam.

Deric menggeleng : "Tidak ada kemajuan, aku sudah bertanya lewat koneksi yang aku punya, namun orang yang melaporkan kita tidak meninggalkan informasi apapun."

Wajah Kakek seketika terlihat muram, jelas sekali kalau lawannya sudah mempersiapkan dirinya dengan baik, "Bagaimana keadaan di biro industri dan perdagangan?"

"Mereka masih memeriksa pembukuan kita, informasi yang aku dapatkan tidak begitu optimis, data pembukuan yang kita berikan di tahun-tahun sebelumnya tidak sama dengan yang mereka periksa kali ini."

"Kenapa bisa seperti itu?" Kakek sangat terkejut.

Deric terlihat muram, "Sepertinya ada orang yang mengganti data pembukuan kita."

"Tidak mungkin!" Kakek menyangkalnya dengan tidak percaya, "Orang-orang yang ada di departemen keuangan semuanya adalah orang lama, mereka juga dipilih dengan sangat cermat, jadi mereka tidak akan melakukan hal yang merugikan perusahaan."

Deric tidak setuju, "Namun kita sulit menebak hati orang, selain itu, selain orang dari departemen keuangan, tidak banyak orang yang bisa mengakses buku keuangan perusahaan, hanya para pemegang sahamlah yang bisa mengaksesnya, mereka tidak akan mungkin melakukan hal yang merugikan orang lain namun di saat yang bersamaan juga merugikan mereka sendiri itu."

Kakek terdiam.

Atmosfir di ruangan kantor terasa memberat.

Tidak tahu sudah berlalu berapa lama, sekretaris Deric mengetuk pintu dan masuk ke dalam, "Direktur Utama, Direktur, presdir sudah kembali."

Baru saja dia mengatakan hal itu, William sudah masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang terlihat dingin, "Kakek, pa, bagaimana keadaannya sekarang."

"Kamu sudah kembali, kamu duduk dulu, biarkan ayahmu untuk menjelaskannya dengan detail kepadamu."

Kakek menyuruh William untuk duduk, kemudian meminta Deric untuk memberi tahu semua informasi yang dia dapatkan di sini kepada William.

"Masalahnya kira-kira seperti ini, sekarang fokus kita adalah mencari orang yang sudah merubah pembukuan kita itu."

Akhirnya Deric membuat satu kesimpulan, "Tadi aku dan kakekmu sudah berpikir cukup lama disini, namun kami tetap tidak dapat terpikirkan orang yang mencurigakan di perusahaan, kebetulan sekali kamu sudah kembali, kamu suruh orang untuk memeriksanya secara diam-diam, usahakan untuk menemukan orangnya sebelum biro industri dan perdagangan mendapatkan hasilnya."

William mengangguk, "Baiklah, aku akan pergi melakukannya sekarang juga."

Mereka bertiga mendiskusikan hal itu dengan sangat lama di dalam ruangan kantor, kesehatan Kakek tidak begitu baik, jadi dia pulang terlebih dahulu ke rumah keluarga Sunarya.

William juga kembali ke dalam ruangan kantornya.

"Hans, kamu kirim orang untuk pergi memeriksa rekening bank orang-orang yang ada di bagian keuangan yang beberapa waktu belakangan ini tiba-tiba mempunyai transaksi keuangan yang cukup besar."

"Baik!" Hans mengangguk lalu berbalik dan pergi meninggalkan kantor.

William tiba-tiba teringat akan sesuatu, dia memanggil Hans kembali, "Oh iya, setelah kamu mengatur hal yang barusan, pergi tanyakan kepada direktur keuangan, apa yang dilakukan oleh Nyonya muda di bagian keuangan beberapa hari belakangan ini."

Hans tertegun, dia menatap William dengan tatapan tidak percaya.

Apakah presdir sedang mencurigai Nyonya muda?

Dia menatap wajah tidak bersahabat William, membuatnya tidak berani menanyakan kebingungannya, "Baiklah."

William mengangguk, mengisyaratkannya untuk pergi dari sana.

Setelah Hans meninggalkan ruangan, William duduk di dalam ruangannya dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu